Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DIKALANGAN REMAJA

DOSEN PENGAMPU :

Leli Nisfi S. S.Pd M.Pd

DISUSUN OLEH :

Nama : Umika purwitasari

NIM : 32801900082

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

FAKULTAS BAHASA DAN ILMU KOMUNIKASI

PRODI ILMU KOMUNIKASI

2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah dengan judul :

Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja

Disusun guna memenuhi tugas Bahasa Indonesia

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Dosen Pengampu

Trimanah , S.Sos., M.Si Leli Nisfi Setiana , S.pd., M.pd

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

Mubarok, S.Sos., M.Si


ABSTRAKSI

Bahasa indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa dan bahasa resmi negara kesatuan
Republik Indonesia. Bahasa ini telah digunakan oleh para leluhur sejak ratusan tahun lalu
sebagai kunci utama dalam informasi dan komunikasi antar sesama masyarakat. Bahasa
indonesia sebagai alat berkomunikasi merupakan sarana penting di berbagai lapisan kehidupan,
baik dalam kehidupan bermasyarakat,berbudaya, maupun pendidikan. Bisa kita lihat mulai dari
sekolah dasar hingga pergururan tinggi bahasa indonesia selalu menjadi mata pelajaran yang
wajib diikuti serta diterapkan nilai dan kaidah sastra kebahasaannya. Penggunaan bahasa
indonesia sendiri pada berbagai lapisan kalangan masyarakat, tanpa kita sadari sebenarnya
sangat berpengaruh terhadap keadaan negara kita saat ini. Stabilitas budaya bangsa indonesia
sebagai warisan luhur yang tak ternilai harganya akan tetap terjaga apabila kita mampu
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Namun faktanya ketika dahulu Bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai
kaidah berbahasa yang tepat, seiring dengan berkembangnya teknologi dan pengaruh budaya
luar, justru bisa dikatakan saat ini bahasa indonesia rusak di tangan pemudanya sendiri.
Penggunaan bahasa indonesia dikalangan remaja, terutama di kota-kota besar, sangat tidak
sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar . Remaja sering mencampur-adukan
Bahasa indonesia dengan bahasa daerah maupun bahasa asing, kemudian menyebutnya
sebagai 'Bahasa Gaul'. Ironisnya penggunaan 'bahasa gaul' ini tidak hanya dilingkungan
pergaulan. Namun tak jarang digunakan pula ketika bersekolah bahkan, ketika tes atau
pelajaran bahasa indonesia sekalipun. Sebab inilah mengapa kita harus tetap melestarikan
penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah kebahasaan agar tidak
semakin memudar tergerus perkembangan zaman.
KATA PENGANTAR

Assalam'uallaikum wr.wb

Allhamdullilah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah swt, atas segala rahmat
dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karyanilmiah ini yang
berjudul "Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja" dengan lancar. Shalawat serta
salam kepada junjungan baginda besar Nabi Muhammad SAW yang telah membebaskan kita
pada zaman jahiliyah menuju zaman yang benderang ini sehingga kita bisa merasakan nikmat
iman dan islam.

Karya ilmiah berbentuk makalah ini sengaja disusun guna memenuhi tugas Bahasa
indonesia dari dosen pengampu. Walaupun penyusunan karya ilmiah ini telah diusahakan
dengan sebaik-baiknya. Namun, tentu tidak luput dari banyak kekurangan baik dalam
penysunan maupun isi karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
penulis diharapkan dari para pembaca demi kesempurnaan karya ilmiah ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga penyusunan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat umum.

Semarang, Juni 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan……………………………………………………………………………….

Abstrak…………………………………………………………………………………………….

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………

Daftar isi

Pendahuluan……………………………………………………………………………………….

Latar Belakang………………………………………………………………………….
Rumusan masalah………………………………………………………………………
Tujuan dan Manfaat…………………………………………………………………….
Pembahasan………………………………………………………………………………………..

2.1 Pembahasan Teori………………………………………………………………………

2.2 Menurut Para ahli……………………………………………………………………….

2.3 Metodologi Penelitian…………………………………………………………………..

2.4 Hasil Penelitian…………………………………………………………………………

Penutup…………………………………………………………………………………………….

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..

3.2 Saran……………………………………………………………………………………

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan sarana manusia dalam berkomunikasi antar manusia satu dengan yang
lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial tentu senantiasa akan selalu berinteraksi dan
bergantung satu sama lain.

Kemampuan manusia untuk menciptakan bahasa guna berkomunikasi mendukung


keberadaanya sebagai makhluk sosial yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan
tuhan yang lainnya. Meskipun bukan hanya bahasa yang menjadi alat komunikasi, namun tidak
dapat dipungkiri bahwa bahasa adalah alat komunikasi sederhana yang sangat penting dan
mudah untuk dipahami.

Bahasa sebagai aset berharga yang dimiliki oleh suatu kelompok, seperti bangsa indonesia
yang memiliki bahasa indonesia sebagai bahasa nasional. Indonesia yang terdiri atas berbagai
suku, ras dan budaya sehingga memiliki berbagai bahasa daerah yang berbeda menjadikan
kedudukan bahasa indonesia sangat penting yaitu sebagai bahasa pemersatu bangsa.

Akan tetapi seiring dengan berkembangnya teknologi dan pertukaran budaya pada zaman
sekarang ini, penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar menjadi memudar digantikan
tren bahasa gaul dikalangan remaja.

Berbagai modifikasi dari bahasa asing dan bahasa indonesia menjadi tanda
berkembangnya bahasa gaul patut dikhawatirkan. Banyak generasi muda yang tidak
mengetahui penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Contoh dalam dunia kampus,
mahasiswa banyak yang acuh tak acuh terhadap penggunaan bahasa indonesia yang baik dan
benar, bahkan beberapa kasus dalam penyusunan skripsi banyak mahasiswa yang masih saja
menggunakan bahasa indonesia yang salah dan tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan

Remaja-remaja di zaman modern ini juga banyak yang lebih memilih menggunaan bahasa
asing ketimbang melestarikan bahasa nasional yang dianggap kurang keren. Terlihat dari lebih
banyak remaja yang berkeinginan mengembangkan kemampuan berbahasa asing ketimpang
berbahasa indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah Ejaan Yang Disempurnakan.
Dampaknya, dalam berbahasa remaja sulit membandingkan dimana mereka harus berbicara
formal atau tidak. Banyak dari mereka pula yang kesulitan menulis tugas dengan bahasa
indonesia yang baik dan benar. Oleh karena itu penulis mengangkat permasalahan tersebut ke
dalam karya tulis ini, dengan harapan agar remaja saat ini mengerti bagaimana penggunaan
bahasa indonesia yang semestinya.
1.2 Rumusan Masalah
Melihat latar belakang diatas, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana berbahasa indonesia yang baik dan Benar?


2. penggunaan bahasa indonesia di kalangan remaja saat ini?
3. Faktor apa sajakah yang menyebabkan remaja cenderung meninggalkan penggunaan
bahasa indonesia yang baik dan benar?
4. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dengan ditinggalkannya penggunaan bahasa
indonesia yang baik dan benar?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.Tujuan
 Mengetahui penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar.
 Mengetahui penggunaan bahasa indonesia dikalangan remaja saat ini.
 Mengetahui faktor yang menyebabkan remaja cenderung meninggalkan penggunaan
bahasa indonesia
 Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari ditinggalkannya bahasa penggunaan bahasa
indonesia yang baik dan benar.

2. Manfaat
 Memberikan pengetahuan tentang bahasa indonesia yang baik dan benar sehingga
masyarakat dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari khususnyanbagi
remaja, sehingga stabilitas budaya indonesia juga tetap terjaga.
 Menambah pengetahuan mahasiswa, tentang bahasa indonesia yang baik dan benar.
 Karya ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam memilih bahasa
indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari terkhusus untuk remaja.

PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan Teori


 Arti bahasa menurut KBBI
bahasa : sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri atau
percakapan (perkataan) yang baik; tingkah laku yang baik; sopan santun: baik budi-nya
menunjukkan bangsa, budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan
tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan).
 Bahasa dan Peranannya
Bahasa adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan dan memahami
gagasan, pikiran, dan pendapat. Bahasa juga media komunikasi utama di dalam
kehidupan manusia untuk berinteraksi (Surahman, 1994: 11).
Melalui bahasa, kehidupan berinteraksi suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dan
dikembangkan serta dapat diturunkan pada generasi mendatang. Dengan adanya bahasa
sebagai alat komunikasi, maka semua yang ada di sekitar manusia, dapat disesuaikan dan
diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan komunikasi (Craff, 1987: 1).
Secara garis besar, bahasa dapat dilihat dari tiga sudut pandang, antara lain: sudut
pandang bentuk dan sudut pandang makna (Martinet, 1987). Bentuk bahasa berhubungan
dengan keadaannya dalam mendukung perannya sebagai sarana komunikasi untuk
berbagai kepentingan komunikasi pemakai bahasa, dan hubungannya dengan aspek nilai
dan aspek makna adalah perannya yang terkandung dalam bentuk bahasa yang fungsinya
sebagai alat komunikasi ketiga unsur tersebut secara keseluruhan dimiliki oleh semua
bahasa di dunia.
 Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
Sebagaimana kita ketahui bahwa sesuai dengan ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
1928, bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai dengan bunyi UUD 45,
BabXV, Pasal 36 Indonesia juga dinyatakan sebagai bahasa negara. Hal ini berarti bahwa bahasa
Indonesia mempunyai kedudukan baik sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
  Bahasa Nasional
Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki
empat fungsi. Keempat fungsi tersebut ialah sebagai:
1.lambang identitas nasional,
2.lambang kebanggaan nasional,
3.alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya  dan bahasa
yang berbeda-beda, dan
4.alat perhubungan antarbudaya dan daerah.
 Bahasa Negara
Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1.bahasa resmi negara,
2.bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
3.bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan
4.bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta
teknologi.

2.2 Menurut para ahli


Remaja sering diartikan sebagai waktu dimana seseorang menginjak umur belasan
tahun. Pada fase ini terjadi peralihan masa dari anak-anak menuju dewasa. Secara umum
sendiri remaja merupakan masa peralihan dimana seseorang akan mengalami perubahan
baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik perubahan seseorang itu bergantung pada
hormon masing-masing orang itu sendiri. Biasanya rentan usia 9-14 tahun . Namun
secara psikis juga tergantung lingkungannya. Bagaimana lingkungannya mempengarushi
proses pendewasaan orang tersebut.
Dalam mempelajari perkembangan remaja, remaja dapat didefinisikan secara biologis
sebagai perubahan fisik yang ditandai oleh permulaan pubertas dan penghentian
pertumbuhan fisik; secara kognitif, sebagai perubahan dalam kemampuan berpikir secara
abstrak atau secara sosial, sebagai periode persiapan untuk menjadi orang dewasa.
Perubahan pubertas dan biologis utama termasuk perubahan pada organ seks , tinggi,
berat, dan massa otot , serta perubahan besar dalam struktur otak. Kemajuan kognitif
mencakup peningkatan pengetahuan dan kemampuan berpikir secara abstrak dan bernalar
secara lebih efektif.(www.wikipedia.com).
Menurut Hurlock tahun 1992 pada artikel tentang remaja di Wikipedia.com
menyatakan remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.
Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak
termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua. Masa
remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini &
Siti Sundari tahun 2004 dalam artikel tentang remaja di Wikipedia.com masa remaja
adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan
semua aspek / fungsi untuk memasuki masa dewasa.

2.3 Pembahasan Masalah


 Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar

Penggunaan bahasa indonesia sebenarnya tidaklah susah. Sering kita dengar ungkapan
“gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar.” Terhadap ungkapan itu timbul banyak
reaksi. Pertama, orang mengira bahwa kata baik dan benar dalam ungkapan itu mengandung arti
atau makna yang sama atau identik. Sebenarnya tidak! Justru ungkapan itu memberikan
kesempatan dan hak kepada pemakai bahasa untuk menggunakan bahasa secara bebas sesuai
dengan keinginannya dan kemampuannya dalam berbahasa.mari kita tinjau arti kedua kata itu.
Berbahasa yang baik ialah berbahasa sesuai dengan “lingkungan” bahasa itu digunakan.
Dalam hal ini beberapa faktor menjadi penentu. Pertama, orang yang berbicara; kedua orang
yang diajak berbicara; ketiga, situasi pembicaraan apakah situasi itu formal atau nonforml;
keempat, masalah atau topik pembicaraan.
Sedangkan bahasa yang benar ialah bahasa yang sesuai dengan kaidahnya, aturannya, bentuk,
strukturnya. Kalau berbahasa Indonesia baku harus seperti bahasa yang kaidahya tertulis dalam
buku-buku tata bahasa. Sebaliknya, jika menggunakan salah satu dialek. Dialek Jakarta
misalnya, harus betul-betul bahasa Jakarta seperti yang digunakan oleh penduduk asli Jakarta.
Itulah yang dimaksud dengan kata benar.
Penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar bukan hanya melalui lisan saja, namun
juga melalui tulisan. Misalnya ketika kita membuat sebuah makalah,artikel,maupun skripsi
semua harus sesuai dengan kaidah kebahasaan. Penggunaan tanda baca juga wajib diperhatikan
agar tidak salam dalam penafsiran sehingga mudah dipahami pembaca. Semua harus sesuai
dengan Ejaan Yang telah Disempurnakan.

 Penggunaan Bahasa Indonesia Di Kalangan Remaja

Bahasa indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa dan bahasa resmi negara kesatuan
Republik Indonesia. Bahasa ini telah digunakan oleh para leluhur sejak ratusan tahun lalu
sebagai kunci utama dalam informasi dan komunikasi antar sesama masyarakat. Bahasa
indonesia sebagai alat berkomunikasi merupakan sarana penting di berbagai lapisan kehidupan,
baik dalam kehidupan bermasyarakat,berbudaya, maupun pendidikan. Bisa kita lihat mulai dari
sekolah dasar hingga pergururan tinggi bahasa indonesia selalu menjadi mata pelajaran yang
wajib diikuti serta diterapkan nilai dan kaidah sastra kebahasaannya. Penggunaan bahasa
indonesia sendiri pada berbagai lapisan kalangan masyarakat, tanpa kita sadari sebenarnya
sangat berpengaruh terhadap keadaan negara kita saat ini. Stabilitas budaya bangsa indonesia
sebagai warisan luhur yang tak ternilai harganya akan tetap terjaga apabila kita mampu
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Dahulu Bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai kaidah berbahasa yang
tepat. Namun kini, seiring dengan perkembangan teknologi dan pengaruh budaya luar, Bahasa
Indonesia rusak justru di tangan para pemudanya sendiri. Penggunaan Bahasa Indonesia oleh
remaja masa kini, terutama di kota-kota besar, sangat tidak sesuai dengan kaidah berbahasa yang
baik dan benar. Remaja mencampur-adukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa daerah
dan asing kemudian menyebutnya sebagai ‘bahasa gaul’. Kosa kata baru banyak muncul untuk
mengganti kata-kata dalam Bahasa Indonesia. Misalnya ‘gue’ yang berasal dari Bahasa Betawi,
digunakan untuk mengganti kata ‘saya’; ‘loe’ untuk mengganti kata ‘kamu’; ‘nyokap-bokap’ untuk
mengganti kata ‘ayah-ibu’ dan muncul kosa kata yang tidak jelas artinya seperti ‘jijay’, ’lebay’,
‘kamseupay’ dan muncul partikel-partikel seperti ‘-sih’ dan ‘dong’.
Ironisnya, penggunaan ‘bahasa gaul’ ini tidak hanya di lingkungan pergaulan, namun telah
mendarah daging dan tak jarang digunakan remaja di sekolah, bahkan ketika tes atau pelajaran
Bahasa Indonesia sekalipun. Di sekolah, remaja spontan berbicara atau menulis dengan ‘bahasa
gaul’ dengan teman dan guru karena telah terbiasa menggunakannya dalam percakapan sehari-
hari dan menulis sms.
Didalam masyarakat saat ini telah berkembang dan banyak yang menyatakan pendapat bahwa
para remaja kita dengan bahasa prokemnya(Bahasa gaul) telah merusak bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Perkembangan bahasa prokem atau bahasa yang hanya dipakai oleh para remaja
dengan seenaknya. Hal ini meyulitkan terjadinya komunikasi antar masyarakat sebab bahasa
tersebut tidak dapat dipahami masyarakat umum, ataunhanya kelompok tertentu yang paham.
Mulai dari remaja di tingkat sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas sampai para
mahasiswa atau mahasiswi. Sebagian besar dari mereka saat berkomunikasi telah jauh dari
susunan keindonesiaan yang baik dan benar, walaupun seperti yang kita ketahui mereka semua
berada dalam kalangan akademik yang masih mendapatkan pendidikan. Tetapi pada
kenyataannya bahasa Indonesia yang telah disusun rapi dengan EYD telah jauh dilupakan.
Contoh kasus misalnya, “si kutu buku” dan “si anaak ibu”, tidak mengenal bahasa prokem
kebanyakan dari mereka masih alami dalam penggunaan bahsa Indonesia artinya bahasa yang
digunakan masih mengandung unsur-unsur kebahasaan yang baik dan benar. Sebaliknya dengan
remaja yang dikatakan “gaul”,  mereka cenderung kental dengan bahasa prokemnya. Pada
dasarnya penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak ada yang
menggunakannya dengan benar. Sedikit sekali remaja yang menggunakan bahasa Indonesia
dengan benar. Selang waktu yang berjalan, pengguna bahasa Indonesia dengan benar telah di
geser dengan bahasa-bahasa yang tidak dikenal. Dikarenakan datangnya penduduk luar negeri ke
dalam negeri yang membaur bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Ini merupakan tingkatan
yang memperihatinkan. Karena seperti yang kita ketahui mereka lebih bangga dengan bahasa
asing, gaul dan prokemnya yang secara langsung atau tidak langsung merusak bahasa Indonesia
yang baik dan benar, atau untuk kalangan akademik yang seharusnya bisa menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar tetapi pada kenyataanya mereka justru kental dengan bahasa
asingnya, bahasa daerahnya ban bahasa gaulnya dalam suasanya formal sekalipun.
Itu disebabkan karena pengaruh globalisasi, media masa dan pengaruh semakin banyaknya orang
asing yang berada di Indonesia secara langsung atau tidak langsung telah mempengaruhi
bagaimana remaja berkomunikasi. Pengaruh globalisasi membawa dampak negatif bagi remaja
dalam hal kebahasaan yaitu tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan
bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul atau bahasa prokem. Sedangkan dari
media masa dan dari pengaruh semakin banyaknya orang asing yang berada di Indonesia
membawa dampak berkembangnya bahasa asing dikalangan remaja yang tidak jelas
penggunaanya dan sulit dipahami masyarakat.

 Faktor Penyebab Remaja Cenderung Meninggalkan Penggunaan Bahasa


Indonesia Yang Baik Dan Benar

Masa remaja merupakan masa dimana orang sering menyebutnya sebagai saat
pencarian jati diri. Siapa dan bagaimana dia pada saat ini akan sangat mempengaruhi
akan bagaimana dia kedepannya. Sebagian besar mereka telah merasa mampu
menentukan jalannya sendiri guna merancang akan seperti apa masa depan. Maka tak
heran apabila saat remaja rasa keingintahuan kita akan jauh lebih tinggi terhadap sesuatu.
Hal tersebut dilakukan sebagai persiapan menghadapi masa depan. Persiapan tak hanya
dilakukan oleh diri remaja itu sendiri, biasanya orang-orang disekitar khususnya orang
tua juga akan ikut andil mempersiapkan masa depan putra-putri mereka, seperti
mengikutkan berbagai les yang dianggap mampu menunjang bakat dan minat anak-
anaknya. Tak terkecuali mengembangkan kemampuan IPTEK dan kemampuan berbahasa
asing.
Penguasaan seorang remaja terhadap ilmu pengetahuan teknologi-informasi dan
penguasaan bahasa-bahasa asing memang sangat mendukung masa depan, namun
penguasaan terhadap budaya dan lebih-lebih terhadap bahasa sendiri sangat
memperihatinkan. Remaja, apalagi yang sudah meiliki gelar mahasiswa sangat pintar
dalam berbahasa serta dalam mengembangkannya. Akan tetapi, dalam penggunanya
kebanyakan dari mereka tidak memperhatikan bahasa Indonesia yang baik dan benar
yang sesuai dengan kaidah kebahasaan. Bahkan didalam diri mereka timbul suatu
ketidakwajaran ketika berbahasa Indonesia yang baku. Padahal sangatlah wajar apabila
mahasiswa selaku penerus bangsa dapat menggunakan bahasa nasionalnya dan
menunjukan identitas sebagai Bangsa Indonesia. Ada beberapa hal yang membuat Bahasa
Indonesia baku menjadi sebuah anomali bagi remaja dan pelajarnya sendiri.
Pertama, kurangnya peran dari orang tua atau lingkungan dalam penggunaan bahasa
indonesia yang baik dan benar. Beranggapan bahwa selama dalam lingkup keluarga
masih bisa saling memahami bahasa yang digunakan itu sudah cukup . Lagi pula zaman
sekarang banyak orang tua yang lebih bangga ketika anaknya mampu berbahasa asing
dengan fasih sehingga ketika anak tersebut tidak mampu berbahasa indonesia dgn baik
dianggap tidak apa-apa.
Kedua, kurangnya kesadaran dari mahasiswanya sendiri. Identik dengan remaja
dewasa, mahasiswa masih mempunyai ego sehingga mereka merasa canggung berbahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam pergaulannya. Bahkan mahasiswa lebih memilih
untuk menguasai Bahasa Inggris yang dianggap lebih hebat daripada Bahasa Indonesia
dan beralasan untuk mengikuti perkembangan zaman. Alasan tersebut memang tidak bisa
dipungkiri tetapi alangkah baiknya utamakan menguasai Bahasa Indonesia yang baik dan
benar dulu.
Ketiga, agapan bahwa bahasa indonesia bukan bahasa yang keren dan membosankan.
Berpikir bahwa ketika nanti dalam dunia kerja bahasa inggrislah yang harus dikuasai
dengan baik sebab sebagai bahasa internasional.

 Dampak ditinggalkannya Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik


Dan Benar

Sesuatu yang telah menjadi kebiasaan apabila kita tinggalkan pasti memiliki dampak baik kecil
maupun besar. Begitu juga yang akan terjadi pada bahasa Indonsia yang disempurnakan jika
semakin ditinggalkan oleh masyarakatnya.
Dampak paling buruk yang terasa seperti menurunnya nilai kesopanan remaja ketika berbicara
dengan orang yang lebih tua. Itulah sebabnya bahasa di kaitkan dengan pribadi seseorang. Orang
dapat menilai bagaimana perangai seseorang dilihat bagaimana ia berturur kata dengan orang
lain. Kemudian dampak lain secara tidak langsung yaitu merusak bahasa nasional itu sendiri.
Mungkin untuk beberapa tahun kedepan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar
masih bisa dirasakan, namun apakah ada jaminan untuk lima puluh tahun kedepan juga masih
bisa dirasakan? Atau akankan hilang tak bersisa diganti dengan bahasa-bahasa gaul itu?
Dalam hal inilah kita sebagai generasi muda hendaklah melestarikan bahasa indonesia sebagai
bahasa nasional dengan baik dan benar. Sebab kalau bilukan kita yang perduli, siapa lagi?
Berbahasa asing boleh namun sewajarnya utamakan berbahasa indonesia dengan baik dan benar
dulu. 
Selain itu kita bisa membiasakan diri menggunakan Bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah
berbahasa yang baik mulai dari diri kita sendiri, karena hal besar berawal dari hal kecil. Setelah
itu marilah kita mengajak teman-teman dan orang-orang di sekitar kita untuk menggunakan
Bahasa Indonesia dengan benar. Hal yang tak kalah penting adalah dengan tetap memberikan
pelajaran Bahasa Indonesia dengan metode pembelajaran yang menarik kepada siswa di
sekolah agar siswa sadar akan pentingnya Bahasa Indonesia dan mampu untuk turut melestarikan
bahasa nasional ini. Dengan demikian, niscaya Bahasa Indonesia akan tetap terjaga
keberadaannya sampai kapanpun.

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional merupakan sebuah aspek penting dalam sebuah
negara. Sedangkan pemuda adalah generasi penentu masa depan negara. Penggunaan bahasa
indonesia yang baik dan benar oleh remaja haruslah lebih diperhatikan lagi agar
keberlangsungan suatu negara tetap terjaga. "Bahasa jiwa bangsa" adalah peribahasa yang tak
dapat lepas antara keberadaan pemuda dan negara. Penggunaan bahasa indonesia yang baik dan
benar mencerminkan kepribadian seseorang maupun suatu negara. Seiring dengan perubahan
zaman bukan tidak mungkin pula penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar akan
berkurang bahkan hilang. Faktor naturalisasi budaya dan bertambah banyaknya penduduk luar
yang masuk ke dalam negeri, membuat bahasa indonesia asli menjadi tercampur-adukan dengan
bahasa asing.
Bahasa indonesia yang semakin tersingkir sebab penggunaan bahasa gaul,bahasa asing
maupun bahasa daerah senantiasa memberikan dampak baik positif maupun negatif. Halnini
tergantung bagaimana seseorang menyikapi hal tersebut. Beberapa cara dapat dilakukan agar
semua tetap seimbang. seperti mengutamakan bahasa nasional baru bahasa asing terlebih dahulu.
Semua dapat dipertahankan maupun diperbaiki dimulai dari diri sendiri. Kesadaran adalah
elemen utama agar perubahan dapat tercipta. Terutama kalangan remaja sebagai generasi muda
tonggak masa depan bangsa.

3.2 Saran

Karena remaja merupakan agen perubahan, sudah seharusnya kita sebagai remaja saat ini
menggunakan bahasa Indonesia yang benar sesuai dengan situasi dan kondisi dan sesuai dengan
kaidah yang telah disempurnakan. Dimana kita sedang berkomunikasi secara lisan maupun
tulisan. Karena apa, karena bahasa Indonesia merupakan identitas kebanggaan bangsa Indonesia
dan merupaka alat pemersatu. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan
bahasa Indonesia yang baik dan benar :
1.      Para remaja dan anak muda harus biasa menggunakan bahasa indonesia yang baku sesuai dengan
kaidahnya dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Dalam forum resmi hendaknya masyarakat khususnya para remaja dan anak muda tetap
menggunakan tatanan bahasa indonesia yang baku.
3.      Media-media cetak atau elektronik harus tetap menggunakana tatanan Bahasa Indonesia yang baku
dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.
4.      Menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi muda, bahwa Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional harus diutamakan penggunaanya.
5.      Meningkatkan pengajaran Bahasa Indonsia di sekolah dan perguruan tinggi dengan tugas praktik dialog
atau monolog seperti dalam bermain drama, penulisaan artikel makalah, dan lain sebagainya.

PUSTAKA

https://pakarkomunikasi.com/bahasa-sebagai-alat-komunikasi

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Remaja

https://osf.io/hauey/download/?format=pdf

Anda mungkin juga menyukai