Anda di halaman 1dari 17

PROJEK BAHASA INDONESIA

“Karya Ilmiah : Penggunaan Bahasa Indonesia Di Kalangan


Remaja”

Nama : Bobi Mulyadi Hasibuan

Nim : 2172131008

Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Drs. TANGSON R. PANGARIBUAN, M.Pd.

PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt, atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah
ini yang berjudul “Penggunaan Bahasa Indonesia Di Kalangan
Remaja” dengan lancar. Shalawat dan salam kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita ke alam yang terang benderang
seperti sekarang ini sehingga kita bisa merasakan nikmat iman dan islam.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang
mempunyai andil dalam proses pembuatan Karya Ilmiah ini atas bantuan dan
partisipasinya. Ucapan terima kasih disampaikan antara lain kepada dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia.
Akhirnya, penulis berharap semoga peyusunan karya ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi masyarakat umum.

Medan, Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................................... 6

2.1 Bahasa dan Peranannya ................................................................................. 6

2.2 Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ...................................................... 6

2.3 Remaja ........................................................................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 9

3.1 Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar .................................................. 9

3.2 Penggunaan Bahasa Indonesia Di Kalangan Remaja .................................. 10

3.3 Faktor Penyebab Remaja Cenderung Meninggalkan Penggunaan Bahasa


Indonesia Yang Baik Dan Benar ....................................................................... 12

BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 15

4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 15

4.2 Saran ............................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan kebutuhan vital manusia dalam berkomunikasi dengan


manusia atau sekelompok manusia lainnya. Sifat dasar manusia yang selalu saling
membutuhkan satu dengan lainnya menjadikan bahasa menjadi kebutuhan mutlak
dalam berinteraksi.
Kemampuan manusia menciptakan bahasa untuk berkomunikasi
mendukung keberadaanya sebagai makhluk sosial semakin menonjolkan
perbedaan manusia dengan makhluk Tuhan lainnya. Meskipun tidak hanya bahasa
yang menjadi alat komunikasi, tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa adalah alat
komunikasi yang sederhana dan sangat mudah dipahami dalam kehidupan
bermasyarakat.
Bahasa merupakan asset yang paling berharga dimiliki oleh suatu
kelompok,seperti bangsa Indonesia yang memiliki bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional. Indonesia terdiri dari banyak suku dan kelompok yang memiliki
bahasa dan budaya berbeda-beda, dengan adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional telah mencerminkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang
majemuk.
Akan tetapi banyak yang tidak mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan
benar, khususnya remaja zaman sekarang. Dengan semakin berkembangnya
bahasa gaul dan berbagai modifikasi dari bahasa asing, bahasa Indonesia yang
sesungguhnya mulai luntur dan dilupakan.
Perkembangan bahasa-bahasa gaul dewasa ini sangat mengkhawatirkan.
Banyak generasi muda yang tidak mengetahui penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Contoh yang paling jelas terlihat dalam dunia kampus, mahasiswa
acuh tak acuh terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
bahkan dalam penyusunan skripsi tak banyak mahasiswa yang masih saja
menggunakan penggunaan bahasa Indonesia yang salah dan tidak sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
Remaja-remaja di zaman modern ini juga banyak yang tidak mengimbangi
kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar dengan berbahasa asing.
Terlihat dari lebih banyak remaja mengembangkan kemampuan berbahasa asing
daripada kemampuan berbahasa Indonesia yang sesuai dengan ejaan yang
disempurnakan. Sehingga, dalam berbahasa remaja sulit membedakan dimana
mereka harus berbicara formal atau tidak. Mereka juga kesulitan menulis suatu
karya dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang sesuai dengan pedoman
umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Oleh karena itu, penulis
mengangkat permasalahan tersebut ke dalam karya tulis ini, dengan harapan agar
remaja saat ini mengerti penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta
mengembangkan kemampuan berbahasa mereka sesuai dengan Pedoman Umum
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :


1. Bagaimanakah bahasa Indonesia yang baik dan benar itu?
2. Bagaimanakah penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini?
3. Faktor apa sajakah yang menyebabkan remaja cenderung meninggalkan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar?
4. Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dengan ditinggalkannya
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar.


2. Mengetahui penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini.
3. Mengetahui faktor yang menyebabkan remaja cenderung meninggalkan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Mengetahui akibat yang ditimbulkan karena ditinggalkannya penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat secara teoritis adalah untuk memberi pengetahuan tentang bahasa


Indonesia yang baik dan benar sehingga masyarakat dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari khususnya remaja, sehingga bahasa Indonesia yang
baik dan benar tetap terjaga.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Bahasa dan Peranannya

Bahasa adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan dan


memahami gagasan, pikiran, dan pendapat. Bahasa juga media komunikasi utama
di dalam kehidupan manusia untuk berinteraksi (Surahman, 1994: 11).
Melalui bahasa, kehidupan berinteraksi suatu bangsa dapat dibentuk, dibina,
dan dikembangkan serta dapat diturunkan pada generasi mendatang. Dengan
adanya bahasa sebagai alat komunikasi, maka semua yang ada di sekitar manusia,
dapat disesuaikan dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan
komunikasi (Craff, 1987: 1).
Secara garis besar, bahasa dapat dilihat dari tiga sudut pandang, antara lain:
sudut pandang bentuk dan sudut pandang makna (Martinet, 1987). Bentuk bahasa
berhubungan dengan keadaannya dalam mendukung perannya sebagai sarana
komunikasi untuk berbagai kepentingan komunikasi pemakai bahasa, dan
hubungannya dengan aspek nilai dan aspek makna adalah perannya yang
terkandung dalam bentuk bahasa yang fungsinya sebagai alat komunikasi ketiga
unsur tersebut secara keseluruhan dimiliki oleh semua bahasa di dunia.

2.2 Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia

Sebagaimana kita ketahui bahwa sesuai dengan ikrar Sumpah Pemuda tanggal
28 Oktober 1928, bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai
dengan bunyi UUD 45, BabXV, Pasal 36 Indonesia juga dinyatakan sebagai
bahasa negara. Hal ini berarti bahwa bahasa Indonesia mempunyai kedudukan
baik sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai
sistem lambang nilai budaya,yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya Sedang
fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa tersebut di dalam kedudukan yang
diberikan.
2.2.1 Bahasa Nasional

Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa


Indonesia memiliki empat fungsi. Keempat fungsi tersebut ialah sebagai:
1.lambang identitas nasional,
2.lambang kebanggaan nasional,
3.alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial
budaya dan bahasa yang berbeda-beda, dan
4.alat perhubungan antarbudaya dan daerah..

2.3 Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja
manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-
anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju
dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa
yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun (www.wikipedia.com).
Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak
termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau
tua. Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena
remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari tahun 2004 dalam artikel tentang remaja di
Wikipedia.com masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa
dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki
masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi
wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut
Zakiah Darajat tahun 1990 dalam artikel tentang remaja di Wikipedia.com,
remaja adalah masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam
masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya
maupun perkembangan psikisnya, sehingga sangat rentan untuk dipengaruhi.
Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau
bertindak, tetapi bukan juga orang dewasa yang telah matang. Hal yang sama
diungkapkan oleh Santrock tahun 2003dalam artikel tentang remaja di
Wikipedia.com, bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan
transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,
kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh
para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu: 1). 12 – 15
tahun; 2). Masa remaja awal, 15 – 18 tahun; 3). Masa remaja pertengahan, dan 18
– 21 tahun; 4). Masa remaja akhir.
Identitas memiliki identifikasi sebagai suatu kesadaran yang dipertajam dan
sebagai suatu kesatuan unik yang menjaga kesinambungan arti penjelasan dimasa
lampau bagi dirinya sendiri dengan orang lain. Menurut De Levita dalam artikel
Study Analisis Di Balik Perkembangan Psikologi Remaja, aaspek-aspek
identifikasi identitas adalah :
1. Identitas sebagai intisari seluruh kepribadian yang tetap tinggal sama
walaupun berubah ketika menjadi tua serta dalam dunia sekitar.
2. Identitas sebagai keserasian peran sosial yang pada prinsipnya dapat berubah
dan berubah-ubah.
3. Identitas sebagai "bagai hidupku sendiri" yang berkembang dalam tahap-tahap
terdahulu dan menentukan bagaimana peran sosial itu dapat terwujud.
4. Identitas sebagai suatu yang khas pada tahap adelonsasi yang dapat berubah
dan dipahami setelah setiap adelonsasi.
5. Identitas sebagai pengalaman subjektif.
6. Identitas sebagai kesinambungan diri sendiri dengan orang lain.
Proses terjadinya identitas dapat diungkapkan juga secara abstrak. Identitas
adalah suatu proses restrukturisasi segala identifikasi dan pengalaman terdahulu,
seluruh identitas fragmeter baik dan buruk, atau positif negatif diolah dalam
perspektif suatu masa depan yang diartisipasi, manusia merupakan identitasnya,
apabila dapat menggabungkan pengalaman-pengalaman tersebut menjadi
kehidupan baru yang positif.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar

Berbahasa yang baik ialah berbahasa sesuai dengan “lingkungan” bahasa itu
digunakan. Dalam hal ini beberapa faktor menjadi penentu. Pertama, orang yang
berbicara; kedua orang yang diajak berbicara; ketiga, situasi pembicaraan apakah
situasi itu formal atau nonforml; keempat, masalah atau topik pembicaraan.
Sedangkan bahasa yang benar ialah bahasa yang sesuai dengan kaidahnya,
aturannya, bentuk, strukturnya. Kalau berbahasa Indonesia baku harus seperti
bahasa yang kaidahya tertulis dalam buku-buku tata bahasa. Sebaliknya, jika
menggunakan salah satu dialek. Dialek Jakarta misalnya, harus betul-betul bahasa
Jakarta seperti yang digunakan oleh penduduk asli Jakarta. Itulah yang dimaksud
dengan kata benar.

3.1.1 Bahasa Indonesia baku

Bahasa Indonesia yang baku ialah bahasa Indonesia yang digunakan orang-
orang terdidik dan yang dipakai sebagai tolak bandingan penggunaan bahasa yang
dianggap benar. Ragam bahasa Indonesia yang baku ini biasanya ditandai oleh
adanya sifat kemantapan dinamis dan ciri kecendekiaan.Yang dimaksud dengan
kemantapan dinamis ini ialah bahwa bahasa tersebut selalu mengikuti kaidah atau
aturan yang tetap dan mantap namun terbuka untuk menerima perubahan yang
bersistem. Ciri kecendekiaan bahasa baku dapat dilihat dari kemampuannya dalam
mengungkapkan proses pemikiran yang rumit di berbagai bidang kehidupan dan
ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia baku dipakai dalam:
1. komunikasi resmi, seperti dalam surat-menyurat resmi, peraturan
pengumuman instansi resmi atau undang-undang;
2. tulisan ilmiah, seperti laporan penelitian, makalah, skripsi, disertasi dan buku-
buku ilmu pengetahuan
3. pembicaraan di muka umum, seperti dalam khotbah, ceramah, kuliah pidato;
dan
3.2 Penggunaan Bahasa Indonesia Di Kalangan Remaja

Dahulu Bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai kaidah
berbahasa yang tepat. Namun kini, seiring dengan perkembangan teknologi dan
pengaruh budaya luar, Bahasa Indonesia rusak justru di tangan para pemudanya
sendiri. Penggunaan Bahasa Indonesia oleh remaja masa kini, terutama di kota-
kota besar, sangat tidak sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar.
Remaja mencampur-adukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa daerah dan
asing kemudian menyebutnya sebagai ‘bahasa gaul’. Kosa kata baru banyak
muncul untuk mengganti kata-kata dalam Bahasa Indonesia. Misalnya ‘gue’ yang
berasal dari Bahasa Betawi, digunakan untuk mengganti kata ‘saya’; ‘loe’ untuk
mengganti kata ‘kamu’; ‘nyokap-bokap’ untuk mengganti kata ‘ayah-ibu’ dan
muncul kosa kata yang tidak jelas artinya seperti ‘jijay’, ’lebay’, ‘kamseupay’ dan
muncul partikel-partikel seperti ‘-sih’ dan‘dong’.

Ironisnya, penggunaan ‘bahasa gaul’ ini tidak hanya di lingkungan pergaulan,


namun telah mendarah daging dan tak jarang digunakan remaja di sekolah,
bahkan ketika tes atau pelajaran Bahasa Indonesia sekalipun. Di sekolah, remaja
spontan berbicara atau menulis dengan ‘bahasa gaul’ dengan teman dan guru
karena telah terbiasa menggunakannya dalam percakapan sehari-hari dan
menulis sms.

Menurut Jay Bimo remaja yang kuper atau kurang pergaulan misalnya, “si
kutu buku” dan “si anaak ibu”, tidak mengenal bahasa prokem kebanyakan dari
mereka masih alami dalam penggunaan bahsa Indonesia artinya bahasa yang
digunakan masih mengandung unsur-unsur kebahasaan yang baik dan benar.
Sebaliknya dengan remaja yang dikatakan “gaul”, mereka cenderung kental
dengan bahasa prokemnya. Pada dasarnya penggunaan bahasa Indonesia di
kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak ada yang menggunakannya dengan
benar. Sedikit sekali remaja yang menggunakan bahasa Indonesia dengan benar.
Selang waktu yang berjalan, pengguna bahasa Indonesia dengan benar telah di
geser dengan bahasa-bahasa yang tidak dikenal. Dikarenakan datangnya penduduk
luar negeri ke dalam negeri yang membaur bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
Ini merupakan tingkatan yang memperihatinkan. Karena seperti yang kita ketahui
mereka lebih bangga dengan bahasa asing, gaul dan prokemnya yang secara
langsung atau tidak langsung merusak bahasa Indonesia yang baik dan benar, atau
untuk kalangan akademik yang seharusnya bisa menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar tetapi pada kenyataanya mereka justru kental dengan bahasa
asingnya, bahasa daerahnya ban bahasa gaulnya dalam suasanya formal sekalipun.
Itu disebabkan karena pengaruh globalisasi, media masa dan pengaruh
semakin banyaknya orang asing yang berada di Indonesia secara langsung atau
tidak langsung telah mempengaruhi bagaimana remaja berkomunikasi. Pengaruh
globalisasi membawa dampak negatif bagi remaja dalam hal kebahasaan yaitu
tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia
dan terbiasa menggunakan bahasa gaul atau bahasa prokem. Sedangkan dari
media masa dan dari pengaruh semakin banyaknya orang asing yang berada di
Indonesia membawa dampak berkembangnya bahasa asing dikalangan remaja
yang tidak jelas penggunaanya dan sulit dipahami masyarakat.
Dari pengaruh tersebut didapatkan tiga bahasa yang digunakan remaja saat ini,
yaitu yang pertama bahasa prokem atau bahasa gaul merupakan bahasa yang
digunakan dikalangan pemuda ataupun remaja yang dalam penggunaan bahasa
seenaknya sendiri sehingga masyarakat tidak dapat memehaminya dalam proses
komunikasi. Bahasa gaul merupakan bahasa yang digunakan dikalangan remaja
karena pengaruh arus globalisasi. Bahasa gaul juga merupakan
ragam bahasaIndonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun
1970-an yang kemudian digantikan oleh ragam yang disebut sebagai bahasa gaul,
bahasa karena pengaruh waktu. Dan yang kedua yaitu bahasa asing, bahasa asing
merupakan bahasayang tidak digunakan oleh orang yang tinggal di sebuah tempat
yang tertentu misalnya, bahasa Indonesia dianggap sebagai sebuah bahasa yang
asing di Australia. bahasa asing juga merupakan sebuah bahasa yang tidak
digunakan di tanah air atau negara asal seseorang. Sangat disayangkan bahwa
bahasa asing terutama bahasa Inggris telah memperkaya kosakata bahasa
Indonesia dan yang tidak dapat dipungkiri lagi banyak diantara mereka yang
menuliskan kosakata asing padahal kosakata itu telah diindonesiakan. Dan yang
ketiga yaitu bahasa daerah yang merupakan warisan budaya dari daerahnya
masing-masing di wilayah Indonesia. Bahasa daerah merupakan identitas dari
daerahnya masing-masing. Indonesia kaya akan bahasa daerah, tetapi seperti yang
kita ketahui penggunaannya terkadang tidak sesuai pada waktunya. Remaja yang
derada dalam suasana formal dan lingkungan akedemik seharusnya menggunakan
bahasa Indonesia dngan baik dan benar tetapi pada kenyataannya mereka masih
membawa bahsanya asalnya atau bahasa daerah.

3.3 Faktor Penyebab Remaja Cenderung Meninggalkan Penggunaan Bahasa


Indonesia Yang Baik Dan Benar

Kehidupan remaja merupakan suatu fase kehidupan untuk mencari identitas.


Siapa dan bagaimana dia pada saat sekarang ini dan siapa atau apakah yang dia
inginkan pada masa mendatang (Kiko, 2001). Remaja sekarang sebagian besar
telah menentukan jalan yang harus dia tempuh untuk meraih cita-citanya.
Berbagai persiapan untuk masa depan telah dicanangkan, baik oleh orang tua
maupun persiapan dari diri-sendiri, seperti:
1. Mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan informasi
Hal seperti itu sangat mudah kita temukan di tengah-tengah masyarakat
modern. Penguasaan terhadap teknologi dan informasi merupakan sebuah
keharusan yang dijalankan untuk mempersiapkan masa depan yang semakin
berkembang dengan teknologi-teknologi canggih. Minimnya pengetahuan tentang
teknologi dan komunikasi di zaman ini akan menjadi sebuah boomerang dalam
mengejar cita-cita.
2. Mengasah kemampuan berbahasa asing
Kemampuan menguasai bahasa asing oleh para remaja akhir-akhir ini sedang
giat-giatnya dilakukan. Menguasai bahasa asing sama artinya mendapatkan
pekerjaan yang mendatangkan gemilang harta. Dengan kata lain kesuksesan ada di
depan mata.
Penguasaan seorang remaja terhadap ilmu pengetahuan teknologi-informasi
dan penguasaan bahasa-bahasa asing memang sangat mendukung masa depan,
namun penguasaan terhadap budaya dan lebih-lebih terhadap bahasa sendiri
sangat memperihatinkan. Remaja, apalagi yang sudah meiliki gelar mahasiswa
sangat pintar dalam berbahasa serta dalam mengembangkannya. Akan tetapi,
dalam penggunanya kebanyakan dari mereka tidak memperhatikan bahasa
Indonesia yang baik dan benar yang sesuai dengan kaidah kebahasaan. Bahkan
didalam diri mereka timbul suatu ketidakwajaran ketika berbahasa Indonesia yang
baku. Padahal sangatlah wajar apabila mahasiswa selaku penerus bangsa dapat
menggunakan bahasa nasionalnya dan menunjukan identitas sebagai Bangsa
Indonesia. Ada beberapa hal yang membuat Bahasa Indonesia baku menjadi
sebuah anomali bagi remaja dan pelajarnya sendiri.
Pertama, kurangnya peran dari pendidik. Arti pendidik disini tidak hanya di
sekolah saja tetapi juga dari keluarga dan masyarakat. Di lingkungan keluarga,
orang tua cenderung tidak mempermasalahkan Bahasa Indonesia yang digunakan
anak-anaknya sejak kecil. Misalnya mereka hanya terpaku pada nilai matematika,
sains atau pun bahasa Inggris. Asalkan bisa berkomunikasi, bahasa tidak menjadi
masalah. Ironisnya, kurangnya peran pendidik berasal dari guru Bahasa
Indonesianya sendiri. Memang Bahasa Indonesia telah dipelajari sejak usia
sekolah dasar, tetapi guru hanya mengajar cara berbahasa Indonesia yang baik dan
benar bukan mendidik cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa
Indonesia hanya sebuah pelajaran bukan pendidikan, hanya formalitas dan bukan
untuk diterapkan. Secara tertulis kita sering membaca kalimat “Wajib Berbahasa
Indonesia Sesuai EYD” tetapi secara kasat mata “Jauhkan Dari Jangkauan Anak-
anak”.
Kedua, kurangnya kesadaran dari mahasiswanya sendiri. Identik dengan remaja
dewasa, mahasiswa masih mempunyai ego sehingga mereka merasa canggung
berbahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pergaulannya. Bahkan mahasiswa
lebih memilih untuk menguasai Bahasa Inggris yang dianggap lebih hebat
daripada Bahasa Indonesia dan beralasan untuk mengikuti perkembangan zaman.
Alasan tersebut memang tidak bisa dipungkiri tetapi alangkah baiknya jika
menguasai Bahasa Indonesia yang baik dan benar dulu.
Ketiga, anggapan Bahasa Indonesia baku sebagai bahasa panti jompo. Ini
disebabkan karena peran dari media baik cetak maupun elektronik sering
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa informal yang dibawakan oleh ikon-
ikon artisnya sehingga orang yang mengidolakan artis tersebut suka menirukan
apa yang idola mereka lakukan. Contohnya Laura Syndrome yang gejalanya
menirukan gaya ala Cinta Laura. Jadi jika suatu acara menggunakan bahasa
formal, maka acara tersebut membosankan untuk disimak.

3.4 Dampak Ditinggalkannya Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan


Benar
Meninggalkan suatu kebiasaan yang telah menjadi tradisi akan berakibat besar
dalam kelangsungan hidup masyarakat tersebut. Begitu juga yang akan terjadi
pada bahasa Indonsia yang disempurnakan jika semakin ditinggalkan oleh
masyarakatnya.
Dampak buruk yang dapat dirasakan langsung adalah menurunnya nilai
kesopanan remaja ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Sedangkan
dampak tidak langsungnya adalah merusak bahasa nasional itu sendiri. Mungkin,
beberapa tahun kedepan masih bisa menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar, namun bagaimana dengan lima puluh tahun yang akan datang? Apakah
Bahasa Indonesia masih bisa bertahan? Atau akan hilang ditelan ‘bahasa gaul’?

Hal ini menjadi tugas kita sebagai remaja sekaligus pelajar yang masih peduli
dengan Bahasa Indonesia. Kita tidak dapat memungkiri bahwa ‘bahasa gaul’ telah
mengikis dan merusak Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sebagai generasi muda,
marilah kita menjaga dan melestarikan Bahasa Indonesia.

Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan membiasakan diri menggunakan


Bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik mulai dari diri kita
sendiri, karena hal besar berawal dari hal kecil. Setelah itu marilah kita mengajak
teman-teman dan orang-orang di sekitar kita untuk menggunakan Bahasa
Indonesiadengan benar. Hal yang tak kalah penting adalah dengan tetap
memberikan pelajaran Bahasa Indonesia dengan metode pembelajaran yang
menarik kepada siswa di sekolahagar siswa sadar akan pentingnya Bahasa
Indonesia dan mampu untuk turut melestarikan bahasa nasional ini. Dengan
demikian, niscaya Bahasa Indonesia akan tetap terjaga keberadaannya sampai
kapanpun.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak
ada yang menggunakannya dengan benar. Sedikit sekali remaja yang
menggunakan bahasa Indonesia dengan benar. Selang waktu yang berjalan,
pengguna bahasa Indonesia dengan benar telah di geser dengan bahasa-bahasa
yang tidak di kenal. Dikarenakan datangnya penduduk luar negeri ke dalam
negeri, yang membaur bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
Bahasa yang digunakan remaja pada saat ini diantaranya adalah bahasa
prokem atau bahasa gaul, bahasa asing dan bahasa daerah. Bahasa indonesia tidak
digunakan sebagaimana mestinya dikarenakan beberapa faktor antara lain faktor
dari luar dan faktor dari dalam. Penggunaan bahasa gaul, asing maupun bahasa
daerah dikalangan remaja menimbulkan berbagai dampak, baik itu dampak positif
maupun dampak negatif.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat para remaja
kita agar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah dengan
tindakan yang nyata dari diri sendiri, masyarakan dan pemerintah. Karena itu
merupakan elemen penting untuk perubahan agar remaja, masyarakat dan
pemerintah indonesia memiliki rasa bangga akan bahasanya sendiri. Bahasa
Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa, sebagai identitas bangsa Indonesia
dan sebagai lambang kebanggaan nasional.

4.2 Saran

Karena remaja merupakan agen perubahan, sudah seharusnya kita sebagai


remaja saat ini menggunakan bahasa Indonesia yang benar sesuai dengan situasi
dan kondisi dan sesuai dengan kaidah yang telah disempurnakan. Dimana kita
sedang berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Karena apa, karena bahasa
Indonesia merupakan identitas kebanggaan bangsa Indonesia dan merupaka alat
pemersatu. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan bahasa
Indonesia yang baik dan benar :
1. Para remaja dan anak muda harus biasa menggunakan bahasa indonesia yang baku sesuai
dengan kaidahnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Dalam forum resmi hendaknya masyarakat khususnya para remaja dan anak muda tetap
menggunakan tatanan bahasa indonesia yang baku.
3. Media-media cetak atau elektronik harus tetap menggunakana tatanan Bahasa Indonesia yang
baku dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.
4. Menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi muda, bahwa Bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional harus diutamakan penggunaanya.
5. Meningkatkan pengajaran Bahasa Indonsia di sekolah dan perguruan tinggi dengan tugas
praktik dialog atau monolog seperti dalam bermain drama, penulisaan artikel makalah, dan
lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Khaidir.1995.Beberapa Aspek Sosio-Kultural Masalah


Bahasa.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Badudu, J.S.1994.Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta:Gramedia Pustaka
Utama.
Chaer, Abdul. 1993.Pembakuan Bahasa Indonesia.Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai