PROFESI PENDIDIKAN
“Jenis-jenis Profesi di Bidang Pendidikan “
Disusun Oleh :
1. Nur Lela Sihombing 22140006
2. Nur Janna 22140051
3. Nur Holija 22140270
4. Fatimah Tambak 22140043
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah tentang " Jenis-jenis Profesi di Bidang Pendidikan "
ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta
rahmat bagi seluruh alam semesta.
Saya menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Namun
berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan dari dosen mata kuliah Profesi
Pendidikan serta berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Saya berharap dengan
penyusunan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun sendiri dan
bagi para pembaca umumnya.
Dalam kesempatan ini kami dengan ikhlas menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :Ibu Nurzannah M, Pd selaku dosen mata kuliah Profesi Pendidikan yang
telah membimbing penyusun dengan penuh tanggung jawab sehingga makalah ini
dapat diselesaikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................I
DAFTAR ISI................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Pengertian Guru..................................................................................3
B. Pengertian Kepala Sekolah.................................................................7
C. Pengertian Konselor............................................................................9
D. Pengertian Pustakawan.....................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................11
B. Saran.................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
harus menjadi teladan bagi muridnya. Keteladanan tersebut akan menjadi
tolak ukur keberhasilan seorang guru. Dalam mentrasfer ilmu, seorang
guru haruslah memperhatikan murid-murid secara bijak dan cermat,
karena antara murid yang satu dan lainnya berbeda karakter. Ada murid
yang cepat dalam menangkap pelajaran, ada juga murid yang lamban
dalam memahami pelajaran. Selain itu guru juga harus menjunjung tinggi
etika dan norma dalam mendidik. Yang masih terasa membelenggu
kalangan pendidikan antara lain gelar pahlawan tanpa tanda jasa bagi para
guru di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Guru?
2. Apa yang dimaksud dengan Kepala Sekolah?
3. Apa yang dimaksud dengan Konselor?
4. Apa yang dimaksud dengan Pustakawan?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui yang dimaksud dengan Guru.
2. Mengetahui yang dimaksud dengan Kepala Sekolah.
3. Mengetahui yang dimaksud dengan Konselor.
4. Mengetahui yang dimaksud dengan Pustakawan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru
Pengertian guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang
mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan
penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
Definisi guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya
untuk mengajarkan suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih
muridnya agar memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut.
Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal,
tapi juga pedidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh
para muridnya. Dari penjelasan tersebut, maka kita dapat memahami
bahwa peran guru sangat penting dalam proses menciptakan generasi
penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya.
a. Pengertian Guru Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa arti guru, kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. Dri Atmaka
2. Husnul Chotimah
3
3. Ngalim Purwanto
4. Mulyasa
4
1. Mengajar Peserta Didik
5
5. Memberikan Dorongan Pada Murid
6
B. Pengertian Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan untuk
memimpin suatu sekolah yang diselenggarakan proses belajar-mengajar
atau tempat terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan
murid yang menerima pelajaran.
Secara etimologi, kepala sekolah merupakan padanan dari school
principal yang tugas kesehariannya menjalankan principalship atau
kekepalasekolahan. Istilah kekepalasekolahan mengandung makna sebagai
segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi sebagai
kepala sekolah. Penjelasan ini dipandang penting, karena terdapat
beberapa istilah untuk menyebut jabatan kepala sekolah, seperti
administrasi sekolah (school administrator), pimpinan sekolah (school
leader), manajer sekolah (school manajer), dan sebagainya.
Seorang guru harus mempunyai kriteria atau kualifikasi umum
untuk menjadi seorang kepala sekolah, yaitu:
7
kepala sekolah dituntut untuk berperan ganda, baik
sebagai catalyst, solution givers, process helpers, dan resource linker.
Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin seharusnya dalam
praktik sehari-hari selalu berusaha memperhatikan dan mempraktokkan
fungsi kepemimpinan di dalam kehidupan sekolah, yaitu:
8
kenaikan pangkat, fasilitas, kesempatan mengikuti pendidikan, dan
sebagainya.
C. Pengertian Konselor
Konselor atau penyuluh adalah seorang yang mempunyai keahlian
dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan
minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan, dan Jurusan Bimbingan Konseling (BK). Salah satu organisasi
profesi konseling yang memberikan wadah bagi praktisi di bidang
Konseling bernama Asosiasi Bimbingan dan Konseling
Indonesia (ABKIN).
Beberapa asosiasi memberikan lisensi bagi para konselor tertentu
melalui proses sertifikasi, Sertifikasi tersebut sebagai tanda bahwa yang
bersangkutan berwenang menyelenggarakan konseling dan pelatihan
bagi masyarakat umum. Selain di bidang pendidikan, konseling juga
merambah pada bidang industri dan organisasi, penanganan
korban bencana, dan konseling secara umum di masyarakat. Khusus
bagi konselor pendidikan yang bertugas dan bertanggungjawab
memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik di
satuan pendidikan (sering disebut Guru BK atau Guru Bimbingan dan
Konseling). Ia juga belum diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu.
Jadi tugasnya adalah mengumpulkan fakta serta pengalaman klien
lalu memfokuskan pada masalah tertentu yang dialami oleh klien.
Kemudian pada akhirnya, konselor akan memberikan masukan sebagai
solusi masalah tersebut. Pada umumnya konselor adalah profesi yang
bergerak di bidang pendidikan.
Dengan kata lain, konseling merupakan bentuk khusus bimbingan
yaitu layanan yang diberikan oleh konselor kepada klien secara
individu. Konselor adalah seseorang yang karena kewenangan dan
keahliannya memberi bantuan kepada konseli.
9
D. Pengertian Pustakawan
Dalam UU No 43 tahun 2007, juga yang dikatakan
bahwa pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang
diperoleh melalui pendidikan dan / atau pelatihan kepustakawanan serta
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan
dan pelayanan perpustakaan.
Tugas utamanya adalah mengumpulkan bahan pustaka yang
meliputi buku dan non buku sebagai sumber informasi, mengolah dan
memelihara perpustakaan, serta menyediakan layanan data perpustakaan.
Pustakawan memiliki banyak peran, namun peran ini bisa dibagi
menjadi tiga bagian utama: penyokong literasi, pengelola materi
pembelajaran, dan tenaga ahli penelitian. Jika sekolah Anda tidak memiliki
pustakawan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengisi peran
pustakawan tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
A. Kesimpulan
Pengertian guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang
mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan
penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
Kepala sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan untuk
memimpin suatu sekolah yang diselenggarakan proses belajar-mengajar atau
tempat terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran.
Konselor atau penyuluh adalah seorang yang mempunyai keahlian
dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan
minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan, dan Jurusan Bimbingan Konseling (BK).
pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang
diperoleh melalui pendidikan dan / atau pelatihan kepustakawanan serta
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan
pelayanan perpustakaan.
B. Saran
Setiap orang yang berprofesi dalam bidang kependidikan hendaknya
lebih mengenal dan memahami tentang organisasi profesi kependidikan itu
sendiri karena banyak hal yang bermanfaat bagi penyandang profesi
kependidikan dari organisasi profesinya sendiri. Organisasi profesi
kependidikan hendaknya lebih aktif lagi dalam menjalankan perannya
sebagai pemersatu dan melakukan kegiatan-kagiatan yang meningkatkan
kemampuan profesional anggotanya.
Hubungan antar organisasi profesi kependidikan yang satu dengan
yang lainnya hendaknya lebih ditingkatkan secara nyata. Kepada struktural
organisasi yang menaungi aktifitas guru, baik itu PGRI, MGMP, maupum
KKG bisa lebih berperan dalam pembinaan, pengawasan kepada guru
sehingga nantinya guru bisa maksimal dalam menjalankan tugas serta
aktifitasnyapun terjaga dari segala bentuk asusila.
11
Kepada siswa yang menjadi objek pengaran guru, juga bisa memberi
masukan jika dalam pelaksanaannya ada guru yang bertindak menyimpang
dari kode etik guru yang sedang berlaku. Untuk siswa selalu belajar dengan
tekun dan rajin sehingga nantinya bisa menjadi manusia yang mampu
memahami organisasi profesi, dalam hal ini organisasi profesi guru, serta
mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk orang tua,
serta pihak yang terkaik dengan organisasi profesi guru, maupun
pelaksanaan guru dalam kesehariannya yang kurang sesuai dengan kode etik
guru, bisa ikut andil dalam memecahkan masalahnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13