Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

BAHASA INDONESIA

OLEH

NAMA : MUHAMMAD YUSRIZAL

NIM : 201930061

KELAS :C

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
2020

1
SOAL

1. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia


mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. sebagai bahasa resmi kenegaraan,
b. sebagai bahasa pengatar di dunia pendidikan
Jelaskan kedua pernyataan tersebut!
Jawaban:
a. bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai bahasa resmi kenegaran,
maksud dari pernyataan itu adalah bahwa bahasa Indonesia dipakai
di dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan seperti upacara,
peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun
dalam bentuk tulisan. Salah satu kegiatan tersebut adalah penulisan
dokumen dan putusan-putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, serta pidato-pidato
kenegaraan.
b. bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai bahasa pengantar di
dunia pendidikan, maksud dari pernyataan itu adalah bahasa Indonesia
sangat vital bagi pendidikan di nusantara ini. Mulai dari taman kanak-
kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kecuali
pada daerah-daerah tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah
sebagai bahasa pengantarnya seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa,
Madura, Bali dan Makassar, akan tetapi hanya sampai tahun ke tiga
pendidikan Sekolah Dasar.

2
2. Apakah setiap bangsa Indonesia sudah bangga berbahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional? Kemukakan alasan Anda!
Jawaban:
Bangga, karena dengan adanya bahasa indonesia sebagai bahasa
nasional warga indonesia yang berasal dari berbagai daerah dapat saling
mengerti dan memahami saat berkomunikasi.
Sebagai bahasa nasional berarti bahasa Indonesia tidak mengikat
pemakainya untuk sesuai dengan kaidah dasar. Bahasa Indonesia
digunakan secara non resmi, santai dan bebas yang terpenting dalam
pergaulan antar warga adalah makna yang disampaikan. Pemakai bahasa
Indonesia dalam konteks bahasa nasional dapat dengan bebas
menggunakan ujaran baik lisan, tulis maupun lewat kinesiknya. Kebebasan
penggunaan ujaran itu juga ditentukan oleh konteks pembicaraan
manakala bahasa Indonesia digunakan di bus antar kota ragam yang
digunakan adalah ragam bus kota yang cenderung singkat, cepat, dan
bernada keras.

3. Apakah setiap bangsa Indonesia sudah mencintai dan menghormati


bahasa Indonesia? Kemukakan alasan Anda!
Jawaban:
Setiap bangsa indonesia sudah mencintai bahasa indonesia,
menggunakan bahasa Indonesia berarti memiliki jiwa nasionalisme yang
tingggi kepada NKRI. Hal ini selaras dengan salah satu butir isi sumpah
pemuda 1928 “…kami putra dan putri Indonesia, berbahasa satu bahasa
Indonesia”. Bahasa memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi
antarindividu, kelompok, dan organisasi sosial dalam berbagai konteks
kehidupan. Hal ini dapat dilihat pemanfaatan bahasa Indonesia di 34
provinsi yang ada di Indonesia ternyata telah berdampak positif sebagai

3
alat pemersatu antarwilayah dan antarsuku yang tersebar di berbagai
wilayah di Indonesia.
Walaupun ada segelintir orang yang menggunakan bahasa asing dalam
kehidupan sehari-hari, namun hal itu digunakan untuk pengembangan diri.
Mahir bahasa asing merupakan hal penting yang bisa dilakukan, karena
masyarakat saat ini dituntut untuk mahir berbahasa asing dan menjadikan
masyarakat yang siap bersaing dan bekerja sama dengan negara lain.
Tanpa bahasa asing juga sepertinya tidak mungkin jadi negara yang maju
karena tidak bisa menjalin kerja sama dengan negara lain (karena
halangan berbahasa).

4. Adakah rasa kebanggaan itu timbul dari hati nurani setiap orang yang
mengaku berbangsa Indonesia? Kemukakan alasan Anda!
Jawaban:
Ada karena setiap orang yg punya rasa nasional dan patriotisme yang
tinggi dengan negaranya maka rasa itu akan tumbuh dgn sendirinya dari
hati nuraninya.
Sudah sewajarnya sebagai warga negara bangga bertanah air Indonesia.
Indonesia mendapat julukan zamrud di khatulistiwa karena memiliki
berbagai keunggulan. Beberapa keunggulan yang dimiliki bangsa
Indonesia, antara lain:
a. Jumlah dan potensi penduduk yang cukup besar, menempati urutan
keempat di dunia setelah RRC, India dan Amerika Serikat.
b. Semangat Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda mendorong
bangsa Indonesia menjadi salah satu engara pertama yang lepas dari
penjajahan.
c. Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan sosial
budaya, seperti adat istiadat, bahasa, agama dan kesenian.

4
d. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menyatukan bangsa Indonesia
sehingga meski terdapat keberagaman namun prinsipnya tetap satu
pandangan.
e. Memiliki tata krama atau keramahan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain
sehingga sangat menarik bangsa-bangsa lain di dunia untuk datang ke
Indonesia.
f. Letak wilayah amat strategis, di antara dua benua (Asia dan Australia)
dan dua samudera (Hindia dan Pasifik) menyebabkan Indonesia
berada di posisi silang dunia sehingga menjadi wilayah ramai
disinggahi bangsa lain.
g. Keindahan alam Indonesia dengan aneka ragam flora dan fauna
membuat bangsa Indonesia sering dikunjungi bangsa-bangsa lain.
h. Wilayah darat dan laut Indonesia sangat luas. Ini menjadi modal bagi
kesejahteraan bangsa Indonesia.
i. Tanah amat subur dan kaya sumber daya alam dengan matahari
bersinar sepanjang tahun.

5. Apabila setiap bangsa Indonesia sudah mencintai, menghormati, dan


bangga berbahasa Indonesia, apakah mereka sudah membina bahasa
Indonesia dengan baik? Kemukakan alasan Anda!
Jawaban:
Iya, mereka sudah membina bahasa Indonesia dengan baik. Bahasa
yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat
komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada
lawan bicara. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus sesuai.
Berbahasa Indonesia dengan baik mempunyai beberapa konsekuensi
logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa
Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa

5
seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus
dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh
adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih
kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam
komunikasi resmi.

6. Adakah pemakai bahasa Indonesia itu sudah mematuhi kaidah-kaidah


bahasa Indonesia yang benar? Kemukakan alasan Anda!
Jawaban:
Iya, pemakai bahasa Indonesia sudah mematuhi kaidah-kaidah bahasa
Indonesia yang benar. Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang
sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku
tertulis (surat-surat pemerintah) maupun bahasa baku lisan (seminar dan
rapat).
Pada umumnya pemakaian bahasa Indonesia yang benar sesuai EYD di
gunakan pada bahasa tulisan menggunakan bahasa baku atau bahasa
ilmiah bukan kata popular dan bersifa objektif, dengan penyusunan kalimat
yang cermat.

7. Apakah setiap orang yang mengaku berbangsa Indonesia itu sudah


mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar?
Kemukakan alasan Anda!
Jawaban:
Setiap orang yang mengaku berbangsa Indonesia itu sudah
mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar karena
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa
konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan
kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan
bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan

6
bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus
dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh
adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih
kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam
komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi
tidak baik. Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan
bahasa yang baku Contoh :

“Apakah Bang Becak bersedia mengantar saya ke Pasar Tanah Abang


dan berapa ongkosnya?”

Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar,
tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi
pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat berikut
akan lebih tepat.

“Ke Pasar Tanah Abang, Bang. Berapa?”

Anda mungkin juga menyukai