Meskipun komunikasi verbal dan nonverbal berbeda dalam banyak hal namun kedua bentuk
kommikasi itu seringkali bekerja sama. Atau dengan kata lain komunikasi nonverbal ini mempunyai
fungsi
tertentu dalam proses komunikasi verbal. Fungsi utamanya adalah sebagai pengulangan, pelengkap,
pengganti, memberikan penekanan dan memperdayakan.
1. Pengulangan
Kita sering menggunakan pengulangan terhadap apa yang telah dikatakan secara verbal. Misalnya
seorang bapak berusaha agar anak-anaknya tenang, dia -mendekati anaknya dengan meletakkan
telunjuk bersilang pada bibir sambil mengatakan ssst. Tindakan nonverbal bapak tersebut
merupakan pengulangan, karena menyampaikan arti pesan yang sama dengan pesan verbal.
Pengulangan-pengulangan yang demikian umum terdapat pada bidang olahraga. Misalnya, bila wasit
dalam suatu pertandingan bola volly mengatakan bola pindah tempat maka diikuti dengan
mengacungkan tangannya ke arah mana bola seharusnya dan banyak lagi tingkah laku nonverbal
lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari tingkah laku nonverbal seperti ini juga banyak kita jumpai.
Misalnya dalam suatu organisasi, seorang sekretaris bertanya kepada atasannya di mana surat yang
akan diketik. Atasannya menjawab di meja sambil menunjuk dengan jari telunjuknya ke arah meja
tersebut. Perbuatan nonverbal menunjuk ke arah meja adalah merupakan pengulangan dari pesan
verbal di meja.
2. Pelengkap
Banyak tingkah laku nonverbal lainnya yang berisi ilustrasi yang menemani dan mendukung kata-
kata yang diucapkan, seperti menggaruk-garuk kepala pada waktu sedang mencari ide-ide,
mengerutkan dahi selagi sedang berpikir, meneteskan air mata pada waktu bercerita yang sedih-
sedih, warna muka yang merah pada saat menyatakan marah dan sebagainya.
3. Pengganti
Kita sering menggunakan pesan nonverbal pada tempat pesan verbal. Penggantian yang demikian
umum dilakukan apabila pembicaraan tidak memungkinkan, tidak diinginkan atau tidak tepat
diucapkan. Misalnya seorang pengatur jalur kapal terbang di pelabuhan udara, menggunakan tanda-
tanda dengan tangannya untuk memberi isyarat ke arah mana seharusnya kapal terbang tersebut
parkir. Hal ini dilakukan karena tidak mungkin menggunakan kata-kata yang disebahkan kerasnya
bunyi kapal terbang. Begitu juga halnya dalam pabrikpabrik yang menggunakan mesin-mesin yang
keras bunyinya, komunikasi nonverbal seringkali digunakan sebagai pengganti komunikasi verbal. '
Contoh lain, dalam suatu organisasi seorang teman sekerja bertanya kepada temannya di mana letak
sesuatu barang. Temannya yang tidak tahu tentanghal itu hanya menggelengkan kepalanya sebagai
pengganti jawaban verbal tidak tahu. Begitu juga halnya bila seseorang malas mengemukakan
perasaannya dengan verbal mereka menggunakan tanda nonverbal sebagai penggantinya.
4. Memberikan Penekanan
5. Memperdayakan
Kadang-kadang tanda-tanda nonverbal sengaja diciptakan untuk memberikan informasi yang salah,
dengan maksud memberikan pengaarahan yang tidak benar atau untuk memperdayakan orang lain
sehingga orang mungkin salah dalam menafsirkan pesan tersebut. Di antara bentuk yang paling
umum dari tingkah laku nonverbal yang memperdayakan adalah Poker face. Pada waktu main kartu
kita berusaha kelihatan setenang mungkin, walaupun sesungguhnya kita sudah bingung, kita sering
membuat kejutan, atau bergembira pada saat kartu kita kurang baik sehingga teman susah menebak
bagaimana kartu kita sebenarnya. Dalam contoh lain misalnya kita akan berusaha mengelola tingkah
laku nonverbal kita pada saat berpidato di .depan umum atau pada saat mengikuti interviu untuk
mendapatkan pekerjaan, walaupun dalam diri kita pada saat-saat tersebut tidak tenang kita
berusaha sedapat mungkin kelihatan tenang atau tidak memperlihatkan perasaan kita yang
sesungguhnya pada orang lain.
Orang juga sering menyatakan secara simultan atau bersamaan pesan yang bertentangan antara
tingkah laku verbal dan nonverbal. Misalnya, kita semua mungkin sudah pernah melihat seseorang
yang dengan muka merah sambil mengepalkan tangannya, lalu bila ditanya apakah dia sedang
marah maka dia jawab saya tidak marah. Hal ini adalah pesan yang bertentangan. Biasanya dalam
situasi yang bertentangan tersebut orang akan lebih cenderung menafsirkan pesan itu dari tingkah
laku nonverbal. Sebab tingkah laku nonverbal merupakan refleksi dari perasaan seseorang.
Buku inggris
kata atau ungkapan tertentu, atau anda dapat memukulkan tangan anda ke meja untuk menekankan
suatu hal tertentu.
3. Untuk Menunjukkan Kontradiksi. Kita juga dapat secara sengaja mempertentangkan pesan verbal
kita dengan gerakan nonverbal. Sebagai contoh, anda dapat menyilangkan jari anda atau
mengedipkan mata untuk menunjukkan bahwa yang anda katakan adalah tidak benar.
5. Untuk Mengulangi. Kita juga dapat mengulangi atau merumuskanulang makna dari pesan verbal.
Misalnya, anda dapat menyertai pernyataan verbal “Apa benar?” dengan mengangkat alis mata
anda, atau anda dapat menggerakkan kepala atau tangan untuk mengulangi pesan verbal “Ayo kita
pergi.”
6. Untuk Menggantikan. Komunikasi nonverbal juga dapat menggantikan pesan verbal. anda dapat,
misalnya, mengatakan “oke” dengan tangan anda tanpa berkata apa-apa. Anda dapat
menganggukkan kepala untuk mengatakan “ya” atau menggelengkan kepala untuk mengatakan
“tidak.”