Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

TANDA-TANDA KOREKSI

oleh

Kelas D/ Kelompok 10

1. Yeni Pusparini 172310101167


2. Yustika Fera M 172310101176
3. Aza Fatimatuzzahra 172310101185
4. Suryo Mentari 172310101216

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia yang berjudul
“Tanda-Tanda Koreksi” untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia dengan
baik dan tepat waktu.

Makalah ini telah kami susun secara maksimal atas bantuan dari berbagai pihak sehingga
makalah ini dapat selesai dengan lancar. Untuk itu, kami selaku penyusun, mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak atas segala bantuan dan dukungannya.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan,
maka dari itu kami selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi kita semua.

Jember, 06 Mei 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..iii
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...………………...1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….………………1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………...……1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………...……………3
2.1 Tanda-Tanda Koreksi………………………………………………………………………3
2.2 Fungsi Tanda-Tanda Koreksi………………………………………………………………3
2.3 Macam-Macam tanda Koreksi………………………………………………………..……3
BAB III. PENUTUP……………………………………………………………………………………7
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………...7
3.2 Saran……………………………………………………………………………………….7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia akademik, khususnya perguruan tinggi, menulis makalah ataupun karya
ilmiah merupakan sebuah kewajiban. Saat menulis makalah ataupun karya ilmiah,
sebagian besar mahasiswa masih kesulitan menerapkan kaidah-kaidah penulisan. Apabila
sesuai dengan kaidah penulisan, akan menghasilkan tata bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Tata bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah tata bahasa yang sesuai dengan
faktor penentu berkomunikasi dan benar dalam penerapan aturan kebahasaannya. Bahasa
Indonesia yang menyimpang dari kaidah bahasa sudah tentu bukanlah bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Kesalahan berbahasa dapat terjadi secara lisan maupun tertulis
(Utami & Syaifuddin, 2013).
Keraf (2004) menyatakan bahwa “ada aspek-aspek penting yang menjadi
fokus dalam berbahasa tulis. Aspek-aspek tersebut ialah memerhatikan ejaan,
pemilihan kata atau diksi, penyusunan kalimat efektif, dan pengembangan
paragraf”. Keempat aspek kebahasaan tersebut yang digunakan sebagai dasar untuk
mengoreksi suatu tulisan dari mahasiswa.
Dalam penulisan makalah ataupun karya ilmiah sebelum diserahkan kepada dosen
maupun dikirim ke penerbit, penyusun biasanya akan membaca makalahnya ataupun
karya ilmiahnya berulang-ulang yang dimaksudkan untuk mengoreksi kesalahan-
kesalahan yang terdapat didalamnya misalnya ejaan, tatabahasa maupun penulisannya.
Dalam mengoreksi suatu teks atau bacaan diperlukan dari adanya suatu tanda-tanda
koreksi. Tanda-tanda koreksi sendiri memiliki fungsi masing-masing.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana mahasiswa dapat mengetahui penegrtian dari tanda koreksi?
b. Bagaimana mahasiswa bisa mengetahui fungsi dari tanda koreksi?
c. Bagaimana mahasiswa mengetahui macam-macam tanda koreksi?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari tanda koreksi
1
b. Untuk mengetahui fungsi dari tanda koreksi
c. Untuk mengetahui macam-macam tanda koreksi

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanda-tanda Koreksi


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti koreksi adalah perbaikan, pembetulan,
pemeriksaan. Jadi, tanda koreksi adalah suatu tanda yang digunakan untuk memperbaiki
ataupun membetulkan suatu teks bacaan agar sesuai dengan kaidah penulisan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Menurut Tarigan dan Sulistyaningsih (1996) untuk mengatasi
kesalahan berbahasa tulis, dapat digunakan dua macam teknik, yaitu: teknik koreksi langsung
(direct correction techniques) dan teknik koreksi tidak langsung (indirect correction
techniques).
Dosen menggunakan teknik koreksi langsung (direct correction techniques) dengan
pertimbangan mahasiswa kurang mampu dalam mengoreksi kesalahan berbahasanya. Dengan
demikian, dosen memperbaiki kesalahan mahasiswa langsung pada tulisan yang salah. Selain
itu, dosen dapat juga menggunakan teknik koreksi tidak langsung (indirect correction
techniques) dengan pertimbangan bahwa dengan teknik ini mahasiswa diberi kesempatan
menginterpretasikan kode-kode (simbol) yang digunakan oleh dosen pada waktu menandai
kesalahan-kesalahan dari karya ilmiah mahasiswa. Mereka memperbaiki kesalahan sendiri
kemudian menuliskan
kembali karya ilmiah ataupun makalah tersebut (Utami & Syaifuddin, 2013).

2.2 Fungsi Tanda-tanda Koreksi


Tanda tanda koreksi digunakan untuk memperbaiki kesalahan dari pekerjaan surat,
makalah, karya ilmiah, ataupun skripsi. Bentuk tanda koreksi bermacam-macam disesuaikan
dengan kebutuhan.

2.3 Macam-macam Tanda Koreksi


Berikut adalah macam-macam dari tanda koreksi yang biasanya digunakan untuk
mengoreksi pada suatu teks bacaan.

a.

3
Tanda koreksi ini digunakan untuk mengubah huruf menjadi huruf kapital atau huruf
kecil (Ahmadi, 2016).
Contoh : Bapak wisnutama adalah CEO dari stasiun tv swasta, NET tv. → Bapak
Wisnutama adalah CEO dari stasiun tv swasta, NET tv.

b. ˔
Tanda koreksi ini digunakan sebagai pemisah kata (Ahmadi, 2016).
Contoh : Aku˔pun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. → Aku pun tidak tahu apa
yang sebenarnya terjadi.

c.

Tanda tersebut digunakan untuk menggabungkan kata atau huruf (Eneste, 2005).
Contoh :

→ Pemuda itu ditangkap


oleh polisi karena mencuri.

d.
Tanda ini digunakan untuk menghilangkan kata.
Contoh : Banyak mobil-mobil yang parkir di pinggir jalan. → Banyak mobil yang
parkir di pinggir jalan.

e.
Tanda tersebut digunakan untuk menghilangkan huruf.
Contoh :

→ Yang dimaksud dengan


koreksi adalah perbaikan.

4
f.

Digunakan untuk memiringkan suatu huruf atau kata (Ahmadi, 2016).


Contoh : Singa memiliki nama latin Panthera leo. → Singa memiliki nama latin
Panthera leo.

g.
Digunakan untuk menebalkan suatu huruf atau kata (Ahmadi, 2016).
Contoh : BAB I. PENDAHULUAN → BAB I. PENDAHULUAN

h. Digunakan untuk mengubah suatu kata menjadi ligatur (Ahmadi, 2016).


Contoh :

→ Encyclopædia

i.
Garis ini dibuat di atas dan di bawah baris, menunjukkan bahwa huruf-huruf pada
baris tersebut harus disama-luruskan (Ahmadi, 2016).
Contoh :

→ Pengajaran kesusastraan harus dimulai...

j. √
Memasukkan sebuah kata ataupun huruf (Ahmadi, 2016).
yang

Contoh : Penulisan harus sesuai dengan kaidah bahasa baik dan benar. →
Penulisan harus sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar.

5
k. ̺
Artinya menurunkan sebuah kata atau huruf agar dapat sejajar dengan kata-kata yang
lain (Ahmadi, 2016).
Contoh :

→ Yang sukar ialah membedakan


ciri-ciri novel dengan roman.

l. ̪
Artinya menaikkan sebuah kata atau huruf agar dapat sejajar dengan kata-kata yang
lain (Ahmadi, 2016).
Contoh :

→ Yang sukar ialah membedakan


ciri-ciri novel dengan roman.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tanda koreksi adalah suatu tanda yang digunakan untuk memperbaiki ataupun
membetulkan suatu teks bacaan agar sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Penggunaan tanda koreksi sangat pebnting dalam artikel,
makalah, karya ilmiah atupun skripsi. Tanda koreksi juga sangat mendukung kualitas
tipografi dari artikel, makalah, karya ilmiah atupun skripsi.
3.2 Saran
Penulis menyadari akan kekurangan bahan dari materi makalah ini, penulis
menerima apabila ada kritik, saran dari pembaca guna menjadi bahan acuan untuk
memotivasi dan menyempurnakan makalah kami.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, B. (2016, Juli 14). Flickr. Dipetik Mei 5, 2018, dari Tanda Koreksi 001:
https://www.flickr.com/photos/142467060@N05/28201042702

Ahmadi, B. (2016, Juli 14). Flickr. Dipetik Mei 5, 2018, dari Tanda Koreksi 001:
https://www.flickr.com/photos/142467060@N05/28023676310

Eneste, p. (2005). Buku Pintar Penyuntingan Naskah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sadikin, A. G., Sofyan, A., Rukiah, T., & Mulyati. Kompeten Berbahasa Indonesia. bandung:
Grafindo Media Pratama.

Utami, S. P., & Syaifuddin, A. (2013). PENERAPAN TEKNIK KOREKSI. Bahasa & Sastra,
1-9.

Anda mungkin juga menyukai