Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Rifqa Alifsyah T. Renleew (K011231250)

Arelio Junara Palinoan (H071231047)

Mohammad Abdul Razaq (H071231044)

Andi Humayrah Az Zahrah (C031231082)

UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya lah
sehingga kita dapat membuat dan juga menyelesaikan makalah yang sangat
bermanfaat bagi kita semua ini yang diberi judul “Pancasila Sebagai Sistem Etika”
dengan baik dan sesuai dengan harapan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila.
Terselesaikannya makalah ini, penulis dan tim penulis berharap agar dapat
berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan mengenai “Pancasila
Sebagai Sistem Etika”. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
yang terhormat dosen Pak Andi Muhammad Arif Haris, selaku pengampuh mata
kuliah Pendidikan Pancasila, Universitas Hasanuddin.
Penulis berharap, agar materi makalah ini dapat dimengerti dan berguna
bagi tim penulis sendiri dan siapa pun yang membacanya. Penulis juga menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih memiliki kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Maka dari itu penulis mohonmaaf apabila terdapat kesalahan kata
yang kurang tepat dan berkenan, dan kami juga mohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dimasa depan.

Makassar, 1 Oktober 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3
2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Etika......................................... 3
2.2 Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika ............................................. 3
2.3 Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Etika ......................................... 4
2.4 Ancaman dalam Dinamika Pancasila sebagai Sistem Etika ................ 4
2.5 Contoh Kasus Pancasila Sebagai Sistem Etika ................................... 4

BAB III KESIMPULAN ........................................................................................... 6


3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 6
3.2 Saran .................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila sebagai dasar negara harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Dapat
diartikan bahwa pancasila harus menjadi kekuatan untuk menjiwai setiap kegiatan yang
dilaksanakan dalam membentuk negara. Setijo mengemukakan bahwa konsep
Pancasila sebagai dasar negara diajukan oleh Bapak presiden Ir. Soekarno yakni dalam
pidatonya pada hari terakhir dalam sidang pertama BPUPKI tepatnya tanggal 1 juni
1945, yang didalamnya berisi bahwa menjadikan Pancasila sebagai dasar negara atau
falsafah negara. Semua anggota yang hadir setuju dengan pernyataan siding. Hasil
siding selanjutnya hanya dibahas dalam panitia kecil, panitia 9 yang berujung pada
penyusunan “Rancangan Hukum Dasar”. Namun atas usul Muhammad Yamin,
Namanya diubah menjadi Piagam Jakarta, yang kemudian dimasukkan ke dalam
pembukaan konstitusi oleh komisi persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia dan
sebelumnya mengalami beberapa kali perubahan sekaligus. Agar Pancasila ditetapkan
sebagai dasar negara.
Pancasila memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara Indonesia. Peran Pancasila dalam dasar negara. Pancasila sebagai cita-
cita bangsa, Pancasila sebagai pedoman atau landasan hidup bangsa Indonesia, dan
Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia. Sementara diperlukan gerakan reformasi
dalam perkembangannya, beberapa lapisan masyarakat tampak lepas kendali dan
terjerumus pada perilaku anarkis, berbagai konflik sosial muncul tidak terselesaikan,
bahkan muncul gerakan-gerakan yang mengancam persatuan dan kesatuan di berbagai
tempat. Kewarganegaraan dan tidak dapat diganggu gugat Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bangsa Indonesia sedang dilanda krisis multidimensional di segenap aspek
kehidupan masyarakat dan bangsa, bahkan menurut beberapa pakar dan pemuka
masyarakat, yang sangat serius ialah krisis moral, masyarakat dan bangsa sedang
mengalami demoralisasi
Hal ini sebenarnya dapat dihindari apabila setiap anggota masyarakat,
utamanya para penyelenggara negara dan para elit politik, dalam melaksanakan
gerakan reformasi secara konsekuen, mewujudkan Masa Depan Indonesia yang dicita-
citakan, senantiasa berdasarkan pada kesadaran dan komitmen yang kuat terhadap
Pembukaan UUD 1945, yang di dalamnya mengandung nilai-nilai Pancasila yang
harus dijadikan pedoman

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Pancasila sebagai sistem etika?
2. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam etika Pancasila?
3. Bagaimana konsep dan urgensi Pancasila sebagai sistem etika?
4. Apa alasan dan argumen tentang dinamika Pancasila sebagai sistem etika?

1
5. Apa tantangan dan esensi Pancasila sebagai sistem etika?
6. Apa saja contoh kasus Pancasila sebagai sistem etika?
7. Bagaimana cara sosialisasi sistem etika Pancasila dilakukan?

1.3 Tujuan
1. Menjadi landasan etika dalam kehidupan.
2. Mengembangkan dimensi moralitas dalam diri setiap individu sehingga
memiliki kemampuan menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai Pancasila, yakni nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
4. Mengkaji moralitas bangsa dalam konteks hubungan berbangsa dan bernegara.
5. Menjaga keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia.
6. Menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai
sistem etika.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Etika


Pancasila berasal dari dua kata yaitu panca dan sila. Panca artinya lima,
sedangkan sila artinya dasar atau peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau
senonoh. Jadi, Pancasila adalah lima dasar yang dijadikan acuan dalam bersikap dan
bertingkah laku. Hal ini sejalan dengan arti terminology menurut Sukarno pada sidang
BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila juga merupakan hasil pemikiran secara
mendalam para tokoh pendiri bangsa yang kemudian sepakat menjadikan lima butir
Pancasila sebagai landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk
mencapai suatu tujuan. Sistem nilai dalam pancasila adalah satu kesatuan nilai-nilai
yang ada dalam pancasila yang saling berkaitan satu sama lain, tidak dapat dipisahkan
ataupun ditukar tempatkan karena saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
Etika dalam bahasa Yunani adalah Ethos yang merupakan istilah untuk
perasaan, kebiasaan, adat istiadat, watak, serta cara berpikir untuk melakukan suatu
perbuatan atau tindakan yang baik atau buruk, sedangkan dalam pengertian
etimologisnya etika merupakan ilmu yang membahas tentang segala kebiasaan atau
adat istiadat. dalam bahasa prancis yakni Etiquete yang memiliki arti sebuah peraturan
yang mengatur dan menetapkan segala tingkah laku dalam kehidupan sosial atau
kehidupan dengan orang lain
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak
dan kewajiban moral (akhlaq), kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlaq, nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan masyarakat. Secara
garis besar etika dikelompokkan menjadi : 1) Etika Umum, mempertanyakan prinsip-
prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia. 2) Etika Khusus, membahas prinsip-
prinsip tersebut di atas dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia,
baik sebagai individu (etika individual) maupun makhluk sosial (etika sosial)
Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-
sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, di dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

2.2 Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika


Nilai-nilai setiap sila pancasila terintegrasi menjadi suatu kaidah bagi generasi
muda yang menuntun mereka untuk selalu memperluas jiwa kepandaiannya. Namun,
kini banyak permasalahan yang sedari dulu sudah mengakar di indonesia, seperti :
1. Aksi terorisme yang masih meresahkan masyarakat dengan mengatasnamakan
agama sehingga membuat lunturnya toleransi antarumat beragama
2. Merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia
3. Kesenjangan sosial yang membuat masyarakat kaya menjadi semakin kaya dan

3
masyarakat miskin menjadi semakin miskin.
4. Hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

Hal tersebut menjadi bukti pentingnya etika pancasila dalam mengarahkan atau
sebagai prinsip utama dalam kehidupan masyarakat yang sesuai dengan pancasila.
Sehingga etika pancasila sangat di harapkan sebagai tuntunan moral atau tatakrama
dalam bkehidupan berbangsa dan bernegara

2.3 Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Etika


Tantangan Pancasila sebagai sistem etika dapat terjadi dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat Indonesia. Terdapat beberapa tantangan yang akan dihadapi
kedepannya, yaitu :
1. Berubahnya Tatanan Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat
Perubahan tatanan kehidupan sosial dan budaya masyarakat dapat mengancam
dinamika Pancasila sebagai sistem etika. Hal ini terlihat dari perubahan nilai-nilai yang
dipegang oleh masyarakat, yang dapat mempengaruhi perilaku dan sikap mereka dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

2. Maraknya Praktek Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme


Maraknya praktek kolusi, korupsi, dan nepotisme di kalangan elit politik
pemerintahan dapat mengancam keadilan sosial yang dipegang oleh Pancasila sebagai
sistem etika. Praktek-praktek tersebut dapat merusak tatanan kehidupan sosial dan
budaya masyarakat, serta merugikan kepentingan rakyat

3. Tidak Memahami Nilai-nilai Pancasila dengan Benar


Tidak memahami nilai-nilai Pancasila dengan benar dapat mengancam
dinamika Pancasila sebagai sistem etika. Hal ini terlihat dari kurangnya kesadaran
masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

4. Tidak Mampu Menyesuaikan Diri dengan Perkembangan Zaman


Pancasila sebagai sistem etika tidak bersifat statis, tetapi dinamis. Tidak mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dapat mengancam dinamika
Pancasila sebagai sistem etika. Hal ini terlihat dari kurangnya kesadaran masyarakat
dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang sesuai dengan perkembangan zaman

2.4 Ancaman dalam Dinamika Pancasila sebagai Sistem Etika


1. Sistem tatanan kehidupan sosial dan budaya masyarakat yang mulai berubah,
2. Wibawa kepemerintahan yang luntur sebagai pemimpin dalam bangsa,
3. Ekonomi liberal dan kapitalisme yang membuat masyarakat terkecoh,
4. Ketidakadilan dalam menegakkan hukum, dan
5. Perkembangan IPTEK yang tidak digunakan dengan baik.

2.5 Contoh Kasus Pancasila Sebagai Sistem Etika


Pelanggaran Pancasila sebagai sistem etika dapat terjadi dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh kasus pelanggaran

4
Pancasila sebagai sistem etika:
1. Kasus Bullying
Bullying merupakan salah satu bentuk pelanggaran etika dalam Pancasila,
terutama pada sila ke-2 "kemanusiaan yang adil dan beradab". Kasus bullying di
Indonesia sering terjadi di lingkungan sekolah dan dapat menyebabkan trauma pada
korban. Pelaku bullying tidak mencerminkan kesadaran sikap maupun perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

2. Kasus Organisasi Papua Merdeka (OPM)


Gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kini dikenal sebagai
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) merupakan salah satu contoh pelanggaran sila
ketiga Pancasila, yaitu persatuan Indonesia. KKB melakukan aksi teror dan kekerasan
di Papua, yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

3. Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Yuyun


Kasus pemerkosaan dan pembunuhan Yuyun merupakan kasus kejahatan dan
pelanggaran paling serius terhadap hak perempuan. Kasus ini menunjukkan adanya
pelanggaran terhadap sila ke-2 Pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab

4. Terorisme
Bom Bali I, tiga bom meledak di Bali pada 12 Oktober 2002. Ledakan ini
menewaskan 202 orang dan ratusan orang menderita luka. Ledakan pertama terjadi di
depan Diskotek Sari Club, Jalan Legian, Kuta. Tidak berselang lama, ledakan kedua
terjadi Diskotek Paddy’s yang berada di seberang Sari Club. Setelah itu, ledakan ketiga
terjadi tak jauh dari Konsulat Amerika Serikat di wilayah Renon, Denpasar. Selain
korban jiwa, ledakan bom ini juga merusak bangunan-bangunan di sekitar lokasi
kejadian.

5. Korupsi
Kasus korupsi e-KTP adalah kasus korupsi di Indonesia terkait pengadaan
Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) untuk tahun 2011 dan 2012 yang terjadi
sejak 2010-an. Kasus ini diawali dengan berbagai kejanggalan yang terjadi sejak proses
lelang tender proyek e-KTP sehingga membuat berbagai pihak seperti Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Government Watch, pihak kepolisian,
Konsorsium Lintas Peruri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menaruh
kecurigaan akan terjadinya korupsi. Sejak itu KPK melakukan berbagai penyelidikan
dan investigasi.

5
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Pancasila dan etika adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena merupakan
suatu sistem yang membentuk satu kesatuan yang utuh, saling berkaitan satu dengan
yang lain yang dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Implementasi Pancasila sebagai sistem etika dapat terwujud apabila
pemerintah dan masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang ada dalam pancasila
dengan mengedepankan prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban. Sistem etika
Pancasila juga memiliki urgensi dan pengaruh dalam membentuk masyarakat yang
pancasilais. Etika Pancasila adalah cabang yang terkandung dalam sila Pancasila
digunakan untuk mengatur kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara di
Indonesia. Pancasila memiliki peranan penting sebagai dasar etika dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia. Etika Pancasila sendiri terkandung dalam sila-
sila Pancasila dan mengatur perilaku masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam
etika Pancasila adalah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

3.2. Saran
Pancasila sekiranya menjadi pedoman hidup kita dalam berbangsa dan bernegara.
Memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-
hari sebagai warga negara sebagai wujud dari ciri dan kepribadian dari bangsa
Indonesia.

6
DAFTAR PUSTAKA

 Gracya, Safira Talenta., dan Fatma Ulfatun Najicha. 2023. Pentingnya Peran
Pancasila Sebagai Sistem Etika Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara.
https://www.researchgate.net/publication/371856394.
 Harahap, Emmi Kholilah. 2018. Pancasila Berkehidupan Dalam Etika
Kebangsaan. STAI Ma’arif: Jambi.
 Amri, Sri Rahayu. Pancasila Sebagai Sistem Etika. Vol.08. 2018. hal. 760-768.
 Wilananda, Tantri., Frans Naibaho., dan Ario Pamungkas. 2021. Penerapan
Etika Pancasila Dalam Konteks Kehidupan Perkuliahan. Universitas Esa
Unggul: Jakarta Barat
 Aini, Nurassyifa Qurotul., dan Dinie Anggraeni Dewi. 2022. Sistem Etika
Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jurnal Pendidikan
Tambusai.
 Akbar, Muhammad Abyan. 2023. Etika Generasi Milenial Sebagai Perwujudan
Nilai-Nilai Pancasila. http://ejurnal.stie-trianandra.ac.id/index.php/inovasi.

Anda mungkin juga menyukai