Universitas Pamulang.
Disusun oleh:
Nuraeni Putri
181010600177
UNIVERSITAS PAMULANG
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 181010600177
Shift : Reguler C
Yang Maha Esa. Karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun
Bangsa” dengan baik sebagai salah satu syarat pelaksanaan Ujian Akhir Semester
2. Orang tua dan adik yang telah memberikan doa, dukungan, motivasi
3. Ibu Nining Kasni, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengempu Bahasa Indonesia.
i
5. Rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat berguna bagi para
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejak dahulu, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang multicultural dan
sekaligus juga multilingual. Hal ini berarti bahwa setiap suku atau kelompok etnik
bahasa kelompok etnik tersebut, atau lebih dikenal sebagai bahasa daerah, selain
dituturkan dan didukung oleh jumlah kelompok penutur yang sangat variatif, juga
memiliki wilayah yang tersebar luas. Tersebarnya bahasa daerah tertentu ke wilayah
tersebut. Hal ini perlu disikapi secara serius oleh para pengambil kebijakan dalam hal
akan menjadi pemicu disintegrasi bangsa. Apalagi wilayah Indonesia memiliki banyak
pulau dan memiliki banyak ragam budaya, hal ini tentunya akan berimbas kepada
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tidak dapat dilepaskan dari masyarakat
Mereka pada umumnya di samping menguasai bahasa Indonesia, juga menguasai bahasa
daerah sebagai bahasa ibu. Dengan demikian, situasi kebahasaan di Indonesia sangat
1
kompleks karena bahasa Indonesia dan 700-an bahasa daerah digunakan oleh masyarakat
Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap bangsa
Indonesia. Hal ini tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi, “Kami
putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan (bahasa nasional)”, bahasa
Indonesia juga sebagai satu-satunya bahsa resmi secara nasional di Indonesia. Hal ini
sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36. Dalam makalah ini akan difokuskan
Oleh Karena itu, para antropolog budaya menilai terjadinya pergeseran makna
budayanya yang khas yang antara lain tampil dalam bahasa yang digunakannya.
Jati diri budaya sebuah bangsa terbentuk melalui berbagai proses kejadian yang
menimpa bangsa tersebut dalam waktu yang relative panjang. Jari diri budaya tidak
2
proses panjang yang mengiringinya, sehingga sebuah budaya dapat
karena salah satu manfaat terbesar mempelajari bahasa Indonesia adalah sebagai
bahasa utamanya adalah bahasa Indonesia, maka untuk berkomunikasi antar warna
tidak hanya warga Indonesia yang mampu mengerti dan menggunakan bahasa
Indonesia. Selain itu, memperlajari bahasa Indonesia juga agar kita tahu apa saja
aturan yang ditetapkan pada penggunaan bahasa itu sendiri. Seperti, penggunaan
kosa kata, kata kiasan, perumpamaan, dan lainnya. Kehidupan manusia tidak
3
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sudut pandang dan wawasan baru
untuk pembaca tentang bagaimana bahasa pada akhirnya bisa disebut sebagai
pemersatu bangsa. Dan bisa jadi bahan ajar tentang pemahaman nilai-nilai bahasa
Ibu dan bahasa Indonesia sendiri sebagai bahasa nasional. Penulis juga berharap
bahasa Ibu dan bahasa Indonesia sebagai wujud rasa cinta pada tanah air.
4
BAB II
DEFINISI
(1) sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu
percakapan atau perkataan yang baik, tingkah laku yang baik dan sopan santun”.
speech in general, (ii) the expression of thoughts and feelings in words, (iii)
the speech of a nation or race, (iv) The manner of expression, (v) words,
ucapan pikiran dan perasaan manusia dengan teratur dengan memakai alat bunyi”.
Berdasarkan definisi ini, bahasa dibagi atas dua bagian, yakni bagian madi atau isi
berupa pikiran dan perasaan, dan bagian lahir, berupa bentuk yang berwujud bunyi
jika bahasa itu diujarkan, dan berwujud huruf-huruf jika bahasa tersebut tertulis.
5
Alisjahbana mengatakan bahwa komponen substansi manusia hanya pikiran
dan perasaan, padahal substansi manusia terdiri dari tiga kognisi; pikiran, konasi
hanyalah manusia, dan bahwa bahasa manusia itu bersistem, ada normanya.
Secara faktual bahasa itu berwujud tiga dimensi, yakni dimensi bahasa lisan,
dimensi bahsa tertulis, dan dimensi bahasa isyarat. Di antara ketiga dimensi bahasa ini,
bahasa lisanlah yang terpenting. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa setiap hari
orang berinteraksi dengan menggunakan bahsa lisan. Lihat saja orang yang berbelanja
di pasar atau toko, proses belajar mengajar, sopir dengan penumpang, dokter dengan
pasien, semuanya menggunakan bahsa lisan. Bahasa tertulis akan terjadi jika situasi
Sedangkan bahasa isyarat akan terjadi jika kedua bentuk bahasa yang baru disebutkan
Sebagai sebuah sistem, maka bahasa terbentuk oleh suatu aturan, kaidah, atau
pola-pola tertentu, baik dalam bidang tata bunyi, tata bentuk kata, maupun tata kalimat.
Bila aturan, kaidah, atau pila ini dilanggar, maka komunikasi dapat terganggu.
Lambang yang digunakan dalam sistem bahasa adalah berupa bunyi, yaitu bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Karena lambang yang digunakan berupa bunyi,
maka yang dianggap primer di dalam bahasa adalah bahasa yang diucakan, yaitu yang
sering disebut bahasa lisan. Karena itu pula bahasa tulisan, yang walaupun dalam dunia
modern sangat penting, hanyalah bersifat sekunder. Bahasa tulisan sesungguhnya tidak
lain adalah rekanan visual, dalam bentuk huruf-huruf dan tanda-tanda baca daru bahsa
lisan. Dalam dunia modern, penguasaan terhadap bahsa lisan dan bahasa tulisan sama
6
pentingnya. Jasi, kedua macam bentuk bahasa itu harus pula dipelajari
dengan sungguh-sungguh.
Pemersatu berasal dari kata dasar ‘satu’. Pemersatu adalah sebuah homonim karena
arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Pemersatu juga
memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga pemersatu dapat menyatakan nama
dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
Bangsa dalam arti etnis dapat disamakan dengan bangsa dalam arti rasial atau
keturunan. Dalam arti kulturan, bangsa merupakan sekelompok manusia yang menganut
kebudayaan yang sama. Karena kebudayaan mempunyai cabang dan unsur yang banyak
sekali, pengertian di sini merupakan pengertian bangsa yang didukung dan dikuasai oleh lebih
banyak kebudayaan yang diberlakukan daripada yang tidak diberlakukan. Misalnya, kelompok
bangsa-bangsa yang menggunakan bahasa dan aksara, serta adat istiadat yang sama.
Menurut pada ahli, ada beberapa pendapat para pakar mengani pengertian
7
Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan
c. F, Ratzel (Jerman)
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena
adanya rasa kesatuan anatara manusia dan tempat tinggal (paham geopolitik).
Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa merupakan
golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara pasti. Kebanyakan bangsa
Bangsa adalah kesatuan budaya (cultural unity) dan suatu kesatuan politik (political
unity)
yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarah. Serta berpemeritahan
sendiri. Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa
dan wilayah tertentu di muka bumi. Misalnya saja bangsa Indonesia adalah sekelompok
manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu
Fungsi bahasa yang utama adalah fungsi komunikasi dan ini berlaku bagi semua
bahasa adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang sosial budaya di
bahasa negara, bahasa standar IPTEKS dan bahasa dalam pembangunan nasional.
9
2.3 Sifat-sifat Bahasa
Babdul Chaer memaparkan beberapa sifat bahasa, yaitu sebagai berikut (Chaer, 2003);
pesan yang berupa gagasan manusia. Lebih lanjut lagi, bahasa juga bersifat
jika digunakan dalam pola tertentu. Selain itu, makna yang menyertai lambang-
Bahasa adalah sistem bunyi yang teratur; memiliki pola dan aturan tertentu.
d) Bermakna
10
menyampaikan makna tertentu. Sehingga pengguna lambang yang
e) Konvensional
f) Unik
bahasa unik dan memiliki ciri spesifik yang membedakannya dari bahasa lain.
g) Universal
pengertian bahwa bahasa adalah sistem bunyi. Tiap bahasa memiliki sistem
bunyi yang dapat dikelompokkan menjadi bunyi konsonan dan vokal. Konsep
mebahas sistem bahasa sebagai sebuah sistem yang universal dari tatanan
h) Produktif
11
i) Dinamis
j) Bervariasi
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks. Bahasa
haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya
sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan symbol atau pelambang.
Indonesia adalah bangsa yang besar beraneka ragam suku bangsa ada di sini mulai
dari sabang Sampai merauke. 748 bahasa dari bermacam-macam daerah juga ada di Negara
ini, setiap orang yang berasal dari setiap suku memiliki karakternya masing-masing mulai
dari adat, kebiasaan dan bahasa. Dalam bersosialisasi dibutuhkan peran bahasa untuk
memberi pengertian terhadap apa yang kita ucapkan. Karena bangsa kita memiliki ratusan
bahasa harus ada bahasa Negara yang berperan sebagai alat pemersatu
12
sebagai sarana percakapan yang digunakan oleh orang dari berbagai macam suku
bangsa untuk berkomunikasi. Sebagai contoh orang medan yang berasal dari suku
batak ingin bertanya kepada orang Madura karena tak tau bahasa Madura digunakanlah
bahasa Indonesia dan terjadilah komunikasi yang saling mengerti terhadap apa yang
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (bahasa nasioanl) adalah untuk alat
pemersatu bangsa, yaitu pemersatu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) bagi
suku bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Fungsi pemersatu ini (kebhinekaan)
sudah dicanangkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang merupakan unsur
Dengan menggunakan bahasa Indonesia, rasa kesatuan dan persatuan bangsa berbagai etnis
menimbulkan sentimen negatif bagi etnis yang menggunakannya. Sebaliknya, justru kehadiran
bahasa Indonesia dianggap sebagai pelindung sentimen kedaerahan dan sebagai penengah
ego kesukuan. Dalam hubungannya sebagai alat unutk menyatukan berbagai suku mempunyai
latar belakang budaya dan bahasa masing-masing. Bahasa Indonesia justru dapat
menyerasikan hidup sebagai bangsa yang bersatu tanpa meninggalkan identitas kesukuan dan
kesetiaan kepada nilai-nilai sosial-budaya serta latar belakang bahasa etnik yang
bersangkutan. Bahkan, lebih dari itu, dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
13
2.6 Sejarah Bahasa Indonesia
sebagai sistem perlambangan yang dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia
Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis
yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa
melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara
yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa melayu dipilih menjadi
bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal yang menggembirakan.
Dari sumber-sumber China kuno dan kemudian juga dari sumber Persia dan Arab,
kita ketahui bahwa kerajaan Sriwijaya di Sumatera Timur paling tidak sejak abad ke-7
merupakan pusat internasional pembelajaran agama Budha serta sebuah negara yang
maju yang perdagangannya didasarkan pada perdagangan antara Cina, India dan pulau-
pulau di Asia Tenggara. Bahasa melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak
Abad ke-7. Bukti-bukti yang menyatakan itu adalah dengan ditemukannya prasasti di bukti
Karangka tahun 684 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 (Jambi). Prasasti-
Bahasa melayu kuno itu hanya dipakai pada zaman Sriwijaya saja karena di Jawa
Tengah (Banda Suli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor
ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa melayu kuno.
14
Pada zaman Sriwijaya, bahasa melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa
buku pelajaran agama Budha. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perhubungan antar suku di
Nusantara. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahsa yang
digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara. Informasi dari seorang ahli
sejarah China I-Tsing yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain menyatakan bahwa di
Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen Loen (I-Tsing: 63-159), Kou Luen (I-Tsing: 183), K’ouen
loven (Ferrand, 1919), Kw’enlun (Ali Syahbana, 1971: 0001089), Kun’lun (Parnikel, 1977:91), K’un-lun
Yang dimaksud dengan Koen-Luen adalah bahasa perhubungan (lingua france) dikepulauan
Nusantara, yaitu bahasa Melayu. Perkembangan dan pertumbuhan bahasa melayu tampak makin
jelas dari peninggalan-peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu tertulis, seperti tulisan
pada batu nisan di Minye Tujah, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil-hasil susastra (abad
ke-16 dan ke-17), seperti syair Hamzah Fansuri, hikayat raja-raja Pasai, sejarah melayu, Tajussalatin
menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat
Nusantara sebagai bahasa perhubungan antara pulau, antara suku, antara pedagang, antar bangsa,
Pada tahun 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa.
Pada tahun tersebut para tokon pemuda dari berbagai latar belakang suku dan
keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan
Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui sevara Yuridis.
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan
15
awal penanggalan modern. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan
istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan
ekspresif dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-
Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu
Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat
karya sastra dalam Bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi Bahasa
Bahasa Melayu. Di mana Bahasa melayu sejah dahulu telah digunakan sebagai
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional merupakan usulan
dari Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada
Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa: “Jika mengacu pada masa depan
bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesustraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa
diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bhasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu,
bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.
16
Secara Sosiologis, bisa dikatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi diakui
pada sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir
ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu, “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
2.7 Hipotesis
yang dipakai oleh seluruh masyarakatnya untuk berkomunikasi. Sebuah bangsa yang
besar memerlukan bahasa sebagai pemersatu agar komunikasi semakin mudah dan
bangsa Indonesia. Hal ini tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang
berbunyi, “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan (bahasa
resmi secara nasional di Indonesia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945
pasal 36. Dalam makalah ini akan difokuskan pada pembahasan Bahasa Indonesia
Sebagai Pemersatu Bangsa. Pemakaian Bahasa Indonesia yang tertib dan teratur
perlu dibina terus agar Bahasa Indonesia menjadi Bahasa yang diperhitungkan dunia.
17
2.8 Analisis Data
Walaupun begitu, tuntutan agar Bahasa daerah digunakan untuk komunikasi baik dalam situasi
formal dan non formal mengalami banyak kendala. Kendala itu berkaitan dengan kedudukan
dan fungsi Bahasa Indonesia. Pada bagian ini akan dipaparkan tuntutan pengutamaan
penggunaan Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai Bahasa nasional dan sebagai
Bahasa Negara. Yang dimaksud dengan kedudukan Bahasa Indonesia adalah status Bahasa
Indonesia sebagai sistem nilai budyaa yang dirumuskan atas dasar nilai sosial. Yang dimaksud
dengan fungsi Bahasa Indonesia adalah Bahasa Indonesia pada masyarakat Indonesia.
fungsi; 1) Bahasa resmi kenegaraan, 2) Bahasa pengantar dalam dunia Pendidikan, 3) alat
masalah Seminar Politik Bahasa Tahun 1989 dijelaskan bahwa fungsi Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Negara masih ditambah lagi dengan tiga fungsi, yaitu:
Tujuan utama pembinaan Bahasa Indonesia ialah menumbuhkan dan membina sikap positif
terhadap Bahasa Indonesia. Untuk menyatakan sikap positif ini dapat dilakukan dengan
suka memakai Bahasa Indonesia daripada Bahasa asing dan bersedia menjaga agar
pengaruh asing tidak terlalu berlebihan. Yang perlu dipahami adalah sikap positif terhadap
Bahasa Indonesia ini tidak berarti sikap berbahasa yang tertutup dan kaku. Bangsa
18
aliran purisme) dan menutup diri saling pengaruh dengan Bahasa daerah dan Bahasa
asing. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus bisa membedakan mana pengaruh yang
positif dan mana pengaruh negatif terhadap perkembangan Bahasa Indonesia. Sikap
positif seperti inilah yang bisa menanamkan percaya diri bangsa Indonesia bahwa
Bahasa Indonesia itu tidak ada bedanya dengan Bahasa asing lain.
19
BAB III
3.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap bangsa
Indonesia. Hal ini tercermin pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi, “Kami
putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan (bahasa nasional), Bahasa
Indonesia”, bahasa Indonesia juga sebagai satu-satunya bahasa resmi secara nasional di
Indonesia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36.
Indonesia adalah bangsa yang besar beraneka ragam suku bangsa ada di sini mulai
dari sabang Sampai merauke. 748 bahasa dari bermacam-macam daerah juga ada di Negara
ini, setiap orang yang berasal dari setiap suku memiliki karakternya masing-masing mulai
dari adat, kebiasaan dan bahasa. Dalam bersosialisasi dibutuhkan peran bahasa untuk
memberi pengertian terhadap apa yang kita ucapkan. Karena bangsa kita memiliki ratusan
bahasa harus ada bahasa Negara yang berperan sebagai alat pemersatu sebagai sarana
percakapan yang digunakan oleh orang dari berbagai macam suku bangsa untuk
berkomunikasi. Sebagai contoh orang medan yang berasal dari suku batak ingin bertanya
kepada orang Madura karena tak tau bahasa Madura digunakanlah bahasa Indonesia dan
terjadilah komunikasi yang saling mengerti terhadap apa yang dibicarakan. Disitulah fungsi
20
3.2 Saran
makalah penelitian yang penulis buat dan jauh sekali dari kata sempurna
lagi.
21
DAFTAR PUSTAKA
Laba, I Nengah dan Rinayanthi, Ni Made. 2018. Buku Ajar Bahasa Indonesia
22
BIODATA PENULIS
NIM : 181010600177
Pekerjaan : Adminsitrator
23