Anda di halaman 1dari 9

EKSISTENSI BAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN

MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN

Hassan Fathoni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Jln. Ir. Sutami 36A Surakarta, Jawa Tengah
Email: fathoni8@student.uns.ac.id

Abstract: Indonesian Language Existence on Socieity and Education Surroundings. Aim of


this research vis to produce inspect about Indonesian language existence, nation character,
Indonesian language and English language acts, and Indonesian language using on education
domain. Method that used vis bibliography qualitative descriptive methods. Result that acquisition
of this research is preservation of Indonesian language so that exist persistent. Character
strengthening base is give priority to Indonesian language better than English language. The
commoning process of Indonesian language amongst the community can be done by the exercise
of speeching skills.Coclusion of this research is language existente supported by education with
stron discipline attitude can defend Indonesian language existence from globalisation flow.

Abstrak: Eksistensi Bahasa Indonesia di Lingkungan Masyarakat dan Pendidikan.Tujuan


dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan kajian mengenai eksistensi bahasa Indonesia, karakter
bangsa, peran bahasa Indonesia dan peran bahasa Inggris, dan penggunaan bahasa Indonesia di
ranah pendidikan. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif kepustakaan. Hasil
yang diperoleh dari penelitian ini adalah pelestarian bahasa Indonesia supaya tetap eksis. Dasar
penguatan karakter ialah pengutamaan bahasa Indonesia daripada bahasa Inggris. Proses
pembiasaan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat dapat dilakukan dengan latihan
keterampilan berbahasa. Simpulan penelitian ini adalah eksistensi bahasa didukung oleh
pendidikan dengan sikap disiplin yang kuat dapat mempertahankan keberadaan bahasa Indonesia
dari arus globalisasi.

Kata kunci: bahasa, eksistensi, karakter, pendidikan

Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang keanekaragaman suku dan budaya sehingga
digunakan manusia untuk berkomunikasi dalam tidak terjadi jarak yang memisahkan antarsesama
kehidupan sehari-hari. Lambang bunyi yang warga negara Indonesia. Oleh karena itu, negara
dimaksud adalah lambang bunyi yang memiliki yang telah memutuskan penggunaan bahasa
makna terhadap sesuatu atau konteks referen Indonesia sebagai bahasa resmi memiliki
yang dimaksud. Penggunaan bahasa menjadi kewajiban untuk terus menyosialisasikan pema-
bermakna apabila penutur dapat menyampaikan kaiannya yang baik dan benar kepada seluruh
pesan dengan baik dan benar kepada mitra tutur. rakyat Indonesia, baik di dalam negeri maupun
Mitra tutur juga dapat menangkap pesan yang di luar negeri. Salah satu buktinya dapat dilihat
dimaksud oleh penutur supaya dapat menimpali pada Yektiningtyas (2017). Tujuan akhir dari
pesan dengan baik dan benar. penggunaan bahasa Indonesia ini untuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia menanamkan keterampilan berbahasa Indonesia
memiliki bahasa resmi yang digunakan oleh yang baik dan benar serta menumbuhkan sikap
warga negaranya, yaitu Bahasa Indonesia. cinta tanah air dengan bangga menggunakan
Bahasa ini bertujuan untuk menyatukan bangsa bahasa Indonesia.
Indonesia yang multikultural atau memiliki
Hal yang harus disadari di masa sekarang Setiap penelitian memiliki ciri khasnya
ialah bahasa Indonesia yang semakin melemah masing-masing. Ada penelitian kuantitatif yang
pennggunaannya. Lemah yang dimaksud bukan menggunakan penghitungan yang akurat. Ada
tidak dipakai sama sekali, melainkan adanya juga penelitian kualitatif yang mengedepankan
istilah-istilah asing yang masuk ke dalam kualitas sumber data sebagai objek penelitian.
percakapan masyarakat. Memang tidak bisa Kedua ciri penelitian tersebut sama-sama
dimungkiri masuknya istilah-istilah asing dapat memiliki satu tujuan, yaitu untuk membuktikan
memperkaya kosakata bahasa, tetapi tetap bisa masalah, teori, dan kajian terdahulu dan
menjadi kekhawatiran akan eksistensi bahasa menghasilkan penemuan terbaru seputar pokok
Indonesia di kemudian hari. Tambah lagi, bahasan yang dikerjakan.
penyebab masuknya istilah-istilah asing itu Penelitian ini menggunakan metode
karena adanya ketertarikan orang-orang untuk kualitatif deskriptif yang mengacu pada sumber-
menggunakannya daripada istilah yang asli dari sumber kepustakaan dan hasil penelitian
bahasa Indonesia. sebelumnya. Penelitian kualitatif mempelajari
Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa objeknya secara keseluruhan, tidak secara
yang banyak diserap menjadi kosakata dalam khusus mengidentifikasi satu atau lebih variabel
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). dari objek tersebut (Budiyono, 2017). Tujuan
Penyerapannya dengan menggunakan tahapan- penelitian ini untuk mengolah bahan-bahan lama
tahapan yang telah diatur berurutan. Tahapan beserta sumber referensi terbaru juga kajian-
tersebut dimulai dari mengadopsi, mengadaptasi, kajian termutakhir menjadi hasil kajian yang
hingga menerjemahkan. Tahapan paling bagus baru.
ialah tahap menerjemahkan karena tahap ini
sama dengan memurnikan kosakata dari istilah PEMBAHASAN
asing menjadi istilah baru dalam bahasa
Indonesia. Selain itu, pengaruh bahasa Inggris Eksistensi Bahasa Indonesia
juga disebabkan oleh penggunaannya yang
jamak di seluruh dunia. Pembentukan bahasa Indonesia tidak
Penelitian dan pembahasan mengenai terjadi serta merta. Ada sejarah yang dapat
eksistensi bahasa Indonesia sudah banyak dibahas di dalamnya. Sejarahnya bermula dari
beredar di dunia dalam jaringan. Simpulan hasil- bahasa Melayu sebagai bahasa induk. Kemudian
hasil kajian eksistensi bahasa Indonesia yakni berlanjut menjadi lingua franca yang tesebar di
penggunaan bahasa Indonesia dapat dipengaruhi seluruh negeri yang didatanginya, salah satunya
oleh faktor lingkungan sekitar, baik digunakan Indonesia. Setelah melewati masa yang panjang,
secara baik dan benar maupun disimpangkan akhirnya bahasa Melayu berubah menjadi bahasa
menjadi bentuk-bentuk nonbaku (Murti, 2015; Indonesia sebagai bahasa nasional yang dapat
Rahayu, 2015; Santoso, 2018). Bahasa sebagai dilihat dalam Susanto (2016). Berikutnya se-
identitas dan jati diri bangsa harus bisa bagai bahasa nasional dan bahasa negara. Ter-
dipertahankan dengan membiasakan diri untuk akhir, bahasa Indonesia masuk ke dalam masa
mengutamakan bahasa Indonesia daripada pembinaan sebagai bahasa kebudayaan dan
bahasa asing seperti bahasa Inggris. Dengan bahasa ilmu pengetahuan.
demikian, dampak yang hendak ditimbulkan
ialah rasa cinta dan bangga para pengguna Hingga sekarang, bahasa Indonesia masih
bahasa Indonesia semakin tinggi. Tujuan dari dalam masa pembinaan. Masyarakat tetap diajari
penelitian ini yaitu untuk menunjukkan hasil dari cara berbahasa yang baik dan benar. Bahasa ini
pengkajian sumber-sumber referensi mengenai terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan
eksistensi bahasa Indonesia di masyarakat, pertumbuhan bangsa Indonesia. Apalagi setelah
wujud dari karakter bangsa Indonesia, peran ditetapkan sebagai bahasa kebudayaan dan ilmu
utama bahasa Indonesia, peran pendukung pengetahuan, bahasa Indonesia sudah memiliki
bahasa Inggris, dan pentingnya bahasa Indonesia tempat yang terhormat untuk dipelajari dengan
di ranah pendidikan. baik. Semua orang dapat mengenal dan mem-
pelajarinya karena bahasa Indonesia tidak mem-
METODE batasi dirinya untuk kalangan tertentu.
Pada mulanya bahasa Indonesia miskin Bahasa Indonesia. Saat itu, mulai banyak
kosakata. Tidak memiliki banyak kata-kata dan penciptaan kosakata atau istilah-istilah baru yang
istilah-istilah di dalam kamusnya. Namun, bermanfaat di dalam ilmu pengetahuan dan
setelah kemerdekaan diproklamasikan, bahasa kehidupan masa kini. Tugas utama yang menjadi
bangsa Indonesia ini tidak miskin lagi. Banyak tugas awal dari Komisi Bahasa Indonesia ialah
kata-kata baru, istilah-istilah baru, dan lain dapat membukukan sebuah tata bahasa baku.
sebagainya tumbuh dan berkembang pesat
seiring waktu. Tentunya, kosakata dan istilah Bahasa Indonesia harus tetap menjadi
yang baru itu muncul setelah diserap dari bahasa bahasa nasional yang digunakan oleh masyarakat
asing. Bahasa Inggris menjadi lebih banyak dengan kaidah yang berlaku. Pembinaan bahasa
penyerapannya dari pada bahasa lain. Indonesia paling dasar berlaku di sekolah dan
paling umum di dalam lingkungan masyarakat.
Eksistensi yang hendak ditunjukan oleh Pelestarian dan pembiasaan ini diharapkan dapat
bahasa Indonesia salah satunya ialah kedu- menjadikan masyarakat sadar akan pentingnya
dukannya sebagai bahasa nasional. Selama bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.
pertumbuhan dan perkembangannya, bahasa
Indonesia banyak menerima unsur-unsur atau Sebuah pemahaman dasar dari ilmu dapat
pengaruh-pengaruh dari bahasa daerah (bahasa menjadi fondasi yang kokoh untuk memperkuat
Jawa) dan bahasa asing (bahasa Inggris). tahapan ilmu berikutnya. Demikian pula dengan
Kuatnya pengaruh bahasa lain pada bahasa bahasa Indonesia, apabila dasar-dasar ilmunya
Indonesia membuat penyerapan-penyerapan sudah dapat dikuasai oleh sebuah bangsa maka
istilah-istilah asing menjadi tak terhindarkan. bahasa Indonesia akan tetap lestari selamanya.

Istilah-istilah asing yang masuk ke dalam Pewujudan Karakter Bangsa


mayarakat lebih banyak digunakan daripada
istilah-istilah dalam negeri sendiri. Alasan Kesalahan dalam menuturkan bahasa
pemakaian istilah-istilah asing itu karena banyak Indonesia memang tidak dapat dihindari. Hal
masyarakat yang menyukai dan mencoba bahasa tersebut masih bisa dimaklumi bila kesalahan
asing itu. Istilah asing yang sudah membanjiri tersebut terjadi secara temporal dengan jumlah
segenap pikiran dan hati setiap penggunanya sedikit. Selain itu, kesalahan juga dapat terjadi
juga merambat hingga ke tahap pemakaian di kalau pengguna bahasa silap atau keliru dalam
ruang publik. Pemakaian di ruang publik kota memilih kata-kata atau istilah-istilah.
seperti papan reklame, baliho, hingga pamflet.
Penggunaan istilah tersebut tidak hanya terjadi Akan tetapi, permasalahan menjadi tidak
kota tetapi juga di desa. Padahal istilah asing wajar ketika kesalahan dilakukan berulang kali
yang dimaksud juga tersedia dalam bahasa dan pengguna bahasa tidak mau mengakui
Indonesia. kesalahannya. Tentu hal ini menjadi sulit untuk
diselesaikan. Kesalahan ini bukan lagi dilakukan
Rasa bangga bangsa Indonesia terhadap secara tidak sadar, melainkan secara sadar ada
bahasa asing seperti bahasa Inggris daripada kesalahan pada pengguna bahasa yang tidak mau
bahasa Indonesia sendiri sungguh sangat mengakui kesalahannya dan tidak mau belajar
mengkhawatirkan. Terutama pada pengguna dari kesalahan yang diperbuatnya.
bahasa Inggris di kalangan nonakademis atau
masyarakat awam. Bila hal ini dibiarkan, bukan Pendidikan karakter sangat perlu untuk
tidak mungkin bila suatu saat bahasa Indonesia diterapkan di negara Indonesia ini. Generasi
dilupakan. Oleh karena itu, para cendekiawan bangsa perlu dibina secara kontinu supaya
diwajibkan untuk mengatasi permasalahan ini mereka dapat menghargai proses selama belajar.
dan terus menyebarluaskan penggunaan bahasa Salah satunya yaitu karakter bertanggung jawab
Indonesia yang baik, benar, dan tepat. atas kesalahan yang diperbuat dan mau
mendisiplinkan diri untuk belajar supaya ilmu
Pada zaman pendudukan Jepang, yang diterima tidak hanya sekadar masuk ke
eksistensi bahasa Indonesia sudah tampak. dalam pikiran, tetapi juga dapat dihayati dalam
Eksistensi ditandai dengan berdirinya Komisi hati serta diamalkan dalam kehidupan nyata.
Karakter suatu bangsa berperan besar pokok-pokok ajaran bahasa Indonesia sekaligus
dalam mempertahankan eksistensi dan kemer- menciptakan karakter seorang pembelajar yang
dekaannya (Zusnani, 2012). Berdasarkan hasil serius, disiplin, visioner, dan tanggung jawab.
kajian Bakar, Noor, dan Widodo (2018),
pendidikan karakter sangat berguna supaya Disiplin ialah sikap seseorang dalam
orang tidak tesesat di masa depannya. Tujuan memanajemen waktu dan kesempatan dengan
hidup yang jelas dapat menuntun kesuksesan sebaik-baiknya yang dilakukan secara konsisten.
seseorang dalam setiap proses atau tahapan- Sikap ini terbentuk karena kecenderungan
tahapan yang dilaluinya. seseorang untuk mengutamakan aturan yang
berlaku daripada konteks-konteks yang masih
Karakter bangsa berguna sebagai identitas samar. Selain itu, disiplin juga mendidik diri
supaya mudah dikenali. Derasnya arus glo- seseorang menjadi pribadi yang berkarakter dan
balisasi harus diwaspadai supaya tidak terlalu cerdas dalam mengambil keputusan.
terjerumus ke dalam arus tesebut. Bagi orang
yang memiliki karakter yang kuat, sederas apa Disiplin dalam berbahasa Indonesia
pun arus di era global ini, ia tetap bisa bertahan merupakan tahap lanjut dari pembiasaan ber-
menjadi dirinya sendiri. Bahkan, orang yang bahasa yang baik. Kewajiban yang terdapat di
berkarakter dapat ikut memperkaya arus tersebut dalam sikap disiplin ini ialah memperhatikan
dengan sifat dan keunikan yang dimiliki. kebenaran bahasa yang digunakan selepas
berbahasa dengan baik, seperti yang dijelaskan
Perlu adanya upaya untuk membendung oleh Zamzuri (2017). Sikap ini berlaku untuk
arus global yang serbabebas terhadap orang yang semua pemakai bahasa Indonesia, terlebih lagi
lemah karakter. Orang yang termasuk generasi kepada para insan cendekia dan guru.
tersebut harus berupaya untuk memperbaiki diri
dengan semangat membentuk dan menguatkan Pengguna bahasa yang disiplin akan
jati diri. Berikut adalah peran-peran yang dapat menunjukkan kualitas bahasanya dari aspek lisan
dilakukan generasi muda, yaitu: (1) sebagai dan tulisan. Aspek lisan yaitu terampil berbicara
pembangun kembali karakter bangsa (character dan menyimak. Aspek tulisan yaitu menulis dan
builder), membangun kembali karakter positif membaca. Semakin sedikit kesalahan lafal yang
bangsa dengan kemauan keras dan komitmen diucapkan dan semakin rendah kadar tulisan
untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral di atas yang salah, maka semakin disiplin seseorang
kepentingan sesaat sekaligus diaplikasikan dalam hal berbahasa.
dalam aktivitasnya sehari-hari; (2) sebagai
pemberdaya karakter (character enabler), Peran Utama Bahasa Indonesia
kemauan kuat dari generasi muda untuk menjadi
role model dari pengembangan karakter bangsa Awal mula bahasa Indonesia disahkan
yang positif; dan (3) pendidikan sebagai tempat pada 28 Oktober 1928. Sejak saat itu, bahasa
pembentukkan wawasan kebangsaan, yaitu peru- Indonesia dipopulerkan di Negara Kesatuan
bahan pola pikir warga negara dari kesukuan Republik Indonesia sebagai bahasa nasional dan
menjadi kebangsaan yang utuh (Zusnani, 2012). bahasa resmi negara. Jangkauan bahasa
Indonesia harus bisa mencakup seluruh negara
Bahasa Indonesia dapat menjadi sebuah supaya dapat terjadi persatuan sesama warga
identitas yang menunjukkan karakter bangsa. negara Indonesia. Dengan demikian, bahasa
Syaratnya dengan mempelajari konteks beserta Indonesia memiliki kedudukan yang sangat
kaidah bahasa Indonesia secara menyeluruh dan penting (Murtiani, Arifah & Noviastuti, 2017).
juga dapat dengan mempelajari budaya dari
karya sastra seperti yang dijelaskan oleh Sebagai bahasa persatuan, bahasa
Rondiyah, Wardani, dan Saddhono (2017). Indonesia merupakan salah satu tali yang
Belajar menjadi efektif dan efisien apabila sudah mengikat kita menjadi satu Indonesia (Rosidi,
mengetahui dasar-dasarnya terlebih dahulu. 2015). Akan tetapi, wilayah persebaran bahasa
Dengan demikian, hasil yang diharapkan dari persatuan ini masih belum merata. Masih banyak
proses belajar bahasa Indonesia secara masyarakat yang menggunakan bahasa
menyeluruh ialah keterampilan menguasai daerahnya masing-masing, terutama di daerah
pelosok. Hal tersebut masih belum sejalan Apabila masih belum bisa memiliki
dengan keputusan salah satu butir pernyataan gawai-gawai tersebut, ambil contoh televisi,
dalam Sumpah Pemuda, yaitu, “... berbahasa maka tak perlu khawatir dengan hal tersebut,
satu, bahasa Indonesia.” Maksud dari berbahasa sebab informasi masih bisa didapatkan melalui
satu di sini ialah cita-cita untuk mewujudkan kantor kepala desa bagi penduduk desa atau
bahasa persatuan. kantor camat bagi penduduk sebuah kecamatan.
Pemahaman informasi dari televisi memerlukan
Keterbatasan dalam mengakses bahasa keterampilan menyimak dan membaca tulisan di
dapat diatasi dengan pembangunan dan layar kaca televisi. Jika tidak dapat menguasai
perbaikan infrastruktur. Medan berat yang (minimal) keterampilan berbahasa tersebut,
menghalangi dan fasilitas yang kurang memadai maka tidak menutup kemungkinan pemahaman
sedikit demi sedikit dikurangi. Harapannya terhadap sebuah berita yang ditayangkan pasti
komunikasi warga antardaerah: kota/kabupaten kurang. Maka dari itu, pemahaman berbahasa
ke kota/kabupaten, desa ke desa, dan desa ke Indonesia menjadi kebutuhan yang sangat
kota/kabupaten, demikian pula sebaliknya, dapat darurat untuk segera cepat-cepat dipahami.
berjalan dengan lancar dan terbuka peluang yang
luas pemerataan bahasa Indonesia. Darurat pemahaman bahasa Indonesia
harus segera ditangani dengan penyuluhan
Penguasaan tehadap suatu ilmu seperti secara bertahap. Pelajaran-pelajaran yang
tata cara membangun desa dan menghubungkan memungkinkan untuk dipelajari dalam kegiatan
desa itu ke kota butuh tenaga yang cakap dan penyuluhan ialah menyimak, berbicara,
terampil. Jalan terbaik untuk menghasilkan ahli- membaca, dan menulis. Mula-mula, kegiatan
ahli seperti itu yakni dengan jalan pendidikan. penyuluhan berupa tes kemampuan membaca
Manusia dididik supaya berkesempatan untuk dan menulis kepada setiap pesuluh. Kalau sudah
menjadi orang yang berguna bagi lingkungan menguasai, kemampuaan membaca sebuah
sekitarnya, terutama keluarga. wacana ringan menjadi kegiatan pembelajaran
selanjutnya.
Informasi seputar pembangunan dapat
diperoleh dengan syarat mempelajari dan Selanjutnya ialah tahap latihan bercakap-
memahami bahasa Indonesia dengan baik dan cakap, bercerita, dan berpidato. Kegiatannya
benar. Kemampuan untuk menguasai keteram- terdiri dari: tanya-jawab penyuluh bahasa
pilan berbahasa sangat berguna untuk men- dengan pesuluh bahasa; penampilan kelompok
dapatkan informasi dan memerluas wawasan pesuluh untuk bercakap-cakap di depan para
yang diperoleh dari berbagai sumber media peserta dengan tema yang telah ditentukan.
cetak (buku, surat kabar, majalah, buletin, Tampil di depan membutuhkan keberanian, di
spanduk, baliho, dll.), media elektronik (televisi, sinilah peran penyuluh membimbing pesuluh
radio, megafon, dll.), dan media dalam jaringan untuk memberanikan diri atau tampil percaya
(portal berita, media sosial, aplikasi perpesanan, diri.
dll.). Oleh karena itu, setiap orang memiliki
kewajiban untuk memahami bahasa Indonesia Kemampuan membaca juga diajarkan oleh
walaupun baru dasar-dasarnya saja. penyuluh. Berkaitan dengan ini, diharapkan desa
memiliki perpustakaan yang menyediakan buku-
Dewasa ini, gawai elektronik untuk buku bacaan ringan serta surat kabar. Tujuan
menerima informasi seperti televisi dan radio dari pembangunan perpustakaan untuk
sangat mudah untuk dijumpai. Gawai-gawai membang-kitkan kerenjanaan membaca
tersebut diproduksi dengan berbagai macam penduduk desa. Suplai buku dapat diperoleh dari
inovasi dan variasi. Ada televisi tabung –sudah pelibatan balai pustaka dan penerbit-penerbit
jarang, ada televisi layar datar, ada radio kabel, dalam menyokong pembangunan perpustakaan
ada radio portabel, dan lain sebagaianya. Semua di desa.
itu disediakan sebagai pilihan bagi para pembeli.
Terlebih lagi, harga yang bersahabat tidak Pembangkitan renjana untuk menulis bagi
menjadi halangan pembeli untuk memiliki orang desa bertujuan untuk menumbuhkan
gawai-gawai tersebut. kemampuan menulis ide dan gagasan mereka
dalam hubungannya dengan kebutuhan hidup Meskipun demikian, bahasa Inggris yang
sehari-hari dan keinginan yang hendak dicapai, menjadi bahasa internasional utama itu tidak
tidak hanya sekadar memahami tulisan. boleh menjadi alasan untuk mengaburkan
Pembiasaan menulis diharapkan dapat men- keberadaan bahasa Indonesia sebagai identitas
jauhkan kegiatan yang kurang efektif dan efisien bangsa. Bahasa Indonesia harus tetap jaya di
dalam kegiatan sehari-hari sehingga dapat bumi pertiwi ini. Caranya yaitu dengan meles-
terbiasa dengan tulisan yang tersimpan rapi. Jika tarikannya menurut konteks dan kaidah yang
kegiatan pembiasaan menulis berhasil, program berlaku. Lalu, membiasakan dan mengajar-
menulis akan dilanjutkan ke tahap berikutnya, kannya kepada setiap orang, terutama orang
yaitu membuat berbagai macam catatan, Indonesia. Apabila penutur asing di Indonesia
pengumuman, dan menulis surat. belajar bahasa Indonesia harus melalui banyak
kendala seperti yang dimuat dalam penelitian
Peran Pendukung Bahasa Inggris milik Saddhono (2012), maka seharusnya
penutur asli atau bangsa Indonesia pasti lebih
Bahasa Inggris sudah digunakan orang bisa meminimalisasi hal tersebut ditambah
Inggris sejak belasan abad yang lalu, tetapi dengan niat yang kukuh untuk belajar.
bahasa Indonesia baru digunakan orang
Indonesia belum seratus tahun yang lalu (Chaer, Masih ingatkah dengan ungkapan
2002). Penjelajahan bangsa Inggris dalam gunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan
mengunjungi banyak tempat di bumi benar? Ungkapan tersebut tidak hanya sekadar
menyebabkan penyebaran bahasa Inggris meluas kata-kata, tetapi mengandung makna yang
ke seluruh dunia. Hingga saat ini, bahasa Inggris mendalam. Bahasa Indonesia dituturkan dengan
masih banyak digunakan sebagai alat komu- cara yang baik sesuai dengan konteks dan
nikasi internasional. Bahasa Indonesia memang mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku.
masih baru daripada bahasa Inggris. Akan tetapi, Dengan demikian, eksistensi bahasa Indonesia
bukan berarti bahasa Indonesia tidak mempunyai tidak akan pernah pudar.
daulat sendiri.
Seyogianya, bahasa Inggris digunakan
Zaman sekarang, banyak orang-orang sebagai bahasa yang mendukung bahasa
yang memilih menggunakan bahasa Inggris. Indonesia saja. Contohnya yaitu penemuan kata
Penggunaan bahasa Inggris yang baik dalam bahasa Inggris yang sudah diketahui
menjanjikan kedudukan dan taraf sosial ekonomi serapannya atau bahasa aslinya dalam bahasa
yang jauh lebih baik daripada hanya menguasai Indonesia, maka dahulukan kata dalam bahasa
bahasa Indonesia (Chaer & Agustina, 2014). Indonesia terlebih dahulu daripada kata dalam
Banyak alasan mereka menggunakan bahasa bahasa Inggris. Bahasa Inggris hanya sebagai
Inggris. Ada yang beralasan karena tuntutan pembanding ketika bahasa Indonesia mem-
pekerjaan di luar negeri. Ada juga alasan butuhkan refrensi dalam bahasa Inggris, maka
lingkungan sekitar yang banyak menggunakan diutamakan kata-kata kuncinya saja.
tulisan berbahasa Inggris. Ada juga yang
beralasan karena bahasa Inggris itu keren Bahasa Indonesia di Ranah Pendidikan
daripada bahasa Indonesia. Alasan yang terakhir
ini yang mengkhawatirkan dan berakibat seperti Pendidikan menjadi kebutuhan yang
yang dijelaskan oleh Fajar (2016). pada hakikatnya krusial karena bertautan
langsung dengan ranah kehidupan manusia
Kesulitan untuk menghindari penggunaan (Zusnani, 2012). Menghindari pendidikan sama
bahasa Inggris memang benar adanya. Bahasa dengan melemahkan kondisi diri sendiri dan
Inggris yang sudah telanjur eksis selama menjauhkan dari sumber ilmu. Tambah lagi,
berabad-abad kerap kali hadir di dalam hubungan antara guru dan siswa menjadi kurang
kehidupan manusia melalui banyak jalan. Jalan- baik dalam segi moral. Padahal, ajaran moral itu
jalan tersebut diantaranya, yaitu iklan, tulisan- perlu diperhatikan menurut Wahid & Saddhono
tulisan (nama tempat, petunjuk arah, dll.), (2017). Maka dari itu, pendidikan adalah suatu
produk, jasa, dan yang paling sering yaitu gawai hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia.
dan internet.
Pendidikan menjadi jalur yang tepat untuk kebahasaan; (4) peran variasi bahasa dan
menyebarkan ilmu pengetahuan bahasa penggunaannya; dan (5) menjunjung tinggi
Indonesia. Alasannya yaitu bahasa Indonesia bahasa Indonesia di negeri sendiri.
memang seharusnya dipelajari di sekolah
sebagai bahasa kedua setelah bahasa-ibu. Selain Pembinaan bahasa Indonesia memang
itu, siswa dapat mencontoh penggunaan bahasa harus dimulai dari sekolah. Tempat menimba
Indonesia yang tepat dari sosok guru mata ilmu dengan bimbingan para guru dan suasana
pelajaran yang bersangkutan. belajar bersama teman-teman membuat
komunikasi sering terjadi antara individu siswa,
Pendidik dan tenaga kependidikan teman, dan guru. Penggunaan bahasa Indonesia
merupakan faktor kunci dalam penyelenggaraan terbaik seharusnya memang diawali oleh guru
proses pembelajaran pada satuan pendidikan mata pelajaran bahasa Indonesia. Alasannya
(Subijanto, dkk., 2017). Tanggung jawab guru yang bersangkutan sudah mengetahui ilmu
seorang guru, terutama guru bahasa Indonesia, yang diajarkannya di bangku kuliah atau bahkan
sangatlah besar dalam mendidik siswa supaya sebelum itu. Intinya, guru bahasa Indonesia
dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan menjadi role model bagi para siswa yang
benar. Guru menjadi model bagi siswanya untuk diajarnya.
dicontoh. Bahasa guru tentu bukan bahasa
dengan sekumpulan kata asing dan atau daerah Selain dari guru, siswa juga bertanggung
yang sulit dimengeti siswa. Tambah lagi, bahasa jawab atas ilmu bahasa Indonesia yang telah
guru bukanlah dialek serta bukan juga bahasa diperoleh dari guru di sekolah. Ketika siswa
media cetak. Oleh karena itu guru diharapkan melakukan kesalahan dalam berbahasa, siswa
berhati-hati dalam mengajari bahasa Indonesia tidak boleh mendiamkan kesalahannya.
kepada siswanya. Kesalahan yang dibiarkan terus-menerus dapat
berdampak buruk bagi siswa dan lingkungan
Dewasa ini, hal-hal yang berkaitan dengan sekitarnya. Meskipun guru bisa saja mengetahui
lisan dan tingkah laku guru yang dapat siswa mana saja yang belum paham, tetapi guru
memengaruhi proses belajar bahasa Indonesia akan lebih mengapresiasi siswa yang aktif untuk
kurang begitu diperhatikan. Umumnya meminta penjelasan tentang materi yang belum
disebabkan oleh faktor lupa saat mengajar dipahami.
dengan gaya yang penuh semangat. Sering kali
terdapat ucapan lisan yang salah, tidak sesuai PENUTUP
dengan struktur yang benar. Berikut adalah
contoh-contohnya: (1) Lha orang soal gitu saja Berinduk dari bahasa Melayu, bahasa
ndak bisa mengerjakan, apalagi yang lebih sulit Indonesia lahir menjadi bahasa yang disepakati
(penulisan yang benar -> Soal begitu saja tidak bersama oleh bangsa Indonesia. Saat ditetapkan
bisa mengerjakan, apalagi yang lebih sulit. - lha sebagai bahasa kebudayaan dan ilmu
orang = lha wong); (2) Saya telah usulkan pengetahuan, minat untuk mempelajari bahasa
kepada Bapak Kepala Sekolah agar juara-juara semakin tinggi. Namun, eksistensi Bahasa
kelas diberi hadiah (penulisan yang benar -> Indonesia dapat menurun ketika kebanyakan
Saya telah mengusulkan ... atau Telah saya orang Indonesia senang menggunakan bahasa
usulkan ...). asing (bahasa Inggris) yang dianggap lebih
keren.Bahasa Indonesia dapat terus eksis selama
Ranah pendidikan merupkan tempat yang penggunanya, yaitu bangsa Indonesia tetap
tepat untuk mengajarkan bahasa Indonesia yang melestarikannya dengan mengikuti konteks dan
baik dan benar. Menurut Rahayu (2015) dalam kaidah kebahasaan yang berlaku.
penelitiannya mengatakan bahwa ada 5 langkah Pendidikan karakter yang baik dapat
untuk mencegah dan menanggulangi bahasa dimulai dari hal yang sederhana seperti
Indonesia sebelum benar-benar punah, yaitu: (1) mengakui kesalahan diri sendiri dan mau
menjadikan lembaga pendidikan sebagai basis berusaha untuk menjadi pribadi yang
pembinaan bahasa; (2) perlunya pemahaman bersungguh-sungguh dalam belajar. Orang yang
terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar; berkarakter tidak akan tersesat kehidupannya
(3) diperlukan adanya undang-undang
karena sudah mempunyai tujuan hidup yang Bahasa Inggris termasuk bahasa yang
jelas serta mempunyai peluang besar dalam tertua dibandingkan bahasa Indonesia. Eksistensi
memengaruhi dunia. Sikap disiplin termasuk bahasa Inggris sudah mendunia karena
dalam pendidikan karakter yang dapat pemakaiannya sebgai bahasa inernasional yang
menunjang keteraturan dalam hidup meng- utama. Meskipun demikian, sebagai bangsa
gunakan bahasa Indonesia dengan proses yang Indonesia, pengguna harus tetap menjunjung
siap dilaluinya. tinggi bahasa nasional dan menjadikan bahasa
Bahasa utama bangsa Indonesia adalah Inggris sebagai pendukung saja.
bahasa Indonesia. Sebagai bahasa nasional, Pendidikan merupakan kebutuhan makh-
pesebaran bahasa Indonesia harus menyeluruh luk hidup yang tidak boleh disepelekan. Melalui
hingga ke pelosok negeri. Penguasaan bahasa pendidikan, bahasa Indonesia diajarkan dengan
Indonesia sangat penting untuk seluruh warga mengikuti konteks dan kaidah kebahasaan yang
negara Indonesia, terutama yang bertempat berlaku. Bimbingan dari guru bahasa Indonesia
tinggal di desa. Pemerolehan informasi dari kepada siswa merupakan hal yang penting
gawai elektronik tetap membutuhkan pema- karena setiap tutur kata dan tingkah laku guru
haman berbahasa. Ada pelatihan dari penyuluh dapat ditiru siswa. Siswa juga mendapat
bahasa Indonesia kepada warga desa sebagai apresiasi dari guru apabila bersungguh-sungguh
pesuluh. Kegiatannya terdiri dari: bercakap- dalam menuntut ilmu, teurtama ilmu bahasa
cakap, bercerita, berpidato, membaca, dan Indonesia.
menulis.

DAFTAR PUSTAKA

Bakar, K.A.A., Noor, I.H.M., & Widodo. 2018. Karakter Kebangsaan di Era MEA
Penumbuhan Nilai Karakter Nasionalis pada (Masyarakat Ekonomi ASEAN), hlm. 141-147,
Sekolah Dasar di Kabupaten Jayapura Papua. FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Cakrawala Pendidikan, XXXVII (1): 42-56. Rosidi, A. 2015. Bahasa Indonesia Bahasa Kita Akan
Budiyono. 2017. Pengantar Metodologi Penelitian diganti dengan Bahasa Inggris?: Sekumpulan
Pendidikan. Surakarta: UNS Press. Pandangan dan Pendapat. Bandung: PT
Chaer, A. 2002. Pembakuan Bahasa Indonesia. Dunia Pustaka Jaya.
Jakarta: PT Rineka Cipta. Saddhono, K. 2012. Kajian Sosiolinguistik
Chaer, A. & Agustina, L. 2014. Sosiolinguistik: Pemakaian Bahasa Mahasiswa Asing dalam
Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur
Fajar, Y. 2016. Kuasa Orientalis Belanda atas Asing (BIPA) di Universitas Sebelas Maret.
Naskah-Naskah Kuno Indoesia dalam Cerpen Kajian Linguistik dan Sastra, 24 (2): 176-186.
”Di Jantung Batavia” Karya Indah Darmastuti. Santoso, N.P. 2018. Kajian Sosiolingistik Pemakaian
Atavisme, 19 (2): 251-262. Bahasa Indonesia oleh Penutur Asing dalam
Hardjoprawiro, K. 2005. Pembinaan Pemakaian Konten Video Youtube. Bahastra, 38 (1): 49-
Bahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press. 57, doi: http://dx.doi.org/10.26555/bahastra
Murti, S. 2015. Eksistensi Penggunaan Bahasa Subijanto, dkk. 2017. Program Pendidikan Menengah
Indonesia di Era Globalisasi. Makalah Universal Sebagai Persiapan Wajib Belajar
disajikan dalam Seminar Nasional Bulan Dua Belas Tahun. Cakrawala Pendidikan,
Bahasa di Bengkulu, 22 Oktober 2015. XXXVI (1): 1-12.
Murtiani, A., Arifah, F.N., & Noviastuti, L. 2017. Susanto, D. 2016. Identitas Keindonesiaan dalam
Tata Bahasa Indonesia: Pedoman Lengkap, Drama Indonesia di Era Pujangga Baru (1930-
Mudah, dan Praktis Berbahasa Indonesia. 1942). Atavisme, 19 (1): 60-74.
Yogyakarta: Araska. Wahid, A.N. & Saddhono, K. 2017. Ajaran Moral
Rahayu, A.P. 2015. Menumbuhkan Bahasa Indonesia dalam Lirik Lagu Dolanan Anak. MUDRA
yang Baik dan Benar dalam Pendidikan dan Jurnal Seni Budaya, 32 (2): 172-177.
Pengajaran. Jurnal Paradigma, 2 (1): t.hlm. Yektiningtyas, W. 2017. Kearifan Lokal Masyarakat
http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/ind Sentani, Papua dalam Ungkapan Tradisional.
ex.php/paradigma/article/view/886. Atavisme, 20 (2): 237-249.
Rondiyah, A.A., Wardani, N.E., & Saddhono, K. Zamzuri, A. 2017. Ideologi dalam Novel Pabrik
2017. Pembelajaran Sastra melalui Bahasa Karya Putu Wijaya. Atavisme, 20 (1): 14-26.
dan Budaya untuk Meningkatkan Pendidikan
Zusnani, I. 2012. Manajemen Pendidikan Berbasis
Karakter Bangsa. Yogyakarta: Tugu.

Anda mungkin juga menyukai