Anda di halaman 1dari 2

PEMIKIRAN TENTANG PENDEKATANHOMOPHILY DAN HETEROPHILY:PENGERTIAN, HAKIKAT DAN

KARAKTERISTIK,MONOMORPHIC DAN POLYMORPHIC

PENGERTIAN HOMOPHILY DAN HETEROPHILY DALAMKONTEKS TUJUAN KOMUNIKASI

Keragaman komunikan sangat mempengaruhi keberhasilan tujuan komunikasi.Dalam


terminologi komunikasi, komunikan dikualifikasikan dalam dua bentuk atau
sifat,yaitu homophily dan heterophily, yang menampakkan karakter berbeda danmemunculkan
pendekatan yang berbeda pula.

A. Pengertian Homophily dan Heterophily

1. Homophily
Proses komunikasi akan efektif jika komunikator dan komunikan mempunyaiderajat dan
kapasitas atau status yang sama, baik dari sisi pengetahuan, norma-
norma,lingkungan sosial maupun pola kepercayaan dan pola keyakinan, dan lain-lain.Kesamaan ini
oleh Rogers dan Shoemaker disebut homophily. Berasal dari kata homolos dari bahasa Yunani Kuno
yang artinya semacam atau sama (equal) .Kondisi homophily ditujukan kepada masyarakat
sederhana dalam kualitas kehidupanstruktur sosialnya atau
masyarakat solidaritas menurut Durkheim atau masyarakat Gemeinschsft menurut Ferdinand
Tonnies.

Pesan-pesan yang dipertukarkan cenderung ke monomorphic atau satu macam


isikomunikasi. Terutama berkaitan dengan tingkat kepentingan masyarakat dalam skalakecil pada
dasarnya tentang garizah pokok.Monomorphic dapat pula dijadikan tolak ukur kapasitas rujukan
seseorang.Kondisinya cenderung konservatif kurangnya kecenderungan terhadap perubahan,karena
terbatasnya dorongan dari dalam (inner power) jiwa setiap individu.

2. Heterophily

Menunjukkan keragaman individu-individu yang mengadakan interaksi baik dalamsistem


nilai, pendidikan, status, dan lain-lain.Ditujukan pada masyarakat organis atau masyarakat yang
telah memiliki pembagiankerja, tampak kelengkapan struktur organisasinya menurut Durkheim, atau
masyarakat
Gesselschaft menurut Tonnies. Cenderung individualistis, serta orientasi berpikir cenderung
ke perolehan keuntungan bagi dirinya, setiap tindakan diukur dengan keuntungan
material.Materi komunikasi bersifat polymorphic atau pesan komunikasi lebih dari satumacam.
Masyarakatnya dihadapkan pada problema menginterpretasikan danmenstrukturisasikan pesan-
pesan komunikasi yang dapat memenuhi seluruh tingkatkepentingan, serta terdapat kecenderungan
terjadinya peningkatan frekuensi pesan-pesankomunikasi.

B. Problema-problema Homophily dan Heterophily

1. Problema Homophily

Secara filsafi kondisi ideal harmonis yang menjadi tujuan komunikasi hanya
bersifatsemu. Karena keharmonisan diwujudkan oleh pola keyakinan seperti ideologi yangdistrukturi
sasikan ke dalam struktur kekuasaan, akan melahirkan sifat-sifat totaliter,sentralisasi sumber-
sumber komunikasi, dan tidak mengembangkan toleransi.Monomorphic sebagai muatan ideologis
dalam satu arah tujuan yaitu terwujudnyamasyarakat berdasar ideologi tersebut. Contoh Marxisme
sebagai ideologi komunis olehKarl Marx.Usaha keseragaman dapat terjadi rintangan-rintangan,
disebabkan beberapa faktor,yaitu faktor dalam karena ragam pola kepercayaan, faktor interes
subjektif, maupunfaktor dari luar yakni masuknya pola keyakinan luar ke dalam struktur sistem
nilai,struktur sistem sosial dan sistem kekuasaan yang bersifat ideologis.Homophily yang
berdasar pola keyakinan ideologis terbuka kemungkinan untuk berubah, apabila ada nilai-nilai atau
pola keyakinan lain yang lebih baik.

2. Problema Heterophily\

Problema heterophily adalah masalah integratif, masalah kesatuan dan persatuan


ataumasalah menstrukturisasikan simbol-simbol komunikasi ke dalam struktur tertentu yang
dapat mengayomi simbol-
simbol komunikasi yang beragam. Kecenderungan problemaheterophily, yaitu:
1.Kemungkinan yang bersifat positif terjadi konsensus antarpluralis atau antaretnis;Terjadi bila
berlangsungnya proses diskusi yang mengaitkan kepentingan etnis
kultur atau pluralis. Hal ini merupakan faktor terwujudnya sifat integratif, dan dapatmelahirkan pola-
pola keyakinan baru yang diakui dan dijunjung tinggi bersama,sehingga ideal komunikasi secara
filosofis dapat didekati.2.Kemungkinan terjadi alternatif kecenderungan dalam kondisi kompetisi
dapat bersifat positif, dapat pula ke arah negatif;Positif bila terjadi peningkatan dinamika interaksi
dan berkembangnya transaksi-
transaksi komunikasi secara kuantitatif maupun kualitatif. Negatif bila seluruh pluralis atau etnis
terdapat kecenderungan saling mendominasi.3.Kemungkinan ke arah konflik antarpluralis atau
antaretnis kultur;Terjadi saat masing-masing mengisolasi diri dari pengaruh nilai-nilai luar
etnisnyaatau setiap pluralis atau etnis tidak mengembangkan sifat-sifat toleransi.

Anda mungkin juga menyukai