Anda di halaman 1dari 19

EVALUASI PEMBELAJARAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah hadist tarbawi Pada
semester IV (empat ) Program Studi Pendidikan Agama Islam (B)
Dosen pengampu : Muhammad Rifqi, S.Sos., M.Si., M.Pd.

Di Susun oleh : Yayat prihadi 014.14.1749.20

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SYAMSUL'ULUM


GUNUNG PUYUH SUKABUMI
TAHUN AKADEMIK 2022-2023

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT.
yang telah memberikan Taufik dan Hidayah-Nya shalawat beserta salam
semoga senantiasa tercurah kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa risalahnya kepada ummat-Nya. Berkat rahmat dan
karunia-Nya yang selalu terpancar bagi ummat-Nya, maka segala macam
halangan dan hambatan yang senantiasa merintangi dapat teratasi,
sehingga dengan terbukanya pintu kelancaran, kami dapat menyelesaikan
tugas yang berbentuk makalah pada Mata Kuliah Hadist tarbawi yang
bertema “EVALUASI PEMBELAJARAN.

Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa kami ingin mengucapkan terima
kasih Kepada bapak Muhammad Rifqi, S.Sos., M.Si., M.Pd.Sebagai
Dosen Pengampu yang telah memberikan tugas dan pengalaman berharga,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Kendati penulis telah
berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah ini, kami tetap
menyadari bahwa sebagai manusia tentunya tidak terlepas dari kesalahan
dan kekurangan termasuk dalam penyusun makalah ini, baik dari teknik
penyusun maupun dari segi pembahasan yang menyebabkan makalah yang
kami susun ini jauh dari kriteria sempurna. Semoga Allah SWT. senantiasa
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita agar dapat menyusun
makalah ini dengan baik.

Sukabumi, 23 November 2022


Penulis;

MUKHOIRI

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................2
BAB I.....................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................3
A. Latar Belakang ........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................5
C. Tujuan ......................................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN ...................................................................................................................6
A. Pengertian evaluasi.................................................................................................6
B. Pengertian evaluasi.................................................................................................8
C. Bagaimana Evaluasi Pendidikan.........................................................................12
D. Bagaimana Metode Evaluasi Pendidikan...........................................................17
BAB IV................................................................................................................................18
PENUTUP...........................................................................................................................18
A. Kesimpulan ............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini, pendidikan dijadikan ujung tombak kemajuan suatu negara.


Pendidikan dipandang mampu jadi pemecah atas masalah-masalah sosial yang
ada. Sejauh ini, pendidikan di negara kita masih semrawut, terutama soal
pengaturan kurikulum. Kritik terhadap kurikulum kita saat ini ialah kurang
tepatnya kurikulum dengan mata pelajaran yang terlalu banyak, dan tidak
berfokus pada hal-hal yang seharusnya diberikan. Dan yang paling parah pada
setiap sistem pendidikan kita yaitu kurangnya evaluasi yang efektif .
Pendidikan adalah upaya sadar dan tanggung jawab untuk
memelihara ,membimbing dan mengarah kan pertumbuhan dan perkembangan
kehidupan peserta didik agar ia memiliki makna dan tujuan hidup yang hakiki.
Sementara proses pendidikan bertujuan untuk menimbulkan perubahan-
perubahan yang diinginkan pada setiap peserta didik.
Perubahan perubahan yang diinginkan pada peserta didik meliputi tiga
bidang yaitu (1) tujuan yang personal dan yang berkaitan dengan individu-
individu yang sedang belajar untuk terjadinya perubahan yang diinginkan, baik
perubahan tingkah laku, aktivitas dan pencapainya, serta pertumbuhan yang
diingini pada peserta didik. (2) tujuan sosial yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat sebagai unit sosial berikut dengan dinamika masyarakat umum. (3)
tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai
ilmu, seni dan profesi. Proses pendidikan yang dimaksud tidak terlepas dari
beberapa komponen yang mendukung. Salah satu nya komponen yang urgen
dalam melihat keberhasilan pendidikan adalah evaluasi.
Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran
dan standar kriteria yang merupakan kegiatan berkesinambungan, Mengenai hal-
hal yang berhubungan dengan kegiatan evaluasi pendidikan, untuk lebih jelasnya
akan dibahas pada pembahasan di dalam makalah.

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian evaluasi ?
2. Apa pengertian pendidikan?
3.bagaimana evaluasi pendidikan?
4.bagaimana metode dalam evaluasi pendidikan?

C. TUJUAN
1. untuk mengetahui apa yang di maksud pendidikan
2. untuk mengetahui apa yang di maksud pendidikan
3. untuk mengetahui bagaimana evaluasi pendidikan

5
BAB II
PEMBAHASAN
A.pengertian evaluasi
1. Pengertian evaluasi secara etimologi
Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Evaluation akar katanya value yang
berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut Al-Qimah atau Al-
Taqdir.
Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan Al-Taqdir al-Tarbawiy
dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.
2. Secara Terminologi
Para ahli mendefinisikan evaluasi sebagai berikut :
. Menurut Edwind Wandt, evaluasi mengandung pengertian : suatu tindakan
atau proses dalam menentukan nilai sesuatu.
Menurut M.Chabib Thoha, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya
dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Dengan demikian evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara
spontan dan incidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu
secara terencana, sistematik, dan berdasarkan atas tujuan yang jelas.
B. Pengertian pendidikan
1. pengertian pendidikan secara etimologi
Secara etimologis, kata pendidikan berasal dari kata dasar didik, yang mendapat
imbuhan awalan dan akhiran pe-an. Berubah menjadi kata kerja mendidik, yang
berarti membantu anak untuk menguasai aneka pengetahuan, keterampilan, sikap
dan nilai yang diwarisi dari keluarga dan masyarakatnya. Istilah ini pertama kali
muncul dengan bahasa Yunani yaitu paedagigiek, yang berarti ilmu menuntun
anak, dan paedagogia adalah pergaulan denga anak-anak, sedangkan orangnya
yang menuntun atau mendidik anak adalah paedagog.
Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan
menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan

6
didunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai erziehung, yang setara
dengan educare, yakni membangkitkan kekuatan terpendam ayau mengaktifkan
kekuatan atau potensi anak. Dalam bahasa Inggris dikenal kata education (kata
benda) dan aducate (kata kerja) yang berarti mendidik. Dalam kamus
bahasa Inggris Oxford Learner’s Pocket Dictionary, kata pendidikan diartikan
sebagai pelatihan dan pembelajaran (education is training and instruction).
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan diartikan
sebagai proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam
usaha mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan pelatihan.
Sedangkan dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah panggulawentah yang
berarti pengolahan, penjagaan dan pengasuhan baik fisik maupun kejiwaan anak.

b. Pengertian pendidikan Secara terminology para ahli mengemukakan berbagai


pendapat terkait denga pendidikan, antara lain : John Dewey mengartikan
pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental
baik secara intelektual maupun emosional ke arah alam dan sesama manusia.J.
Gielen and S. Strasser, menyebut pendidikan sebagai segala usaha orang dewasa
dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani
dan rohaninya ke arah kedewasaan.John S. Brubacher, mengartikan pendidikan
sebagai proses dimana potensi-potensi, kemampuan, kapasitas yang mudah
dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan yang
baik dengan alat disusun sedemikian rupa dan digunakan manusia untuk
menolong orang lain atau diri sendiri dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Ahli pendidikan lain dari Indonesia mengartikan pendidikan juga beragam, antara
lain : Ki Hajar Dewantara, mengartikan pendidikan sebagai usaha
menuntun segenap kekuatan kodrat yang ada pada anak baik sebagai individu
manusia maupun sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai kesempurnaan
hidup.
Made Pidarta, menyebutkan pendidikan adalah teori umum mengenai
pendidikan (education is the generally theory of education).

7
Ngalim Purwanto, mengutarakan bahwa pendidikan adalah segala usaha
orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin
perkembangan jasmani dan rohani kea rah kedewasaannya.
Sutan Zanti Arbi, menyebut pendidikan sebagai usaha yang dilakukan
dengan disengaja dan sadar untuk mengembangkan kerpibadian anak agar bias
menjadi anggota masyaarakat.
Adapun makna pendidikan menurut yuridis atau perundang-undangan
yang berlaku, dapat disimak dari dua undang-undang pendidikan yang berlaku
terakhir di Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Pendidikan adalah
upaya sadar yang diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan
pengajaran, bimbingan dan /atau latihan bagi perannya di masa yang akan datang.
Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan bagi dirinya,
masyarakat dan bangsa.
C. Evaluasi Pendidikan
Menurut Lembaga Pendidikan Administrasi Negara batasan mengenai
evaluasi pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan
dengan tujuan yang telah ditemukan.
2. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik feed back bagi
penyempurnaan pendidikan.
Evaluasi dalam proses pembelajaran mengandung makna yaitu :
1. Pengukuran measurement adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran.
Pengukuran bersifat kuantitatif.
2. Penilaian evaluation mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan
ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.

8
Dengan demikian ketika kita mengadakan evaluasi meliputi kedua hal di atas.
Evaluasi adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam
kegiatan pembelajaran, dengan evaluasi guru akan mengetahui perkembangan
proses dan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, sikap dan kepribadian
peserta didik.
evaluasi pendidikan adalah suatu proses yang sistematis didalam mengumpulkan
data, menganalisis, menginterpretasi informasi atau data untuk dapat dipakai
pemegang keputusan dalam rangka menjawab permasalahan yang muncul demi
kemajuan dan penyempurnaan pendidikan. Penilaian Pembelajaran merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
dalam memahami pelajaran yang telah disampaikan guru. penerapan berbagai cara
dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang
sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian
kemampuan) peserta didik dengan memiliki bebrapa tujuan Pengukuran atau
measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas
sesuatu yang bersifat numerik.
Evaluasi atau penilaian berarti tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Dalam
arti luas evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan. Berkaitan dengan bimbingan dan konseling, maka yang
dimaksud dengan evaluasi bimbingan dan konseling adalah segala upaya,
tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah
dengan mengacu pada criteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan
program bimbingan dan konseling (Juntika, 2005: 57)
Tujuan Evaluasi Tujuan Evaluasi dalam buku Evaluasi Kurikulum karangan
Hamid Hasan, adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan informasi mengenai pelaksanan pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum sebagai masukan bagi pengambil keputusan.
2. Menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kurikulum serta faktor-
faktor yang berkontribusi dalam suatu lingkungan tertentu.

9
3. Mengembangkan berbagai alternative pemecahan masalah yang dapat
digunakan dalam upaya perbaikan kurikulum.
4. Memahami dan menjelaskan karateristik suatu kurikulum dan pelaksanaan
suatu kurikulum.
Fungsi evaluasi diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Penilaian berfungsi selektif
b. Penilaian berfungsi diagnostik
c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan
d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan Fungsi Evaluasi
1) Fungsi formatif : fungsi evaluasi untuk memberikan informasi dan
pertimbangan yang berkenaan dengan upaya memperbaiki suatu kurikulum. 2)
Fungsi sumatif: fungsi fungsi kurikulum untuk memberi pertimbangan terhadap
hasil pengembangan kurikulum. Evaluasi adalah suatu proses yang terus menerus,
sebelum, sewaktu dan sesudah proses belajar mengajar. Evaluasi berkenaan
dengan proses yang berhubungan dengan pengumpulan informasi yang
memungkinkan; kita Tingkat menentukan beberapa kemajuan Ketercapaian tujuan
pengajaran pembelajaran, Bagaimana berbuat baik pada waktu-waktu mendatang.

Evaluasi pembelajaran memilki berbagai tujuan diantaranya adalah untuk :


1. Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa. Berfungsi sebagai :
Laporan kepada orang tua / wali siswa.
2. Penempatan siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi
dengan tingkat kemampuan, minat dan berbagai karakteristik yang dimiliki.
3. Sebagai umpan balik bagi guru, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk
memperbaiki proses belajar mengajar dan program remdial bagi siswa.

Ada juga pendapat tentang makna evaluasi dalam wacana keislaman sebagaimana
yang terdapat didalam al-qur’an diantaranya;
1. Al-Hisab, Memiliki makna mengira, menafsirkan menghitung, dan
menganggap, misalnya dalam Al-Quran :

10
‫ُدوْاَم اِفي َأنُفِس ُك م َأوُتخُف وُه ُيَح اِس بُك م ِب ِه ٱُۖهَّلل َفَيغِف ُر ِلَم ن‬PP‫ِهَّلِّل َم ا ِفي ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو َم ا ِفي ٱَألرِۗض َو ِإن ُتب‬
٢٨٤ ‫َيَش اُء َو ُيَع ِّذ ُبَم ن َيَش اُۗء َو ٱُهَّلل َع َلٰى ُك ِّل َش يء َقِد يٌر‬
Artinya; “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang
perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan
menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu” (Q.S Al-Baqarah : 284)
2. Al-Bala, Memiliki makna cobaan ujian. Misalnya dalam al-quran: surat al-mulk
ayat 2
٢ ‫ٱَّلِذ ي َخ َلَق ٱلَم وَت َو ٱلَحَيٰو َة ِلَيبُلَو ُك م َأُّيُك م َأحَس ُن َع َم ۚال َو ُهَو ٱلَع ِزيُز ٱلَغ ُفوُر‬
Artinya; “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun”.
3. Al-hukm, Memiliki makna putusan atau vonis misalnya dalam al-quran surat
an-naml ayat 78.
٧٨‫ِمِه َو ُهَو ٱلَع ِزيُز ٱلَعِليم‬
‫ِإَّن َر َّبَك َيقِض ي َبيَنُهم ِبُحك ۚۦ‬
Artinya; “Sesungguhnya Tuhanmu akan menyelesaikan perkara antara mereka
dengan keputusan-Nya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui"
4. Al- Qodo, Memiliki arti putusan misalnya dalam al-quran surat toha ayat 72
‫َقاُلوْا َلن ُّنؤِثَر َك َع َلٰى َم ا َج اَء َنا ِم َن ٱۡل َبِّيَٰن ِت َو ٱَّلِذ ي َفَطَر َناۖ َفٱقِض َم ٓاَأنتَ َقاٍضۖ ِإَّنَم اَتقِض ي َٰه ِذِه ٱلَحَي ٰو َة‬
٧٢ ‫ٱلُّد نَيٓا‬
Artinya; “Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu
daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan
daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak
kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada
kehidupan di dunia ini saja.”
5. An-Nadhor, Memilki makna melihat misalnya dalam al-Quran surat An-Naml
ayat 27
٢٧ ‫َقاَل َس َننُظُر َأَص َد قَت َأم ُك نتَ ِم َن ٱلَٰك ِذ ِبيَن‬

11
Artinya;Berkata Sulaiman: "Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu
termasuk orang-orang yang berdusta.
Objek evaluasi pendidikan Islam dalam arti yang umumnya adalah peserta didik,
atau dalam arti khusus adalah aspek-aspek tertentu yang terdapat pada peserta
didik. Evaluasi pendidikan Islam dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu evaluasi
diri sendiri (self evaluation / instropeksi) dan evaluasi terhadap orang lain (peserta
didik).
D.Ruang Lingkup Evaluasi Pendidikan
1. Dasar dan Tujuan Evaluasi
Evaluasi yang efektif harus mempunyai dasar yang kuat dan tujuan yang jelas.
Maka akan dikemukakan tentang:
a. Dasar evaluasi atau prinsip ilmiah yang mendasari waktu menyusun evaluasi
ialah:
1. Filsafat
2. Psikologi
3. Komunikasi
4. Kurikulum
5. Manajemen
6. Tujuan evaluasi
Program evaluasi bertujuan untuk mengetahui siapa diantara anak didik yang
cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat
mengejar kekurangannya, sehingga naik tingkat, kelas maupun tamat sekolah.[6]
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam
proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu, input,
transformasi dan output. Input adalah peserta didik yang telah dinilai
kemampuannya dan siap menjalani proses pembelajaran. Transformasi adalah
segala unsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu; guru, media dan
bahan belajar, metode pengajaran, sarana penunjang dan sistem administrasi.
Sedangkan output adalah capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran.
Jika kita ingin melakukan kegiatan evaluasi, terlepas dari jenis evaluasi apa
yang digunakan, maka guru harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu

12
tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Bila tidak, maka guru akan mengalami
kesulitan merencanakan dan melaksanakan evaluasi. Hampir setiap orang yang
membahas evaluasi pula tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Tujuan evaluasi
pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem
pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan materi, metode, media
sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Sedangkan tujuan
khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu
sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring,
evaluasi dampak, evaluasi efisinensi-ekonomi, dan evaluasi program
komprehensif.
Dalam konteks yang lebih lulas lagi, Gilbert Sax (1980 : 28) mengemukakan
tujuan evaluasi dan pengukuran adalah untuk “selection, placement, diagnosis
and remediation, feedback: norm-referenced and criterion-referenced
interpretation, motivation and guidance of learning, program and curriculum
interpretation, formative and summative evaluation, and theory development”.
Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk
mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan
instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. Tindak
lanjut termaksud merupakan fungsi evaluasi dan dapat berupa.[8]
a. Penempatan pada tempat yang tepat
b. Emberian umpan balik
c. Diagnosis kesulitan belajar siswa
d. Penentuan kelulusan
2. Prinsip Evaluasi
Di dalam petunjuk pelaksanaan penilaian yang diterbitkan oleh Ditdikmenum,
dikemukakan sejumlah prinsip evaluasi dalam semua program pembelajaran,
yaitu: menyeluruh, berorientasi pada tujuan, objektif, terbuka, bermakna, sesuai,
dan mendidik. Prinsip-prinsip tersebut dapat dijelaskan secara singkat berikut ini.
1) Menyeluruh
Evaluasi dilakukan terhadap semua ranah kemampuan, yaitu kognitif,
psikomotorik, dan afektif.

13
2) Berkesinambungan
Evaluasi dilaksanakan secara kontinu dan terus-menerus.
3) Berorientasi pada tujuan
Evaluasi merupakan kegiatan yang dilaksankan untuk mengetahui apakah tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.
4) Objektif
Objektif mengandung arti bahwa informasi dan skor yang diperoleh, serta
keputusan yang ditetapkan sesuai dengan keadaan siswa yang sebenarnya.
5) Terbuka
Proses dan hasil evaluasi dapat diketahui oleh semua pihak yang terkait, yaitu
sekolah, siswa, dan orang tua.
6) Bermakna
Evaluasi yang dilaksanakan hendaknya mempunyai makna bagi pihak-pihak
yang terkait, yaitu siswa dan guru.
3. Obyek dan Subyek Evaluasi
Obyek penilaian meliputi dua hal yaitu Input dan output. Terkait mengenai
penilaian dari sisi input adalah sebagai berikut. Aspek yang bersifat rohani
setidak-tidaknya mencangkup 4 hal, yaitu:
a. Kemampuan
b. Kepribadian
c. Sikap-sikap
d. Inteligensi
Sedangkan unsur-unsur evaluasi, yaitu:
a. Kurikulum/materi
b. Metode dan cara penilaian
c. Sarana pendidikan/media
d. Sistem administrasi
e. Guru dan personil lainnya
Disamping inpout, unsur lain dari evaluasi adalah output. Dilihat dari sisi
outputnya evaluasi pendidikan adalah Penilaian terhadap lulusan sesuatu sekolah
dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi belajar

14
mereka selama mengikuti program. Alat yang digunakan untuk mengukur
pencapaian ini disebut tes pencapaian. Sebagai obyek evaluasi, ia harus
memberikan respon atau jawaban, maka obyek tersebut juga disebut sebagai
responden.
Adapun Subyek evaluasi, adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi.
Siapa yang dapat disebut sebagai subyek evaluasi untuk setiap evaluasi untuk
setiap tes, ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang
berlaku. Contoh:
a) Untuk mengetahui evaluasi tentang hasil belajar, maka sebagai subyek
evaluasi adalah guru.
b) Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan sebuah skala, maka
sebagai subyeknya dapat meminta petugas yang ditunjuk.
c) Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan
sebuah alat ukur yang sudah distandardisir, maka subyeknya adalah ahli-ahli
psikologi
E Metode Dalam Evaluasi Pendidikan
Secara garis besar, metode evaluasi dalam pendidikan dibedakan dalam dua
bentuk, yaitu tes dan nontes. Tipe evaluasi yang pertama adalah tes yang biasanya
direalisasikan dengan tes tertulis. Tes tertulis juga dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1. Tes objek
Tes ini disebut juga alat evaluasi guna mengungkap atau menghafal kembali
dan mengenal materi yang telah diberikan. Tes ini biasanya diberikan dengan item
pertanyaan menghafal yang di antaranya sebagai jawaban bebas, melengkapi, dan
identifikasi. Pertanyaan pengenalan (recognizing question) dibedakan menjadi
tiga macam bentuk tampilan, yaitu soal benar-salah, pilihan ganda, dan
menjodohkan.
Tes objektif ini ada dua macam, yaitu jenis isian (supply type) dan jenis
pilihan ganda (selection type). Tes objektif jenis isian juga mencakup tiga macam
tes, yaitu tes jawaban bebas atau jawaban terbatas, tes melengkapi, dan tes
asosiasi. Tes objektif jenis pilihan ganda dikatakan lebih efektif oleh sebagian

15
ahli penilaian, terutama untuk mengukur beberapa hasil belajar peserta didik. Tes
ini bervariasi dari yang sederhana misalnya jawaban dua alternatif betul-salah,
item tes menjodohkan, sampai pada item tes pilihan ganda yang dapat digunakan
untuk mengukur hasil belajar kompleks.[9]
2. Tes esai
Pertanyaan esai pada umumnya dapat dibedakan dalam dua jawaban berbeda,
yaitu jawaban terbatas dan jawaban luas. Evaluasi yang dibuat dengan
menggunakan pertanyaan esai biasanya digunakan untuk menerangkan,
mengontraskan, menunjukkan hubungan, memberikan pembuktian, menganalisis
perbedaan, menarik kesimpulan, dan menggeneralisasi pengetahuan peserta didik.
Grounlund membedakan tes esai menjadi dua macam, yaitu tes esai dengan
jawaban panjang, dan tes esai dengan jawaban singkat. Tes esai dengan jawaban
panjang dirancang oleh para evaluator untuk melihat kemampuan siswa dalam
menuangkan ide dalam satu kesatuan yang komprehensip, koherensi, dan
sistematis sehingga memberikan kejelasan jawaban. Jawaban tes esai yang tidak
membatasi ide-ide yang dituangkan oleh siswa untuk menjawab pertanyaan item
merupakan tes yang disusun untuk tujuan tertentu. Contohnya, tes tertulis ujian
tahap akhir, yakni ujian skripsi, tesis, dan disertasi, di mana siswa dituntut untuk
menjawab pertanyaan secara komprehensip dan mendalam.[10]
Tes esai dikatakan sebagai jawaban terbatas, apabila dalam menjawab para siswa
hanya diminta menguraikan ide-idenya secara singkat dan tepat sesuai dengan
spasi atau ruang yang disediakan oleh para evaluator. Jawaban pertanyaan esai
terbatas ini biasanya mengarah kepada jawaban yang lebih spesifik dan lebih pasti
seperti kunci jawaban yang telah dibuat evaluator.
Item tes esai dapat dikontruksi dengan menggunakan kata bantu pertanyaan
tertentu yang mengandung unsur 4W + 1H. Di samping itu, pertanyaan esai harus
direncanakan secara sistematis untuk mendorong para siswa agar memiliki
kemampuan mengekspresikan ide-ide mereka

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan objek
dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur
untuk memperoleh kesimpulan.
Dengan demikian evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara
spontan dan incidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu
secara terencana, sistematik, dan berdasarkan atas tujuan yang jelas.
pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fundamental baik secara intelektual maupun emosional ke arah alam dan sesama
manusia.J. Gielen and S. Strasser, menyebut pendidikan sebagai segala usaha
orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin
perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan.John S. Brubacher,
mengartikan pendidikan sebagai proses dimana potensi-potensi, kemampuan,
kapasitas yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan, disempurnakan
dengan kebiasaan yang baik dengan alat disusun sedemikian rupa dan digunakan
manusia untuk menolong orang lain atau diri sendiri dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan.
evaluasi pendidikan adalah suatu proses yang sistematis didalam
mengumpulkan data, menganalisis, menginterpretasi informasi atau data untuk
dapat dipakai pemegang keputusan dalam rangka menjawab permasalahan yang
muncul demi kemajuan dan penyempurnaan pendidikan. Penilaian Pembelajaran
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa dalam memahami pelajaran yang telah disampaikan guru.
penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk
memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik dengan memiliki
bebrapa tujuan Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik.
B. Saran

17
Evaluasi pendidikan sangat penting di pelajari, terutama untuk calon guru karna
tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki cara, pembelajaran, mengadakan
perbaikan dan pengayaan bagi peserta didik, serta menempatkan peserta didik
pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan
yang dimilikinya

18
DAFTAR PUSTAKA

http://huseinmuhibbi.blogspot.com/2016/02/hadist-tentang-evaluasi-
pendidikan.html?m=1
https://www.slideshare.net/hanapiriders/pengertian-evaluasi-pendidikan-
27398648
https://text-id.123dok.com/document/lzg85m52y-pengertian-evaluasi-pendidikan-
a-secara-etimologi-secara-terminologi-evaluasi-pendidikan.html
https://www.materipendidikan.info/2017/12/pengertian-ilmu-pendidikan-
secara.html?m=1
https://text-id.123dok.com/document/lzg85m52y-pengertian-evaluasi-pendidikan-
a-secara-etimologi-secara-terminologi-evaluasi-pendidikan.html

19

Anda mungkin juga menyukai