Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu:
JULIANA, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Sefrianti Ashari (23060115)


2. Rianti (23060104)
3. Nadia Amanda Simbolon (23060116)
4. Raudho Tul Zannah (23060103)
5. Deliyani Situmorang (23060171)
6. Nadya Putri Anggita (23060145)
7. Zakia Rahmi Lubis (23060143)
8. Rockyah Hasibuan (23060113)
9. Putri Murni Nurani Zabua (23060173)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
KOTA PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar dan tepat pada waktu.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengajar yang telah
memberikan arahan tentang penyusunan makalah ini. Selain itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam
pengerjaan makalah ini. Semoga apa yang telah kita lakukan hari ini dengan
ikhlas dapat memberikan manfaat di kemudian hari.
Akhirnya kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum
sempurna, baik dari segi fisik maupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh
karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca sebagai masukan untuk kesempurnaan makalah ini. Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Padangsidimpuan, Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Masalah....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa Indonesia...................2
B. Ejaan yang disempurnakan...................................................................3
C. Penalaran ilmiah...................................................................................5
D. Karya Ilmiah.........................................................................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam berbahasa baik secara lisan maupun tulisan, kita sebenarnya
tidak boleh berbicara secara lepas. Akan tetapi, kata-kata tersebut
terangkai mengikuti kaidah yang berlaku sehingga terbentuklah rangkaian
kata yang lazim disebut dengan kalimat. Kalimat tersebut berfungsi
sebagai wadah yang mengungkapkan gagasan, pikiran dan pendapat.
Ketika berbahasa seringkali kita tidak memperhatikan unsur dan
pola dasar kalimat dengan benar. Hal ini mengakibatkan kalimat yang
terbentuk tidak mengikuti kaidah penulisan kalimat yang benar, sehingga
kalimat menjadi tidak efektif. Dalam merangkai sebuah kalimat banyak
hal yang perlu diperhatikan dimulai dari unsur-unsur kalimat, pola dasar
kalimat dan tanda bacanya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa Indonesia?
2. Bagaimana ejaan yang disempurnakan?
3. Apa yang dimaksud dengan penalaran ilmiah?
4. Apa yang dimaksud dengan Karya Ilmiah?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa Indonesia.
2. Mengetahui ejaan yang disempurnakan.
3. Mengetahui dimaksud dengan penalaran ilmiah.
4. Mengetahui dimaksud dengan karya ilmiah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat, Kedudukan, Dan Fungsi Bahasa Indonesia


a. Sejarah Bahasa Indonesia
 Bahasa Indonesia dinyatakan lahir pada 28 Oktober 1928
 Adanya bulan bahasa di bulan Oktober
 Awalnya dari bahasa Melayu, serumpun dengan Malaysia

b. Kedudukan Bahasa Indonesia


 Bab XV, pasal 36  “Bahasa negara adalah bahasa Indonesia”
 Kedudukan: 1. BI sebagai Bahasa Nasional, 2. BI sebagai
Bahasa Negara
 Bahasa Nasional, bersumber pada sumpah pemuda
 Bahasa Negara, bersumber pada UUD 1945
 Pasal 25, ayat (3): Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai
bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi
tingkat nasional, pengembangan kebudayaan nasional,
transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana pengembangan
dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
bahasa media massa.

c. Fungsi Bahasa Indonesia


a) Fungsi BI berdasarkan kedudukannya
 BI sebagai Bahasa Nasional, berfungsi:
 Lambang kebanggaan nasional
 Lambang identitas nasional
 Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-
beda latar sos, bud, & bhs
 Alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah

2
 BI sebagai Bahasa Negara, berfungsi:
 Bahasa resmi kenegaraan
 Bahasa pengantar di lembaga pendidikan
 Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional
untuk pembangunan dan pemerintahan
 Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan
nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi
b) Fungsi Lain Bahasa secara umum
 Fungsi umum bahasa  alat komunikasi manusia
 Fungsi khusus  sesuai tujuan: fatik, konatif, emotif,
kultural, politis, edukatif, mengatur diri, mengatur orang
lain, interaksi, adaptasi, sosial, dsb.

B. Ejaan Yang Disempurnakan


Seminar Bahasa Indonesia pada tahun 1972, Surat keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 20 Mei 1972, No. 03/A.I/72,
Keputusan Presiden No. 57, tahun 1972, dengan nama Ejaan yang
Disempurnakan.
Dalam (KBBI) 1990 ejaan adalah kaidah – kaidah atau cara
menggambarkan bunyi – bunyi (kata, kalimat) dalam bentuk tulisan
( huruf – huruf serta penggunaan tanda baca).
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia. Huruf yang
melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia yaitu : a,i,u,e,o. Huruf yang
melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf :
b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Di dalam bahasa
Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi. Di
dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy.
a. Huruf Kapital
 Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata
pada awal kalimat.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

3
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan
yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk
kata ganti untuk Tuhan
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan
dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya : Wakil Presiden Adam Malik
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama
orang. Misalnya: Amir Hamzah
 Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan
bahasa. Misalnya: bangsa Indonesia
b. Huruf Miring
 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menulis nama
buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
 majalah Bahasa dan Kesusastraan
 Buku Negarakertagama karangan Prapanca
 surat kabar Suara Karya
 Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
 Huruf pertama kata abad ialah a.
 Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
 Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
c. Penulisan Kata
 Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya: Ibu percaya bahwa engkau tahu.
 Kata Turunan
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan
kata dasarnya. Misalnya: dikelola.

4
C. Penalaran Ilmiah
Arti teknis dari berpikir : Kegiatan akal yang berada dalam kerangka
bertanya dan berusaha untuk memperoleh jawaban. Berpikir dimaksudkan
agar akal melakukan kegiatan untuk mengolah pengetahuan yang telah kita
terima melalui panca indera. Ketika berpikir, dalam akal kita timbul
serangkaian gambaran tentang sesuatu yang tidak hadir secara nyata.
Terkadang orang berpikir tanpa sadar atau terjadi dengan sendirinya,
misalnya saat melamun.
Kegiatan berpikir yang dilakukan secara sadar, sistematis dan saling
berhubungan, serta bertujuan sampai pada suatu kesimpulan, disebut
kegiatan bernalar. Dengan demikian, penalaran adalah berpikir secara
sadar, sistematis, menghubungkan satu unsur dengan unsur yang lain,
untuk memperoleh kesimpulan berupa suatu pengetahuan.
a. Penalaran Deduktif
 Penarikan kesimpulan dari umum ke khusus
 Dengan kata lain: Proses penalaran dengan menarik
kesimpulan dari presmis atau pernyataan yang mendasar.
Oleh karenanya, apa yang ada dalam kesimpulan, sebenarnya
telah ada di dalam pernyataan dasarnya.
 Penalaran deduktif tidak menghasilkan pengetahuan baru,
namun hanya pernyataan yang konsisten dengan pernyataan
dasarnya
b. Penalaran Induktif
 Penarikan kesimpulan dari khusus ke umum.
 Dengan kata lain: Proses penalaran dengan menarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum,
berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus  INDUKSI.
 Pola penalaran ini bisa berupa Generalisasi, Analogi atau
Sebab-Akibat.

5
D. Karya Ilmiah
a. Pengertian Karya Ilmiah
Menurut Brotowidjoyo (195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodelogi penulisan yang baik dan benar”. Sementara menurut Eko
Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah adalah suatu karangan atau
tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari
oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang
bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan
kebenarannya atau keilmuannya.
Sementara itu, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, karya ilmiah
(scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan
oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
b. Jenis Karya Ilmiah
Karya ilmiah ada dua jenis, yaitu :
1. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi
serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya.
2. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi,
pengetahuan,atau gagasan dari seseorang kepada orang lain.
Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan.
Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu
karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang
diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan,
maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain,
laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas
masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang sengaja disusun
untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam
kesempatan tertentu.

6
c. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam
penulisan karya ilmiah harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi
hukum harus diikuti dan difahami dengan baik. Penulis harus
memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah
norma-norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan
citivitas akademik perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah.
Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap
bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun
informan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya
ilmiah, yaitu:
1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.
2. Penggunaan kata “dimana”.
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti
orang) dalam karya ilmiah.
4. Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak
tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber
acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan.
8. Tulislah kata dengan lengkap
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya
cukup singkatannya saja.
10. Gunakan Ejaan Yang Disempurnakan
11. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan
koma (,) yang sesuai.
12. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang
dikeluarkan oleh institusi)
13. Cek penulisan sebelum diserahkan

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahasa Indonesia dinyatakan lahir pada 28 Oktober 1928. Adanya
bulan bahasa di bulan Oktober. Awalnya dari bahasa Melayu, serumpun
dengan Malaysia. Pasal 25, ayat (3): Bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai
bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat
nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi
niaga, serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan bahasa media massa.
Dalam (KBBI) 1990 ejaan adalah kaidah – kaidah atau cara
menggambarkan bunyi – bunyi (kata, kalimat) dalam bentuk tulisan
( huruf – huruf serta penggunaan tanda baca).
Kegiatan berpikir yang dilakukan secara sadar, sistematis dan saling
berhubungan, serta bertujuan sampai pada suatu kesimpulan, disebut
kegiatan bernalar. Dengan demikian, penalaran adalah berpikir secara
sadar, sistematis, menghubungkan satu unsur dengan unsur yang lain,
untuk memperoleh kesimpulan berupa suatu pengetahuan.
Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan
benar.Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui
oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil
karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon penulis karya ilmiah paling
tidak harus mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan karya ilmiah,
tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan sikap-sikap
dalam menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima berbagai
kendala dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah, karena itu
merupakan suatu pemebelajaran ketika akan membuat karya ilmiah yang
kedua ketiga dan selanjutnya.

8
B. Saran
Bilamana dalam makalah ini terdapat kekeliruan maka saran dari
pembaca sangat diharapkan agar karya ini dapat dijadikan suatu bahan
informasi sesuai dengan tujuannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahyar, Juni (2015). Bahasa Indonesia dan Penulisan Ilmiah (PDF).


Lhokseumawe: BieNa Edukasi.
Arifin, E. Zainal dan Amran Tasai (2006). Cermat Berbahasa Indonesia
Untuk Perguruan Tinggi. Cetakan ke-6. Jakarta: Akademika Pressindo.
Daniel Parera, Jos. (1987). Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga.
Hs, Widjono (2007). Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengenmbangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta : Grasindo.
Keraf, Gorys (2007). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia.
Mila. 2010. Kaidah Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanwa Publisher.
Muawanah, Siti. (2012). Bahan Ajar Bahasa Indonesia. Palangka Raya.
Nurdjan, dkk. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Makassar:
Aksara Timur.
Nursalim (2007). Pengantar Kemampuan Berbahasa Indonesia Berbasis
Kompetensi , Infite, Pekanbaru.

Ruswanto (2009). Sosiologi : SMA / MA Kelas X (PDF). Jakarta: Mefi Caraka.

Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia (2016). Pedoman Umum Ejaan


Bahasa Indonesia (PDF) (edisi ke-4). Jakarta: Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa.

10

Anda mungkin juga menyukai