Nim : 043393387
UPBJJ : Pontianak
1. Fisiologis
Banyak informasi yang masuk melalui panca indera, kemudian informasi yang diperoleh
tersebut akan mempengaruhi dan melengkapi kegiatan Anda untuk memberikan makna
terhadap lingkungan sekitarnya atau feedback. Kapasitas indera untuk mempersepsikan
apa yang ada pada tiap orang berbeda – beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan
juga bisa menghasilkan suatu yang berbeda.
2. Perhatian
Selanjutnya faktor yang mempengaruhi persepsi adalah sebuah perhatian. Setiap orang
membutuhkan energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada
suatu bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang juga
berbeda sehingga perhatian fokus terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan
mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek tersebut nantinya.
3. Minat
Selain itu persepsi terhadap suatu obyek sangat bervariasi tergantung pada seberapa
banyak energi atau perceptual vigilance yang dapat digerakkan untuk mempersepsikan
suatu objek. Perceptual vigilance adalah kecenderungan seseorang untuk memperhatikan
tipe tertentu dari rangsangan atau dapat dikatakan sebagai minat. Minat orang juga
berbeda dan tergantung pada bagaimana ia mampu melakukan dalam kehidupan sehari –
harinya.
4. Kebutuhan yang Searah
Berikutnya faktor yang mempengaruhi persepsi adalah kebutuhan yang searah. Faktor ini
dapat ditinjau dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek – obyek atau
pesan yang dapat memberikan sebuah jawaban sesuai dengan harapan pada dirinya.
Sehingga ia mampu mempersepsikan segala sesuatu dengan hal yang positif.
7. Gerakan
Setiap orang juga mampu memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan
gerakan dalam jangkauan pandangan mata, dibandingkan dengan obyek yang diam.
Objek yang bergerak lebih mudah menghasilkan persepsi melalui rangsangan, objek yang
diam hanya terkesan biasa saja. Hal inilah yang memberikan dampak bagaimana persepsi
dapat dibentuk.
Contohnya pada kasus anak dengan kebutuhan khusus yaitu tunalaras, tunalaras sendiri
merupakan sikap atau perilaku anak yang memiliki ketidakbiasaan dalam berpola
prilakunya terhadap lingkungan, bisa dikatakan diluar kondisi anak normal lainnya.
Alasan mengangkat contoh tersebut adalah keunikan nya serta banyak yang bisa
dipelajari dalam menghadapi anak tunalaras ini seperti :
a. Mengetahui apa yang anak inginkan
b. Memberikan pola belajar take and give agar si anak memiliki rasa diperhatikan
c. Tidak memaksakan kehendak kepadanya,dan banyak lagi
Sumber : DosenPsikologi.com
2. Fedinand Tonnies (dalam Sonaryo, 1997:30) mengatakan bahwa terdapat tiga tahap
opini public. jelaskan dengan lebih terperinci apa yang dimaksud dengan opini
publik luftartig, flussig, dan festig! Sertakan contoh nyatanya!
Jawab :
Menurut Ferdinand Tonnies dalam bukunya Die Offentlichen Meinung, opini publik
muncul dalam tiga tahap, yaitu :
Die luftartigen position, yaitu opini publik muncul masih dalam keadaan
sembrawut, seperti angin dimana masing-masing mengemukakan pendapatnya
berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan faktor lainnya.
Contoh : ketika pertama munculnya pandemic hampir semua orang
mengemukakan pendapat.
Die fleissigen position, yaitu tahap opini publik yang menunjukkan sudah ada
pembicaraan dan dapat dianggap bahwa perbedaan pendapat sudah mulai
mengumpul kearah tertentu dan jelas.
Contoh : Seiringnya waktu hampir semua orang mempelajari pandemi,media-
media dan para ahli pun memberikan banyak informasi sehingga walaupun masih
ada pro dan kontra opini public ini sudah mulai terbentuk dan terpetakan.
Die festigen position, menunjukkan bahwa pembicaraan dan diskusi telah mantap
dan suatu pendapat tersebut telah terbentuk dan siap untuk dinyatakan.
Contoh : musyawarah dan mufakat.
Sumber : HANDOUT PROPAGNADA DAN OPINI PUBLIC
BMP SKOM4321/3SKS.MODUL 1-9