Disusun oleh
Salsabila Nurrahmah
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan Yang
Maha Esa. Karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun dan
dengan baik sebagai salah satu syarat pelaksanaan Ujian Akhir Semester Program Studi
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
BAHASA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA.............................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................5
DEFINISI..........................................................................................................................................5
2.1 Definisi Teori....................................................................................................................5
2.1.1 Definisi Bahasa.........................................................................................................5
2.1.2 Definisi Pemersatu....................................................................................................7
2.1.3 Definisi Bangsa.........................................................................................................7
2.2 Fungsi Bahasa...................................................................................................................8
2.3 Sifat-sifat Bahasa............................................................................................................10
2.4 Analisa Bahasa Sebagai Pemersatu Bangsa...................................................................12
2.5 Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional...................................................................13
2.6 Sejarah Bahasa Indonesia...............................................................................................14
2.7 Hipotesis.........................................................................................................................17
2.8 Analisis Data...................................................................................................................18
BAB III...........................................................................................................................................20
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................................20
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................20
3.2 Saran...............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................22
BIODATA PENULIS.....................................................................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak dahulu, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang multicultural dan
sekaligus juga multilingual. Hal ini berarti bahwa setiap suku atau kelompok etnik
bahasa kelompok etnik tersebut, atau lebih dikenal sebagai bahasa daerah, selain
dituturkan dan didukung oleh jumlah kelompok penutur yang sangat variatif, juga
memiliki wilayah yang tersebar luas. Tersebarnya bahasa daerah tertentu ke wilayah lain
Hal ini perlu disikapi secara serius oleh para pengambil kebijakan dalam hal ini
menjadi pemicu disintegrasi bangsa. Apalagi wilayah Indonesia memiliki banyak pulau
dan memiliki banyak ragam budaya, hal ini tentunya akan berimbas kepada persatuan dan
kesatuan bangsa. Untuk mempersatukan bangsa yang berbeda-beda budaya, salah satunya
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tidak dapat dilepaskan dari masyarakat
Mereka pada umumnya di samping menguasai bahasa Indonesia, juga menguasai bahasa
daerah sebagai bahasa ibu. Dengan demikian, situasi kebahasaan di Indonesia sangat
1
kompleks karena bahasa Indonesia dan 700-an bahasa daerah digunakan oleh masyarakat
Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap
bangsa Indonesia. Hal ini tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang
berbunyi, “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan (bahasa
nasional)”, bahasa Indonesia juga sebagai satu-satunya bahsa resmi secara nasional di
Indonesia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36. Dalam makalah
ini akan difokuskan pada pembahasan Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu Bangsa.
Apapun bidang yang akan diterjuni seseorang, pastilah dia tidak bisa menghindar
diri budayanya yang khas yang antara lain tampil dalam bahasa yang
digunakannya. Jati diri budaya sebuah bangsa terbentuk melalui berbagai proses
kejadian yang menimpa bangsa tersebut dalam waktu yang relative panjang. Jari
diri budaya tidak bisa terbentuk dalam waktu singkat dan tiba-tiba, selalu ada
2
proses panjang yang mengiringinya, sehingga sebuah budaya dapat begitu
adalah karena salah satu manfaat terbesar mempelajari bahasa Indonesia adalah
meskipun tidak hanya warga Indonesia yang mampu mengerti dan menggunakan
bahasa Indonesia. Selain itu, memperlajari bahasa Indonesia juga agar kita tahu
apa saja aturan yang ditetapkan pada penggunaan bahasa itu sendiri. Seperti,
3
1.3 Tujuan Penelitian
bangsa Indonesia.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sudut pandang dan wawasan baru untuk
pembaca tentang bagaimana bahasa pada akhirnya bisa disebut sebagai pemersatu
bangsa. Dan bisa jadi bahan ajar tentang pemahaman nilai-nilai bahasa Ibu dan bahasa
Indonesia sendiri sebagai bahasa nasional. Penulis juga berharap makalah penelitian ini
bisa membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya bahasa Ibu dan bahasa
4
BAB II
DEFINISI
Sebelum dibahas, definisi bahasa, ada baiknya diperiksa lebih dahulu pengertian
bahasa menurut rumusan di dalam kamus, baik kamus dalam Bahasa Indonesia maupun
(1) sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu
percakapan atau perkataan yang baik, tingkah laku yang baik dan sopan santun”.
general, (ii) the expression of thoughts and feelings in words, (iii) the speech of a nation
or race, (iv) The manner of expression, (v) words, pharases, expression, etc used by
gestures.
pikiran dan perasaan manusia dengan teratur dengan memakai alat bunyi”. Berdasarkan
definisi ini, bahasa dibagi atas dua bagian, yakni bagian madi atau isi berupa pikiran dan
perasaan, dan bagian lahir, berupa bentuk yang berwujud bunyi jika bahasa itu diujarkan,
5
Alisjahbana mengatakan bahwa komponen substansi manusia hanya pikiran dan
perasaan, padahal substansi manusia terdiri dari tiga kognisi; pikiran, konasi ‘kehendak’,
dan emosi ‘perasaan’. Alisjahbana berpendapat bahwa yang berbahasa hanyalah manusia,
Secara faktual bahasa itu berwujud tiga dimensi, yakni dimensi bahasa lisan,
dimensi bahsa tertulis, dan dimensi bahasa isyarat. Di antara ketiga dimensi bahasa ini,
bahasa lisanlah yang terpenting. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa setiap hari
orang berinteraksi dengan menggunakan bahsa lisan. Lihat saja orang yang berbelanja di
pasar atau toko, proses belajar mengajar, sopir dengan penumpang, dokter dengan pasien,
semuanya menggunakan bahsa lisan. Bahasa tertulis akan terjadi jika situasi
Sedangkan bahasa isyarat akan terjadi jika kedua bentuk bahasa yang baru disebutkan
Sebagai sebuah sistem, maka bahasa terbentuk oleh suatu aturan, kaidah, atau
pola-pola tertentu, baik dalam bidang tata bunyi, tata bentuk kata, maupun tata kalimat.
Bila aturan, kaidah, atau pila ini dilanggar, maka komunikasi dapat terganggu.
Lambang yang digunakan dalam sistem bahasa adalah berupa bunyi, yaitu bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Karena lambang yang digunakan berupa bunyi,
maka yang dianggap primer di dalam bahasa adalah bahasa yang diucakan, yaitu yang
sering disebut bahasa lisan. Karena itu pula bahasa tulisan, yang walaupun dalam dunia
modern sangat penting, hanyalah bersifat sekunder. Bahasa tulisan sesungguhnya tidak
lain adalah rekanan visual, dalam bentuk huruf-huruf dan tanda-tanda baca daru bahsa
lisan. Dalam dunia modern, penguasaan terhadap bahsa lisan dan bahasa tulisan sama
6
pentingnya. Jasi, kedua macam bentuk bahasa itu harus pula dipelajari dengan sungguh-
sungguh.
Pemersatu berasal dari kata dasar ‘satu’. Pemersatu adalah sebuah homonim karena arti-
artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Pemersatu juga
memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga pemersatu dapat menyatakan nama
dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
Bangsa dalam arti etnis dapat disamakan dengan bangsa dalam arti rasial atau keturunan.
Dalam arti kulturan, bangsa merupakan sekelompok manusia yang menganut kebudayaan yang
sama. Karena kebudayaan mempunyai cabang dan unsur yang banyak sekali, pengertian di sini
merupakan pengertian bangsa yang didukung dan dikuasai oleh lebih banyak kebudayaan yang
Menurut pada ahli, ada beberapa pendapat para pakar mengani pengertian bangsa, yaitu
sebagai berikut:
Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dengan
7
Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakteristik tumbuh
c. F, Ratzel (Jerman)
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa
Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa merupakan
golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara pasti. Kebanyakan bangsa
Bangsa adalah kesatuan budaya (cultural unity) dan suatu kesatuan politik (political
unity)
Kesimpulan yang penulis dapat adalah, bangsa merupakan sekumpulan orang yang
memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarah. Serta berpemeritahan sendiri.
Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah
tertentu di muka bumi. Misalnya saja bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang
mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses
Fungsi bahasa yang utama adalah fungsi komunikasi dan ini berlaku bagi semua bahasa.
Fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa, sedangkan kedudukan bahasa adalah status relatif
bahasa sebagai sistem lambang sosial budaya di tengah masyarakat. Ini mencerminkan bahwa
8
fungsi dan kedudukan bahasa saling berkaitan dan saling mennjang. Secara umum fungsi bahasa
4) Fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia dibagi menjadi bahasa persatuan, bahasa
9
2.3 Sifat-sifat Bahasa
Babdul Chaer memaparkan beberapa sifat bahasa, yaitu sebagai berikut (Chaer, 2003);
Berdasarkan pola ini bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan pesan yang
berupa gagasan manusia. Lebih lanjut lagi, bahasa juga bersifat sistemis. Artinya
mempengaruhi satu dan lainnya. Bahasa dapat digunakan jika pola-pola tersebut
jika digunakan dalam pola tertentu. Selain itu, makna yang menyertai lambang-
lambang tersebut dibentuk oleh aspek sosialogis penggunanya. Hal ini bermakna
Bahasa adalah sistem bunyi yang teratur; memiliki pola dan aturan tertentu.
d) Bermakna
10
menyampaikan makna tertentu. Sehingga pengguna lambang yang tidak
e) Konvensional
kelompok pengguna bahasa tersebut. Hal ini bermakna bahwa bahasa merupakan
sebuah sistem konvensi suatu masyarakat tertentu dan seluruh anggotanya harus
f) Unik
unik dan memiliki ciri spesifik yang membedakannya dari bahasa lain.
g) Universal
bahwa bahasa adalah sistem bunyi. Tiap bahasa memiliki sistem bunyi yang
ini menjadi kajian linguistik, terutama linguistik deskriptif yang mebahas sistem
bahasa sebagai sebuah sistem yang universal dari tatanan bunyi, pembentukan
h) Produktif
produktif.
11
i) Dinamis
j) Bervariasi
ragam bahasa.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks. Bahasa
haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang
bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan symbol atau pelambang.
Indonesia adalah bangsa yang besar beraneka ragam suku bangsa ada di sini
mulai dari sabang Sampai merauke. 748 bahasa dari bermacam-macam daerah juga ada
di Negara ini, setiap orang yang berasal dari setiap suku memiliki karakternya masing-
masing mulai dari adat, kebiasaan dan bahasa. Dalam bersosialisasi dibutuhkan peran
bahasa untuk memberi pengertian terhadap apa yang kita ucapkan. Karena bangsa kita
memiliki ratusan bahasa harus ada bahasa Negara yang berperan sebagai alat pemersatu
12
sebagai sarana percakapan yang digunakan oleh orang dari berbagai macam suku bangsa
untuk berkomunikasi. Sebagai contoh orang medan yang berasal dari suku batak ingin
bertanya kepada orang Madura karena tak tau bahasa Madura digunakanlah bahasa
Indonesia dan terjadilah komunikasi yang saling mengerti terhadap apa yang dibicarakan.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (bahasa nasioanl) adalah untuk alat
pemersatu bangsa, yaitu pemersatu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) bagi suku
bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Fungsi pemersatu ini (kebhinekaan) sudah
dicanangkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang merupakan unsur ketiga bahwa
Dengan menggunakan bahasa Indonesia, rasa kesatuan dan persatuan bangsa berbagai etnis
terpuruk. Kehadiran bahasa Indonesia di tengah-tengah raturan bahasa daerah tidak menimbulkan
sentimen negatif bagi etnis yang menggunakannya. Sebaliknya, justru kehadiran bahasa
Indonesia dianggap sebagai pelindung sentimen kedaerahan dan sebagai penengah ego kesukuan.
Dalam hubungannya sebagai alat unutk menyatukan berbagai suku mempunyai latar belakang
budaya dan bahasa masing-masing. Bahasa Indonesia justru dapat menyerasikan hidup sebagai
bangsa yang bersatu tanpa meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai
sosial- budaya serta latar belakang bahasa etnik yang bersangkutan. Bahkan, lebih dari itu,
13
2.6 Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional. Bahasa dipahami sebagai sistem
perlambangan yang dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai
sarana berinteraksi manusia. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili
Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis
yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku,
bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan
nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa melayu dipilih menjadi
bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal yang menggembirakan.
Dari sumber-sumber China kuno dan kemudian juga dari sumber Persia dan Arab, kita
ketahui bahwa kerajaan Sriwijaya di Sumatera Timur paling tidak sejak abad ke-7 merupakan
pusat internasional pembelajaran agama Budha serta sebuah negara yang maju yang
perdagangannya didasarkan pada perdagangan antara Cina, India dan pulau-pulau di Asia
Tenggara. Bahasa melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak Abad ke-7. Bukti-bukti
yang menyatakan itu adalah dengan ditemukannya prasasti di bukti Karangka tahun 684 M
(Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 (Jambi). Prasasti-prasasti itu bertuliskan huruf
Bahasa melayu kuno itu hanya dipakai pada zaman Sriwijaya saja karena di Jawa Tengah
(Banda Suli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti
14
Pada zaman Sriwijaya, bahasa melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa
buku pelajaran agama Budha. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di
Nusantara. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahsa yang
digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara. Informasi dari seorang ahli
sejarah China I-Tsing yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain menyatakan bahwa di
Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen Loen (I-Tsing: 63-159), Kou Luen (I-Tsing: 183),
K’ouen loven (Ferrand, 1919), Kw’enlun (Ali Syahbana, 1971: 0001089), Kun’lun (Parnikel,
dikepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu. Perkembangan dan pertumbuhan bahasa melayu
tampak makin jelas dari peninggalan-peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu tertulis,
seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujah, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil-hasil
susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti syair Hamzah Fansuri, hikayat raja-raja Pasai, sejarah
bersama dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah
diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antara pulau, antara suku,
antara pedagang, antar bangsa, dan antar kerajaan karena bahasa melayu tidak mengenal tutur.
Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada tahun
tersebut para tokon pemuda dari berbagai latar belakang suku dan kebudayaan menetapkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia, keputusan ini dicetuskan melalui sumpah
pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang
digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan). Di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad
15
awal penanggalan modern. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu
Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif dengan toleransi
kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang
Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh
kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa
ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa
Melayu Pasar.
keberadaan bahasa dan budaya. Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan bahasa
Melayu Tinggi, di antaranya dengan penerbitan karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh
Balai Pustaka. Tetapi Bahasa Melayu Pasar sudah digunakan oleh banyak pedagang dalam
berkomunikasi.
Sejarah tumbuh dan berkembangnya Bahasa Indonesia tidak lepas dari Bahasa Melayu.
Di mana Bahasa melayu sejah dahulu telah digunakan sebagai bahasa perantara (Lingua Franca)
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional merupakan usulan
dari Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada
Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa: “Jika mengacu pada masa depan
bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesustraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa
diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bhasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu,
bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.
16
Secara Sosiologis, bisa dikatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi diakui pada sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda
yaitu, “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”. Namun
secara Yuridis, bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah kemerdekaan
Indonesia.
2.7 Hipotesis
Bahasa adalah identitas bangsa. Bangsa Indonesia memiliki bahasa persatuan yang
dipakai oleh seluruh masyarakatnya untuk berkomunikasi. Sebuah bangsa yang besar
memerlukan bahasa sebagai pemersatu agar komunikasi semakin mudah dan menumbuhkan rasa
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap bangsa
Indonesia. Hal ini tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi, “Kami putra
dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan (bahasa nasional), Bahasa Indonesia”, bahasa
Indonesia juga sebagai satu-satunya bahasa resmi secara nasional di Indonesia. Hal ini sesuai
dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36. Dalam makalah ini akan difokuskan pada
pembahasan Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu Bangsa. Pemakaian Bahasa Indonesia yang
tertib dan teratur perlu dibina terus agar Bahasa Indonesia menjadi Bahasa yang diperhitungkan
dunia.
17
2.8 Analisis Data
Walaupun begitu, tuntutan agar Bahasa daerah digunakan untuk komunikasi baik dalam situasi
formal dan non formal mengalami banyak kendala. Kendala itu berkaitan dengan kedudukan dan
fungsi Bahasa Indonesia. Pada bagian ini akan dipaparkan tuntutan pengutamaan penggunaan
Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai Bahasa nasional dan sebagai Bahasa Negara.
Yang dimaksud dengan kedudukan Bahasa Indonesia adalah status Bahasa Indonesia sebagai
sistem nilai budyaa yang dirumuskan atas dasar nilai sosial. Yang dimaksud dengan fungsi
Bahasa resmi kenegaraan, 2) Bahasa pengantar dalam dunia Pendidikan, 3) alat pengembangan
kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya dalam rumusan masalah Seminar
Politik Bahasa Tahun 1989 dijelaskan bahwa fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Tujuan utama pembinaan Bahasa Indonesia ialah menumbuhkan dan membina sikap
positif terhadap Bahasa Indonesia. Untuk menyatakan sikap positif ini dapat dilakukan
dengan suka memakai Bahasa Indonesia daripada Bahasa asing dan bersedia menjaga
agar pengaruh asing tidak terlalu berlebihan. Yang perlu dipahami adalah sikap positif
terhadap Bahasa Indonesia ini tidak berarti sikap berbahasa yang tertutup dan kaku.
18
aliran purisme) dan menutup diri saling pengaruh dengan Bahasa daerah dan Bahasa
asing. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus bisa membedakan mana pengaruh yang
positif dan mana pengaruh negatif terhadap perkembangan Bahasa Indonesia. Sikap
positif seperti inilah yang bisa menanamkan percaya diri bangsa Indonesia bahwa Bahasa
19
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
3.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap bangsa
Indonesia. Hal ini tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi,
“Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan (bahasa nasional), Bahasa
Indonesia”, bahasa Indonesia juga sebagai satu-satunya bahasa resmi secara nasional di
Indonesia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36.
Indonesia adalah bangsa yang besar beraneka ragam suku bangsa ada di sini
mulai dari sabang Sampai merauke. 748 bahasa dari bermacam-macam daerah juga ada
di Negara ini, setiap orang yang berasal dari setiap suku memiliki karakternya masing-
masing mulai dari adat, kebiasaan dan bahasa. Dalam bersosialisasi dibutuhkan peran
bahasa untuk memberi pengertian terhadap apa yang kita ucapkan. Karena bangsa kita
memiliki ratusan bahasa harus ada bahasa Negara yang berperan sebagai alat pemersatu
sebagai sarana percakapan yang digunakan oleh orang dari berbagai macam suku bangsa
untuk berkomunikasi. Sebagai contoh orang medan yang berasal dari suku batak ingin
bertanya kepada orang Madura karena tak tau bahasa Madura digunakanlah bahasa
Indonesia dan terjadilah komunikasi yang saling mengerti terhadap apa yang dibicarakan.
20
3.2 Saran
penelitian yang penulis buat dan jauh sekali dari kata sempurna karena keterbatasan
lagi.
21
DAFTAR PUSTAKA
Laba, I Nengah dan Rinayanthi, Ni Made. 2018. Buku Ajar Bahasa Indonesia
Soebanyo Toer, Koesalah dan Soesman Monique. 2008. Sastra Indonesia Modern,
Prof. DR. Henry Guntur Tarigan. 1991. Metologi Pengajaran Bahasa 2. Bandung:
Universitar Padjajaran.
22
23