Anda di halaman 1dari 5

POLITIK BAHASA INDONESIA

(Tugas Pendidikan Bahasa Indonesia)

Oleh
Nama: Lucy Adi Tama
NPM: 2017061034

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Latihan dan Tugas (2)
Petunjuk: Tulislah jawaban pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas!

1. Mengapa di perguruan tinggi ada mata kuliah bahasa Indonesia?

2. Uraikan empat fungsi bahasa dalam kedudukannya sebagai bahasa negara dan
bahasa nasional.

3. Bedakan pemakaian bahasa Indonesia ragam formal dan ragam nonformal.

4. Mengapa dalam bahasa Indonesia terjadi variasi pemakaian bahasa?

5. Bagaimana pendapat Anda tentang bahasa Indonesia yang harus dijunjung seperti
tercantum dalam Sumpah Pemuda.

6. Bagaimana sikap Anda terhadap penggunaan istilah atau kata asing yang sangat
marak sekarang ini?

Jawaban

1. Menurut saya sangat penting ada mara kuliah bahasa Indonesia di perguruan tinggi.
Bahkan tidak hanya di Perguruan Tinggi tapi di seluruh lembaga pendidikan

mulai dari SD, SMP, SMA, dan sekolah non-formal wajib mengikutsertakan

 pelajaran Bahasa Indonesia. Mengapa demikian? Karena kedudukan Bahasa

Indonesia adalah sebagai Bahasa Nasional (dalam Sumpah Pemuda 28

Oktober 1928) dan Bahasa Negara (UUD 1945). Bahasa Indonesia juga

digunakan sebagai pemersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal ini dikarenakan bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang

setiap sukunya memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda, misalnya di


Jawa Tengah dengan bahasa jawanya, di Jawa Barat dengan bahasa sundanya,

dan sebagainya. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk menyatukan bahasa

daerah tersebut adalah melalui Bahasa Indonesia.

Alasan lain pentingnya Bahasa Indonesia diajarkan di Perguruan

Tinggi, karena pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk menanamkan

rasa mencintai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia.

Pada jurusan apapun di perguruan tinggi diharapkan bahasa Indonesia menjadi mata kuliah
yang wajib ada, karena di Perguruan Tinggi kita akan sering membuat

karya ilmiah, misalnya dalam pembuatan makalah, laporan praktikum,

makalah, skripsi, thesis, dan karya ilmiah lainnya. Dalam pembuatan karya

ilmiah kita harus bisa memahami arti pentingnya tata bahasa dan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD). Juga telah diatur dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003
tentang Pendidikan Nasional, Pasal 37 Ayat 2 mewajibkan perguruan tinggi
menyelanggarakan mata kuliah bahasa Indonesia. Landasan pemikiran undang-
undang tersebut, pertama adalah satu dari tiga butir Sumpah Pemuda 1928
menyatakan “kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
bahasa Indonesia; kedua adalah UndangUndang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 yang
menyatakan bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Hal itu dapat diartikan bahwa
bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan penting, yakni sebagai bahasa nasional
dan sebagai bahasa negara.
Selain adanya kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa
negara yang menyebabkan bahasa Indonesia secara formal harus dipelajari.

2. - Lambang kebanggaan nasional, Sebagai bangsa Indonesia kita harus bangga


dengan adanya bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia.
- Lambang identitas nasional, Bahasa Indonesia merupakan lambang identitas dari
bangsa Indonesia.
- Alat perhubungan antarwarga, antardaerah dan antarbudaya, Sebagai bangsa yang
besar dan memiliki banyak suku dan bahasa membuat bahasa Indonesia menjadi alat
untuk pemersatu bangsa.
- Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang
sosial dan bahasanya masingmasing.

3. Pengertian Ragam Bahasa Tidak Resmi (Non Formal)


Ragam bahasa tidak resmi adalah ragam bahasa yang bisa digunakan dalam suasana tidak
resmi, misalnya surat pribadi dan surat untuk keluarga atau yang berbentuk lisan,
contohnya dalam percakapan sehari-hari. Biasanya digunakan oleh orang-orang yang sudah
akrab, seperti antara teman dekat, antara orang tua dan anak, atau kepada kerabat dekat
lainnya. Bahasa tidak resmi mempunyai sifat yang khas :

1. Kalimatnya sederhana, singkat, kurang lengkap, tidak banyak menggunakan kata


penghubung.

2. Menggunakan kata-kata yang biasa dan lazim dipakai sehari-hari. Contoh : bilang, bikin,
pergi, biarin.

Pengertian Ragam Bahasa Resmi (Formal)

Ragam bahasa resmi adalah ragam bahasa yang biasa digunakan dalam suasana resmi atau
formal, misalnya surat dinas, pidato dan makalah atau karya tulis. Ragam bahasa resmi
(formal) biasanya menggunakan tata bahasa yang baik (sesuai EYD), lugas, sipn ,
menggunakan bahasa yang baku, baik itu dalam bahasa lisan maupun tertulis.

Ciri-ciri Ragam Bahasa Resmi (Formal)

1. Digunakan dalam situasi resmi

2. Nada bicara yang cenderung datar

3. Kalimat yang digunakan merupakan kalimat lengkap

4. Bahasa mempunyai dua aspek mendasar, yaitu bentuk dan makna. Aspek bentuk meliputi
bunyi, tulisan, dan strukturnya. Aspek makna meliputi makna leksikal, fungsional, dan
struktural. Jika diperhatikan lebih rinci lagi, kita akan melihat bahasa dalam bentuk dan
maknanya menunjukkan perbedaan kecil maupun perbedaan yang besar antara
pengungkapan yang satu dengan pengungkapan yang lainnya. 4. Variasi bahasa disebabkan
oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang
sangat beragam dan dikarenakan oleh penuturnya yang tidak homogen. Setiap kegiatan
memerlukan atau menyebabkan terjadinya keragaman bahasa. Keragaman ini akan semakin
bertambah kalau bahasa tersebut digunakan oleh penutur yang sangat banyak, serta dalam
wilayah yang sangat luas. Dalam hal variasi bahasa atau ragam bahasa ini ada dua
pandangan. Pertama, variasi bahasa dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur
bahasa dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi, variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat
adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi atau ragam bahasa
itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat
yang beraneka ragam.

5. Sebagai bangsa Indonesia sudah sepatutnya kita untuk menjunjung tinggi bahasa
Indonesia. Karena dengan menjunjung tinggi bahasa Indonesia dapat menambah rasa
nasionalisme yang ada di dalam diri kita. Dan bahasa Indonesia merupakan jati diri
bangsa, sebagai pemersatu bangsa yang juga disebutkan dalam sumpah pemuda :
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

6. Penggunaan bahasa Indonesia di era globalisasi saat ini memang sudah sangat
memprihatinkan. Jarang sekali kita menemukan orang-orang yang menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Mengapa hal demikian bisa terjadi, padahal bangsa
Indonesia ini dipersatukan dari segala perbedaan dengan bahasa persatuan yaitu bahasa
Indonesia. Dengan fase modernisasi seperti sekarang, bangsa Indonesia seakan terhipnotis
dengan perkembangan zaman. Semakin berkembang zaman, maka semakin berubah pula
bahasa yang digunakan. Tidak adanya filtering terhadap akulturasi budaya yang masuk ke
Indonesia merupakan salah satu dampak dari maraknya penggunaan bahasa Asing di
kalangan masyarakat. Bahasa Asing dengan mudahnya masuk dan menjadi bagian dari
bahasa bangsa Indonesia timbul karena kurangnya peranan pemerintah dalam
mengembangkan bahasa Indonesia. Seharusnya pemerintah bersikap tegas dalam
menghadapi permasalahan tersebut. Keanekaragaman bahasa yang ada di Indonesia perlu
dijadikan bahan sebagai pemacu bangsa Indonesia untuk bisa lebih melestarikan budayanya
sendiri. Hal tersebut harus seiring dengan upaya lain untuk menanamkan rasa kecintaan
terhadap bahasa Indonesia, melalui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar ke
seluruh lapisan masyarakat dengan cara pendekatan dan metode yang sesuai dengan
perkembangan zaman. Upaya perluasan penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah
ke luar masyarakat Indonesia merupakan langkah-langkah memperbaiki citra Indonesia
melalui peningkatan mutu bahasa Indonesia.Menggunakan bahasa Asing di zaman modern
seperti sekarang ini memang sangat diperlukan khususnya untuk para generasi muda.
Tentunya bahasa asing menjadi modal utama demi mencapai cita-cita yang diimpikan.
Tetapi, jangan sampai ketika kita berusaha menguasai bahasa asing yang saat ini sedang
sangat diminati, kita menjadi lupa akan bahasa daerah atau bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai