Oleh
Kelompok 6
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
"Pancasila Sebagai Sistem Etika" ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah pengetahuan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
Kesimpulan...............................................................................................................................
Saran.........................................................................................................................................
REFERENSI.............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai sistem etika mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-
nilai pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan. Kelima nilai tersebut mebentuk perilaku manusia Indonesia dalam
semua aspek kehidupannya. Tujuan hal ini dilakukan agar tidak adanya
ketimpangan dalam etika agar dapat memiliki dasaran mana yang baik dan mana
yang buruk dinilai dari segi nilai luhur bangsa.
Meskipun nilai-nilai Pancasila merupakan kristalisasi nilai yang hidup dalam
realitas sosial, keagamaan, maupun adat kebudayaan bangsa Indonesia, namun
sebenarnya nilai-nilai pancasila juga bersifat universal dapat diterima
olehsiapapun dan kapanpun.
Contoh yang sering ada adalah pemakaian etika pancasila dalam berkehidupan
beragama, jika ditinjau dari segi agama maka banyak sekali etika yang
bertentangan satu sama lain dan apabila menggunakan agama dalam kehidupan
(Bersosialisasi) maka akan susah dan tidak akan adanya bhineka tunggal ika,
tetapi pancasila memberikan sedikit wejangan kepada kita bahwasanya kita dapat
bersatu dalam bhineka tunggal ika dalam pacasila terutama etika
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pancasila, sistem, dan etika?
2. Bagaimana pancasila sebagai sistem etika?
3. Bagaimana urgensi pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan?
4. Bagaimana konsep pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan?
5. Bagaimana Esensi pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan?
6. Apa saja esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika?
7. Apa alasan diberlakukannya pancasila sebagai sistem etika?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pancasila, sistem dan etika
2. Untuk mengetahui bagaimana pancasila sebagai sistem etika
3. Untuk mengetaui bagaimana urgensi pancasila sebagai sistem etika dalam
kehidupan
4. Untuk mengetahui bagaimana konsep pancasila sebagai sistem etika dalam
kehidupan
5. Untuk mengetahui bagaimana esensi pancasila sebagai sistem etika dalam
kehidupan
6. Untuk mengetahui apa saja esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem
etika
7. Untuk mengetahui alasan diberlakukannya pancasila sebagai sistem etika
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Pancasila
Pancasila berasal dari dua kata yaitu panca dan sila. Panca artinya lima,
sedangkan sila artinya dasar atau peraturan tingkah laku yang baik, yang penting
atau senonoh. Jadi, Pancasila adalah lima dasar yang dijadikan acuan dalam
bersikap dan bertingkah laku.
Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila dijadikan pedoman oleh
masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya. Nilai-nilai yang
terkandung dalam kelima asas Pancasila menjadi landasan masyarakat dalam
bersosialisasi, kehidupan beragama, hak asasi manusia, dan bekerja sama.
Menurut Notonegoro Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia, sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi
negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai
pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan
negara Indonesia.
Menurut Muhammad Yamin Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima
dan sila yang berarti sendi, asas, dasar, atau pengaturan tingkah laku yang penting
dan baik. Dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman
atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik. Menurut Ir. Soekarno
pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun menurun yang sekian abad
lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila
tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia
Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi
untuk mencapai suatu tujuan. Sistem nilai dalam pancasila adalah satu kesatuan
nilai-nilai yang ada dalam pamcasila yang saling berkaitan satu sama lain, tidak
dapat dipisahkan ataupun ditukar tempatkan karena saling berkaitan antara satu
dengan yang lain. Nilai-nilai yang dimaksud ialah :
Pertama, Nilai Ketuhanan:
Secara hierarkis, nilai ini bisa dikatakan sebagai nilai yang tertinggi karena
menyangkut nilai yang bersifat mutlak. Seluruh nilai kebaikan diturunkan dari
nilai ini (nilai ketuhanan). Suatu perbuatan dikatakan baik apabila tidak
bertentangan dengan nilai, kaidah, dan hukum Tuhan. Pandangan demikian secara
empiris bisa dibuktikan bahwa setiap perbuatan yang melanggar nilai, kaidah, dan
hukum Tuhan, baik itu kaitannya dengan hubungan kasih sayang antarsesama,
akan menghasilkan konflik dan permusuhan. Dari nilai ketuhanan menghasilkan
nilai spiritualitas, ketaatan, dan toleransi. (Ngadino Surip, dkk, 2015: 180)
Pengertian Etika
Etika adalah aturan atau norma yang mengatur tentang tingkah laku manusia.
Etika berfungsi mengatur sikap seseorang kepada orang lain, sehingga tercipta
keadaan lingkungan yang harmonis. Individu yang beretika secara tidak langsung
sedang menunjukkan intelektualitasnya.
Pengertian Etika menurut para Pakar
Pengertian Etika Menurut Aristoteles
Filsuf asal Yunani yang merupakan murid dari Plato ini mendefinisikan etika
menjadi 2 bagian berbeda. Ada terminius technicus serta manner and
cutom. Terminus technicus adalah etika yang dipelajari sebagai ilmu
pengetahuan tentang perbuatan manusia. Sementara manner and cutom artinya
etika yang berkaitan dengan tata cara dan adat kebiasaan yang melekat pada diri
manusia.
W.J.S. Poerwadarminta
H. A. Mustafa
Louis O.Kattsoff
Ahmad Amin
Etika merupakan ilmu yang berkenaan dengan arti baik dan buruk dan hal yang
seharusnya dilakukan manusia. Etika juga menyatakan tujuan yang harus manusia
capai dari setiap perbuatannya.
Sumaryono
Etika berarti suatu kebenaran dari tindakan atau perilaku manusia terkait kodrat
yang memang melekat pada diri manusia sendiri
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlaq), kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlaq, nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan masyarakat.
Secara garis besar etika dikelompokkan menjadi :
Urgensi Pancasila sebagai sistem etika antara lain ialah sebagai berikut ini:
1. Meletakkan sila-sila Pancasila sebagai sistem etika sama halnya dengan
menempatkan pancasila sebagai sumber moral dan inspirasi bagi penentu
sikap, tindakan, dan keputusan yang diambil setiap warga negara.
2. Pancasila sebagai sistem etika memberi guidance bagi setiap warga negara
sehingga memiliki orientasi yang jelas dalam tata pergaulan baik lokal,
nasional, regional, maupun internasional.
3. Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi dasar analisis bagi berbagai
kebijakan yang dibuat oleh penyelenggara negara sehingga tidak keluar
dari semangat negara kebangsaan yang berjiwa pancasilais.
4. Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi filter untuk menyaring
pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan masyarakat sebagai
dampak globalisasi yang mempengaruhi pemikiran warga negara.
2. Pancasila sebagai system etika memberi guidance bagi setiap warga negara
sehingga memiliki orientasi yang jelas dalam tata pergaulan, baik local,
nasional, regional, maupun internasional.
3. Pancasila sebagai system etika dapat menjadi dasar analisis bagi berbagai
kebijakan yang dibuat oleh penyelenggara negara sehingga tidak keluar
dari semangat negara kebangsaan yang berjiwa Pancasila.
Kedua, pada zaman Orde Baru sistem etika Pancasila diletakkan dalam bentuk
penataran P-4. Pada zaman Orde Baru itu pula muncul konsep manusiaIndonesia
seutuhnya sebagai cerminan manusia yang berperilaku dan berakhlak mulia sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila. Manusia Indonesia seutuhnya dalam pandangan Orde
Baru, artinya manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang
secara kodrati bersifat monodualistik, yaitu makhluk rohani sekaligus makhluk
jasmani, dan makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Manusia sebagai
makhluk pribadi memiliki emosi yang memiliki pengertian, kasih sayang, harga
diri, pengakuan, dan tanggapan emosional dari manusia lain dalam kebersamaan
hidup. Manusia sebagai mahluk sosial, memiliki tuntutan kebutuhan yang makin
maju dan sejahtera. Tuntutan tersebut hanya dapat terpenuhi melalui kerjasama
dengan orang lain, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itulah, sifat
kodrat manusia sebagai mahluk individu dan sosial harus dikembangkan secara
selaras, serasi, dan seimbang (Martodihardjo 1993: 171).
Manusia Indonesia seutuhnya (adalah makhluk mono-pluralis yang terdiri atas
susunan kodrat: jiwa dan raga; Kedudukan kodrat: makhluk Tuhan dan makhluk
berdiri sendiri; sifat kodrat: makhluk sosial dan mahluk individual. Keenam unsur
manusia tersebut saling melengkapi satu sama lain dan merupakan satu kesatuan
yang bulat. Manusia Indonesia menjadi pusat persoalan, pokok dan pelaku utama
dalam budaya Pancasila. (Notonagoro dalam Asdi, 2003: 17-18).
Ketiga, sistem etika Pancasila pada era reformasi tenggelam dalam eforia
demokrasi. Namun seiring dengan perjalanan waktu, disadari bahwa demokrasi
tanpa dilandasi sistem etika politik akan menjurus pada penyalahgunaan
kekuasaan, serta machiavelisme (menghalalkan segala cara untuk mencapi
tujuan). Sofian Effendi, Rektor Universitas Gadjah Mada dalam sambutan
pembukaan Simposium Nasional Pengembangan Pancasila sebagai Paradigma
Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan Nasional (2006: xiv) mengatakan sebagai
berikut.
“Bahwa moral bangsa semakin hari semakin merosot dan semakin hanyut
dalam arus konsumerisme, hedonisme, eksklusivisme, dan ketamakan
karena bangsa Indonesia tidak mengembangkan blueprint yang berakar
pada sila Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Pertama, tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada zaman Orde Lama
berupa sikap otoriter dalam pemerintahan sebagaimana yang tercermin dalam
penyelenggaraan negara yang menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Hal
tersebut tidak sesuai dengan sistem etika Pancasila yang lebih menonjolkan
semangat musyawarah untuk mufakat.
Kedua, tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada zaman Orde Baru terkait
dengan masalah NKK (Nepotisme, Kolusi, dan Korupsi) yang merugikan
penyelenggaraan negara. Hal tersebut tidak sesuai dengan keadilan sosial karena
nepotisme, kolusi, dan korupsi hanya menguntungkan segelintir orang atau
kelompok tertentu.
Ketiga, tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada era Reformasi berupa
eforia kebebasan berpolitik sehingga mengabaikan norma-norma moral. Misalnya,
munculnya anarkisme yang memaksakan kehendak dengan mengatasnamakan
kebebasan berdemokrasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Pancasila dan etika adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena
merupakan suatu sistem yang membentuk satu kesatuan yang utuh, saling
berkaitan satu dengan yang lain yang dijadikan pedoman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila
Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, di dalam etika Pancasila terkandung nilai-
nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai
tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek
kehidupannya. Pentingnya pancasia sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia
ialah menjadi rambu normatif untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Dengan demikian, pelanggaran dalam
kehidupan bernegara, seperti korupsi (penyalahgunaan kekuasaan) dapat
diminimalkan
.
Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik tulisan
maupun bahasan kami sajikan oleh karena itu mohon diberikan sarannya agar
kami bisa membuat makalah lebih baik, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua, menjadi wawasan kita dalam memahami paragraf.
REFERENSI
https://www.google.com/search?
q=pancasila+sebagai+sistem+etika&oq=pancasila+sebagai+sistem+&aqs=chrome
.2.69i57j0i512l8.7952j0j4&client=ms-android-xiaomi-rvo2&sourceid=chrome-
mobile&ie=UTF-8
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/
1844390017/03TUGAS1_PANCASILA_RETNO
%2520INDRIANI_1844390017.pdf&ved=2ahUKEwi_meLv3qr6AhU5RmwGHd
fRDEAQFnoECA0QAQ&usg=AOvVaw2IJwJht5Py6R2zJLR-4r-M
https://sipejar.um.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=235592
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-malang/pancasila-
education-pancasila-education/makalah-pancasila-sebagai-sistem-etika/23134423
https://kesbangpol.magelangkab.go.id/home/detail/pengertian-pancasila/381
https://osf.io/mept8/download/?format=pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem
file:///C:/Users/hp/Downloads/11%20Pancasila%20Sebagai%20Sistem
%20Etika.pdf
https://lms--paralel-esaunggul-ac-id.webpkgcache.com/doc/-/s/lms-
paralel.esaunggul.ac.id/mod/resource/view.php?id=208239
https://brainly.co.id/tugas/21050104