Oleh:
Seri Wulan Sari, Siti Lutfiah Safitri, Ramadhiena Fatarani
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Abstrak
Bahasa Indonesia seharusnya sudah menjadi identitas negara, penggunaan Bahasa
Indonesia itu sendiri pada zaman milenial ini sudah sangat jarang bahkan tergolong sangat
rendah, dengan banyak sekali factor yang mempengaruhinya seperti faktor lingkungan,
perkembangan zaman dan kurang paham terhadap kaliamat bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Apabila pembiasaan bahasa Indonesia terapkan dengan baik dan benar hal
tersebut akan memberikan manfaat baik untuk kehidupan sehari-hari, dunia Pendidikan, dan
dunia kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif menggunakan survey
pertanyaan ke kalangan remaja atau anak sekolah, duni pendidikan dan dunia kerja. Jumlah
sampel 205 orang terdiri dari remaja SMA, mahasiswa dan dunia kerja. Dari hasil penelitian
dapat diketahui bahwa sudah banyak yang sadar akan pentingnya Bahasa Indonesia untuk
dunia Pendidikan dan dunia kerja, yang dimana Masyarakat sadar bahwa banyak sekali
efek negatif dari Bahasa gaul untuk Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dijadikan sebagai
bahasa pemersatu bangsa yang digunakan dalam berkomunikasi antar masyarakat yang
berbeda daerah karena setiap daerah memiliki bahasanya sendiri dan tidak semua kosa
kata yang sama menunjukan makna yang sama. Disinilah bahasa Indonesia menciptakan
persatuan diantara keberagaman bahasa tersebut.
Keywords: Pembiasaan, penggunaan, Bahasa Indonesia, Implikasi
ABSTRACT
Indonesian should have become the identity of the state; the use of Indonesian itself
in this millennial era is very rare and even very low, with many factors that influence it, such
as environmental factors, the development of the times and lack of understanding of good
and correct Indonesian sentences. If Indonesian apply habituation properly and correctly, it
will provide good benefits for daily life, the world of education, and the world of work. This
research is a descriptive qualitative research using survey questions among adolescents or
schoolchildren, education and the world of work. The sample number of 205 people
consisted of high school teenagers, college students and the world of work. From the results
of the study, it can be seen that many are aware of the importance of Indonesian for the
world of education and the world of work, where people are aware that there are many
negative effects of slang for Indonesian. Indonesian is used as a unifying language of the
nation used in communicating between people of different regions because each region has
its own language and not all the same vocabulary shows the same meaning. This is where
Indonesian create unity among the diversity of languages.
Hal ini dapat berbeda-beda tergantung Hal ini sering kali melibatkan penggunaan
pada tingkat kemahiran remaja dan kata-kata baru atau mengubah arti kata-
pemahaman masyarakat terhadap kata yang sudah ada.
perbedaan bahasa Indonesia dan bahasa
gaul yang umum digunakan di kalangan Bahasa Indonesia: Penggunaan
remaja. singkatan dan akronim biasanya terbatas
pada konteks formal dan resmi.
1. Kosakata dan Bahasa Gaul Remaja
Bahasa Indonesia Ini adalah bahasa Gaul Remaja: Remaja sering
resmi dan sah yang diajarkan di sekolah menggunakan singkatan dan akronim
Kosakata umumnya cukup standar dan untuk menyederhanakan komunikasi atau
formal. sebagai cara untuk mengidentifikasi
kelompok.
Bahasa Gaul Remaja: Mungkin berisi
kosakata informal, singkatan, dan bahasa 3. Pengaruh media sosial dan teknologi
gaul khusus remaja. Bahasa Indonesia: Media massa dan
teks formal cenderung mempengaruhi
bahasa formal. Bahasa Gaul Remaja: Bahasa Gaul Remaja: Dapat dilihat
Media sosial dan platform online dapat sebagai ekspresi identitas kelompok atau
mempercepat penyebaran kosa kata dan bentuk ekspresi diri yang lebih bebas.
gaya bahasa baru di kalangan remaja.
Penting untuk diingat bahwa perbedaan-
4. Penggunaan Bahasa Indonesia: perbedaan ini bersifat umum dan tidak
Digunakan dalam situasi formal seperti semua remaja atau kelompok remaja
sekolah, pekerjaan, pemerintahan, dll. menggunakan bahasa gaul dengan cara
yang sama.
Bahasa Gaul Remaja: Lebih umum
digunakan dalam suasana yang tidak Meskipun masyarakat secara umum
terlalu formal, seperti di antara teman mengakui bahwa penggunaan bahasa
atau aktivitas santai. gaul adalah bagian dari perkembangan
bahasa dan identitas remaja, mungkin
5. Pengakuan Bahasa Gaul dan Bahasa terdapat perbedaan pendapat mengenai
Indonesia Ini dianggap sebagai bahasa sejauh mana penggunaan bahasa gaul
resmi dan dihormati secara umum. harus diterima dalam konteks tertentu.
50
7
0
Tidak Ya
Data perbandingan
Lutfia 17 iya tapi karena dampak Karena saya YA, Saya Ya sangat
tidak jarang positif orang dibiasakan berpengaru
fitri Tah mendengar nya
terlalu Indonesia, sejak kecil h didalam
Humair un orang” percakapa sehingga oleh pendidikan
sering,
a karena di
sekitar n kita jadi sudah orangtua saya, saya
menggunak enjoy jadi seharusnya saya lebih
lingkunga an bahasa ngga
n saya kita mudah
indonesia canggung
rata” berbahasa berkomunik
yang baik dan
Indonesia, asi dengan
mengguna dan benar, negatif
dan nya walaupun guru dan
kan bahasa
kebanyakan malah masih sering menggunak
seperti itu menggunaka an Bahasa
orang tidak kebawa”
menggunak berbicara n Bahasa Indonesia
an bahasa kepada gaul yang baik
indonesia yang didalamnya dan benar
yang baik lebih tua
dan benar dan
karena mengarah
dirasa ke tidak
bahasa sopan dan
indonesia juga
yang baik malah
dan bener bisa
hanya ada melupaka
di acara n bahasa
yang formal kita
saja sendiri
Nikeish 17 ya, karena karena di dampak dampak Iya saya Pengaruhny
a sudah lingkunga positif positifnya dibiasakan a sangat
tah nya kita dapat besar di
Najwa terbiasa n jarang
un percakapa saling pendidikan
mengguna
n tidak paham jika saya,
kan bahasa terlalu ada orang karena saya
indonesia canggung dari daerah mampu
baku , dampak lain, karena berbahasa
negatifny menggunaka yang
a banyak n bahasa formal
remaja yang sama. walaupun
yang Dampak saya
melupaka negatifnya terbiasa
n bahasa percakapan juga
indonesia akan terasa menggunak
yang baik lebih an Bahasa
dan benar canggung daerah saya
Mumun 52 Tidak karna Dampak dampak Tidak, Saya
sri tah karna media positif y positif karena agak
saya guru sosial hampir karna Bahasa kesulitan
rejeki un
tidak dalam ibu saya menggun
ada setiap adalah akan
Dampak acara sunda, Bahasa
negatif resmi dan jadi sejak Indonesia
bahasa ujian bagi kecil , tpi saat
indonesi siswa hingga kuliah sy
a yang pasti di sma saya mulai
asli gunakan menggun mebiasak
lama bahasa akan an
kelamaa yang baik Bahasa berbahas
n jd mudah sunda a
mungkin untuk Indonesia
tidak memaham yg baik
akan di i dan
kenal Dampak benar,
oleh negatif sehingga
generas terlalu skrg saat
i muda lama bekerja
untuk menjadi
menulis guru sy
dan mampu
panjang berbahas
dalam a yang
mengungk baik, dan
apan tdk
dengan kesulitan
bahasa bebricara
Ketika
acra
formal
Mocha 27 Tidak Selalu Negatif: Positif: Tidak Saya
mad tah menggun tidak Mengenal dibiasaka kesulitan
Farhan akan terbiasa bahasa n saat sy
un
Nazier bahasa dan Indonesia pertama
yang baik, memah yang baik kali
karena ami sebagai menjadi
saya bahasa warga guru
seorang Indonesi negara karena
guru sd a yang Indonesia bahsa ibu
yang baik Negatif: sy yg
harus Positif: tidak ada terlalu
menconto tidak kental
hkan ada
berbahas
a
Indonesia
yang baik
dan
benar.
KESIMPULAN
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara tidak dapat digantikan kedudukannya.
Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa pemersatu bangsa yang digunakan dalam
berkomunikasi antar masyarakat yang berbeda daerah karena setiap daerah memiliki
bahasanya sendiri dan tidak semua kosa kata yang sama menunjukan makna yang sama.
Disinilah bahasa Indonesia menciptakan persatuan diantara keberagaman bahasa tersebut.
Namun, banyak faktor yang menyebabkan kurang diminatinya bahasa indonesia yang baik
dan benar untuk digunakan sehari-hari, seperti lingkungan, perkembangan zaman, dan
kurangnya penerapan yang menjadikan banyak kosa kata bahasa Indonesia yang belum
dimengerti artinya.
Sementara itu bagi mereka yang sudah menerapkan bahasa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari, mereka memberikan tanggapan yang baik terhadap penggunaan bahasa
Indonesia yang memudahkan mereka dalam berkomunikasi baik didunia kerja maupun dunia
Pendidikan, meningkatkan kemampuan menulis dan membaca, serta lebih mudah dalam
memahami kalimat-kalimat.
Daftar Pustaka
Hell, P., & Root, C.V. (2007). Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: suatu pendekatan
praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006