Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PANCASILA

”PANCASILA SEBAGAI SUMBER ETIKA”


DOSEN PENGAMPU: Helda Yuliani, S.Pd.,
M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 3:


SITI NADHIR NUR C. C050423044
M.FATIH AR-RAHMAN C050423012
AISHA FATTAHYA PUTRI C050423035

PRODI SISTEM INFORMASI KOTA CERDAS 1A


POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kelompok saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Pancasila sebagai Sistem Etika tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk
memenuhi tugas dari dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pancasila sebagai Sistem Etika
Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ahmad Samawi,
MHum selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan pada bidang Pendidikan Pancasila.
Saya ucapkan terima kasih juga
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kita dapat
menyelesaikan tugas ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kelompok saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Pancasila sebagai Sistem Etika tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk
memenuhi tugas dari dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pancasila sebagai Sistem Etika
Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ahmad Samawi,
MHum selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan pada bidang Pendidikan Pancasila.
Saya ucapkan terima kasih juga
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kita dapat
menyelesaikan tugas ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kelompok saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Pancasila sebagai Sistem Etika tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk
memenuhi tugas dari dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pancasila sebagai Sistem Etika
Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ahmad Samawi,
MHum selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan pada bidang Pendidikan Pancasila.
Saya ucapkan terima kasih juga
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kita dapat
menyelesaikan tugas ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kelompok saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Pancasila sebagai Sistem Etika tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk
memenuhi tugas dari dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pancasila sebagai Sistem Etika
Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ahmad Samawi,
MHum selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan pada bidang Pendidikan Pancasila.
Saya ucapkan terima kasih juga
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kita dapat
menyelesaikan tugas ini
Kata Pengantar

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Makalah ini berjudul "Pancasila Sebagai Sumber Etika,"
yang membahas hubungan antara Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia dengan etika dalam kehidupan bermasyarakat.
Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter
dan moral masyarakat. Etika merupakan bidang studi yang
berkaitan dengan tindakan manusia dan nilai-nilai dalam
masyarakat.
Dalam makalah ini, kami akan menguraikan makna dan
relevansi Pancasila sebagai sumber etika dalam konteks
masyarakat saat ini. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua yang telah membantu kami dalam penulisan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki
keterbatasan, dan kami sangat menghargai kritik dan saran untuk
perbaikan di masa depan. Semoga makalah ini bermanfaat
dalam memahami peran Pancasila dalam membentuk
masyarakat yang adil dan berkeadilan.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Penyusun kelompok 3
Banjarmasin, 20 oktober 2023
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.....................................4
Bab I.............................................................4
Pendahuluan.................................................4
Bab II............................................................6
Tinjauan Pustaka..........................................6
BAB III.........................................................8
PEMBAHASAN............................................8
1. Kelompok Agama:....................................13
2. Aktivis Hak Asasi Manusia:.....................14
3. Komunitas Adat:......................................14
4. Pelaku Bisnis:..........................................14
5. Pemerintah dan Partai Politik:.................14
BAB IV.........................................................15
PENUTUP.....................................................15
1.1 Kesimpulan............................................15
1.2 Saran.....................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................16
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa
yang telah
memberikan rahmat
dan
hidayahNya
sehingga kelompok
saya dapat
menyelesaikan
tugas makalah
yang berjudul
Pancasila sebagai
Sistem Etika tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari
penulisan makalah
ini yaitu untuk
memenuhi tugas dari
dosen
pengampu mata
kuliah Pendidikan
Pancasila. Selain itu,
makalah ini juga
bertujuan untuk
menambah wawasan
tentang Pancasila
sebagai Sistem Etika
Saya ucapkan terima
kasih kepada Bapak
Dr. Ahmad Samawi,
MHum selaku dosen
pengampu mata
kuliah Pendidikan
Pancasila yang telah
memberikan tugas
ini sehingga dapat
menambah
pengetahuan pada
bidang Pendidikan
Pancasila. Saya
ucapkan terima kasih
juga
kepada semua
pihak yang telah
membagi sebagian
pengetahuannya
sehingga kita
dapat
menyelesaikan tugas
ini.
Kami menyadari
bahwa makalah yang
kami tulis ini masih
jauh dari kata
sempurna.
Maka dari itu, kami
meminta kritik dan
saran diharapkan
demi kesempurnaan
makalah ini.
Dan kami berharap
semoga para
pembaca dapat
menambah
pengetahuan dari
maklah yang
kami bua
Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pancasila, sebagai dasar negara Republik Indonesia, telah
menjadi landasan moral dan etika yang sangat penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam dinamika
masyarakat yang semakin kompleks dan global, Pancasila tetap
menjadi pilar fundamental dalam membimbing perilaku individu
dan kelompok, serta dalam membentuk karakter moral dan etika
masyarakat Indonesia.
Konsep Pancasila lahir dari perjuangan panjang para pendiri
bangsa Indonesia dalam mencari identitas nasional yang
inklusif, yang mampu mengakomodasi keragaman budaya,
agama, dan suku bangsa yang ada di Indonesia. Oleh karena itu,
Pancasila bukanlah sekadar sebuah ideologi politik, tetapi juga
suatu kerangka nilai yang mencakup prinsip-prinsip moral yang
mengatur tata nilai dalam masyarakat.
Pancasila terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia. Kelima sila ini memuat nilai-nilai etis yang
menjadi pedoman bagi perilaku individu dan tata kelola negara.
Makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam konsep
Pancasila sebagai sumber etika. Kami akan menjelaskan makna
dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila dan
bagaimana hal tersebut memengaruhi tindakan moral individu
dan kebijakan publik. Kami juga akan mengkaji relevansi
Pancasila dalam menghadapi berbagai tantangan etika dan moral
dalam kehidupan masyarakat modern.
Dalam perkembangan sejarah, Pancasila telah terbukti menjadi
pedoman moral dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk
politik, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, memahami
bagaimana Pancasila berperan sebagai sumber etika sangat
penting dalam konteks pembangunan dan perwujudan
masyarakat yang adil, beradab, dan berkeadilan.
Kesimpulannya, Pancasila bukanlah sekadar doktrin politik atau
ideologi semata, melainkan juga sumber etika yang mendalam
dan relevan dalam membentuk perilaku moral dan etis dalam
masyarakat Indonesia. Melalui analisis yang mendalam tentang
Pancasila sebagai sumber etika, makalah ini berusaha
memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana
prinsip-prinsip Pancasila memengaruhi dan membimbing etika
dalam kehidupan kita sehari-hari.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana PANCASILA memengaruhi etika individu dan
masyarakat di Indonesia?
2. Bagaimana PANCASILA dapat mengatasi tantangan etika
kontemporer di masyarakat Indonesia, seperti korupsi dan
ketidakadilan?
3. Apa pandangan berbagai kelompok masyarakat terkait dengan
penerapan etika PANCASILA, dan apakah terdapat perbedaan
interpretasi antara kelompok tersebut?
1.3. Tujuan
1. Menjelaskan makna dan nilai-nilai Pancasila dalam etika.
2. Menerangkan bagaimana pancasila mengatasi tantangan etika
kontemporer dan dalam politik.
3. menjelaskan perbedaan pandangan masyarakat terhadap
penerapan etika pancasila.

Bab II
Tinjauan Pustaka
Pancasila sebagai sistem etika. Pancasila merupakan dasar negara
Indonesia yang terdiri dari lima prinsip yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia. Pancasila juga dianggap sebagai sistem etika karena
mengandung nilai-nilai moral dan norma-norma yang harus dipegang
oleh seluruh warga negara Indonesia.

Pancasila sebagai sistem etika memiliki peran penting dalam


kehidupan bermasyarakat. Dalam konteks ini, Pancasila dapat
menjadi pedoman bagi setiap individu untuk berperilaku baik dan
menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Selain itu, Pancasila juga dapat
menjadi landasan dalam pembentukan hukum dan kebijakan publik
yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun demikian, terdapat beberapa tantangan dalam implementasi
Pancasila sebagai sistem etika di Indonesia. Salah satunya adalah
kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai
Pancasila sehingga seringkali terjadi pelanggaran terhadap prinsip-
prinsip tersebut. Selain itu, adanya kepentingan politik dan ekonomi
tertentu juga dapat menghalangi implementasi Pancasila sebagai
sistem etika.

Dalam rangka mengatasi tantangan tersebut, diperlukan upaya untuk


meningkatkan pemahaman masyarakat akan nilai-nilai Pancasila
melalui pendidikan dan sosialisasi yang tepat. Selain itu, pemerintah
juga perlu memastikan bahwa kebijakan publik yang dibuat selaras
dengan prinsip-prinsip Pancasila serta menindak tegas pelanggaran
terhadap prinsip-prinsip tersebut. Dengan demikian, implementasi
Pancasila sebagai sistem etika dapat berjalan dengan baik dan
memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pancasila memengaruhi etika individu dan
masyarakat di Indonesia
Etika merupakan ilmu tentang kesusilaan dan perilaku
manusia yang berhubungan dengan orang lain sesuai prinsip dan
aturan tentang tingkah laku yang benar. Secara etimologis, kata
etika berasal dari bahasa Yunani yaitu "Ethikos" yang artinya
berasal dari suatu kebiasaan. Etika berkaitan dengan nilai yang
baik maupun buruk perilaku manusia, dan kebiasaan seseorang
melakukan hal yang baik. Etika meliputi norma-norma yang
berasal dari nurani setiap manusia untuk kebaikan bersama
dimana norma tersebut akan menjadi pedoman atau aturan
manusia dalam bertingkah laku.
Pancasila adalah dasar negara Indonesia, yang terdiri
dari lima prinsip atau sila yang merumuskan nilai-nilai dasar
yang harus dijunjung tinggi oleh individu dan masyarakat
Indonesia. Pancasila memiliki pengaruh yang kuat terhadap
etika individu dan masyarakat di Indonesia. Di bawah ini adalah
pembahasan tentang bagaimana Pancasila memengaruhi etika
individu dan masyarakat Indonesia:
1. Keberagaman dan Kesatuan: Salah satu prinsip Pancasila
adalah "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan". Ini
menggarisbawahi pentingnya beragam pendapat dan
pandangan dalam pengambilan keputusan, namun
dengan tujuan mencapai kesatuan dan persatuan. Hal ini
memengaruhi etika individu untuk menghormati dan
menerima keberagaman budaya, agama, dan etnis, serta
berusaha untuk mencapai konsensus dalam perbedaan.
2. Keadilan Sosial: Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila
mendorong etika individu untuk memerangi
ketidaksetaraan dan mendukung kesejahteraan sosial. Ini
mendorong etika untuk berbagi dengan mereka yang
kurang beruntung dan berkontribusi pada pembangunan
masyarakat yang lebih adil.
3. Ketuhanan Yang Maha Esa: Prinsip ini mencerminkan
nilai-nilai agama dalam Pancasila. Hal ini memengaruhi
etika individu dengan mendorongnya untuk menjalankan
nilai-nilai moral dan etika yang sesuai dengan agama
yang mereka anut, serta menghormati agama-agama lain.
4. Musyawarah dan Mufakat: Pancasila mendorong
musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan.
Hal ini memengaruhi etika individu untuk bersikap
terbuka terhadap pandangan orang lain, mendengarkan
pendapat mereka, dan mencari kesepakatan bersama.
Etika musyawarah dan mufakat ini juga memengaruhi
bagaimana masyarakat mengelola konflik dan mencari
solusi yang damai.
5. Kepatriotan Kepada Negara: Prinsip ini mendorong etika
individu untuk mencintai negara mereka dan
berkontribusi pada pembangunan negara. Ini mencakup
kewajiban untuk membayar pajak, patuh pada hukum,
dan berpartisipasi dalam kegiatan positif untuk kemajuan
masyarakat.
6. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Pancasila
mendorong etika individu untuk berperilaku secara
manusiawi, menghormati hak asasi manusia, dan
menghindari perlakuan yang tidak adil atau diskriminatif
terhadap individu atau kelompok.
Pancasila juga memengaruhi pembentukan
hukum dan peraturan di Indonesia, yang secara langsung
mempengaruhi etika dan perilaku masyarakat. Nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila diintegrasikan dalam
pendidikan di Indonesia, yang membentuk etika individu
sejak usia dini.
Dengan demikian, Pancasila memainkan peran
penting dalam membentuk etika individu dan masyarakat
di Indonesia dengan mengedepankan nilai-nilai
demokrasi, keadilan sosial, toleransi, dan patriotisme.
Nilai-nilai ini memandu tindakan dan keputusan individu
dan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan
mereka.

3.2 Pancasila dalam mengatasi tantangan etika


seperti korupsi dan ketidakadilan.
Di dunia ini dalam sistem pemerintahan pastilah akan
terjadi berbagai macam penyelewenang yang terjadi, baik yang
dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Para pejabat-
pejabat yang memiliki kekuasaan sering menyalahgunakan
kekuasaan tersebut dan menggunakannya untuk kepentingan
mereka sendiri tanpa memikirkan kepentingan-kepentingan
bangsa dan negaranya. Salah satu tindakan penyelewengan yang
sangat sering terjadi bahkan sampai sekarang ini adalah
korupsi. Korupsi adalah suatu tindakan dimana seseorang
menyalahgunakan uang negara secara diam-diam untuk
kepentingan pribadi atau pun kepentingan lain yang bukan
menjadi urusan negara. Hal itu jika semakin marak terjadi, maka
akan berdampak sangat besar bagi negara dan hal itu akan
membuat negara tersebut terganggu dalam bidang ekonominya.
Jika ekonomi terganggu, maka kehidupan negara tersebut juga
akan terancam bahaya.
Banyak negara-negara di dunia ini yang mengalami
penyelewengan tindakan korupsi, salah satunya adalah negara
kita Indonesia. Di Indonesia korupsi adalah hal yang sangat
marak terjadi di pemerintahan, hal tersebut terjadi karena
banyak faktor, salah satunya yaitu rendahnya kekuatan iman
yang dimiliki pejabat. Pejabat harus memiliki iman yang kuat
agar tidak mudah terpengaruhi oleh sesuatu yang menggiurkan.
Walaupun sudah didirikannya KPK untuk memberantas korupsi,
hal itu tidaklah cukup untuk menghilangkan korupsi di
Indonesia. Pemerintah harus lebih tegas terhadap pelanggaran-
pelanggaran yang terjadi agar hal-hal yang buruk tidak akan
terjadi pada Indonesia.
Indonesia mempunyai suatu sumber dan pandangan yang
harus digunakan sebagai pedoman dalam melakukan segala
sesuatu yaitu Pancasila. Pancasila merupakan ideologi dasar
dalam kehidupan bagi negara Indonesia bukan hanya sebuah
ideologi tetapi, Pancasila merupakan prinsip yang harus di
miliki oleh setiap warga negara Indonesia. Dengan pengertian
tersebut kita dapat memaknai bahwa dalam setiap melakukan
segala sesuatu kita harus berpegangan pada Pancasila yang
merupakan prinsip dasar negara kita. Jika kita melakukan suatu
kegiatan dengan berdasarkan pada Pancasila maka kehidupan
antar masyarakat akan terjalin dengan sangat baik, begitu juga
dengan pemerintahan.
Dalam Pancasila terdapat lima sila yang dimana setiap
sila-sila itu memiliki arti yang berbeda tetapi memiliki tujuan
yang satu yaitu menciptakan dan mewujudkan cita-cita negara
Indonesia. Seperti yang telah dijelaskan bahwa korupsi
merupakan salah 1 penyelewangan yang marak terjadi di
Indonesia. Tindakan tersebut bukan hanya melanggar aturan
negara tetapi hal itu juga telah melanggar ideologi dan prinsip
terhadap Pancasila. Dengan menyelewengnya tindakan terhadap
Pancasila hal tersebut akan membuat cita-cita yang didambakan
oleh negara dan bangsa lama kelamaan akan menjadi hancur.
Maka dari itu terdapat hal penting dalam tindakan korupsi
terhadap Pancasila yaitu dengan kita melakukan tindakan
korupsi kita sama saja telah menghancurkan Pancasila yang
telah susah payah dibuat oleh pendiri bangsa kita yang berjuang
mati-matian.
Sila pertama yang berbunyi “Ke-Tuhanan Yang Masa
Esa” jika kita melakukan tindakan korupsi berarti sama saja kita
telah membohongi Tuhan. Sila kedua yang berbunyi
“Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab” sila ini memiliki makna
untuk memperlakukan sesama manusia sebagai mana mestinya
dan melakukan tindakan yang benar, bermartabat, adil terhadap
sesama manusia sebagaimana mestinya. Dengan melakukan
korupsi, berarti sama saja telah melangggar sila kedua ini karena
telah melakukan tindakan yang memperlakukan kekuasaan dan
kedudukan sebagai tempat untuk mendapatkan hal yang
diinginkan demi kebahagiaan diri sendiri dan juga membuat
orang lain menjadi rugi karena tindakan korupsi tersebut.
Sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia” yang
memiliki makna bahwa kedudukan masyarakat/rakyat itu sama
di depan mata hukum tanpa membeda-bedakan serta mendapat
perlakuan yang sama di depan hukum sehingga, dengan
melakukan korupsi berarti sama saja telah melanggar sila ini.
Korupsi merupakan tindakan yang dapat menghilangkan
kepercayaan masyarakat sehingga hal tersebut akan membuat
rakyat merasa menjadi terintimidasi dan tidak peduli lagi
terhadap tindakan yang telah dilakukan oleh pemerintah. Lama
kelamaan, hal ini akan membuat Indonesia menjadi tidak
harmonis.
Sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan Yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyahwarataan dan Perwakilan” dengan melakukan
tindakan korupsi berarti kita juga telah melanggar sila keempat
ini karena sila ini mengandung makna untuk bermusyawarah
dalam melakukan dan menentukan segala sesuatu agar
tercapainya keputusan bersama yang berdampak baik
bagi Indonesia. Tetapi, dengan korupsi itu sama saja telah
melakukan tindakan dengan keputusan sendiri dan hal itu tidak
baik karena dalam menentukan dan melakukan segala sesuatu
haruslah berdasarkan keputusan bersama karena Indonesia
sangat menjunjung tinggi musyawarah. Jika melakukan tindakan
korupsi berarti sama saja telah meremehkan kekuatan
musyawarah dan hal itu akan membuat negara menjadi terpecah
belah.
Sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia” dengan adanya korupsi berarti telah
melakukan tindakan yang melenceng dari sila ini karena sila ini
memiliki makna yaitu adil terhadap sesama dan menghormati
setiap hak-hak yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Dengan
tindakan korupsi menunjukan ketidakadilan antar pemerintah
dan masyarakat. Bukan hanya itu juga ketidakadilan terhadap
negara sendiri karena telah menggunakan sesuatu yang bukan
haknya untuk dijadikan kenikmataan bagi diri sendiri tanpa
memikirkan tujuan awalnya hal tersebut dilakukan.
Etika Pancasila adalah nilai luhur dalam beretika yang
dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Oleh karena itu, dalam etika Pancasila terkandung
nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia
Indonesia dalam semua aspek kehidupannya. Indonesia
memakai Pancasila sebagai sistem etika yang berdasarkan
dengan nilai dari kelima Pancasila. Kelima sila ini berfungsi
sebagai sistem aturan, atau pedoman bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, dan berbangsa
dalam kesehariannya.

3.3 Pandangan Berbagai Kelompok Masyarakat


terkait Penerapan Etika PANCASILA di Indonesia
dan Perbedaan Interpretasi
PANCASILA, sebagai landasan ideologi negara
Indonesia, memainkan peran sentral dalam membentuk etika
individu dan masyarakat. Namun, interpretasi nilai-nilai
PANCASILA dan penerapannya dalam konteks yang beragam
seringkali menjadi subjektif dan dapat bervariasi di antara
berbagai kelompok masyarakat. Ini menciptakan beragam
pandangan dan pendekatan yang tercermin dalam pemahaman
masyarakat tentang bagaimana PANCASILA harus diterapkan.
Berikut adalah beberapa pandangan yang mungkin ada dalam
berbagai kelompok masyarakat dan perbedaan interpretasi yang
mungkin muncul:

1. Kelompok Agama:
- Kelompok agama mungkin memiliki pandangan yang
beragam tentang PANCASILA. Beberapa kelompok mungkin
lebih menekankan nilai-nilai agama dalam PANCASILA, seperti
Ketuhanan Yang Maha Esa. Mereka mungkin berpendapat
bahwa etika individu dan masyarakat harus sangat terkait
dengan prinsip-prinsip agama yang mereka anut. Namun, ada
juga kelompok masyarakat yang lebih inklusif dan melihat
PANCASILA sebagai alat untuk mempromosikan kerukunan
antaragama.
2. Aktivis Hak Asasi Manusia:
- Aktivis hak asasi manusia mungkin lebih menekankan nilai-
nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dalam PANCASILA.
Mereka mungkin berfokus pada perlindungan hak asasi
manusia, ketidakadilan, dan penegakan hukum yang adil.
Mereka mungkin menyoroti ketidaksesuaian antara praktik
pemerintah dan nilai-nilai PANCASILA.
3. Komunitas Adat:
- Komunitas adat mungkin melihat nilai persatuan Indonesia
sebagai cara untuk melestarikan budaya dan hak-hak mereka.
Mereka mungkin menekankan perlindungan terhadap tanah adat
dan budaya lokal sebagai bentuk penerapan etika PANCASILA.
Mereka bisa menafsirkan persatuan sebagai kerja sama antara
komunitas adat dan pemerintah dalam upaya pelestarian budaya
tradisional.
4. Pelaku Bisnis:
- Kelompok bisnis mungkin menafsirkan PANCASILA
dengan menekankan nilai ekonomi, terutama dalam konteks
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Mereka dapat
berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat adalah cara
untuk mencapai tujuan ini. Namun, perbedaan bisa muncul
dalam sejauh mana perusahaan seharusnya berkontribusi pada
kesejahteraan sosial dan lingkungan.
5. Pemerintah dan Partai Politik:
- Pemerintah dan partai politik, terutama yang berkuasa, sering
menggunakan nilai-nilai PANCASILA sebagai dasar untuk
mengatur kebijakan dan pandangan politik mereka. Interpretasi
mereka bisa sangat bervariasi, tergantung pada visi politik dan
tujuan partai atau pemerintah yang berkuasa. Terkadang,
perbedaan interpretasi ini dapat menjadi sumber perdebatan
politik dan perbedaan kebijakan.
Perbedaan interpretasi ini mencerminkan keragaman
masyarakat Indonesia dan cara berpikir yang berbeda tentang
penerapan etika PANCASILA dalam konteks yang berbeda.
Meskipun pandangan beragam ini adalah hal yang alami dalam
masyarakat demokratis yang inklusif seperti Indonesia, sangat
penting untuk mempromosikan dialog antar berbagai kelompok
masyarakat dan pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai
PANCASILA. Hal ini dapat membantu mencapai kesepakatan
dan konsensus dalam pembuatan keputusan yang lebih baik
untuk masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Selain itu,
pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang PANCASILA
juga dapat membantu mengurangi perbedaan interpretasi yang
signifikan.
BAB IV
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Pancasila memengaruhi etika individu dan masyarakat di
Indonesia melalui lima sila yang membimbing perilaku
moral. Ideologi ini juga berperan dalam mengatasi tantangan
etika seperti korupsi dan ketidakadilan. Meskipun ada
perbedaan interpretasi di antara kelompok masyarakat,
penting untuk mempromosikan pemahaman bersama tentang
nilai-nilai Pancasila. Pancasila bukan hanya dasar ideologi
negara, tetapi juga panduan etika untuk mencapai
masyarakat yang lebih etis dan adil.

1.2 Saran
Pancasila, sebagai landasan ideologi negara Indonesia,
memengaruhi etika individu dan masyarakat di negara ini.
Namun, terdapat perbedaan interpretasi antara berbagai
kelompok masyarakat terkait penerapan etika Pancasila.
Kelompok agama mungkin menekankan nilai-nilai agama,
aktivis hak asasi manusia fokus pada perlindungan hak asasi
manusia, komunitas adat melihatnya dalam konteks pelestarian
budaya.
Sementara pemerintah dan bisnis dapat menafsirkan
nilai-nilai tersebut secara berbeda. Penting untuk
mempromosikan dialog antar kelompok masyarakat,
meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang
Pancasila, serta mendorong implementasi kebijakan yang
mendukung nilai-nilai ini untuk meminimalkan perbedaan
interpretasi dan memperkuat penerapan etika Pancasila di
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
1. Academia.edu (rizki hidayatulloh) 2017
“Makalah pancasila sebagai sistem etika”.
Diakses dari:
https://www.academia.edu/34850797/
MAKALAH_PANCASILA_SEBAGAI_SI
STEM_ETIKA
2. sipejar.um.ac.id (Dinda ari vellyna)2021
“Pancasila sebagai sistem etika”. Diakses dari:
https://sipejar.um.ac.id/mod/forum/discuss.php?
d=235592
3. studocu (Risal Fadhil Rahardiansyah) 2021
“makalah pancasila sebagai sistem etika”.
Diakses dari:
https://www.studocu.com/id/document/universitas-
negeri-malang/pancasila-education-pancasila-
education/makalah-pancasila-sebagai-sistem-etika/
23134423
4. chat.gpt “memperbaiki kata kesimpulan, penutupan,
sebagian materi PANCASILA dalam mengatasi
tantangan etika seperti korupsi dan
ketidakadilan.Pancasila memengaruhi etika individu
dan masyarakat di Indonesia,latar belakang”
Diakses dari: https://chat.openai.com/c/830a38c6-
9afb-4dc1-b148-ce1f17e4350f

Anda mungkin juga menyukai