PENDIDIKAN DI INDONESIA
Disusun
Oleh:
SIDDIK
SAHRUDIN
ARHAN REZEKI
MURSAL KALOKA
ROYAN DIANSYAH LINGGA
Dosen Pengampu:
Rawi Juanda, M.Pd
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Kesimpulan....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga dalam melaksanakan prinsip
penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
yaitu; mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di Indonesia, proses pendidikan digunakan evaluasi, akreditasi dan
sertifikasi untuk memantau perkembangan pendidikan. Evaluasi dilakukan dalam
rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Salah satu bentuk evaluasi pendidikan adalah dengan diadakannya ujian nasional
baik di jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA, yang dapat digunakan sebagai
tolak ukur kualitas pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendidikan ?
2. Bagaimana peran Pendidikan untuk Masa depan bangsa?
C. Tujuan Penulisan
1. Ingin mengetahui apa itu pendidikan
2. Ingin mengetahui bagaimana peran Pendidikan untuk Masa depan bangsa
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3. Sadar akan penyesuaian
3
PAMONG pernah diperkenalkan ini dengan ratio 1 : 200 artinya satu
guru dengan 200 siswa). Sekolah Dasar di Amerika satu guru dengan 27
siswa, perubahan besar wilayah kepenilikan, dan sebagainya.
3. Fasilitas fisik. Sistem sosial termasuk juga sistem pendidikan
mendayagunakan berbagai sarana dan hasil teknologi untuk mencapai
tujuan. Inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen ini misalnya:
perubahan bentuk tempat duduk (satu anak satu kursi dan satu meja),
perubahan pengaturan dinding ruangan (dinding batas antar ruang dibuat
yang mudah dibuka, sehingga pada diperlukan dua ruangan dapat
disatukan), perlengkapan perabot laboratorium bahasa, penggunaan
CCTV (TVCT- Televisi Stasiun Terbatas), dan sebagainya.
4. Penggunaan waktu. Suatu sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan
penggunaan waktu. Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya:
pengaturan waktu belajar (semester, catur wulan, pembuatan jadwal
pelajaran yang dapat memberi kesempatan mahasiswa untuk memilih
waktu sesuai dengan keperluannya, dan sebagainya.
5. Perumusan tujuan. Sistem pendidikan tentu memiliki rumusan tujuan
yang jelas. Inovasi yang relevan dengan komponen ini, misalnya:
perubahan tujuan tiap jenis sekolah (rumusan tujuan TK, SD disesuaikan
dengan kebutuhan dan perkembangan tantangan kehidupan), perubahan
rumusan tujuan pendidikan nasional dan sebagainya.
6. Prosedur. Sistem pendidikan tentu mempunyai prosedur untuk mencapai
tujuan. Inovasi pendidikan yang relevan dengan komponen ini misalnya:
penggunaan kurikulum baru, cara membuat persiapan mengajar,
pengajaran individual, pengajaran kelompok, dan sebagainya.
7. Peran yang diperlukan. Dalam sistem sosial termasuk sistem pendidikan
diperlukan kejelasan peran yang diperlukan untuk melancarkan jalannya
pencapaian tujuan inovasi yang relevan dengan komponen ini, misalnya:
peran guru sebagai pemakai media (maka diperlukan keterampilan
menggunakan berbagai macam media), peran guru sebagai pengelola
kegiatan kelompok, guru sebagai anggota team teaching, dan sebagainya.
4
8. Wawasan dan perasaan. Dalam interaksi sosial biasanya berkembang
suatu wawasan dan perasaan tertentu yang akan menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas. Kesamaan wawasan dan perasaan dalam
melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan pendidikan yang sudah
ditentukan akan mempercepat tercapainnya tujuan. Inovasi yang relevan
dengan bidang ini misalnya: wawasan pendidikan seumur hidup,
wawasan pendekatan keterampilan proses, perasaan cinta pada pekerjaan
guru, kesediaan berkorban, kesabaran sangat diperlukan untuk menunjang
pelaksanaan kurikulum SD yang disempurnakan, dan sebagainya.
9. Bentuk hubungan antar bagian (mekanisme kerja). Dalam sistem
pendidikan perlu ada kejelasan hubungan antara bagian atau mekanisme
kerja antara bagian dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya: diadakan perubahan
pembagian tugas antara seksi di kantor departemen pendidikan dan
mekanisme kerja antar seksi, di perguruan tinggi diadakan perubahan
hubungan kerja antara jurusan, fakultas, dan biro registrasi tentang
pengadministrasian nilai mahasiswa, dan sebagainya.
10. Hubungan dengan sistem yang lain. Dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan dalam beberapa hal harus berhubungan atau bekerja sama
dengan sistem yang lain. Inovasi yang relevan dengan bidang ini
misalnya: dalam pelaksanaan usaha kesehatan sekolah bekerjasama atau
berhubungan dengan Departemen Kesehatan, data pelaksanaan KKN
harus kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat, dan sebagainya.
11. Strategi. Yang dimaksud dengan strategi dalam hal ini ialah tahap-tahap
kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan inovasi pendidikan.
Adapun macam dan pola strategi yang digunakan sangat sukar untuk
diklasifikasikan, tetapi secara kronologis biasanya menggunakan pola
urutan sebagai berikut:
a) Desain. Ditemukannya suatu inovasi dengan perencanaan
penyebarannya berdasarkan suatu penelitian dan obeservasi atau hasil
penilaian terhadap pelaksanaan sistem pendidikan yang sudah ada.
5
b) Kesadaran dan perhatian. Suatu potensi yang sangat menunjang
berhasilnya inovasi ialah adanya kesadaran dan perhatian sasaran
inovasi (baik individu maupun kelompok) akan perlunya inovasi.
Berdasarkan kesadaran itu mereka akan berusaha mencari informasi
tentang inovasi.
c) Evaluasi. Para sasaran inovasi mengadakan penilaian terhadap inovasi
tentang kemampuannya untuk mencapai tujuan, tentang kemungkinan
dapat terlaksananya sesuai dengan kondisi situasi, pembiayaannya
dan sebagainya.
d) Percobaan. Para sasaran inovasi mencoba menerapkan inovasi untuk
membuktikan apakah memang benar inovasi yang dinilai baik itu
dapat diterapkan seperti yang diharapkan. Jika ternyata berhasil maka
inovasi akan diterima dan terlaksana dengan sempurna sesuai strategi
inovasi yang telah direncanakan.
6
Disamping itu, akan diusahakan peningkatan mutu yang dirasakan makin
menurun dewasa ini. Dengan sistem penyampaian yang baru, diharapkan peserta
didik menjadi manusia yang aktif, kreatif dan terampil memecahkan masalahnya
sendiri.
Adapun tujuan inovasi pendidikan di Indonesia pada umumnya adalah :
1. Lebih meratanya pelayanan pendidikan
2. Lebih serasinya kegiatan belajar
3. Lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan
4. Lebih efektif dan efisiensinya sistem penyajian
5. Lebih lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan
6. Lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional
7. Lebih kokohnya kesadaran, identitas dan kesadaran nasional
8. Tumbuhnya masyarakat gemar belajar
9. Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan mudah
diperoleh
10. Meluasnya kesempatan kerja.
7
Secara nasional maupun global masalah-masalah ini berkisar pada pokok-
pokok sebagai berikut (Hasbullah, 2001 : 189, 190, 191).
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dipungkiri,
mengakibatkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial,
ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan Bangsa Indonesia.
Diakui bahwa sistem pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan
selama ini masih belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-
kemajuan tersebut, sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan
tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif dan aktif, yang sesuai
dengan tuntutan dan keinginan masyarakat luas. Bagaimanapun
berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki dasar-dasar
pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus-menerus.
2. Pertambahan penduduk
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya
perubahan-perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat
untuk mendapatkan pendidikan yang secara komulatif menuntut
tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
Kenyataan tersebut menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas
pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah juga yang menyebabkan
sulitnya menentukan bagaimana relevansi pendidikan dengan dunia kerja
sebagai akibat tidak seimbangnya antara out put lembaga pendidikan
dengan kesempatan yang tersedia.
3. Meningkatnya animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang
lebih baik. Munculnya gerakan inovasi pendidikan berkaitan erat dengan
adanya berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapai oleh dunia
pendidikan dewasa ini, yang salah satu penyebabnya adalah kemajuan
IPTEK.
Kemajuan IPTEK yang terjadi senantiasa mempengaruhi aspirasi
masyarakat, dimana pada umumnya mereka mendambakan pendidikan
yang lebih baik, padahal disatu sisi kesempatan untuk itu sangat terbatas,
sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat.
8
Berkenaan dengan ini pula sekarang bermunculan sekolah-sekolah favorit,
plus, bahkan unggulan.
4. Menurunnya Kualitas Pendidikan
Kualitas pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum
mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
menuntut adanya sejumlah perubahan, sebab bila tidak demikian, jelas
akan berakibat fatal dan akan terus ketinggalan.
5. Kurang adanya relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat
yang membangun.
Bagaimanapun dalam era modern sekarang, masyarakat menuntut
adanya lembaga pendidikan yang benar-benar mampu diharapkan,
terutama yang siap pakai dengan dibekali skill yang diperlukan dalam
pembangunan.
6. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya
suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-
perubahan yang di tuntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.
Kenyataan seperti ini disebabkan masih minimnya pengetahuan dan
wawasan masyarakat untuk membangun dirinya kepada kemajuan-
kemajuan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga dalam melaksanakan prinsip
penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
Inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi
untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi pendidikan ialah suatu ide,
barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang
atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau diskaveri,
yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan
masalah pendidikan
10
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, Cece, Djaja Djanuri dan A. Tabrani Rusyan. 1988. Upaya Pembaharuan
dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung: Remadja Karya.
11