Anda di halaman 1dari 15

PROPOSISI KATEGORIK

Inisiasi Tutor ke: 4


Mata Kuliah: Logika
Program Studi: Sosiologi
Fakultas: FHISIP
Penulis: Puri Kurniasih
Email: purikurniasih@gmail.com
Penelaah: Nurhayati, S.Sos., M.Si
Email:
• Term mengungkapkan konsep atau pengertian sebuah kata. Ada term
Konotatif dan term Denotatif. Pada inisiasi kali ini Term Denotatif
dijabarkan atas dasar pada "luas pengertian" dari kata. Sebab itu, term
berkaitan dengan "himpunan". 
• Term di dalam Logika berkaitan dengan "Proposisi" dan "Penyimpulan".
Proposisi adalah suatu kalimat yang memiliki sifat khas, yakni dapat
dinilai benar atau salah.
• Penyimpulan adalah proses penarikan sebuah proposisi (kesimpulan)
dari satu atau dua proposisi (premis) lainnya.
• Proposisi dibagi menjadi 3, yaitu:
Proposisi Tunggal
•Terdiri dari sebuah pengertian
Proposisi Kategorik
• Terdiri dari dua buah pengertian, yakni: Subjek dan Predikat
Proposisi Majemuk
• Terdiri dari dua buah proposisi, yakni: Proposisi Khusus dan Proposisi
Umum
Unsur Dasar Proposisi
Proposisi kategorik dijelaskan “jika term predikat diakui atau diingkari
tentang term subyek secara mutlak atau tanpa syarat”. Proposisi
kategorik selalu berbentuk kalimat berita atau kalimat deklaratif.
1. Term subyek (S) sebagai subyek dalam proposisi.
2. Term predikat (P) sebagai predikat dalam proposisi.
3. Kopula sebagai petunjuk kualitas proposisi (mengakui/afirmatif
atau mengingkari/negatif).
4. Kuantor sebagai petunjuk kuantitas proposisi (universal, partikular,
atau singular).
 
Unsur Dasar Proposisi
Contoh: 

• Makhluk hidup membutuhkan air.

•  Makhluk hidup (S) membutuhkan air (P).

•  Semua (Kuantor Universal) makhluk hidup (S) membutuhkan (Kopula Afirmatif) air (P).

•  Sebagian (Kuantor Partikular) makhluk hidup (S) membutuhkan (Kopula Afirmatif) air (P).

•  Puri Kurniasih (Kuantor Singular) membutuhkan (Kopula Afirmatif) air (P).

•  Semua (Kuantor Universal) makhluk hidup (S) tidak membutuhkan (Kopula Negatif) air (P).

•  Sebagian (Kuantor Partikular) makhluk hidup (S) tidak membutuhkan (Kopula Negatif) air (P).

•  Puri Kurniasih (Kuantor Singular) tidak membutuhkan (Kopula Negatif) air (P).

 
Empat Macam Proposisi
Atas dasar kuantitas proposisi di dalam proposisi kategoris, ada 3
proposisi:
1. Proposisi singular adalah pernyataan yang luas term subyeknya
singular (sebuah atau tertentu).
2. Proposisi partikular adalah pernyataan yang luas term subyeknya
partikular (sebagian atau beberapa).
3. Proposisi universal adalah pernyataan yang luas term subyeknya
universal (semua).

Atas dasar kualitas proposisi di dalam proposisi kategoris, ada 2


proposisi:
1. Proposisi afirmatif: Pernyataan yang term predikatnya diakui tentang
term subyek.
2. Proposisi negatif: Pernyataan yang term predikatnya diingkari tentang
term subyek.
Empat Macam Proposisi
Secara teoritik, ada 7 macam proposisi kategoris, tapi menjadi 4 macam
proposisi kategoris. Sebab, arti sifat proposisi singular lebih memiliki
persamaan dengan proposisi universal daripada proposisi partikular.
Misalnya, "Seorang Puri Kurniasih adalah Tutor Tuton logika"; atau
"Seorang Puri Kurniasih bukan Tutor Tuton logika".
Seorang (bukan sebagian) term subyek yang bersangkutan. Karena itu,
disepakati oleh para ahli logika, ada 4 macam proposisi kategoris dengan
lambang A, E, I dan O, yaitu:
Empat Macam Proposisi
1. Proposisi kategoris "universal afirmatif" (A)
• adalah pernyataan umum yang mengakui adanya hubungan term
subyek dan term predikat. Proposisi A terbagi menjadi 2: Proposisi
"universal afirmatif ekuivalen", yang mengakui persamaan antara
term subyek dan term predikat; dan Proposisi "universal afirmatif
implikatif", yang mengakui semua term subyek adalah bagian dari
term predikat.
• Contoh: Semua makhluk hidup membutuhkan air.
Empat Macam Proposisi
2. Proposisi kategoris "universal negatif" (E)
• adalah pernyataan umum yang mengingkari adanya hubungan term
subyek dan term predikat. Proposisi E hanya terbagi 1: Proposisi
"universal negatif eksklusif", yang mengingkari tidak ada hubungan
antara term subyek dan term predikat.
• Contoh: Semua makhluk hidup tidak membutuhkan air.
Empat Macam Proposisi
3. Proposisi kategoris "partikular afirmatif" (I)
• adalah pernyataan khusus yang mengakui adanya hubungan term
subyek dan term predikat. Proposisi I terbagi menjadi 2: Proposisi
"partikular afirmatif inklusif", yang mengakui sebagian term subyek
adalah bagian dari term predikat; dan Proposisi "partikular afirmatif
implikasi", yang mengakui sebagian term subyek adalah term
predikat.
• Contoh: Sebagian makhluk hidup membutuhkan air.
Empat Macam Proposisi
4. Proposisi kategoris "partikular negatif" (O)
• adalah pernyataan khusus yang mengingkari adanya hubungan term
subyek dan term predikat. Proposisi O terbagi menjadi dua, yaitu:
Proposisi "partikular negatif inklusif", yang mengingkari sebagian
term subyek bukan adalah bagian dari term predikat; dan Proposisi
"partikular negatif implikasi", yang mengingkari sebagian term
subyek bukan adalah term predikat.
• Contoh: Sebagian makhluk hidup tidak membutuhkan air.
Empat Macam Proposisi
• Empat macam proposisi tersebut dapat dijelaskan lewat diagram
himpunan.
(Baca Modul 4, Kegiatan Belajar 2, hal. 4.18-4.32)  

• Negasi proposisi kategoris pun bisa dijelaskan dengan diagram


himpunan.
(Baca Modul 4, Kegiatan Belajar 2, hal. 4.36-4.43) 
Negasi Proposisi Kategorik
Dari 4 macam proposisi tersebut, terbentuk 7 macam proposisi negasi proposisi kategoris, yaitu:

• Proposisi "negasi universal afirmatif ekuivalen" adalah pernyataan ingkaran umum mengaku
persamaan term subyek dan term predikat.

• Propoisi "negasi universal afirmatif implikasi" adalah pernyataan ingkaran umum mengaku
semua term subyek adalah bagian dari term predikat.

• Proposisi "negasi universal negatif eksklusif" adalah pernyataan ingkaran umum mengingkar
adanya hubungan term subyek dan term predikat.

• Proposisi "negasi partikular afirmatif inklusif" adalah pernyataan ingkaran khusus mengaku
sebagian term subyek adalah bagian dari term predikat.

• Proposisi "negasi partikular afirmatif implikasi" adalah pernyataan ingkaran khusus mengaku
sebagian term subyek adalah term predikat.

• Proposisi "negasi partikular negatif inklusif" adalah pernyataan ingkaran khusus mengingkar
sebagian term subyek bukan adalah bagian dari term predikat.

• Proposisi "negasi partikular negatif implikasi" adalah pernyataan ingkaran khusus mengingkar
sebagian term subyek bukan adalah term predikat.
Demikian itu, proposisi kategoris merupakan penjabaran
dari term denotatif, sehingga Konsep menjadi sebuah
penalaran yang logis. Inisiasi selanjutnya akan dijelaskan
mengenai proposisi majemuk; proposisi yang terdiri dari
dua proposisi, yaitu: proposisi khusus (premis) dan
proposisi umum (kesimpulan). Proposisi majemuk tersebut
dapat dipahami dengan membedakannya dari "proposisi
tunggal" dan "proposisi kategoris".
Sumber
Noor Muhsin Bakri dan Sonjoruri Budiani
Trisakti. Logika. Ed.2. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2016, hal. 4.1-4.43.

Anda mungkin juga menyukai