Disusun Oleh :
Naura Ramadhani
222310040
Dosen Pengampu :
1
KATA PENGANTAR
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
saya miliki. Oleh Karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
.........................................................................................................................
5
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti yang kita ketahui, pancasila memiliki kedudukan sebagai dasar Negara
Indonesia yang mencakup nilai-nilai moral seperti kejujuran, persatuan, keadilan, dan
kemanusiaaan yang adil. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ini akan menjadi
pedoman dalam hal etika yang harus kita ikuti. Di makalah ini akan menjelaskan
konsep bagaimana Pancasila sebagai sistem etika dan juga cara mengimpelementasikan
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari yang bertujuan untuk membentuk
masyarakat yang lebih adil dan beradab.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui pancasila sebagai sistem etika
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kata pancasila berasal dari dua kata yaitu panca dan sila. Panca artinya lima,
sedangkan sila artinya dasar atau peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau
benar. Jadi, Pancasila adalah lima dasar yang diajukan acuan dalam bersikap dan
tingkah laku yang penting, baik dan benar.
Selain itu pancasila merupakan dasar negara yang dijadikan sebagai landasan
dalam pembentukan sistem hukum di Indonesia. Dengan statusnya yang menjadi dasar
landasan hukum negara, pancasila juga harus memiliki fungsi sebagai panduan atau
pedoman dalam berbagai aspek kehidupan. Pancasila memiliki kedudukan yang
penting untuk membetuk dan membangun etika bangsa ini, terutama dalam hal etika
seperti etika berpakaian, etika berbicara dan sopan santun seperti yang tercantum
dalam sila kedua pancasila.
Pancasila sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu, “etika” dan “etiket”. Etika
merupakan sistem nilai dan norma yang menentukan apa yang benar dan apa yang
salah dalam tindakan manusia, Etika hanya mengatur cara manusia dalm bertindak dan
bersikap tanpa memperhatikan kondisi fisik dari manusia. Pendekatan yang digunakan
etika adalah deskriptif moralitas. Deskriptif moralitas dalam Pancasila adalah cara
untuk melihat atau menggambarkan perilaku, moral, dan prinsip-prinsip moral secara
rinci yang terjadi di masyarakat dengan fokus pada nilai-nilai pancasila dan prinsip-
prinsip moral yang menjadi dasar Negara Indonesia. Intinya, ini adalah cara untuk
memahami apakah pancasila mempengaruhi perilaku dan tindakan yang dilakukan kita
sehari-hari.
5
Sedangkan etiket merupakan serangkain aturan yang mengatur cara berinteraksi
sosial dan hubungan antar individu yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang
harmonis, tertib serta aman dan damai. Pancasila sebagai dasar sistem nilai-nilai etika
merupakan sumber norma. Norma-norma ini mencakup nilai-nilai seperti kemanusiaan,
keadilan, demokrasi, persatuan, dan keadilan sosial. Pancasila menjadi panduan yang
harus diikuti oleh individu, pemerintah, dan lembaga-lembaga dalam tindakan dan
pengambilan keputusan.
6
dengan sistem etika yaitu dengan mengatur para politikus dalam behubungan
dengan praktik hukum, struktur sosial, komunitas, ekonomi, politik serta institusi
sosial. dengan arti lain, para penyelenggara pemerintahan dan pejabat negara harus
berprilaku sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila.
Berikut ini adalah contoh cara penerapan Pancasila yang berfungsi sebagai sistem
1. Seperti yang kita ketahui, sila yang pertama adalah “Ketuhanan Yang maha esa” itu
menunjukan kepercayaan kepada tuhan atau agama dan menjadikan nya sebagai
pondasi etika. Penerapan sila pertama sebagai sistem etika mengakui pentingnya
kepercayaan agama dalam membentuk nilai moral dan etika di masyarakat serta
menjunjung tinggi toleransi antar agama lalu menerapkan nya dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh : Indonesia adalah Negara yang memiliki beragam agama,
menghormati keyakinan dan menerima keragaman agama sebagai kekayaan budaya
tanpa melakukan diskriminasi.
2. Sila yang kedua adalah “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”. Penerapan sila
kedua sebagai sistem etika memerlukan kesadaran pada tiap pribadi dan menyadari
pentingnya menghormati dan melindungi hak setiap manusia agar menciptakan
masyarakat yang beradab, adil, dan menghargai martabat tiap manusia.
Contoh : Menjungjung tinggi hak asasi manusia, setiap manusia memiliki hak untuk
bebas berpendapat, bebas memilih organisasi, dan mendapatkan pendidikan yang
setara dan adil bagi semua warga Negara.
3. Sila yang ketiga adalah “Persatuan Indonesia”. Penerapan sila ketiga sebagai sistem
etika ini membantu menciptakan lingkungan yang mengutamakan persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat. Prinsip ini memandang semua warga
Indonesia sebagai satu kesatuan dalam keberagaman Bahasa, agama, suku, dan
budaya yang kita miliki. Contoh : Menjaga kerukunan dan kesatuan antar warga
dengan cara saling menghormati keyakinan dan tradisi budaya yang kita miliki.
7
4. Sila yang keempat adalah “Kerayaktan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan Dan Perwakilan”. Penerapan sila keempat sebagai sistem
etika menekankan pemerintahan Indonesia agar lebih demokratis. Selain itu,
implementasi sila ke empat juga bertujuan untuk membantu pengambilan keputusan
agar lebih adil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Contoh : Mengadakan
musyawarah baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat atau organisasi agar
mencapai kesepakatan bersama dalam pengambilan keputusan.
5. Sila yang kelima adalah “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Penerapan
sila kelima sebagai sistem etika bertujuan untuk membuat lingkungan yang lebih adil,
merata, dan berkeadilan sosial. Jadi, setiap warga negara berhak mendapatkan hak-hak
secara setara tanpa memandang latar belakang ekonomi, suku, ras, agama maupun
status sosial. Contoh : Mendorong pembangunan ekonomi pada setiap daerah agar
tidak ada kesenjangan sosial.
1. Korupsi masih menjadi masalah yang serius di negara kita, hal ini terjadi karena
penyalah gunaan kekuasaan para pejabat negara terhadap tugasnya dan melanggar nilai
Pancasila kelima yaitu keadilan sosial sehingga menyebabkan ketidaksetaraan dalam
masyarakat.
2. Munculnya sikap intoleransi dalam masyarakat yang melanggar nilai nilai yang terdapat
dalam Pancasila, sikap intoleransi dapat menyebabkan konflik sosial dan pelanggaran
hak asasi manusia.
8
3. Pengaruh modernsasi yang terkadang membawa dampak negatif seperti nilai-nilai
budaya tradisional yang mulai tergantikan dengan budaya global. Meski dampak
modernsasi tidak selalu membawa efek negatif tetapi kita perlu mengelola dan
mengatur hal tersebut agar tidak merugikan masyarakat dan agar sejalan dengan nilai-
nilai Pancasila.
4. Kehancuran moral yang terjadi pada generasi muda dapat menghambat perkembangan
negara, generasi muda yang minim pendidikan moral menyebabkan ia melakukan
tindakan tanpa mempertimbangkan etika dan norma-norma sosial yang berlaku. Oleh
sebab itu, pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk
prilaku dan sikap agar menciptakan masyarakat yang lebih baik lagi.
5. Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan bernegara menjadi tanda
melemahnya sikap menghargai hak sesorang terhadap pihak yang lain. Pelanggaran
HAM dalam konteks Pancasila berkaitan dengan tindakan yang melanggar dan tidak
sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab sebagaimana terkandung
dalam Pancasila.
6. Kurangnya rasa perlu berkontribusi dan kurangnya keterlibatan masyarakat dalam
mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Jika masyarakat kurang berkontribusi dalam
pembangunan, maka nilai Pancasila sebagai dasar negara dapat terkikis. Dalam konteks
Pancasila sebagai sistem etika hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan
keadilan dalam masyarakat.
Harus ada upaya yang dilakukan baik dari masyarakat maupun pemerintah untuk
mengatasi tantangan-tantangan diatas dan memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap
relevan dalan kehidupan seharu-hari.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat kita simpulkan bahwa Pancasila merupakan landasan moral dan filosofis
yang menjadi pondasi etika masyarakat Indonesia, Pancasila sebagai sistem etika
menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan termasuk hak asasi manusia. Namun seiring
berjalan nya waktu, Pancasila menghadapi beberapa tantangan seperti korupsi yang
semakin merajalela, ketidaksetaraan dalam masyarakat, kesenjangan sosial yang
semakin terlihat, dan sikap intoleransi yang menjadi ancaman dan harus di tindak
lanjuti agar menjaga keutuhan dan relevansi Pancasila sebagai sistem etika. Pentingnya
memahami dan menerapkan Pancasila sebagai sistem etika karena dengan hal tersebut
kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih bermoral, berkeadilan dan menghormati
setiap hak asasi manusia.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.insanipanengen.com/index.php/djods/article/view/7
https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/1327
11
12