Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ezuwan Hadianata

Kelas : S1 Pariwisata (A)

Mata kuliah : Bahasa Indonesia

Cara mencegah supaya Bahasa Indonesia itu tidak kalah dengan


Bahasa asing atau Bahasa daerah

Bahasa merupakan ciri khas dari suatu negara. Dari bahasa, kira bisa mengenal
suatu bangsa. Lewat Sumpah Pemuda, bangsa kita telah mencetuskan bahwa bahasa
Indonesia adalah bahasa persatuan. Hal ini dikukuhkan juga oleh UUD 1945 pasal 36
yang berbunyi, “Bahasa negara adalah bahasa Indonesia.” Bahasa Indonesia
merupakan Bahasa kesatuan yang digunakan seluruh rakyat Indonesia sebagai alat
komunikasi bangsa, mengapa dikatakan begitu karena bahasa Indonesia memiliki
ragam bahasa mulai dari bahasa daerah maupun bahasa yang digunakan anak milenial
sekarang karena banyak perbedaan bahasa disetiap daerah membuat bahasa
Indonesia digunakan sebagai alat untuk komunikasi karena mudah dimengerti dan
harus dibiasakan untuk berbicara menggunakan bahasa indonesia.

Namun, seiring perkembangan zaman, bahasa Indonesia mengalami pergeseran


seperti pencampuran bahasa asing dan pemakaian slang words atau yang lebih dikenal
dengan bahasa gaul. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Endang
Aminudin Aziz memberikan tanggapan mengenai permasalahan ini. Hal yang dimaksud
Aminudin adalah menggunakan bahasa sesuai dengan situasi dan kondisi. Bila dalam
komunitas atau lingkup tertentu, penggunaan bahasa bisa disesuaikan dengan
keadaan. Namun, apabila dalam kondisi formal atau mencakup banyak orang dari
berbagai kalangan sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebisa mungkin pakailah bahasa Indonesia di mana pun berada.
Aminudin juga menuturkan bahwa banyaknya slang words dan bahasa asing
bukanlah ancaman bagi bahasa Indonesia. Justru, beberapa kata-kata tersebut dapat
diserap menjadi sebuah kata baru di bahasa Indonesia secara selektif dan melalui
proses modifikasi. Namun Bahasa asing yang masuk ke Indonesia membuat bahasa
Indonesia diduakan terutama oleh kaum milenial yaitu anak muda zaman sekarang
yang ketika berbicara lebih banyak menggunakan bahasa asing dibandingkan bahasa
Indonesia akibat pergaulan dari segi bahasanya. Banyak dampak negatif maupun
dampak positif yang timbulkan dari tersingkirnya bahasa Indonesia.

Dampak negative sebagai berikut:

1. Anak-anak mulai mengentengkan/menggampangkan untuk belajar


bahasa Indonesia.
2. Rakyat Indonesia semakin lama-kelamaan akan lupa kalau bahasa
Indonesia merupakan bahasa persatuan.
3. Anak-anak mulai menganggap rendah bacaan Indonesia.
4. Lama kelamaan rakyat Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
5. Mampu melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada
bahasa dan budaya sendiri.

Dampak positif sebagai berikut:

1. Mampu meningkatkan bahasa anak.


2. Semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa
Inggris maka akan semakin cepat pula proses transfer ilmu
pengetahuan
3. Menguntungkan dalam berbagai kegiatan (pergaulan internasional,
bisnis, sekolah).
4. Anak dapat memperoleh dua atau lebih bahasa dengan baik apabila
terdapat pola sosial yang konsisten dalam komunikasi, seperti dengan
siapa berbahasa apa, di mana berbahasa apa, atau kapan berbahasa
apa.
5. Anak akan melalui tahap perkembangan bahasa yang relatif sama
meskipun setiap anak dapat mencapai tahap-tahap tersebut pada usia
yang berbeda.
6. Sangat baik untuk kondisi fisik dan kemampuan kerja otak.

Karena bahasa Indonesia mulai tergeserkan upaya yang kita lakukan yaitu:

1. Tidak menggunakan Bahasa asing secara berlebihan


Bisa menggunakan bahasa asing tetapi tidak secara berlebihan
dalam menggunakannya tidak semua hal berkomunikasi setiap
menitnya dengan bahasa asing.
2. Kesadaran diri untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
Pepatah lama mengatakan, “bahasa menunjukan bangsa”, maka
untuk mengetahui dan mewujudkan identitas bangsa, kita harus
menjunjung tinggi bahasa nasional. Untuk mengatsi pergeseran
bahasa Indonesia yang sudah parah diperlukan usaha bersama oleh
semua pihak agar menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa
Indonesia. Sebagai generasi muda kita harus menjunjung tinggi
bahasa persatuan bahasa Indonesia.
3. Kepedulian pemerintah terhadap perkembangan bahasa
Indonesia Kadang-kadang bahasa yang disuluhkan oleh
pembicara dari pusat bahasa tidak dipedulikan oleh pemerintah negeri
kita. Oleh karena itu, terdapat kontroversi anatara norma bahasa yang
dikumandangkan oleh pusat bahasa dengan kenyataan di lapangan.
Kiranya sifat eksklusivisme dalam penggunaan bahasa Indonesia
sebaiknya dipertimbangkan kembali. Kepedulian pemerintah bukan
saja kemudahan mendapatkan fasilitas, melainkan juga kepedulian
dalam penggunaan bahasa Indonesia yang benar. Jika kepedulian
pemerintah baik di pusat maupun di daerah dapat ditingkatkan,
pembinaan dan pelestarian bahasa Indonesia dapat kita wujudkan.
Salah satu yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah perlunya
merancang undang-undang tentang pemakaian bahasa Indonesia
yang baik dan benar serta melakukan pengindonesiaan nama atau
kata asing.
4. Membiasakan diri melakukan apapun dengan menggunakan bahasa
Indonesia
Saat melakukan aktivitas dengan teman, keluarga, tetangga,
bahkan orang tak dikenal sekalipun, kita harus membiasakan diri
dengan menggunakan bahasa Indonesia. Selain dapat melestarikan
bahasa Indonesia, hal itu juga agar lawan bicara kita dapat mengerti
apa yang kita bicarakan.

5. Meningkatkan rasa kebanggaan dengan menggunakan bahasa


Indonesia

Kita sebagai bangsa Indonesia harus bangga terhadap bahasa


Indonesia. Karena dengan adanya bahasa Indonesia, dapat
menyatukan seluruh ras, agama, serta suku yang ada di berbagai
macam daerah di Indonesia. Segala perbedaan tidak dirasakan oleh
seluruh elemen masyarakat karena disatukan dengan satu bahasa
yaitu bahasa Indonesia.

Beda halnya dengan bahasa daerah, bahasa daerah merupakan bahasa yang
sudah ada turun temurun dari nenek moyang atau sering disebut leluhur. Bahasa
daerah tentu saja tidak bisa kita hilangkan karena, karena Bahasa daerah sebagai
salah satu kekayaan bangsa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi bagi masyarakat
pendukungnya. Selain sebagai alat komunikasi intraetnik, bahasa daerah juga berfungsi
sebagai pendukung bahasa nasional, yakni bahasa Indonesia.
Bahasa daerah memiliki ciri khas pada pengucapan setiap frasanya, yakni apa
yang terucap sama dengan yang tertulis. Bahasa Daerah tersebut harus sudah dapat
dipahami oleh masyarakatnya tapi tidak mudah dipahami pada masyarakat lainnya,
misalnya bahasa sasak orang yang terbiasa menggunakan bahasa sasak tentunya
orang Lombok, bahasa sasak belum tentu bisa dimengerti oleh orang jawa, begitu juga
sebaliknnya orang Lombok belum tentu mengerti/ paham dengan bahasa jawa.
Bahasa daerah bisa mempengaruhi bahasa Indonesia, bahasa Indonesia
memiliki banyak kosa kata, sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia, sebagai
identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah, dan menimbulkan keakraban dalam
berkomunikasi. Bahasa daerah tidak berpengaruh besar terhadap pergeseran bahasa
Indonesia cuma saja jika warga asing ingin belajar bahasa Indonesia tapi bertemu
dengan orang Indonesia yang menggunakan bahasa asing maka bahasa/kosakatanya
juga akan berbeda tidak belajar bahasa Indonesia melainkan menggunakan bahasa
daerah.
Didaerah pelosok warga Indonesia ada juga yang tidak bisa bahasa Indonesia
karena bahasa Indonesia jarang dipakai, yang digunakan untuk berkomunikasi tentu
saja bahasa daerah bahasa yang digunakan sehari hari. Maka dari itu kita sebagai
bangsa Indonesia harus menjaga, melestarikan, pengembangkan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar serta tidak mengantikan bahasa Indonesia dengan bahasa
asing lainnya.

Anda mungkin juga menyukai