DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
NIM : 32801900082
2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Bahasa indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa dan bahasa resmi negara kesatuan
Republik Indonesia. Bahasa ini telah digunakan oleh para leluhur sejak ratusan tahun lalu
sebagai kunci utama dalam informasi dan komunikasi antar sesama masyarakat. Bahasa
indonesia sebagai alat berkomunikasi merupakan sarana penting di berbagai lapisan kehidupan,
baik dalam kehidupan bermasyarakat,berbudaya, maupun pendidikan. Bisa kita lihat mulai dari
sekolah dasar hingga pergururan tinggi bahasa indonesia selalu menjadi mata pelajaran yang
wajib diikuti serta diterapkan nilai dan kaidah sastra kebahasaannya. Penggunaan bahasa
indonesia sendiri pada berbagai lapisan kalangan masyarakat, tanpa kita sadari sebenarnya
sangat berpengaruh terhadap keadaan negara kita saat ini. Stabilitas budaya bangsa indonesia
sebagai warisan luhur yang tak ternilai harganya akan tetap terjaga apabila kita mampu
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Namun faktanya ketika dahulu Bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai
kaidah berbahasa yang tepat, seiring dengan berkembangnya teknologi dan pengaruh budaya
luar, justru bisa dikatakan saat ini bahasa indonesia rusak di tangan pemudanya sendiri.
Penggunaan bahasa indonesia dikalangan remaja, terutama di kota-kota besar, sangat tidak
sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar . Remaja sering mencampur-adukan
Bahasa indonesia dengan bahasa daerah maupun bahasa asing, kemudian menyebutnya
sebagai 'Bahasa Gaul'. Ironisnya penggunaan 'bahasa gaul' ini tidak hanya dilingkungan
pergaulan. Namun tak jarang digunakan pula ketika bersekolah bahkan, ketika tes atau
pelajaran bahasa indonesia sekalipun. Sebab inilah mengapa kita harus tetap melestarikan
penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah kebahasaan agar tidak
semakin memudar tergerus perkembangan zaman.
KATA PENGANTAR
Assalam'uallaikum wr.wb
Allhamdullilah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah swt, atas segala rahmat
dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karyanilmiah ini yang
berjudul "Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja" dengan lancar. Shalawat serta
salam kepada junjungan baginda besar Nabi Muhammad SAW yang telah membebaskan kita
pada zaman jahiliyah menuju zaman yang benderang ini sehingga kita bisa merasakan nikmat
iman dan islam.
Karya ilmiah berbentuk makalah ini sengaja disusun guna memenuhi tugas Bahasa
indonesia dari dosen pengampu. Walaupun penyusunan karya ilmiah ini telah diusahakan
dengan sebaik-baiknya. Namun, tentu tidak luput dari banyak kekurangan baik dalam
penysunan maupun isi karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
penulis diharapkan dari para pembaca demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga penyusunan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat umum.
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan .
Abstrak .
Kata Pengantar
Daftar isi
Pendahuluan .
Latar Belakang
.
Rumusan masalah
Tujuan dan Manfaat
.
Pembahasan
..
Penutup .
3.1 Kesimpulan ..
3.2 Saran
Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan sarana manusia dalam berkomunikasi antar manusia satu dengan yang
lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial tentu senantiasa akan selalu berinteraksi dan
bergantung satu sama lain.
Bahasa sebagai aset berharga yang dimiliki oleh suatu kelompok, seperti bangsa indonesia
yang memiliki bahasa indonesia sebagai bahasa nasional. Indonesia yang terdiri atas berbagai
suku, ras dan budaya sehingga memiliki berbagai bahasa daerah yang berbeda menjadikan
kedudukan bahasa indonesia sangat penting yaitu sebagai bahasa pemersatu bangsa.
Akan tetapi seiring dengan berkembangnya teknologi dan pertukaran budaya pada zaman
sekarang ini, penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar menjadi memudar digantikan
tren bahasa gaul dikalangan remaja.
Berbagai modifikasi dari bahasa asing dan bahasa indonesia menjadi tanda
berkembangnya bahasa gaul patut dikhawatirkan. Banyak generasi muda yang tidak
mengetahui penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Contoh dalam dunia kampus,
mahasiswa banyak yang acuh tak acuh terhadap penggunaan bahasa indonesia yang baik dan
benar, bahkan beberapa kasus dalam penyusunan skripsi banyak mahasiswa yang masih saja
menggunakan bahasa indonesia yang salah dan tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
Remaja-remaja di zaman modern ini juga banyak yang lebih memilih menggunaan bahasa
asing ketimbang melestarikan bahasa nasional yang dianggap kurang keren. Terlihat dari lebih
banyak remaja yang berkeinginan mengembangkan kemampuan berbahasa asing ketimpang
berbahasa indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah Ejaan Yang Disempurnakan.
Dampaknya, dalam berbahasa remaja sulit membandingkan dimana mereka harus berbicara
formal atau tidak. Banyak dari mereka pula yang kesulitan menulis tugas dengan bahasa
indonesia yang baik dan benar. Oleh karena itu penulis mengangkat permasalahan tersebut ke
dalam karya tulis ini, dengan harapan agar remaja saat ini mengerti bagaimana penggunaan
bahasa indonesia yang semestinya.
1.2 Rumusan Masalah
Melihat latar belakang diatas, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1.Tujuan
Mengetahui penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Mengetahui penggunaan bahasa indonesia dikalangan remaja saat ini.
Mengetahui faktor yang menyebabkan remaja cenderung meninggalkan penggunaan
bahasa indonesia
Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari ditinggalkannya bahasa penggunaan bahasa
indonesia yang baik dan benar.
2. Manfaat
Memberikan pengetahuan tentang bahasa indonesia yang baik dan benar sehingga
masyarakat dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari khususnyanbagi
remaja, sehingga stabilitas budaya indonesia juga tetap terjaga.
Menambah pengetahuan mahasiswa, tentang bahasa indonesia yang baik dan benar.
Karya ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam memilih bahasa
indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari terkhusus untuk remaja.
PEMBAHASAN
Penggunaan bahasa indonesia sebenarnya tidaklah susah. Sering kita dengar ungkapan
gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terhadap ungkapan itu timbul banyak
reaksi. Pertama, orang mengira bahwa kata baik dan benar dalam ungkapan itu mengandung arti
atau makna yang sama atau identik. Sebenarnya tidak! Justru ungkapan itu memberikan
kesempatan dan hak kepada pemakai bahasa untuk menggunakan bahasa secara bebas sesuai
dengan keinginannya dan kemampuannya dalam berbahasa.mari kita tinjau arti kedua kata itu.
Berbahasa yang baik ialah berbahasa sesuai dengan lingkungan bahasa itu digunakan.
Dalam hal ini beberapa faktor menjadi penentu. Pertama, orang yang berbicara; kedua orang
yang diajak berbicara; ketiga, situasi pembicaraan apakah situasi itu formal atau nonforml;
keempat, masalah atau topik pembicaraan.
Sedangkan bahasa yang benar ialah bahasa yang sesuai dengan kaidahnya, aturannya, bentuk,
strukturnya. Kalau berbahasa Indonesia baku harus seperti bahasa yang kaidahya tertulis dalam
buku-buku tata bahasa. Sebaliknya, jika menggunakan salah satu dialek. Dialek Jakarta
misalnya, harus betul-betul bahasa Jakarta seperti yang digunakan oleh penduduk asli Jakarta.
Itulah yang dimaksud dengan kata benar.
Penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar bukan hanya melalui lisan saja, namun
juga melalui tulisan. Misalnya ketika kita membuat sebuah makalah,artikel,maupun skripsi
semua harus sesuai dengan kaidah kebahasaan. Penggunaan tanda baca juga wajib diperhatikan
agar tidak salam dalam penafsiran sehingga mudah dipahami pembaca. Semua harus sesuai
dengan Ejaan Yang telah Disempurnakan.
Bahasa indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa dan bahasa resmi negara kesatuan
Republik Indonesia. Bahasa ini telah digunakan oleh para leluhur sejak ratusan tahun lalu
sebagai kunci utama dalam informasi dan komunikasi antar sesama masyarakat. Bahasa
indonesia sebagai alat berkomunikasi merupakan sarana penting di berbagai lapisan kehidupan,
baik dalam kehidupan bermasyarakat,berbudaya, maupun pendidikan. Bisa kita lihat mulai dari
sekolah dasar hingga pergururan tinggi bahasa indonesia selalu menjadi mata pelajaran yang
wajib diikuti serta diterapkan nilai dan kaidah sastra kebahasaannya. Penggunaan bahasa
indonesia sendiri pada berbagai lapisan kalangan masyarakat, tanpa kita sadari sebenarnya
sangat berpengaruh terhadap keadaan negara kita saat ini. Stabilitas budaya bangsa indonesia
sebagai warisan luhur yang tak ternilai harganya akan tetap terjaga apabila kita mampu
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Dahulu Bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai kaidah berbahasa yang
tepat. Namun kini, seiring dengan perkembangan teknologi dan pengaruh budaya luar, Bahasa
Indonesia rusak justru di tangan para pemudanya sendiri. Penggunaan Bahasa Indonesia oleh
remaja masa kini, terutama di kota-kota besar, sangat tidak sesuai dengan kaidah berbahasa yang
baik dan benar. Remaja mencampur-adukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa daerah
dan asing kemudian menyebutnya sebagai bahasa gaul. Kosa kata baru banyak muncul untuk
mengganti kata-kata dalam Bahasa Indonesia. Misalnya gue yang berasal dari Bahasa Betawi,
digunakan untuk mengganti kata saya; loe untuk mengganti kata kamu; nyokap-bokap untuk
mengganti kata ayah-ibu dan muncul kosa kata yang tidak jelas artinya seperti jijay, lebay,
kamseupay dan muncul partikel-partikel seperti -sih dan dong.
Ironisnya, penggunaan bahasa gaul ini tidak hanya di lingkungan pergaulan, namun telah
mendarah daging dan tak jarang digunakan remaja di sekolah, bahkan ketika tes atau pelajaran
Bahasa Indonesia sekalipun. Di sekolah, remaja spontan berbicara atau menulis dengan bahasa
gaul dengan teman dan guru karena telah terbiasa menggunakannya dalam percakapan sehari-
hari dan menulis sms.
Didalam masyarakat saat ini telah berkembang dan banyak yang menyatakan pendapat bahwa
para remaja kita dengan bahasa prokemnya(Bahasa gaul) telah merusak bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Perkembangan bahasa prokem atau bahasa yang hanya dipakai oleh para remaja
dengan seenaknya. Hal ini meyulitkan terjadinya komunikasi antar masyarakat sebab bahasa
tersebut tidak dapat dipahami masyarakat umum, ataunhanya kelompok tertentu yang paham.
Mulai dari remaja di tingkat sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas sampai para
mahasiswa atau mahasiswi. Sebagian besar dari mereka saat berkomunikasi telah jauh dari
susunan keindonesiaan yang baik dan benar, walaupun seperti yang kita ketahui mereka semua
berada dalam kalangan akademik yang masih mendapatkan pendidikan. Tetapi pada
kenyataannya bahasa Indonesia yang telah disusun rapi dengan EYD telah jauh dilupakan.
Contoh kasus misalnya, si kutu buku dan si anaak ibu, tidak mengenal bahasa prokem
kebanyakan dari mereka masih alami dalam penggunaan bahsa Indonesia artinya bahasa yang
digunakan masih mengandung unsur-unsur kebahasaan yang baik dan benar. Sebaliknya dengan
remaja yang dikatakan gaul, mereka cenderung kental dengan bahasa prokemnya. Pada
dasarnya penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak ada yang
menggunakannya dengan benar. Sedikit sekali remaja yang menggunakan bahasa Indonesia
dengan benar. Selang waktu yang berjalan, pengguna bahasa Indonesia dengan benar telah di
geser dengan bahasa-bahasa yang tidak dikenal. Dikarenakan datangnya penduduk luar negeri ke
dalam negeri yang membaur bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Ini merupakan tingkatan
yang memperihatinkan. Karena seperti yang kita ketahui mereka lebih bangga dengan bahasa
asing, gaul dan prokemnya yang secara langsung atau tidak langsung merusak bahasa Indonesia
yang baik dan benar, atau untuk kalangan akademik yang seharusnya bisa menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar tetapi pada kenyataanya mereka justru kental dengan bahasa
asingnya, bahasa daerahnya ban bahasa gaulnya dalam suasanya formal sekalipun.
Itu disebabkan karena pengaruh globalisasi, media masa dan pengaruh semakin banyaknya orang
asing yang berada di Indonesia secara langsung atau tidak langsung telah mempengaruhi
bagaimana remaja berkomunikasi. Pengaruh globalisasi membawa dampak negatif bagi remaja
dalam hal kebahasaan yaitu tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan
bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul atau bahasa prokem. Sedangkan dari
media masa dan dari pengaruh semakin banyaknya orang asing yang berada di Indonesia
membawa dampak berkembangnya bahasa asing dikalangan remaja yang tidak jelas
penggunaanya dan sulit dipahami masyarakat.
Masa remaja merupakan masa dimana orang sering menyebutnya sebagai saat
pencarian jati diri. Siapa dan bagaimana dia pada saat ini akan sangat mempengaruhi
akan bagaimana dia kedepannya. Sebagian besar mereka telah merasa mampu
menentukan jalannya sendiri guna merancang akan seperti apa masa depan. Maka tak
heran apabila saat remaja rasa keingintahuan kita akan jauh lebih tinggi terhadap sesuatu.
Hal tersebut dilakukan sebagai persiapan menghadapi masa depan. Persiapan tak hanya
dilakukan oleh diri remaja itu sendiri, biasanya orang-orang disekitar khususnya orang
tua juga akan ikut andil mempersiapkan masa depan putra-putri mereka, seperti
mengikutkan berbagai les yang dianggap mampu menunjang bakat dan minat anak-
anaknya. Tak terkecuali mengembangkan kemampuan IPTEK dan kemampuan berbahasa
asing.
Penguasaan seorang remaja terhadap ilmu pengetahuan teknologi-informasi dan
penguasaan bahasa-bahasa asing memang sangat mendukung masa depan, namun
penguasaan terhadap budaya dan lebih-lebih terhadap bahasa sendiri sangat
memperihatinkan. Remaja, apalagi yang sudah meiliki gelar mahasiswa sangat pintar
dalam berbahasa serta dalam mengembangkannya. Akan tetapi, dalam penggunanya
kebanyakan dari mereka tidak memperhatikan bahasa Indonesia yang baik dan benar
yang sesuai dengan kaidah kebahasaan. Bahkan didalam diri mereka timbul suatu
ketidakwajaran ketika berbahasa Indonesia yang baku. Padahal sangatlah wajar apabila
mahasiswa selaku penerus bangsa dapat menggunakan bahasa nasionalnya dan
menunjukan identitas sebagai Bangsa Indonesia. Ada beberapa hal yang membuat Bahasa
Indonesia baku menjadi sebuah anomali bagi remaja dan pelajarnya sendiri.
Pertama, kurangnya peran dari orang tua atau lingkungan dalam penggunaan bahasa
indonesia yang baik dan benar. Beranggapan bahwa selama dalam lingkup keluarga
masih bisa saling memahami bahasa yang digunakan itu sudah cukup . Lagi pula zaman
sekarang banyak orang tua yang lebih bangga ketika anaknya mampu berbahasa asing
dengan fasih sehingga ketika anak tersebut tidak mampu berbahasa indonesia dgn baik
dianggap tidak apa-apa.
Kedua, kurangnya kesadaran dari mahasiswanya sendiri. Identik dengan remaja
dewasa, mahasiswa masih mempunyai ego sehingga mereka merasa canggung berbahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam pergaulannya. Bahkan mahasiswa lebih memilih
untuk menguasai Bahasa Inggris yang dianggap lebih hebat daripada Bahasa Indonesia
dan beralasan untuk mengikuti perkembangan zaman. Alasan tersebut memang tidak bisa
dipungkiri tetapi alangkah baiknya utamakan menguasai Bahasa Indonesia yang baik dan
benar dulu.
Ketiga, agapan bahwa bahasa indonesia bukan bahasa yang keren dan membosankan.
Berpikir bahwa ketika nanti dalam dunia kerja bahasa inggrislah yang harus dikuasai
dengan baik sebab sebagai bahasa internasional.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional merupakan sebuah aspek penting dalam sebuah
negara. Sedangkan pemuda adalah generasi penentu masa depan negara. Penggunaan bahasa
indonesia yang baik dan benar oleh remaja haruslah lebih diperhatikan lagi agar
keberlangsungan suatu negara tetap terjaga. "Bahasa jiwa bangsa" adalah peribahasa yang tak
dapat lepas antara keberadaan pemuda dan negara. Penggunaan bahasa indonesia yang baik dan
benar mencerminkan kepribadian seseorang maupun suatu negara. Seiring dengan perubahan
zaman bukan tidak mungkin pula penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar akan
berkurang bahkan hilang. Faktor naturalisasi budaya dan bertambah banyaknya penduduk luar
yang masuk ke dalam negeri, membuat bahasa indonesia asli menjadi tercampur-adukan dengan
bahasa asing.
Bahasa indonesia yang semakin tersingkir sebab penggunaan bahasa gaul,bahasa asing
maupun bahasa daerah senantiasa memberikan dampak baik positif maupun negatif. Halnini
tergantung bagaimana seseorang menyikapi hal tersebut. Beberapa cara dapat dilakukan agar
semua tetap seimbang. seperti mengutamakan bahasa nasional baru bahasa asing terlebih dahulu.
Semua dapat dipertahankan maupun diperbaiki dimulai dari diri sendiri. Kesadaran adalah
elemen utama agar perubahan dapat tercipta. Terutama kalangan remaja sebagai generasi muda
tonggak masa depan bangsa.
3.2 Saran
Karena remaja merupakan agen perubahan, sudah seharusnya kita sebagai remaja saat ini
menggunakan bahasa Indonesia yang benar sesuai dengan situasi dan kondisi dan sesuai dengan
kaidah yang telah disempurnakan. Dimana kita sedang berkomunikasi secara lisan maupun
tulisan. Karena apa, karena bahasa Indonesia merupakan identitas kebanggaan bangsa Indonesia
dan merupaka alat pemersatu. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan
bahasa Indonesia yang baik dan benar :
1. Para remaja dan anak muda harus biasa menggunakan bahasa indonesia yang baku sesuai dengan
kaidahnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Dalam forum resmi hendaknya masyarakat khususnya para remaja dan anak muda tetap
menggunakan tatanan bahasa indonesia yang baku.
3. Media-media cetak atau elektronik harus tetap menggunakana tatanan Bahasa Indonesia yang baku
dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.
4. Menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi muda, bahwa Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional harus diutamakan penggunaanya.
5. Meningkatkan pengajaran Bahasa Indonsia di sekolah dan perguruan tinggi dengan tugas praktik dialog
atau monolog seperti dalam bermain drama, penulisaan artikel makalah, dan lain sebagainya.
PUSTAKA
https://pakarkomunikasi.com/bahasa-sebagai-alat-komunikasi
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Remaja
https://osf.io/hauey/download/?format=pdf