Anda di halaman 1dari 11

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan,
kemanusian, persatuan, kerakyatan dan keadilan

KELOMPK 4 :
 DWINA EFIAL FATHIA RIZKI ( 23136096 )
 ALYA SALSABILLA PUTRI ( 23137034 )
 ALFITO NOVEL ( 23137036 )
 MUHAMMAD ALFARILA JAFA ( 23137041 )
 MUHAMMAD RAFI ANANDA ( 23137042 )
 OLLIVIA MAHARANI ( 23323018 )
 OTONI ELSAFAT ZAMILI ( 23323019 )
 RENDY ANANDA DARLIS ( 23323020 )

DOSEN PENGAMPUH :
ATRI WALDI, M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan
hidayahNya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Pancasila sebagai Sistem Etika tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pancasila sebagai Sistem Etika.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Atri Waldi, M.Pd selaku dosen pengampuh
mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan pada bidang Pendidikan Pancasila. Kami mengucapkan terima kasih
juga kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kita dapat
menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu, kami meminta kritik dan saran diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Dan
kami berharap semoga para pembaca dapat menambah pengetahuan dari makalah yang kami
buat.

Padang, 8 September 2023

Penyusun
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................. 1

B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 1

C. TUJUAN ................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2

A. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika ............................................. 2-3

B. Alasan da Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai Sistem Etika ................. 3-4

C. Tantangan dan Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika ........................................... 4-5

BAB III PENUTUP ............................................................................................................6

A. KESIMPULAN....................................................................................................... 6

B. SARAN ................................................................................................................... 6

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 7


ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila memiliki peran - peran yang sangat penting bagi masyarakat berbangsa
dan bernegara di Indonesia. Peran Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila sebagai cita –
cita bangsa, Pancasila sebagai pedoman atau landasan hidup bagi bangsa Indonesia, dan
Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sistem etika tujuannya
untuk mengembangkan dimensi moral pada setiap individu sehingga dapat mewujudkan
sikap yang baik dalam berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
Menurut Aristoteles, pengertian etika menjadi dua yaitu Terminius Technikus dan
Manner and Custom. Terminius Technikus merupakan etika yang dipelajari
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan
manusia. Sedangkan Manner and Custom merupakan suatu pembahasan etika yang
berhubungan atau berkaitan dengan tata cara dan adat kebiasaan yang melekat dalan kodrat
manusia atau in herent in human nature yang sangat terkait dengan arti baik dan buruk suatu
perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.
Etika Pancasila adalah cabang yang terkandung dalam sila Pancasila digunakan untuk
mengatur kehidupan masyarakat berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Dalam
etika Pancasila dikemukakan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika?
2. Apa alasan dan Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai Sistem Etika?
3. Apa Tantangan dan Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika.
2. Untuk mengetahui Alasan dan Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai Sistem
Etika
3. Untuk mengetahui Tantangan dan Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika


Etika merupakan ilmu tentang kesusilaan dan perilaku manusia yang
berhubungan dengan orang lain sesuai prinsip dan aturan tentang tingkah laku yang benar.
Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu "Ethikos" yang artinya berasal
dari suatu kebiasaan. Etika berkaitan dengan nilai yang baik maupun buruk perilaku manusia,
dan kebiasaan seseorang melakukan hal yang baik. Etika meliputi norma-norma yang
berasal dari nurani setiap manusia untuk kebaikan bersama dimana norma tersebut
akan menjadi pedoman atau aturan manusia dalam bertingkah laku.
Pancasila sebagai sistem etika berasal dari nilai- nilai yang terkandung dalam kelima
sila di Pancasila mulai dari ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,dan keadilan.
Pada nilai ketuhanan menciptakan nilai spiritual dan taat beribadah untuk mendekatkan diri
kepada Tuhan, serta toleransi kepada yang berbeda keyakinan. Pada nilai
kemanusiaan menciptakan kerjasama dan tolong menolong kepada orang lain. Pada nilai
persatuan menciptakan sikap solidaritas dan cinta tanah air. Pada sila kerakyatan
menciptakan nilai untuk menghargai setiap perbedaan karena Indonesia yang sangat
beragam. Sedangkan pada nilai keadilan menciptakan sikap peduli terhadap sesama.
Nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan cita- cita bangsa
Indonesia, sehingga bangsa Indonesia harus mewujudkan dalam kehidupan sehari-
hari. Etika pancasila akan membetuk kepribadian dengan nilai dan kebiasaan yang akan
tumbuh dalam Masyarakat
.
 Aliran-aliran Etika :
Ada beberapa aliran etika yang dikenal dalam bidang filsafat, meliputi etika
keutamaan, teleologis, dan deontologis.
1. Etika keutamaan atau etika kebajikan adalah teori yang mempelajari keutamaan
(virtue), artinya mempelajari tentang perbuatan manusia itu baik atau buruk.
2. Etika teleologis adalah teori yang menyatakan bahwa hasil dari tindakan moral
menentukan nilai tindakan atau kebenaran tindakan dan dilawankan dengan
kewajiban.

2
3. Etika deontologis adalah teori etis yang bersangkutan dengan kewajiban moral
sebagai hal yang benar dan bukannya membicarakan tujuan atau akibat.

 Etika Pancasila :
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang djabarkan dari sila-sila Pancasila untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh
karena itu, dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan.

 Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika :


Etika Pancasila diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
sebab berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup. Namun, diperlukan kajian kritis-
rasional terhadap nilai-nilai moral yang hidup tersebut agar tidak terjebak ke dalam
pandangan yang bersifat mitos.

B. Alasan dan Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai Sistem Etika


Dinamika Pancasila sebagai sistem etika akan mengalami ancaman diantaranya :
1. Berubahnya tatanan kehidupan sosial dan budaya Masyarakat.
2. Lunturnya wibawa pemerintahan.
3. Munculnya konsep ekonomi liberal dan kapitalisme.
4. Penegak hukum yang tidak menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.
5. Pemanfaatan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk hal-hall negative.

Alasan yang kokoh mengenai Dinamika Pancasila sebagai Sistem Etika yaitu
pertama, pada zaman Orde Lama, pemilu dilaksanakan dengan semangat demokrasi yang
di ikuti banyak partai politik, namun pemilu itu dimenangkan oleh empat partai politik,
yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Nahdhatul Ulama (PNU), Partai Komunis
Indonesia (PKI), dan Partai Muslimin Indonesia (PARMUSI).
Selanjutnya, pada zaman Orde Baru sistem etika Pancasila di simpan pada bentuk
penataran P-4. Pada saat zaman ini lah muncul konsep humanism yaitu manusia
Indonesia seutuhnya untuk menjadi gambaran manusia yang berkarakter benar dan akhlak
yang terpuji serasi dengan nilai Pancasila.

3
Maka warga negara seutuhnya pada pandangan Orde Baru, adalah Masyarakat sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang secara karakter monodualistik, yaitu
makhluk Rohani sekaligus makhluk jasmani, dan makhluk perseorangan dan
bersosialisasi. Misalnya penyelewenangan (penyalahgunaan kekuasaan) dapat
dihilangkan. Sebagai Masyarakat Indonesia perilaku tidak boleh bertentangan dengan
Pancasila dan harus bisa meninggikan nilai-nilai yang adamenjadi suatu hal yang lebih
memberikan faedah kepada banyak orang.

C. Tantangan dan Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika


Sejak terjadinya krisis multidimensi, muncul ancaman yang serius terhadap
persatuan dan kesatuan bangsa dan terjadinya kemunduran dalam pelaksanaan etika politik,
yang melatar belakangi munculnya TAP MPR No. VI Tahun 2001 tentang etika kehidupan
berbangsa. Krisis multi dimensi mengakibatkan terjadinya konflik sosial yang
berkepanjangan, demonstrasi dimana-mana, munculnya keinginan rakyat untuk integrasi
bangsa, dan lain-lain. Hal ini akibat dari menurunya sikap sopan santun da budi luhur dalam
pergaulan sosial, menurunya tingkat kejujuran dan Amanah dalam kehidupan berbangsa.

 Tantangan terhadap Sistem Etika Pancasila pada Orde Lama berupa sikap otoriter
dalam pemrintahan sebagaimana yang tercermin dalam penyelenggaraan negara yang
menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Hal tersebut tidak sesuai dengan etika
Pancasila yang lebih menonjolkan semangat musyawarah untuk mufakat.
 Tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada zaman Orde Baru terkait dengan
masalah NKK (Nepotisme, Kolusi, dan Korupsi) yang merugikan penyelenggaraan
negara. Hal tersebut tidak sesuai dengan keadilan sosial karena nepotisme, kolusi, dan
korupsi hanya menguntungkan segelintir orang atau kelompok terntentu.
 Tantangan terhadap Sistem Etika Pancasila pada era Reformasi berupa eforia
kebebasan berpolitik sehingga mengabaikan norma-norma moral. Misalnya,
munculnya anarkisme yang memaksakan kehendak dengan mengatasnamakan
kebebasan berdemokrasi.

4
Hakikat Pancasila sebagai Sistem Etika :
 Hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan
sebagai penjamin prinsip-prinsip moral. Artinya, setiap perilaku warga negara harus
didasarkan atas nilai-nilai moral yang bersumber pada norma agama.
 Hakikat sila kemanusian terletak pada actus humanus, yaitu tindakan manusia ynag
mengandung implikasi dan konsekuensi moral yang dibedakan dengan actus homini,
yaitu tindakan manusia yang biasa.
 Hakikat sila persatuan terletak pada kesedian untuk hidup bersama sebagai warga
negara yang mementingkan masalah bangsa di atas kepentingan individua atau
kelompok.
 Hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah untuk mufakat. Artinya,
menghargai diri sendiri sama halnya dengan menghargai orang lain.
 Hakikat sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan perwujudan dari
sistem etika yang tidak menekankan pada kewajiban semata (deontologis) atau
menekankan pada tujuan belaka (teleologis), tetapi lebih menonjolakan keutamaan
(virtue ethics) yang terkandung dalam nilai keadilan itu sendiri.
5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pancasila dan etika adalah dua gambaran yang tidak boleh disisihkan lantaran isinya
ialah suatu sistem yang menciptakan suatu kepaduan yang utuh serta bertautan antara
dengan lainnya yang dijadikan paduan dalam kehidupan bermasyarakat. Implementasi
Pancasila sebagai sistem etika mampu terbentuk jika pemerintah serta masyarakat bisa
melaksanakan nilai serta sila yang terdapat Pancasila dengan kesamarataan warga negara.
Perlunya Pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa,dan bernegara bertujuan untuk :
o Memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dan
menjalankan kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek
o Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
o Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksaan nilai-nilai etika dan
moraldalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
B. SARAN
Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, untuk ke depannya
kami sebagai penulis akan berusaha untuk membuat makalah dengan lebih baik
lagi.Demikianlah makalah ini kami buat, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan pembaca sekalian. Kami mohon maaf jika ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, kurang dimengerti dan lugas. Dan kami juga
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini.
6
Daftar Pustaka

https://sipejar.um.ac.id/mod/resource/view.php?id=674668

https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/download/1327/517

https://www.studocu.com/id/login

https://iqipedia.com/2022/01/22/konsep-dan-urgensi-pancasila-sebagai-sistem-etika/

https://sipejar.um.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=235592#:~:text=Pancasila

%20sebagai%20sistem%20etika%20mendasarkan,indonesia%20dalam%20semua

%20aspek%20kehidupannya
7

Anda mungkin juga menyukai