Anda di halaman 1dari 9

Daftar Isi

BAB I : Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 2


B. Rumusan Masalah............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 2

BAB II : Pembahasan

A. Pengertian Bahasa ........................................................................ 3


B. Perkembangan Bahasa Indonesia ............................................... 4
C. Pengertian Pengembangan Masyarakat Islam .......................... 5
D. Hubungan Bahasa Indonesia Dengan Pengembangan Masyarakat Islam 7

BAB III : Penutup

A. Kesimpulan......................................................................................... 8
B. Saran............................................................. .................................... 8
C. Daftar Pustaka.................................................................................. 9

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan komponen terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak


akan bisa melanjutkan kelangsungan hidup mereka dengan baik dan teratur tanpa
adanya bahasa. Mereka tidak bisa berinteraksi dengan mudah dan baik jika mereka
tidak menguasai bahasa antara satu sama lain dan dengan tidak adanya kesinambungan
tersebut mereka juga tidak dapat menangkap ekspresi kejiwaan maupun keinginan
yang diutarakan oleh lawan komunikasinya. Hal ini juga yang menyebabkan adanya
sekat dan kurang terkaitnya emosional satu sama lain.

Bisa dikatakan bahwa bahasa sebagai salah satu kebutuhan primer yang
mempunyai peran sebagai pengatur sirkulasi kelanjutan hidup. Bahkan, bahasa juga
dapat dikategorikan sebagai senjata yang paling ampuh untuk membentengi diri dan
negeri dari ancaman-ancaman perpecahan.

Sedangkan Pengembangan masyarakat merupakan suatu proses swadaya


masyarakat yang diintregasikan dengan usaha-usaha pemerintah setempat guna
meningkatkan kondisi masyarakat di bidang ekonomi, sosial, politik dan kultural serta
untuk mensinergikan gerakan untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa. Sebagai suatu
metode atau pendekatan, pengembangan masyarakat menekankan adanya proses
pemberdayaan, partisipasi dan peranan langsung warga komunitas dalam proses
pembangunan ditingkat komunitas dan antar komunitas.

Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat haruslah ada nilai-nilai, asas-asas


dan prinsip-prinsip agar pengembangan masyarakat tidak keluar jauh dari ranahnya,
dan prosesnya bisa berjalan sesuai keinginan/kebutuhan dari masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bahasa
2. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia
3. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Masyarakat Islam
4. Bagaimana Hubungan Bahasa Indonesia dengan Pengembangan
Masyarakat Islam

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bahasa
2. Untuk mengetahui perkembangan bahasa Indonesia
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pengembangan Masyarakat Islam
4. Untuk mengerahui bagaimana Hubungan Bahasa Indonesia dengan
Pengembangan Masyarakat Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa

Menurut Gorys Keraf (2004 : 1), bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ketika
anggota masyarakat menginginkan untuk berkomunikasi dengan sesamanya, maka
orang tersebut akan menggunakan suatu bahasa yang sudah biasa digunakannya untuk
menyampaikan sesuatu informasi. Pada umumnya bahasa-bahasa tersebut dapat
berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain, hal ini dapat dikarenakan adanya
perbedaan kultur, lingkungan dan kebiasaan yang mereka miliki. Mungkin asumsi
beberapa orang berpendapat bahwa tidak hanya bahasa saja yang dapat dijadikan
sebagai media komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa terdapat dua orang atau lebih
yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah
disepakati bersama. Mereka memakai beberapa alat ataupun media untuk
menyampaikan suatu kabar yang memang ingin diinformasikan kepada pihak lain
dengan menggunakan lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan
sebagainya.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bahasa adalah sistem lambang
bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh sekelompok masyarakat untuk
bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dilihat dari pengertian yang
ada dalam kamus tersebut, dapat difahami bahwa bahasa juga dapat berfungsi sebagai
lambang bunyi sebagai mana not yang ada pada nada, akan tetapi fungsi atau manfaat
yang diberikan sangatlah berbeda antara keduanya. Bunyi yang dihasilkan oleh bahasa
dipreoritaskan untuk menyampaikan suatu informasi serta lebih menitik beratkan pada
kepadatan isinya bukan pada fungsi estetika yang dihasilkannya.

Bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan sistem simbol
adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat konvensional. Sedangkan yang
dimaksud dengan sistem tanda adalah bahwa hubungan tanda dan makna bukan
konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki benda atau
situasi yang dimaksud.

3
Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan
bahwa bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang dapat disampaikan melalui lisan,
tulisan maupun media lain yang sudah disepakati oleh pihak yang berkomunikasi.
Bahasa yang disampaikan melalui lisan dapat disebut dengan bahasa primer sedangkan
bahasa yang diutarakan dengan menggunakan selain lisan disebut dengan bahasa
sekunder.

B. Perkembangan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu, yang sejak dahulu
sudah dipakai sebagai sebagai bahasa perantara, bukan saja di kepulauan Nusantara,
melainkan juga hamper di seluruh Asia Tenggara. Bahasa Indonesia dengan perlahan-
lahan, tetapi pasti, berkembang dan tumbuh terus. Akhir-akhir ini perkembangannya
menjadi itu menjadi demikian pesatnya sehingga bahasa ini telah menjelma menjadi
bahasa modern , yang kaya akan kosakata dan mantap dalam struktur.

Pada tanggal 28 Oktober1928, para pemuda mengikrarkan sumpah pemuda.


Tepatnya pada ikrar ketiga yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Dengan diikrarkannya sumpah pemuda, resmilah
bahasa melayu, yang sudah dipakai pertengahan abad VII itu, menjadi bahasa
Indonesia.

Tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “kami putra dan
putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,bahasa Indonesia”. Dengan
diikrarkannya Sumpah Pemuda,resmilah bahasa Melayu,yang sudah dipakai sejak
pertengahan abad VII itu,menjadi bahasa Indonesia. Tetapi,disamping itu masih ada
beberapa sebab lain mengapa bahasa Indonesia memperoleh kedudukan terkemuka
diantara ratusan bahasa nusantara yang masing-masing begitu penting bagi penuturnya
sebagai bahasa ibu.

Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional,kedudukannya berada di


atas bahasa-bahasa daerah. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal
khusus (Bab XV,Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan
bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Dengan kata lain, ada dua macam
kedudukan bahasa Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa

4
nasional sesuai dengan Sumpah Pemuda 1928; kedua, bahasa Indonesia berkedudukan
sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Didalam kedudukannya sebagai bahasa negara bahasa indonesia berfungsi sebagai


bahasa resmi kenegaraan, bahasa indonesia dipakai di dalam segala upacara, peristiwa,
dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Termasuk kedalam
kegiatan- kegiatan itu adalah penulisan dokumen-dokumen dan putusan-putusan serta
surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya,
serta pidato-pidato kenegaraan.

Yang kedua didalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia


merupakan bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai taman kanak-
kanak sampai dengan perguruan tinggi diseluruh indonesia kecuali di daerah-daerah.

Yang ketiga didalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia


adalah alat perhubugan pada tingkat nasional untuk keperntingan perencanaan dan
pelaksanaan pemerintah. Bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi
timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat luas

C. Pengertian Pengembangan Masyarakat Islam

Pengembangan masyarakat memiliki sejarah panjang dalam literatur dan praktik


pekerjaan sosial

Menurut Johnson (1984), PM merupakan spesialisasi atau setting praktek pekerjaan


sosial yang bersifat makro (macro practice).

Menurut Edi Suharto dan Dwi Yuliani, community development adalah suatu
pendekatan dalam meningkatkan kehidupan masyarakat melalui pemberian kekuasaan
pada kelompok-kelompok masyarakat agar mampu membuat, menggunakan dan
mengontrol sumber-sumber yang ada di lingkungan mereka

Sebagai sebuah metode pekerjaan sosial, pengembangan masyarakat menunjuk


pada interaksi aktif antara pekerja sosial dan masyarakat dengan mana mereka terlibat
dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi suatu program
pembangunan kesejahteraan sosial. Pengembangan masyarakat memiliki fokus
terhadap upaya menolong anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk

5
bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan kegiatan
bersama untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Secara teoritis, pengembangan masyarakat (PM) dapat dikatakan sebagai sebuah


pendekatan pekerjaan sosial yang dikembangkan dari dua perspektif yang berlawanan,
yakni aliran kiri (sosialis-Marxis) dan kanan (kapitalis-demokratis) dalam spektrum
politik. Dewasa ini, terutama dalam konteks menguatnya sistem ekonomi pasar bebas
dan“swastanisasi” kesejahteraan sosial, PM semakin menekankan pentingnya swadaya
dan keterlibatan informal dalam mendukung strategi penanganan kemiskinan dan
penindasan, maupun dalam memfasilitasi partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

Secara garis besar, Twelvetrees (1991) membagi perspektif PM ke dalam dua


bingkai, yakni pendekatan “profesional” dan pendekatan “radikal”. Pendekatan
profesional menunjuk pada upaya untuk meningkatkan kemandirian dan memperbaiki
sistem pemberian pelayanan dalam kerangka relasi-relasi sosial. Sementara itu,
berpijak pada teori struktural neo-Marxis, feminisme dan analisis anti-rasis,
pendekatan radikal lebih terfokus pada upaya mengubah ketidakseimbangan relasi-
relasi sosial yang ada melalui pemberdayaan kelompok-kelompok lemah, mencari
sebab-sebab kelemahan mereka, serta menganalisis sumber-sumber ketertindasannya.

Selajutnya pendekatan professional dan radikal bias dipecah menjadi enam ragam
sesuai jenisnya yaitu perawatan masyarakat, pengorganisasian masyarakat,
pembangunan masyarakat, aksi masyarakat berdasar kelas, aksi masyarakat berdasar
jender dan aksi mayarakat berdasarkan ras

Menurut Devinisi Ibnu Kaldun

Secara etimologi pengembangan berarti membina dan meningkatkan kualitas.


Masyarakat Islam berarti kumpulan manusia yang beragama Islam, yang meneliti
hubungan dan keterkaitan ideologis yang satu dengan yang lainnya. Dalam pemikiran
sosiologis, Ibnu Kaldun menjelaskan bahwa manusia itu secara individu diberikan
kelebihan namun secara kodrati manusia memiliki kekurangan. Sehingga kelebihan itu
perlu dibina agar dapat mengembangkan potensi pribadi untuk dapat membangun

6
Menurut Amarullah Ahmad

Pengertian pengembangan masyarakat Islam adalah system tindakan nyata yang


menawarkan alternatif modern pemecahan masalah Ummah dalam bidang sosial,
ekonomi, dan lingkungan dalam perspektif Islam, dengan demikian penggabungan
prilaku indiviidu dan kolektif dalam dimensi amal sholeh

D. Hubungan Bahasa Indonesia Dengan Pengembangan Masyarakat Islam

Bahasa dan masyarakat, bahasa dan kemasyarakatan, dua hal yang bertemu di satu
titik, artinya antara bahasa dan masyarakat tidak akan pernah terpisahkan Bahasa
begitu melekat erat, menyatu jiwa di setiap penutur di dalam masyarakat. Ia laksana
sebuah senjata ampuh untuk mempengaruhi keadaan masyarakat dan kemasyarakatan.
Fungsi bahasa sebagai alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi dalam arti alat untuk
menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau juga perasaan di dalam masyarakat inilah
di namakan fungsi bahasa secara tradisional. Maka dapat di katakan hubungan antara
bahasa dan penggunanya di dalam masyarakat ini merupakan kajian sosiolinguistik

Berbicara tentang bahasa dan masyarakat tentu tidak terlepas dengan kebudayaan
yang ada pada suatu masyarakat, maka titik tolaknya adalah hubungan bahasa dengan
kebudayaan dari masyarakat yang memiliki variasi tingkat- tingkat sosial. Ada yang
menganggap bahasa itu adalah bagian dari masyarakat, namun ada yang menganggap
bahasa dan kebudayaan itu dua hal yang berbeda, tetapi hubungan antara keduanya
erat, sehingga tidak dapat dipisahkan, yang menganggap bahasa banyak dipengaruhi
oleh kebudayaan, sehinnga apa yang ada dalam kebudayaan akan tercermin dalam
bahasa.Di sisi lain ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat mempengaruhi
kebudayaan dan cara berpikir manusia, atau masyarakat penuturnya

Jadi seperti yang dipaparkan di atas hubungan antara bahas indoneisa dengan
pengembangan masyarakat islam sangat erat karena sama sama bertempat di
masyarakat, ilmu pengembangan masyarakat islam tidak bisa bergerak sendiri itu di
sebabkan jika tidak ada bahasa kita tidak bisa berkomunikasi dengan masyarakat
dengan baik dan benar dan begitu juga sebaliknya jika bahasa tidak memiliki hal yang
di sampaikan maka bahasa tersebut menjadi sia sia

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahasa Indonesia dan Pengembangan Masyarakat Islam tidak dapat di pisahkan karena
berhubungan satu sama lain jika salah satu dari itu tidak ada maka yang lainnya akan
menjadi sia sia dan begitu juga sebaliknya, mereka tidak dapat berdiri sendiri dan tidak
dapat dipisahkan

B. Saran

Saya menyadari tentu masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari
penulisan serta penyajian dalam Makalah ini, oleh sebab itu saya mengharapkan masukan-
masukan dari Dosen Pembimbing guna kesempurnaan makalah yang akan datang.

8
Daftar Pustaka

Finoza, Lamuddin, Komposisi Bahasa Indonesia, Cetakan ke-8, Jakarta, Diksi Insan
Mulia, 2002

Suharto, Edi dan Dwi Yuliani, Analisis Jaringan Sosial, tp, 2011

Arifin, E.Zainal dan Tasai, S.Amran, Cermat Berbahasa indonesia Untuk Perguruan
Tinggi, Cetakan IX, Jakarta, Akademika Presindo, 2010

Anda mungkin juga menyukai