PANCASILA
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................5
1.1 Latar Belakang............................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................7
1.2.1 Pengertian Etika...................................................................................................7
1.2.2 Pengertian Politik.................................................................................................7
1.2.3 Pengertian Etika Politik dan Pemerintahan..........................................................7
1.2.4 Bagaimana Pancasila sebagai Etika Politik..........................................................7
1.2.5 Bagaimana Nilai-nilai yang terkandung dalam Etika Politik...............................7
1.2.6 Bagaimana Pancasila sebagai Ciri/Prinsip Etika Politik......................................7
1.2.7 Bagaimana Pancasila Sebagai Dampak Etika Politik..........................................7
1.3 Tujuan..........................................................................................................................7
1.3.1 Dapat mengetahui pengertian etika......................................................................7
1.3.2 Dapat mengetahui pengertian politik...................................................................7
1.3.3 Dapat mengetahui apa itu etika politik dan pemerintahan...................................7
1.3.4 Dapat mengetahui bagaimana Pancasila sebagai etika politik.............................7
1.3.5 Dapat mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam etika politik.....................7
1.3.6 Dapat mengetahui Pancasila sebagai ciri/prinsip etika politik.............................7
1.3.7 Dapat mengetahui Pancasila sebagai dampak etika politik..................................7
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................8
2.1 Pengertian Etika..........................................................................................................8
2.2 Pengertian Politik........................................................................................................8
2.3 Pengertian Etika Politik dan Pemerintahan.................................................................9
2.4 Pancasila Sebagai Etika Politik.................................................................................11
2.5 Nilai-nilai Terkandung dalam Etika Politik...............................................................12
2.5.1 Ketuhanan Yang Maha esa.................................................................................12
2.5.2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab................................................................12
2.5.3 Persatuan Indonesia............................................................................................12
2.5.4 Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksaan Dalam permusyawaratan
Perwakilan...................................................................................................................13
2.5.5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia................................................13
2.6 Pancasila Sebagai Ciri/Prinsip Etika Politik.............................................................13
2.6.1 Pluralisme...........................................................................................................13
2
2.6.2 Hak asasi manusia..............................................................................................14
2.6.3 Solidaritas Bangsa..............................................................................................14
2.6.4 Demokrasi..........................................................................................................14
2.6.5 Keadilan Sosial...................................................................................................14
2.7 Pancasila sebagai Dampak Eika politik....................................................................15
BAB III PENUTUP.............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan................................................................................................................16
3.2 Saran..........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................17
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pancasila. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah Pancasila
selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan lebih
dalam lagi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Marzuki,S.,Pd.,M,Pd selaku dosen
mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuan nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari makalah yang kelompok kami buat ini masih jauh dari kata sempurna, sebab
itu, kritikan dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
Kelompok 6
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
hal ini pun menjadi sangat penting karena menyangkut kehidupan bangsa dan
warga negara.
Pada makalah ini membahas mengenai etika dalam politik dan
pemerintah karena ini merupakan cikal bakal terciptanya suatu sistem
pemerintahan yang sukses dan tidak melenceng dari jalur norma-norma yang
ada. Sedangkan dari menurut Pancasila sendiri yaitu
Pancasila sebagai dasar Negara, pedoman dan tolok ukur kehidupan
berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Tidak lain dengan kehidupan
berpolitik, etika politik Indonesia tertanam dalam jiwa Pancasila. Kesadaran
etik yang merupakan kesadaran relational akan tumbuh subur bagi warga
masyarakat Indonesia ketika nilai-nilai pancasila itu diyakini kebenarannya,
kesadaran etik juga akan lebih berkembang ketika nilai dan moral pancasila
itu dapat di implementasikan kedalam norma-norma yang di berlakukan di
Indonesia.
Nilai-nilai pancasila dijabarkan dalam suatu norma yang jelas
sehingga merupakan suatu pedoman. Norma tersebut meliputi norma moral
yaitu yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari
sudut baik maupun buruk. Kemudian yang kedua adalah norma hukum yaitu
suatu sistem perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Maka pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala hukum di
Indonesia, pancasila merupakan suatu cita-cita moral yang luhur yang
terwujud dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk
negara dan berasal dari bangsa indonesia sendiri sebagai asal mula (kausa
materialis). Pancasila merupakan suatu sistem nilai-nilai etika yang
merupakan sumber hukum baik meliputi norma moral maupun norma hukum,
yang pada giliranya harus dijabarkan lebih lanjut dalam norma-norma etika,
moral maupun norma hukum dalam kehidupan kenegaraan maupun
kebangsaan.
6
I.2 Rumusan Masalah
I.2.1 Pengertian Etika
I.2.2 Pengertian Politik
I.2.3 Pengertian Etika Politik dan Pemerintahan
I.2.4 Bagaimana Pancasila sebagai Etika Politik
I.2.5 Bagaimana Nilai-nilai yang terkandung dalam Etika Politik
I.2.6 Bagaimana Pancasila sebagai Ciri/Prinsip Etika Politik
I.2.7 Bagaimana Pancasila Sebagai Dampak Etika Politik
I.3 Tujuan
I.3.1 Dapat mengetahui pengertian etika
I.3.2 Dapat mengetahui pengertian politik
I.3.3 Dapat mengetahui apa itu etika politik dan pemerintahan
I.3.4 Dapat mengetahui bagaimana Pancasila sebagai etika politik
I.3.5 Dapat mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam etika politik
I.3.6 Dapat mengetahui Pancasila sebagai ciri/prinsip etika politik
I.3.7 Dapat mengetahui Pancasila sebagai dampak etika politik
7
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Sunoto (1982: 5), etika dapat dibagi menjadi etika deskriptif dan
etika normatif. Etika deskriptif hanya melukiskan, menggambarkan, menceritakan
apa adanya, tidak memberikan penilaian, tidak mengajarkan bagaimana
seharusnya berbuat. Contohnya sejarah etika. Sedangkan etika normatif sudah
memberikan penilaian yang baik dan yang buruk, yang harus dikerjakan dan yang
tidak.
Etika normatif dapat dibagi menjadi etika umum dan etika khusus. Etika
umum membicarakan prinsip-prinsip umum, seperti pengertian dan pemahaman
tentang nilai, motivasi suatu perbuatan, suara hati, dan sebagainya. Etika khusus
adalah pelaksanaan prinsip-prinsip umum di atas, seperti etika pergaulan, etika
dalam pekerjaan, dan sebagainya.
Pembagian etika yang lain adalah etika individual dan etika sosial. Etika
individual membicarakan perbuatan atau tingkah laku manusia sebagai individu.
Misalnya tujuan hidup manusia. Etika sosial membicarakan tingkah laku atau
perbuatan manusia dalam hubungannya dengan orang lain. Misalnya; baik/buruk
dalam kehidupan keluarga, masyarakat, negara. (Sunoto, 1982: 5-6).
8
II.2 Pengertian Politik
Pengertian politik berasal dari kata politics yang memiliki makna
bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang
menyangkut proses tujuan penentuan-penentuan tujuan dari sistem itu dan diikuti
dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan atau decisions
making mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu yang
menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari
tujuan-tujuan yang dipilih.
9
sebagai lembaga penata masyarakat yang efektif pada hakikatnya sesuai dengan
struktur sifat kodrat manusia sebagai individu dan makhluk sosial.
Dimensi politis itu sendiri memiliki dua segi fundamental yang saling
melengkapi, sesuai kemampuan fundamental manusia yaitu pengertian dan
kehendak untuk bertindak. Struktur ganda ini, “tahu” dan “mau” dapat diamati
dalam semua bidang kehidupan manusia. Sesuai kemampuan ganda manusia,
maka ada dua cara menata masyarakat yaitu penataan masyarakat yang normatif
dan efektif. Lembaga penataan normatif masyarakat adalah hukum. Hukumlah
yang memberitahukan kepada semua anggota masyarakat bagaimana mereka harus
bertindak. Hukum terdiri dari norma-norma bagi perilaku yang benar dan salah
dalam masyarakat. Tetapi hukum hanya bersifat normatif dan tidak efektif.
Artinya, hukum sendiri tidak bisa menjamin agar anggota masyarakat patuh
kepada norma-normanya. Sedangkan penataan yang efektif dalam menentukan
perilaku masyarakat hanyalah lembaga yang mempunyai kekuasaan untuk
memaksakan kehendaknya. Lembaga itu adalah Negara, Karena itu hukum dan
kekuasaan Negara menjadi bahasan utama etika politik. Tetapi perlu di pahami
bahwa baik “hukum” maupun “Negara” memerlukan legitimasi. Sebagai salah satu
cabang etika, khususnya etika politik termasuk dalam lingkungan filsafat. Filsafat
yang langsung mempertanyakan praksis manusia adalah etika.
10
kewenangannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Salah satu
maksud atau tujuan ditetapkannya etika pemerintahan ialah untuk menciptakan
atau mengembangkan kualitas aparatur Negara atau aparatur pemerintah, terutama
menyangkut sikap dan perilakunya sehingga dapat melaksanakan tugas dan
pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
11
bimbingan dasar yang tinggi dan murni akan dilaksanakan tugas yang tidak ringan
(Kaelan dan Achmad Zubaidi. 2004. 62-69).
12
II.5.3 Persatuan Indonesia
Proses penyelenggaraan negara didasari oleh asas persatuan, dimana setiap
kebijakan yang ditetapkan oleh penguasa tidak ditujukan untuk memecah belah
bangsa, tetapi untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Pada sila III
Negara pada prinsipnya merupakan persekutuan hidup manusia sebagai makhluk
yang memiliki Tuhan Yang Maha Esa. Bangsa Indonesia sebagian dari umat
manusia di dunia hidup secara bersama dalam suatu wilayah dengan suatu cita-
cita serta prinsip-prinsip hidup demi kesejahteraan Bersama.
II.5.4 Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksaan Dalam
permusyawaratan Perwakilan
Berasal dari rakyat dan segala kebijaksanaan dan kekuasaan yang
dilakukan senantiasa untuk rakyat, oleh karena itu rakyat adalah merupakan asal
mula kekuasan negara dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-
lembaga perwakilan. Rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara. Oleh karena
itu pada sila IV dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara segala
kebijaksanaan, kekuasaan serta kewenangan harus dikembalikan kepada rakyat
sebagai pendukung pokok kenegaraan.
II.5.5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Merupakan tujuan dalam kehidupan negara. oleh karena itu dalam
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, segala kebijakan, kekuasaan,
kewenangan, serta pembagian senantiasa harus berdasarkan atas hukum yang
berlaku. Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan bernegara, etika politik
menuntut agar kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan: (1) asas
legalitas (2) disahkan dan dijalankan secara demokratis (3) dilaksanakan
berdasarkan prinsip-prinsip moral. Selain itu dalam pelaksanaan dan
penyelengaraan negara harus berdasarkan legitimasi hukum yaitu prinsip
legalitas. Negara Indonesia adalah negara hukum. Oleh karena itu keadilan dalam
hidup bersama (keadilan sosial) sebagaimana terkandung pada sila V, merupakan
tujuan dalam kehidupan negara.
13
II.6 Pancasila Sebagai Ciri/Prinsip Etika Politik
II.6.1 Pluralisme
Pluralisme adalah kesediaan untuk menerima pluralitas,artinya untuk
hidup dengan positif, damai, toleran, dan biasa atau normal bersama
masyarakat yang berbeda pandangan hidup, agama, budaya, adat. Pluralisme
mengimplikasikan penyatuan terhadap kebebasan beragama, kebebasan
berpikir,dan toleransi.
II.6.4 Demokrasi
Prinsip “kedaulatan rakyat” menyatakan bahwa taka ada manusia atau
sebuah elit atau kelompok ideologi berhak untuk menentukan dan
mamaksakan orang lain harus atau boleh hidup. Jadi demokrasi berhak
14
menentukan sebuah sistem penerjemah kehendak masyarakat ke dalam
tindakan politik.
15
16
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Etika adalah sebuah ilmu yaitu sebagai salah satu cabang Ilmu Filsafat. Politik
berasal dari kata politics yang memiliki makna bermacam-macam kegiatan dalam
suatu sistem politik atau negara yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan
dari sistem itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu. Jadi, etika politik
adalah suatu tata kelakuan atau hal yang sewajarnya dilakukan dalam bermacam-
macam kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkut proses
penentuan tujuan-tujuan dari sistem itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan
kenegaraan. Sedangkan etika politik berdasarkan Pancasila adalah etika berpolitik
sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
III.2 Saran
Pancasila hendaknya disosialisasikan secara mendalam sehingga dalam
kehidupan bermasyarakat dalam berbagai segi terwujud dengan adanya
kesianambungan usaha pemerintah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur
dengan kepastian masyarakat untuk mengikuti dan mentaati peraturan yang
ditetapkan, karena kekuatan politik suatu negara ditentukan oleh kondisi pemerintah
yang absolut dengan adanya dukungan rakyat sebagai bagian terpenting dari
terbentuknya suatu negara.
17
DAFTAR PUSTAKA
18