Endang Ayu Sumiyati (1103618025) Mohamad Sadikin (1103618042) Insannul Karimatmojo (1103618059) Secara umum, sosiologi adalah ilmu yang memelajari hubungan antar manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Jadi, sosiologi mempelajari bagaimana manusia itu berhubungan dengan satu dengan yang lain dalam kelompoknya dan bagaimana susunan orang dalam unit-unit masyarakat atau social di suatu wilayah serta kaitannya satu dengan yag lain. Sosiologi dan sosiologi pendidikan saling terkait, yang berkaitan tentang konsep proses sosial. Pada proses social selalu terjadi interaksi sosal. Interaksi dan proses social didasari oleh factor-faktor sebagai berikut: 1. Imitasi 2. Sugesti 3. Identifikasi 4. Simpati Coleman (1984) menulis bahwa salah satu yang terpenting dari fungsi sekolah adalah memberikan dan membangkitkan kebutuhan sosial dan rekreasi. Kebutuhan rekreasi disini membuat anak-anak merasa gembira, antusias, dan tidak dipaksa datang kesekolah. Ketika anak-anak sudah dapat berteman dengan baik dengan yang lain, mereka akan merasa aman. Bebas dari curiga, dan takut. Dalam proses social terdapat interaksi social , yaitu hubungan social yang dinamis. Interaksi social akan terjadi apabila memenuhi dua syarat yaitu: kontak social dan komunikasi. Kontak social dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu: 1. Kontak antar individu 2. Kontak antar individu dengan kelompok 3. Kontak antar kelompok Dalam proses social terdapat interaksi social , yaitu hubungan social yang dinamis. Interaksi social akan terjadi apabila memenuhi dua syarat yaitu: kontak social dan komunikasi. Kontak social dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu: 1. Kontak antar individu 2. Kontak antar individu dengan kelompok 3. Kontak antar kelompok Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain atau sekelompok orang. Ada sejumlah alat yang dapat dipakai untuk mengadakan komunikasi. Alat-alat yang dimaksud adlah: 1. Melalui pembicaraan 2. Melalui mimic 3. Dengan lambing 4. Dengan alat-alat Bentuk-bentuk interaksi social adalah sebagai berikut: 1. Kerja sama 2. Akomodasi 3. Asimilasi atau akulturasi Factor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya akulturasi, yaitu: a. Toleransi, b. Menghargai kebudayaan orang lain, c. Sikap terbuka d. Demokrasi dalam banyak hal, dan e. Ada kepentingan yang sama 4. Persaingan 5. Pertikaian Kebudayaan menurut Taylor adalah totalitas yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, hokum, moral, dan kemampuan serta kebiasaan yang diperoleh orang sebagai anggota masyarakat Pendidikan adalah bagian dari kebudayaan. Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai pengaruh timbal balik. Bila kebudayaan berubah, mungkin pendidikan juga akan berubah. Di sini tampak bahwa peranan pendidikan dalam mengembangkan kebudayaan adalah sangat besar. Sebab pendidikan adalah tempat manusia dibina, ditumbuhkan, dan dikembangkan potensi-potensinya. Semakin potensi seseorang dikembangkan, semakin mampu ia menciptakan atau mengembangkan kebudayaan, sebab kebudayaan dikembangkan oleh manusia. Kerber dan Smith (Imran Manan, 1989) menyebutkan enam fungsi utama kebudayaan dalam kehidupan manusia, yaitu: 1. Pengurus keturunan dan pengasuh anak 2. Pengembangan kehidupan ekonomi 3. Transmisi budaya 4. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 5. Pengendalian social 6. Rekreasi • Sekolah adalah tempat / lembaga pendidikan yang dirancang untuk kegiatan belajar pengajaran siswa/murid di bawah pengawasan guru. Lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat itu sendiri. Lembaga pendidikan ada di masyarakat, hidup bersama- sama dengan warga masyarakat. Masyarakat dan sekolah saling membutuhkan. Masyarakat membutuhkan agar para siswa dan para remaja dibina di sekolah, sebaliknya sekolah membutuhkan agar masyarakat membantu kelancaran proses belajar di sekolah dengan memberikan berbagai macam fasilitas. Hubungan antara sekolah dan masyarakat dilihat dari dua segi, yaitu: 1. Sekolah sebagai partner dari masyarakat di dalam melakukan fungsi pendidikan 2. Sekolah sebagai produser yang melayani pesan-pesanan pendidikan dari masyarakat lingkungannya Manfaat dari hubungan tersebut Adanya saling pengertian antara sekolah dengan pihak luar. Adanya kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-masing. Adanya kerjasama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa ikut bertanggungjawab atas suksesnya usaha pihak lain. Wuradji menyebutkan fungsi-fungsi pendidikan sebagai berikut: 1. Pendidikan sebagai lembaga konsevasi, yang mencakup fungsi control social, pelestarian budaya, dan seleksi serta alokasi terhadap para lulusan dalam wujud kualifikasi tertentu yang cocok untuk jenis pekerjaan tertentu 2. Pendidikan sebagai perubahan social, yang mencakup reproduksi budaya, difusi kebudayaan, meningkatkan kemampuan menganalisis secara kritis, memodifikasi hierarki ekonomi masyarakat, dan perguruan tinggi sebagai pusat perubahan Wuradji menyebutkan fungsi-fungsi pendidikan sebagai berikut: 1. Pendidikan sebagai lembaga konsevasi, yang mencakup fungsi control social, pelestarian budaya, dan seleksi serta alokasi terhadap para lulusan dalam wujud kualifikasi tertentu yang cocok untuk jenis pekerjaan tertentu 2. Pendidikan sebagai perubahan social, yang mencakup reproduksi budaya, difusi kebudayaan, meningkatkan kemampuan menganalisis secara kritis, memodifikasi hierarki ekonomi masyarakat, dan perguruan tinggi sebagai pusat perubahan Hubungan antara demokrasi dan pendidikan amat erat, saling memberi, dan saling membutuhkan. Menurut Dewey, pendidikan tanpa demokrasi akan menjadi kering, menjemukan, dan merana. Untuk menciptakan sistem politik demokrasi, pendidikan harus mampu menciptakan manusia yang ‘demokratis’. Tanpa manusia yang demokratis, masyarakat demokratis hanya menjadi impian belaka. Masyarakat yakin bahwa pada masyarakat yang demokratis terbuka kesempatan bagi warga bangsa itu untuk mengoptimalkan kesejahteraan dan kebebasan. Menurut Dewey, Demokrasi adalah sistem kehidupan sosial yang ditandai dengan kontak/interaksi yang terbuka di antara warga masyarakat . kontak/interaksi ini memungkinkan setiap individu mendapatkan pengalaman yang tidak terbatas. Pengalaman yang diperoleh oleh masing-masing individu pada hakikatnya merupakan pendidikan. Pendidikan demokrasi memiliki empat tujuan : (a) mengembangkan kepribadian siswa sehingga memiliki sifat empati, respek/toleransi, dan percaya pada orang lain; (b) mengembangkan kesadaran sebagai warga suatu bangsa dan warga dunia; (c) meningkatkan kemampuan berkomunikasi diantara sesama warga Proses demokratisasi pendidikan perlu dipercepat, yakni dengan pembaruan yang menyeluruh atas dunia pendidikan indonesia, yang mencakup filosofi, organisasi, metodologi administrasi, dan manajemen, sesuai dengan jiwa dan semangat demokrasi. Struktur dan birokrasi pendidikan harus ditata ulang, sehingga memungkinkan pilihan-pilihan pendidikan yang semakin beraneka warna dan memungkinkan masyarakat luas dapat memperoleh pendidikan serta terlaksananya prinsip long-life education.