maupun kepribadian seseorang dengan kata kata yang sifatnya membangun dalam arti berfungsi sebagai pengatur atau pengontrol. Sebagai contoh dilarang membuang sampah sembarangan. Dengan kata kata itu kita secara tidak langsung mengajak para pembaca ataupun pendengar untuk mengubah perilaku mereka agar tidak membuang sampah sembarangan. Fungsi lain dari bahasa Indonesia adalah sebagai adaptasi. Sebagai adaptasi, bahasa Indonesia dapat membantu kita untuk beradaptasi di lingkungan yang baru. Fungsi selanjutnya ialah sebagai pemersatu. Dengan beraneka ragam suku yang ada di Indonesia, maka banyak pula bahasa bahasa yang tersebar diseluruh wilayah di Indonesia. Disinilah fungsi bahasa Indonesia dibutuhkan sebagai bahasa Nasional yaitu mempersatukan beraneka ragam bahasa karena bahasa Indonesia dipakai di seluruh Indonesia. Saat ini masih banyak ditemukan sekelompok orang dalam daerah tertentu yang sama sekali tidak mengetahui dan tidak dapat berbicara dalam bahasa Indonesia. Biasanya orang orang yang hidup di daerah pedalaman yang masih menggunakan bahasa asli dari daerah mereka. Hal ini terjadi, disebabkan karena kurangnya perhatian pemerintah setempat untuk menjangkau daerah tersebut. Seharusnya, pendidikan bahasa Indonesia perlu diajarkan kepada orang orang di daerah pedalaman walaupun sulit untuk dijangkau. Dengan begitu bahasa Indonesia tidak kehilangan fungsinya sebagai alat pemersatu bangsa. Selain itu sulitnya mendapat kesempatan mengenyam pendidikan bagi masyarakat menengah bawah membuat banyak masyarakat tidak dapat menulis maupun membaca dalam bahasa Indonesia. Hal ini membuat tingkat kebodohan dan kemiskinan semakin meningkat. Karena akibat dari ketidaktahuan masyarakat dalam menulis dan membaca membuat mereka mudah untuk ditipu oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab. Penggunaan bahasa dalam percakapan sehari hari seharusnya berdasar pada aspek komunikatif bahasa. Komunikatif bahasa itu sendiri berarti penggunaan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat umum. Hal ini berarti bahwa kita harus memperhatikan kepada siapa kita harus menyampaikan bahasa kita. Oleh sebab itu unsur umum, pendidikan dan status sosial tidak boleh kita abaikan. Kita harus mampu menempatkan cara berbahasa kita disesuaikan dengan keadaan yang ada. Cara kita berbahasa kepada anak kecil dengan cara kita berbahasa kepada
orang dewasa tentu berbeda. Saat kita berbicara kepada anak kecil kita tentu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh seorang anak kecil begitu pula dengan orang dewasa. Kita tentu menggunakan bahasa yang baku dan lebih sopan. Contoh yang lain ialah saat kita berbicara kepada orang yang ada di pasar dan saat berbicara kepada orang yang ada di sebuah instansi pemerintahan tidak dapat disamakan. Dalam hal ini penggunaan bahasa untuk lingkungan yang berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah tidak dapat disamakan. Untuk mewujudkan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana ekspresi diri, sarana komunikasi, kontrol sosial, adaptasi dan sebagai pemersatu, tentu harus ada upaya yang harus kita lakukan. Upaya upaya tersebut harus dimulai dari diri sendiri dengan hal hal yang sederhana, misalnya membiasakan diri untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam setiap percakapan yang disesuaikan dengan kepada siapa kita berbicara. Aktif berpartisipasi dalam mendidik orang orang yang belum dapat berbahasa Indonesia baik dalam menulis, membaca maupun berbicara serta dengan memperluas pengetahuan tata bahasa agar kita tidak mengalami kesulitan untuk berbahasa. Dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka maksud yang hendak kita sampaikan kepada seseorang akan semakin jelas dimengerti oleh mereka karena bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang bisa diterima dimanapun di seluruh wilayah Indonesia.