Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“TUJUAN PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu : Dr.Sulidar,MA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. NURI HANDAYANI ( 2001020037 )

2. CHAIRUNNISA ELVIANTI ( 2001020079)

KELAS A2 SORE

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

MEDAN

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Karena berkat-Nya lah penulis
telah dapat menyelesaikan makalah ini sebagai mana mestinya. Shalawat dan salam semoga
dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul “Tujuan Pendidikan” ini diharapkan agar pembaca dapat
memahaminya. Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas terstruktur dari  mata kuliah Filsafat Pendidikan.
Makalah ini tidak luput dari kesempurnaan, untuk itu pemakalah mengharapkan
saran maupun kritik dari pembaca. Dan penulis mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini
ada kekhilafan atau kekurangan. Penulis ucapkan terima kasih.

Medan,26 OKTOBER 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii

Bab I (PENDAHULUAN)
A.       Latar Belakang......................................................................................................1
B.       Rumusan Masalah.................................................................................................1
C.       Tujuan Penulisan..................................................................................................1

Bab II (PEMBAHASAN)
A.            Pengertian Pendidikan................................................................................2
B.            Tujuan Pendidikan.....................................................................................2
C.            Fungsi Tujuan Pendidikan..........................................................................3
D.            Cara Menentukan Tujuan Pendidikan.........................................................4
E.             Jenis-Jenis Tujuan Pendidikan....................................................................5
Bab III (PENUTUP)
A.       Kesimpulan..........................................................................................................6
Daftar Pustaka......................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan. Sebab


pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak menerima pendidikan
dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka juga akan
mendidik anak-anaknya. Begitu pula di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa
dididik oleh guru dan dosen. Jadi, pendidikan dapat dikatakan sebuah proses atau kegiatan yang
dilakukan oeh manusia.
Bila kita pandang pendidikan sebagai sebuah proses, maka proses tersebut akan
berakhir pada tercapainya tujuan akhir pendidikan. Suatu tujuan yang hendak di capai oleh
pendidikan pada hakikatnya adalah suatu perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbentuk dalam
pribadi manusia yang diinginkan. Setiap lembaga memiliki tujuan pendidikan yang berbeda-
beda. Tapi, setiap tujuan tersebut tidak boleh melenceng dari tujuan nasional.

B.     Rumusan Masalah
1.    Apakah yang dimaksud dengan pendidikan ?
2.    Apakah yang dimaksud dengan tujuan pendidikan ?
3.    Apakah fungsi tujuan pendidikan ?
4.    Bagaimana cara menentukan tujuan pendidikan ?
5.    Apa saja kriteria kualifikasi tujuan pendidikan ?
6.    Apa saja jenis-jenis tujuan pendidikan ?
7.    Apakah tujuan pendidikan Indonesia ?
8.    Bagaimana pendekatan filsafat terhadap tujuan pendidikan ?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian pendidikan.
2.      Mengetahui tujuan pendidikan.
3.      Mengetahui fungsi tujuan pendidikan.
4.      Mengetahui cara menentukan tujuan pendidikan.
5.      Mengetahui kriteria kualifikasi tujuan pendidikan.
6.      Mengetahui jenis-jenis tujuan pendidikan.
7.      Mengetahui tujuan pendidikan Indonesia.
8.      Mengetahui pendekatan filsafat terhadap tujuan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan sebuah sistem yang mengandung aspek visi, misi, tujuan,
kurikulum, bahan ajar, guru, murid, manajemen, sarana prasarana, biaya, lingkungan dan lain
sebagainya. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai upaya mengembangkan potensi-potensi
manusiawi peserta didik baik potensi fisik, potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu
menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.
Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan
menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai
tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi
mengenai masalah-masalah pendidikan.

B.     Pengertian Tujuan Pendidikan


Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang amat sangat penting di dalam
pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh
pendidikan. Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dari
sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan
yang di alami bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai salah satu
unsur dari pendidikan yang berupa rumusan tentang apa yang harus dicapai oleh para peserta
didik.
Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru,
demikian pula sejak Orde Baru hingga sekarang, rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami
perubahan dari pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan
kehidupan masyarakat dan negara Indonesia.

C.    Fungsi Tujuan Pendidikan


Tujuan pendidikan pengertiannya sebenarnya sudah terlingkup di dalam pengertian
pendidikan sebagai usaha secara sadar, yang berarti bahwa usaha tersebut mengalami permulaan
dan mengalami pula akhirnya. Ada usaha yang terhenti karena mengalami kegagalan sebelum
mencapai tujuan, namun usaha baru berakhir kalau tujuan akhir telah tercapai. Dari pengertian
tersebut maka jelas bahwa fungsi tujuan pendidikan yaitu:
1.      Mengakhiri tujuan itu
2.     Mengarahkan tujuan itu
3.    Suatu tujuan dapat pula merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain, baik
merupakan tujuan baru maupun tujuan-tujuan lanjutan dari tujuan pertama.
4.     Memberi nilai pada usaha-usaha itu.
Brubacher menguraikan fungsi tujuan pendidikan melaksanakan tiga fungsi penting
yang semuanya bersifat normative yaitu :
1.    Tujuan pendidikan memberikan arahan pada proses yang bersifat edukatif.
2.    Tujuan pendidikan tidak seharusnya selalu memberi arah pada pendidikan tetapi harus
mendorong atau memberikan motivasi sebaik mungkin.
3.    Tujuan pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan pedoman atau menyediakan kriteria-
kriteria dalam menilai proses pendidikan.

Dengan demikian menurut Brubacher bahwa sebelum seseorang mengadakan


perubahan kurikulum kemudian tujuan pendidikan tidak hanya akan memberi arah pendidikan
tetapi juga harus memberikan motivasi. Tujuan juga mempunyai fungsi menyediakan kriteria-
kriteria untuk mengevaluasi proses pendidikan.

D.    Cara Menentukan Tujuan Pendidikan


Menurut para ahli pendidikan seperti John S. Brubacher bahwa menetapkan tujuan
pendidikan dapat ditempuh dengan tiga cara atau pendekatan yaitu:
1.      A Historical Analysis of social institutions approach
Atau pendekatan melalui analisa histori lembaga-lembaga sosial adalah suatu
pendekatan yang berorientasi kepada realita yang sudah ada dan yang telah tumbuh sepanjang
sejarah bangsa itu.
2.      A Socialogical analysis of current life approach
Yaitu pendekatan yang berdasarkan pada analisa tentang kehidupam yang aktual,
dengan pendekatan ini dapat dilukiskan kenyataan kehidupan melalui analisa deskriptif tentang
seluruh kehidupan masyarakat baik aktivitas anak-anak, oramg dewasa dan motivasi mereka
terhadap aktivitas  tersebut.
3.      Normative philosophy approach
Yaitu pendekatan melalui nilai-nilai filsafat normative seperti filsafat Negara dan moral.
Jadi dalam menentukan tujuan pendidikan maka filsafat dan pandangan hidup merupakan dasar
utama. Dari pandangan hidup dan filsafat hidup itulah kemudian Negara menentukan cita-cita
kehidupan dan kehidupan ideologi dari Negara itu biasanya disebut dengan filsafat Negara.

E.     Macam-Macam Tujuan Pendidikan


Ada empat macam tujuan pendidikan yang tingkatan dan  luasnya berlainan. Yaitu
tujuan umum atau pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler dan tujuan
instruksional.
a. Tujuan Umum atau Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan ini merupakan tingkatan yang tertinggi. Pada tujuan ini
digambarkan harapan masyarakat atau negara tentang ciri-ciri seorang manusia yang dihasilkan
proses pendidikan atau manusia yang terdidik. Adapun yang dimaksud dengan tujuan pendidikan
nasional adalah tujuan umum yang hendak dicapai oleh seluruh bangsa Indonesia dan merupakan
rumusan kualifikasi terbentuknya setiap warga negara yang dicita-citakan bersama.
Perumusan tujuan pendidikan nasional tersebut dapat memberikan arah yang jelas
bagi setiap usaha pendidikan di Indonesia. Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan nasional
tersebut, dibutuhkan adanya lembaga-lembaga pendidikan yang masing-masing mempunyai
tujuan tersendiri, yang selaras dengan tujuan nasional. Oleh karena itu, setiap usaha pendidikan
di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional, bahkan harus
menopang atau menunjang tercapainya tujuan tersebut.
b.    Tujuan Intitusional
Tujuan Institusional adalah tujuan pendidikan yang akan di capai oleh suatu lembaga
pendidikan tertentu. Tujuan Institusianal itu sendiri harus bersumber dari tujuan umum
pendidikan dan merupakan penjabaran tujuan umum yang telah digariskan oleh negara. Tujuan
institusional adalah perumusan secara umum pola perilaku dan pola kemampuannya yang harus
dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan tugas yang
harus dipikul oleh setiap lembaga dalam rangka menghasilkan lulusan dengan kemampuan dan
keterampilan tertentu.
Sebagai subsistem pendidikan nasional, tujuan institusional untuk setiap lembaga
pendidikan tidak dapat terlepas dari tujuan pendidikan nasional. Hal ini disebabkan setiap
lembaga pendidikan ingin menghasilkan lulusan yang akan menunjang tinggi martabat bangsa
dan negaranya, yang bertekad untuk mempertahankan falsafah Pancasila sebagai dasar Negara,
di samping kemampuan dan keterampilan tertentu sesuai dengan kekhususan setiap lembaga.
Dengan demikian, perumusan tujuan institusional dipengaruhi oleh tiga hal:  Tujuan
Pendidikan Nasional, Kekhususan setiap lembaga dan Tingkat usia peserta didik. Tujuan
institusional itu dicapai melalui pemberian berbagai pengalaman belajar kepada peserta didikny.
c.    Tujuan Kurikuler
Tujuan Kurikuler yaitu untuk mencapai pola perilaku dan pola kemampuan serta
keterampilan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga, yang sebenarnya merupakan tujuan
intitusional dari oleh bagan pendidikan tersebut. Atau dapat juga diartikan sebagai tujuan yang
ingin dicapai dari suatu bidang studi pada suatu sekolah/lembaga pendidikan, yang masih
bersifat umum.
Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang dirumuskan secara formal pada kegiatan
kurikuler yang ada pada lembaga-lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler sifatnya lebih khusus
jika dibandingkan dengan tujuan institusional, tetapi tidak boleh menyimpang dari tujuan
institusional. Seperti misalnya, tujuan kurikulum di sekolah-sekolah ada mata pelajaran
kewarganegaraan yang berbeda dibandingkan dengan SMP.
Tujuan mata pelajaran untuk Kewarganegaraan di sekolah-sekolah tersebut disebut
tujuan kurikuler sesuai dengan kurikulum pada masing-masing sekolah. Tujuan kurikuler
merupakan penjabaran dari tujuan institusional, yang berarti lebih khusus dari pada tujuan
Institusional.
d.    Tujuan instruksional
Adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa dan anak
didik sesudah melewati kegiatan instruksional yang bersangkuatan dengan berhasil.
Tujuan Instruksional merupakan tujuan yang hendak dicapai setelah selesai proses
belajar mengajar/program pengajaran. Tujuan tersebut merupakan penjabaran dari tujuan
kurikuler, yang merupakan perubahan sikap atau tingkah laku secara jelas. Tujuan Instruksional
dapat dibagi menjadi dua, yaitu Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional
Khusus (TIK).
Dalam merumuskan tujuan tujuan instruksional ini, terlebih-lebih tujuan
instruksional khusus harus berorientasi kepada peserta didik, atau kepada output-oriented.
Tujuan Instruksional akan mempengaruhi pemilihan materi, metode, strategi, dan lainnya demi
mencapai tujuan instruksional yang telah dirumuskan.
Tujuan pendidikan harus mencerminkan kemampuan sistem pendidikan Nasional
untuk mengakomodasikan berbagai tuntutan peran yang multi dimensional. Secara umum,
pendidikan harus mampu menghasilkan manusia sebagai individu dan anggota masyarakat yang
sehat dan cerdas dengan: Kepribadian kuat, religius dan menjunjung tinggi budaya luhur,
Kesadaran demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Kesadaran
moral hokum yang tinggi dan , Kehidupan yang makmur dan sejahtera.
M.J.Langeveld, mengemukakan 6 jenis tujuan pendidikan, yaitu sebagai berikut[10] :
1.              Tujuan akhir (umum, universal, dan total),
2.              Pengkhususan tujuan umum,
3.              Tujuan tak lengkap (sementara),
4.              Tujuan insidental,
5.              Tujuan tentatif
6.              Tujuan intermedier.
Tujuan yang paling dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari, yaitu tujuan
insidental. (insiden = peristiwa). Tujuan insidental, ialah tujuan yang menyangkut suatu peristiwa
khusus. Agak sukar untuk mencari hubungan antara tujuan umum dengan tujuan insidental,
namun tujuan insidental sebenarnya terarah kepada realisasi tujuan umum. Jadi hubungan tujuan
insidental dengan tujuan umum sangat jauh. Contoh: Ibu, melarang anaknya bermain-main di
depan pintu yang terbuka, karena dapat menyebabkan anak itu sakit (masuk angin), atau karena
mengganggu lalu lintas di pintu.
Jelaslah tujuan insidental sangat jauh dengan kriteria kedewasaan sebagai tujuan
umum pendidikan.Tujuan tentatif, (tentatif = sementara) ialah tujuan yang terdapat pada
langkah-langkah untuk mencapai tujuan umum. Karena itu tujuan tentatif lebih dekat pada tujuan
umum, dibandingkan dengan tujuan insidental.
Tujuan tentatif memberi kesempatan kepada anak untuk menguji nilai yang ingin
dicapainya dengan perbuatan nyata. Dari kenyataan yang dialaminya itu diharapkan anak akan
mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Contoh: tujuan agar anak biasa hidup bersih. Setelah
ia mengalaminya berulang-ulang berperilaku bersih pada berbagai jenis dan tingkat kebersihan,
maka ia diharapkan kelak mengerti dan biasa hidup bersih.
Anak didik biasanya tidak menyadari bahwa ia sedang dibawa ke arah suatu tujuan
pendidikan insidental ataupun tentatif, karena memang tujuan ini tidak secara tersurat dapat
diketahui oleh anak.Tujuan intermedier, (media = antara) ialah tujuan yang melayani tujuan
pendidikan yang lain atau tujuan yang lebih luas atau lebih tinggi tingkatannya. Contoh: murid
belajar membaca dengan tujuan agar ia kelak dapat belajar sendiri tentang ilmu pengetahuan
dengan jalan membaca buku-buku.
Tujuan tidak lengkap (sementara), ialah tujuan yang berkenaan dengan salah satu
aspek kehidupan. Disebut tidak lengkap karena setiap tujuan yang dihubungkan dengan salah
satu aspek kehidupan itu berarti tidak lengkap. Tujuan yang lengkap ialah tujuan yang
mengembangkan seluruh aspek kehidupan itu, yaitu tujuan umum pendidikan.
Aspek-aspek tujuan umum pendidikan ialah:
1.              Pendidikan jasmani
2.              Pendidikan religius
3.              Pendidikan sosial
4.              Pendidikan ekonomis
5.              Pendidikan etika
6.              Pendidikan estetika 
Tujuan umum, (akhir, universal, total) ialah tujuan yang menjadi sumber bagi bagi
tujuan lainnya. Semua manusia di seluruh dunia ingin mencapai tujuan itu, yaitu tujuan umum
pendidikan ialah manusia dewasa.

Pengkhususan tujuan umum, itu terjadi karena manusia dewasa yang universal itu
diberi bentuk yang nyata berhubung dengan kebangsaan, kebudayaan, agama, sistem politik, dan
sebagainya. Oleh karena itu, manusia dewasa bagi bangsa Indonesia adalah selaras dengan
filsafat bangsa Indonesia, yaitu manusia yang memiliki karakteristik kepribadian Pancasila.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang amat sangat penting di dalam pendidikan,
karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh
pendidikan. Tujuan pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai salah satu unsur dari pendidikan
yang berupa rumusan tentang apa yang harus dicapai oleh para peserta didik.
Ada empat macam tujuan pendidikan yang tingkatan dan  luasnya berlainan. Yaitu
tujuan umum atau pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan
instruksional.

M.J.Langeveld, mengemukakan 6 jenis tujuan pendidikan, yaitu sebagai berikut :


1. Tujuan akhir (umum, universal, dan total),
2.  Pengkhususan tujuan umum,
3. Tujuan tak lengkap (sementara),
4. Tujuan insidental,
5. Tujuan tentatif
6. Tujuan intermedier.
DAFTAR PUSTAKA

Nata,Abudin:Ilmu Pendidikan Islam; Kencana, Jakarta, 2010


Subari:Supervisi pendidikan;Bumi Aksara, Surabaya, 1988
Pidarta, Made:Landasan Kependidikan; Rineka Cipta, Jakarta, 1997
http://media-online.id/2014/09/pengertian-dan-tujuan-pendidikan-secara-umum.html

http://hikmahuda.blogspot.co.id/2014/05/tujuan-filsafat-pendidikan.html
https://tugas2kampus.wordpress.com/2013/12/03/dasar-dan-tujuan-pendidikan/
http://ariplie.blogspot.co.id/2016/01/relevansi-filsafat-dengan-tujuan.html

[1] Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta ; Kencana, 2010, hal 89


[2] http://media-online.id/2014/09/pengertian-dan-tujuan-pendidikan-secara-umum.html
[3] http://hikmahuda.blogspot.co.id/2014/05/tujuan-filsafat-pendidikan.html
[4] http://hikmahuda.blogspot.co.id/2014/05/tujuan-filsafat-pendidikan.html
[5] Subari, Supervisi pendidikan, Surabaya ; Bumi Aksara, 1988, hal 11
[6] Subari, Supervisi pendidikan, Surabaya ; Bumi Aksara, 1988, hal 12
[7] Subari, Supervisi pendidikan, Surabaya ; Bumi Aksara, 1988, hal 22
[8] Made Pidarta, Landasan Kependidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 1997, hal 11
[9] https://tugas2kampus.wordpress.com/2013/12/03/dasar-dan-tujuan-pendidikan/
[10] http://ariplie.blogspot.co.id/2016/01/relevansi-filsafat-dengan-tujuan.html

Anda mungkin juga menyukai