Anda di halaman 1dari 17

Makalah

Peran Bahasa Indonesia dalam Keberagaman Bangsa

Kelompok 1 :

Misbahul Zaman 0517040033

Mei Linda Kristanti 0517040039

Safika Nur Izzah 0517040048

Muhammad Izdihar Ramadhan 0517040056

Prodi D4 Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya


Tahun 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Peran Bahasa Indonesia dalam Keberagaman Bangsa”. Penyusunan
makalah ini untuk melengkapi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

Dalam penyusunan makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam


pemahaman peran bahasa Indonesia dalam keberagaman berbagai suku dan
bangsa, kita bisa memanfaatkan dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas
sebagai warga Indonesia untuk mengetahui peran tersebut.

Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua yang telah
memberikan do’a dan dorongan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada:

1. Bapak Denny Oktavina Radianto, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata


kuliah Bahasa Indonesia
2. Rekan-rekan mahasiswa K3 semester satu kelas B, atas bantuan
informasi dan kerjasamanya

Akhirnya, semoga apa yang penulis sajikan dalam makalah ini dapat
berguna bagi kita semua dan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan
pentingnya peran Bahasa Indonesia.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, 22 September 2017

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................... ii

Daftar Isi.............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG............................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................ 1
C. TUJUAN................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3

BAB III PENUTUP............................................................................................. 11

A. KESIMPULAN ...................................................................................... 11
B. SARAN................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508


pulau dengan 256.603.197 juta jiwa pada tahun 2017 ini serta kekayaan suku
bangsa dan bahasanya yang beragam. Bangsa Indonesia memiliki beraneka ragam
perbedaan antara suku lainnya, agama, adat istiadatnya, dan bahasa tiap daerah.
Perbedaan tersebut bukan berarti pemisahan, tetapi harus dipandang sebagai
kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Dalam buku Indonesia, Globalisasi,
dan Global Village dijelaskan, pada 2008 jumlah bahasa ibu di dunia adalah
6.912. Dari jumlah itu, Indonesia menduduki peringkat kedua, setelah Papua New
Guinea yang memiliki bahasa terbanyak,  yaitu 820 bahasa sehingga variasi
bahasa daerah kita tetap lestari dan di naungi oleh bahasa persatuan tersebut.
Bahasa Indonesia merupakan Bahasa nasional sekaligus bahasa Negara Indonesia.
Bahasa Indonesia sudah dikumandangkan dalam sumpah pemuda, 28 Oktober
1928 oleh para pemuda Indonesia pada waktu itu yang merupakan wakil berbagai
daerah Indonesia. Mereka para pemuda sepakat menjadikan bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional.

Kalau kita melihat secara spesifik lagi di Negara kita, sadar ataupun tidak
sadar Negara kita adalah Negara yang sangat kaya akan bahasa, variasi bahasa
daerah yang digunakan dapat di lihat di setiap provinsi, contohnya saja antara
Jawa Barat dengan DKI Jakarta dimana satu daerah tersebut menggunakan bahasa
sunda dan satunya menggunakan bahasa betawi, yang lebih kaya lagi jika kita
melihat di provinsi Nusa Tenggara Barat, disini setidaknya ada 3 suku besar yaitu
sasak, sawama dan mbojo.

1
Namun, ketiga suku tersebut tingkatan dan jenis bahasa yang digunakan
sangat beragam. Sehingga ketika seseorang hanya mampu menggunakan bahasa
sasak dalam pergaulan sehari-hari tidak akan pernah mengerti jika datang ke suatu
tempat yang juga menggunakan bahasa sasak, namun dengan logat yang berbeda.

Oleh karena itu, diperlukan suatu bahasa persatuan yang dapat di mengerti
oleh setiap lapisan masyarakat, suku bangsa, dan adat. Sehingga variasi bahasa
yang kita miliki tetap lestari yang di naungi oleh bahasa persatuan tersebut.
Dengan adanya bahasa persatuan ini akan membuat persatuan yang lebih erat di
antara setiap suku di tengah ke-bhinekaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hal yang mempengaruhi orang menggunakan bahasa ?
2. Bagaimana ciri dari bahasa persatuan ?
3. Bagaimana cara mewujudkan bahasa persatuan di Indonesia ?
4. Apa fungsi bahasa Indonesia ?
5. Bagaimana munculnya variasi bahasa ?
6. Apakah dalam setiap variasi bahasa memiliki persamaan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi orang menggunakan
bahasa
2. Untuk mengetahui ciri dari bahasa persatuan
3. Untuk menemukan cara mewujudkan bahasa persatuan di Indonesia

2
4. Untuk memahami peran Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
sekaligus sebagai identitas nasional bangsa.
5. Untuk mengetahui munculnya variasi bahasa
6. Untuk melihat peran bahasa Indonesia dalam memudahkan komunikasi
dengan masyarakat dengan variasi bahasa daerah yang berbeda.

3
BAB II

PEMBAHASAN

Menurut Erwin. 2017. Dalam blognya


https://www.academia.edu/28866753/BAHASA_SEBAGAI_PEMERSATU_DI_TENGAH_KE
RAGAMAN_SUKU_BANGSA, Alat komunikasi yang di gunakan oleh manusia sejak
zaman pra sejarah disebut bahasa. Bahasa ini secara umum dapat kita bagi
menjadi 3 yaitu: bahasa lisan, bahasa tulisan, dan bahasa tubuh (gesture, mimik,
dll.). Pada awal perkembangannya penggunaan bahasa hanya terbatas pada gerak
tubuh, kemudian bergerak menuju tulisan dengan menggunakan simbol-simbol
sampai pada akhirnya terbentuklah suatu ucapan yang menjadi kesepakatan
bersama mereka sehingga menimbulkan bahasa lisan karena pengaruh tulisan dan
gerak tubuh tersebut.

Bahasa saat ini memegang peranan penting dalam mempersatukan


masyarakat, karena seperti yang telah di jelaskan di atas, proses pembentukan
bahasa lisan merupakan hasil kesepakatan penyebutan oleh sebagian orang yang
belum tentu dimengerti oleh sebagian orang yang lain di luar kelompok mereka
tersebut. Bahkan bisa jadi penamaan mereka terhadap suatu benda yang sama
dapat berbeda karena proses terbentuknya seperti yang di sebutkan di atas. Hasil
dari proses pembentukan bahasa lisan (ucapan terhadap suatu benda) yang di
berikan oleh nenek moyang kita ataupun yang di pengaruhi oleh faktor-faktor lain
sangat nyata adanya sekarang dan dapat kita buktikan dengan penggunaan bahasa
daerahnya masing-masing wilayah.

Bahasa persatuan dapat dibilang sebagai media dari suatu perkumpulan


untuk dapat menjadikan semua orang yang berada di dalamnya menjadi satu
kesatuan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Yaitu dengan bahasa, sebuah
kebiasaan yang dilakukan setiap hari untuk berkomunikasi satu sama lain.

4
Sejarah dari bahasa Indonesia yang telah dijelaskan, cukup jelas juga
menyebutkan apa fungsi dan bagaimana kedudukan bahasa Indonesia bagi bangsa
Indonesia. Fungsi dari bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia adalah sebagai
pemersatu suku-suku bangsa di Republik Indonesia yang beraneka ragam. Setiap
suku bangsa yang begitu menjunjung nilai adat dan bahasa daerahnya masing-
masing disatukan dan disamakan derajatnya dalam sebuah bahasa persatuan yaitu
bahasa Indonesia, dan memandang akan pentingnya persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia, maka setiap suku bangsa di Indonesia bersedia menerima
bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional. Selain itu, fungsi dari bahasa
Indonesia adalah sebagai bahasa ibu yang dapat digunakan sebagai alat
komunikasi bagi yang yang tidak bisa bahasa daerah. Seiring perkembangan
zaman, sebagian besar warga negara Indonesia melakukan transmigrasi atau
pindah dari daerah dia berasal ke daerah lain di Indonesia, sehingga di sinilah
peran dan fungsi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi antar suku bangsa
yang berbeda, agar mereka tetap dapat saling berinteraksi.
Kedudukan bahasa Indonesia di negara Republik Indonesia itu selain
sebagai bahasa persatuan juga sebagai bahasa negara atau bahasa Nasional dan
sebagai budaya. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,
maksudnya sudah jelas karena fungsi dari bahasa Indonesia itu sendiri adalah
sebagai pemersatu suku bangsa yang beraneka ragam yang ada di Indonesia.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara atau bahasa Nasional, maksudnya bahasa
Indonesia itu adalah bahasa yang sudah diresmikan menjadi bahasa bagi seluruh
bangsa Indonesia. Sedangkan bahasa Indonesia sebagai budaya maksudnya,
bahasa Indonesia itu merupakan bagian dari budaya Indonesia dan merupakan ciri
khas atau pembeda dari bangsa yang lain.
Bahasa indonesia digunakan sebagai media berkomunikasi antar masyarakat
yang berbeda suku dan budaya.

5
Meskipun berbeda dalam penggunaan bahasa sehari-hari, jika kita bertemu
dengan orang lain yang notabene bukan berasal dari daerah asal kita, maka
kita gunakan bahasa persatuan negara kita yaitu bahasa indonesia. Bahasa itu
dinamis, selalu berubah- ubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan
zaman. Oleh karena itu, kita tidak perlu heran bahwa bahasa tidak
memainkan peranan yang konstan pada situasi- situasi sosial yang berbeda.
(Night, Lavender2. 2008.
https://lavender2night.wordpress.com/2008/04/14/bahasa-indonesia-sebagai-
bahasa-persatuan/)
Peranan dan fungsi bahasa bergantung pada situasi dan kondisi, bergantung
pada konteks. Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia,
terutama sekali komunikatif. Fungsi bahasa indonesia dapat dilihat dari
kedudukannya. Kedudukan bahasa indonesia ada dua, yaitu kedudukan bahasa
indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa indonesia.
A. Fungsi bahasa indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional
1. Lambang Kebanggaan Nasional.
Sebagai lambang kebanggaan Nasional bahasa Indonesia memancarkan
nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai
yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga, menjunjung dan
mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa
Indonesia, harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh
tak acuh. Kita harus bangga memakainya dengan memelihara dan
mengembangkannya.
2. Lambang Identitas Nasional.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang
bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia akan dapat mengetahui
identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa
Indonesia. Kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita
tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak
menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.
6
3. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang
sosial budaya dan bahasanya.
Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam
latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu
dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama.
Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi
hidupnya, karena mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi
‘dijajah’ oleh masyarakat suku lain. Karena dengan adanya kenyataan
bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-
nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-
masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak
bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat
memperkaya khazanah bahasa Indonesia.
4. Alat penghubung antarbudaya antardaerah.
Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk
segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi
yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan kemanan mudah diinformasikan kepada warga. Apabila
arus informasi antarmanusia meningkat berarti akan mempercepat
peningkatan pengetahuan seseorang. Apabila pengetahuan seseorang
meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.
B. Fungsi bahasa indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara
Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975
dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa
Indonesia befungsi sebagai :

7
1. Bahasa resmi kenegaraan.
Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah
digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI
1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam segala upacara,
peristiwa serta kegiatan kenegaraan.
2. Bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan.
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan
tinggi. Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran
yang berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini
dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing.
Apabila hal ini dilakukan, sangat membantu peningkatan perkembangan
bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi
(iptek).
3. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan
penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu
hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media
komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut
agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat
diterima oleh masyarakat.
4. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern.
Kebudayaan nasional yang beragam yang berasal dari masyarakat
Indonesia yang beragam pula.

8
Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar jangkauan
pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui
buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun
media cetak lain, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia. Pelaksanaan
ini mempunyai hubungan timbal-balik dengan fungsinya sebagai bahasa
ilmu yang dirintis lewat lembaga-lembaga pendidikan, khususnya di
perguruan tinggi. (Rahma. 2010.
https://rahmaekaputri.blogspot.com/2010/09)

Fungsi utama bahasa adalah untuk berkomunikasi. Komunikasi dilakukan


oleh manusia yang merupakan mahkluk sosial. Kita sebagai makhluk sosial yang
selalu dituntut untuk berinteraksi dengan manusia yang lain. Pemakaian bahasa
indonesia memiliki ragam yang bervariasi sesuai dengan situasi dan kondisi.
Variasi muncul karena pemakai bahasa memerlukan alat komunikasi yang
sesuai dengan situasi dan kondisi. Atas dasar tersebut munculah apa yang disebut
variasi bahasa. Variasi bahasa sendiri muncul karena proses interaksi sosial dari
para pelaku bahasa yang beragam. Bahasa merupakan salah satu alat bantu untuk
berinteraksi dengan manusia lain. Semua gagasan, ide, maupun maksud dari
penutur disampaikan melalui bahasa. Seiring dengan perkembangan zaman,
bahasa tersebut juga mengalami perkembangan. Perkembangan teknologi juga
ikut dalam perkembangan bahasa. Perbedaan golongan, pekerjaan, aktivitas,
komunitas, juga memberikan andil terhadap keanekaragaman bahasa. Hal-hal
tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu penyebab munculnya variasi bahasa.
Terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa itu tidak hanya disebabkan oleh
para penuturnya yang tidak bisa hidup sendiri, tetapi juga karena kegiatan
interaksi sosial yang mereka lakukan berbeda-beda. Setiap orang mempunyai
kegiatan yang berbeda-beda pula. Setiap individu penutur menyebabkan
keberagaman bahasa tersebut. Penutur yang berada diwilayah yang sangat luas
akan menimbulkan keberagaman bahasa yang lebih banyak.

9
Variasi bahasa dapat juga dibedakan menjadi dua macam bentuk, yaitu
register dan dialek. Dialek merupakan ragam bahasa berdasarkan pemakainya,
sedangkan register merupakan ragam bahasa berdasarkan pemakaiannya. Dalam
kehidupan, seseorang mungkin saja hidup dengan satu dialek, tetapi tidak hanya
hidup dengan satu register, sebab dalam kehidupannya sebagai anggota
masyarakat, bidang yang dilakukan pasti lebih dari satu. Adanya faktor-faktor
sosial yang mempengaruhi pemakaian bahasa menimbulkan variasi-variasi
bahasa. Dengan timbulnya variasi bahasa menunjukkan bahwa bahasa itu bersifat
aneka ragam.
Berikut akan dibahas variasi bahasa yang dilihat sebagai akibat adanya
keragaman sosial penutur bahasa dan keragaman fungsi bahasa tersebut. Jadi
variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan
keragaman fungsi bahasa. Macam-macam variasi bahasa, yaitu:
A. Variasi berdasarkan fungsinya atau dari segi pemakaian
Variasi bahasa berkenaan dengan penggunanya, pemakainya atau fungsinya
disebut fungsiolek, ragam atau register. Variasi ini biasanya dibicarakan
berdasarkan bidang penggunaan, gaya, atau tingkat keformalan dan sarana
penggunaan. Variasi bahasa berdasarkan bidang pemakaian ini adalah
menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya,
bidang sastra, jurnalistik, pertanian, militer, pelayaran, pendidikan, dsb.
B. Variasi dari segi keformalan
Variasi bahasa dibagi menjadi lima macam gaya (ragam), yaitu:
1. Ragam beku (frozen) adalah variasi bahasa yang paling formal, yang
digunakan dalam situasi khidmat dan upacara resmi. Misalnya, dalam
khotbah, undang-undang, akte notaris, sumpah, dsb.
2. Ragam resmi (formal) adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pidato
kenegaraan, rapat dinas, ceramah, buku pelajaran, dsb.

10
3. Ragam usaha (konsultatif) adalah variasi bahasa yang lazim digunakan
pembicaraan biasa di sekolah, rapatrapat, ataupun pembicaraan yang
berorientasi kepada hasil atau produksi.
4. Ragam formal dan ragam informal atau santai.
Ragam santai (casual) adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi
tidak resmi untuk berbincang-bincang dangan keluarga atau teman pada
waktu beristirahat, berolahraga, berekreasi, dsb. Ragam ini banyak
menggunakan bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang dipendekkan.
5. Ragam akrab (intimate) adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh
para penutur yang hubngannya sudah akrab, seperti antar anggota
keluarga, atau teman karib. Ragam ini menggunakan bahasa yang tidak
lengkap dengan artikulasi yang tidak jelas.
C. Variasi dari segi sarana
Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan.
Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan tulis.
1. Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan,
terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat
membantu pemahaman.
2. Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis,
tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur
sampai pada sasaran secara visual. Ragam bahasa ini dipengaruhi oleh
bentuk, pola kalimat. Dengan mengetahui ragam bahasa dan variasi
berbahasa kita dapat memahami adanya keragaman berbahasa di
Indonesia. Hal ini hendaknya dijadikan sarana pembelajaran agar dapat
berbahasa dengan baik dan benar serta mampu menggunakannya sesuai
dengan situasi dan kondisi yang tepat. (Abid, Syaiful. 2015.
https://core.ac.uk/download/pdf/35343318.pdf)

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pada awal perkembangannya penggunaan bahasa hanya terbatas pada
gerak tubuh, kemudian bergerak menuju tulisan sampai pada akhirnya
menimbulkan bahasa lisan karena pengaruh tulisan dan gerak tubuh
tersebut.
2. Bahasa persatuan sebagai media dari suatu perkumpulan untuk dapat
menjadikan semua orang yang berada di dalamnya menjadi satu kesatuan
yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Yaitu dengan bahasa, sebuah
kebiasaan yang dilakukan setiap hari untuk berkomunikasi satu sama lain.
3. Bahasa persatuan digunakan sebagai mediator pemersatu bangsa kita.
Yaitu bangsa yang memiliki banyak suku dan budaya yang berbeda-beda.
4. Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia, terutama
sekali komunikatif. Fungsi bahasa indonesia dapat dilihat dari
kedudukannya. Kedudukan bahasa indonesia ada dua, yaitu kedudukan
bahasa indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa indonesia
5. Munculnya variasi bahasa diakibatkan karena pemakai bahasa
memerlukan alat komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
Karena itulah bahasa banyak berkembang dan penggunaannya untuk
berkomunikasi dilakukan dengan cara yang berbeda sesuai dengan daerah
tempat mereka menetap dan tinggal untuk waktu yang lama.
6. Variasi bahasa di dunia sangat banyak, meskipun banyak sekali perbedaan
yang terdapat dalam setiap bahasa. Persamaan yang ada juga sangat jelas,
yaitu pada segi penggunaan utama nya sebagai media berkomunikasi
dengan sesama manusia, sebagai media berekspresi dan berinteraksi sosial.

12
B. SARAN
1. Pemerintah daerah sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat
benar-benar menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam
pergaulan dan juga dalam berkomunikasi.
2. Masyarakat khususnya pelajar dan mahasiswa juga ikut mendukung secara
aktif dengan cara menggunakan Bahasa Indonesia dalam pergaulan di
sekolah maupun di kampus.
3. Kearifan bahasa lokal juga tetap di pertahankan dalam wadah persatuan
yang dilakukan dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Erwin. 2017. Bahasa sebagai Pemersatu di Tengah Keragaman Suku


Bangsa. Makassar.
https://www.academia.edu/28866753/BAHASA_SEBAGAI_PEMERSATU_DI_TEN
GAH_KERAGAMAN_SUKU_BANGSA diakses pada tanggal 24 September 2017.

Night, Lavender2. 2008. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan.


https://lavender2night.wordpress.com/2008/04/14/bahasa-indonesia
sebagai-bahasa-persatuan/ diakses pada tanggal 25 September 2017.

Rahma. 2010. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. Jakarta.


https://rahmaekaputri.blogspot.com/2010/09 diakses pada tanggal 25
September 2017.

Abid, Syaiful. 2015.  KEBERADAAN BAHASA INDONESIA DALAM


MEWUJUDKAN PERSATUAN BANGSA INDONESIA. In: Prosiding
Seminar Nasional Bulan Bahasa 2015. Unit Penerbitan FKIP Universitas
Bengkulu. https://core.ac.uk/download/pdf/35343318.pdf diakses pada
tanggal 23 September 2017.

Otonomi, Media Online. 2017. Berapa Jumlah Bahasa Daerah di Indonesia?


https://www.otonomi.co.id/ragam/berapa-jumlah-bahasa-daerah-di-
indonesia-1707074.html diakses pada tanggal 24 September 2017.

14

Anda mungkin juga menyukai