Terima kasih.
Penyusun kelompok 3
Banjarmasin, 20 oktober 2023
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.....................................4
Bab I.............................................................4
Pendahuluan.................................................4
Bab II............................................................6
Tinjauan Pustaka..........................................6
BAB III.........................................................8
PEMBAHASAN............................................8
1. Kelompok Agama:....................................13
2. Aktivis Hak Asasi Manusia:.....................14
3. Komunitas Adat:......................................14
4. Pelaku Bisnis:..........................................14
5. Pemerintah dan Partai Politik:.................14
BAB IV.........................................................15
PENUTUP.....................................................15
1.1 Kesimpulan............................................15
1.2 Saran.....................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................16
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa
yang telah
memberikan rahmat
dan
hidayahNya
sehingga kelompok
saya dapat
menyelesaikan
tugas makalah
yang berjudul
Pancasila sebagai
Sistem Etika tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari
penulisan makalah
ini yaitu untuk
memenuhi tugas dari
dosen
pengampu mata
kuliah Pendidikan
Pancasila. Selain itu,
makalah ini juga
bertujuan untuk
menambah wawasan
tentang Pancasila
sebagai Sistem Etika
Saya ucapkan terima
kasih kepada Bapak
Dr. Ahmad Samawi,
MHum selaku dosen
pengampu mata
kuliah Pendidikan
Pancasila yang telah
memberikan tugas
ini sehingga dapat
menambah
pengetahuan pada
bidang Pendidikan
Pancasila. Saya
ucapkan terima kasih
juga
kepada semua
pihak yang telah
membagi sebagian
pengetahuannya
sehingga kita
dapat
menyelesaikan tugas
ini.
Kami menyadari
bahwa makalah yang
kami tulis ini masih
jauh dari kata
sempurna.
Maka dari itu, kami
meminta kritik dan
saran diharapkan
demi kesempurnaan
makalah ini.
Dan kami berharap
semoga para
pembaca dapat
menambah
pengetahuan dari
maklah yang
kami bua
Bab I
Pendahuluan
Bab II
Tinjauan Pustaka
Pancasila sebagai sistem etika. Pancasila merupakan dasar negara
Indonesia yang terdiri dari lima prinsip yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia. Pancasila juga dianggap sebagai sistem etika karena
mengandung nilai-nilai moral dan norma-norma yang harus dipegang
oleh seluruh warga negara Indonesia.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pancasila memengaruhi etika individu dan
masyarakat di Indonesia
Etika merupakan ilmu tentang kesusilaan dan perilaku
manusia yang berhubungan dengan orang lain sesuai prinsip dan
aturan tentang tingkah laku yang benar. Secara etimologis, kata
etika berasal dari bahasa Yunani yaitu "Ethikos" yang artinya
berasal dari suatu kebiasaan. Etika berkaitan dengan nilai yang
baik maupun buruk perilaku manusia, dan kebiasaan seseorang
melakukan hal yang baik. Etika meliputi norma-norma yang
berasal dari nurani setiap manusia untuk kebaikan bersama
dimana norma tersebut akan menjadi pedoman atau aturan
manusia dalam bertingkah laku.
Pancasila adalah dasar negara Indonesia, yang terdiri
dari lima prinsip atau sila yang merumuskan nilai-nilai dasar
yang harus dijunjung tinggi oleh individu dan masyarakat
Indonesia. Pancasila memiliki pengaruh yang kuat terhadap
etika individu dan masyarakat di Indonesia. Di bawah ini adalah
pembahasan tentang bagaimana Pancasila memengaruhi etika
individu dan masyarakat Indonesia:
1. Keberagaman dan Kesatuan: Salah satu prinsip Pancasila
adalah "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan". Ini
menggarisbawahi pentingnya beragam pendapat dan
pandangan dalam pengambilan keputusan, namun
dengan tujuan mencapai kesatuan dan persatuan. Hal ini
memengaruhi etika individu untuk menghormati dan
menerima keberagaman budaya, agama, dan etnis, serta
berusaha untuk mencapai konsensus dalam perbedaan.
2. Keadilan Sosial: Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila
mendorong etika individu untuk memerangi
ketidaksetaraan dan mendukung kesejahteraan sosial. Ini
mendorong etika untuk berbagi dengan mereka yang
kurang beruntung dan berkontribusi pada pembangunan
masyarakat yang lebih adil.
3. Ketuhanan Yang Maha Esa: Prinsip ini mencerminkan
nilai-nilai agama dalam Pancasila. Hal ini memengaruhi
etika individu dengan mendorongnya untuk menjalankan
nilai-nilai moral dan etika yang sesuai dengan agama
yang mereka anut, serta menghormati agama-agama lain.
4. Musyawarah dan Mufakat: Pancasila mendorong
musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan.
Hal ini memengaruhi etika individu untuk bersikap
terbuka terhadap pandangan orang lain, mendengarkan
pendapat mereka, dan mencari kesepakatan bersama.
Etika musyawarah dan mufakat ini juga memengaruhi
bagaimana masyarakat mengelola konflik dan mencari
solusi yang damai.
5. Kepatriotan Kepada Negara: Prinsip ini mendorong etika
individu untuk mencintai negara mereka dan
berkontribusi pada pembangunan negara. Ini mencakup
kewajiban untuk membayar pajak, patuh pada hukum,
dan berpartisipasi dalam kegiatan positif untuk kemajuan
masyarakat.
6. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Pancasila
mendorong etika individu untuk berperilaku secara
manusiawi, menghormati hak asasi manusia, dan
menghindari perlakuan yang tidak adil atau diskriminatif
terhadap individu atau kelompok.
Pancasila juga memengaruhi pembentukan
hukum dan peraturan di Indonesia, yang secara langsung
mempengaruhi etika dan perilaku masyarakat. Nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila diintegrasikan dalam
pendidikan di Indonesia, yang membentuk etika individu
sejak usia dini.
Dengan demikian, Pancasila memainkan peran
penting dalam membentuk etika individu dan masyarakat
di Indonesia dengan mengedepankan nilai-nilai
demokrasi, keadilan sosial, toleransi, dan patriotisme.
Nilai-nilai ini memandu tindakan dan keputusan individu
dan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan
mereka.
1. Kelompok Agama:
- Kelompok agama mungkin memiliki pandangan yang
beragam tentang PANCASILA. Beberapa kelompok mungkin
lebih menekankan nilai-nilai agama dalam PANCASILA, seperti
Ketuhanan Yang Maha Esa. Mereka mungkin berpendapat
bahwa etika individu dan masyarakat harus sangat terkait
dengan prinsip-prinsip agama yang mereka anut. Namun, ada
juga kelompok masyarakat yang lebih inklusif dan melihat
PANCASILA sebagai alat untuk mempromosikan kerukunan
antaragama.
2. Aktivis Hak Asasi Manusia:
- Aktivis hak asasi manusia mungkin lebih menekankan nilai-
nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dalam PANCASILA.
Mereka mungkin berfokus pada perlindungan hak asasi
manusia, ketidakadilan, dan penegakan hukum yang adil.
Mereka mungkin menyoroti ketidaksesuaian antara praktik
pemerintah dan nilai-nilai PANCASILA.
3. Komunitas Adat:
- Komunitas adat mungkin melihat nilai persatuan Indonesia
sebagai cara untuk melestarikan budaya dan hak-hak mereka.
Mereka mungkin menekankan perlindungan terhadap tanah adat
dan budaya lokal sebagai bentuk penerapan etika PANCASILA.
Mereka bisa menafsirkan persatuan sebagai kerja sama antara
komunitas adat dan pemerintah dalam upaya pelestarian budaya
tradisional.
4. Pelaku Bisnis:
- Kelompok bisnis mungkin menafsirkan PANCASILA
dengan menekankan nilai ekonomi, terutama dalam konteks
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Mereka dapat
berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat adalah cara
untuk mencapai tujuan ini. Namun, perbedaan bisa muncul
dalam sejauh mana perusahaan seharusnya berkontribusi pada
kesejahteraan sosial dan lingkungan.
5. Pemerintah dan Partai Politik:
- Pemerintah dan partai politik, terutama yang berkuasa, sering
menggunakan nilai-nilai PANCASILA sebagai dasar untuk
mengatur kebijakan dan pandangan politik mereka. Interpretasi
mereka bisa sangat bervariasi, tergantung pada visi politik dan
tujuan partai atau pemerintah yang berkuasa. Terkadang,
perbedaan interpretasi ini dapat menjadi sumber perdebatan
politik dan perbedaan kebijakan.
Perbedaan interpretasi ini mencerminkan keragaman
masyarakat Indonesia dan cara berpikir yang berbeda tentang
penerapan etika PANCASILA dalam konteks yang berbeda.
Meskipun pandangan beragam ini adalah hal yang alami dalam
masyarakat demokratis yang inklusif seperti Indonesia, sangat
penting untuk mempromosikan dialog antar berbagai kelompok
masyarakat dan pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai
PANCASILA. Hal ini dapat membantu mencapai kesepakatan
dan konsensus dalam pembuatan keputusan yang lebih baik
untuk masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Selain itu,
pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang PANCASILA
juga dapat membantu mengurangi perbedaan interpretasi yang
signifikan.
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pancasila memengaruhi etika individu dan masyarakat di
Indonesia melalui lima sila yang membimbing perilaku
moral. Ideologi ini juga berperan dalam mengatasi tantangan
etika seperti korupsi dan ketidakadilan. Meskipun ada
perbedaan interpretasi di antara kelompok masyarakat,
penting untuk mempromosikan pemahaman bersama tentang
nilai-nilai Pancasila. Pancasila bukan hanya dasar ideologi
negara, tetapi juga panduan etika untuk mencapai
masyarakat yang lebih etis dan adil.
1.2 Saran
Pancasila, sebagai landasan ideologi negara Indonesia,
memengaruhi etika individu dan masyarakat di negara ini.
Namun, terdapat perbedaan interpretasi antara berbagai
kelompok masyarakat terkait penerapan etika Pancasila.
Kelompok agama mungkin menekankan nilai-nilai agama,
aktivis hak asasi manusia fokus pada perlindungan hak asasi
manusia, komunitas adat melihatnya dalam konteks pelestarian
budaya.
Sementara pemerintah dan bisnis dapat menafsirkan
nilai-nilai tersebut secara berbeda. Penting untuk
mempromosikan dialog antar kelompok masyarakat,
meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang
Pancasila, serta mendorong implementasi kebijakan yang
mendukung nilai-nilai ini untuk meminimalkan perbedaan
interpretasi dan memperkuat penerapan etika Pancasila di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Academia.edu (rizki hidayatulloh) 2017
“Makalah pancasila sebagai sistem etika”.
Diakses dari:
https://www.academia.edu/34850797/
MAKALAH_PANCASILA_SEBAGAI_SI
STEM_ETIKA
2. sipejar.um.ac.id (Dinda ari vellyna)2021
“Pancasila sebagai sistem etika”. Diakses dari:
https://sipejar.um.ac.id/mod/forum/discuss.php?
d=235592
3. studocu (Risal Fadhil Rahardiansyah) 2021
“makalah pancasila sebagai sistem etika”.
Diakses dari:
https://www.studocu.com/id/document/universitas-
negeri-malang/pancasila-education-pancasila-
education/makalah-pancasila-sebagai-sistem-etika/
23134423
4. chat.gpt “memperbaiki kata kesimpulan, penutupan,
sebagian materi PANCASILA dalam mengatasi
tantangan etika seperti korupsi dan
ketidakadilan.Pancasila memengaruhi etika individu
dan masyarakat di Indonesia,latar belakang”
Diakses dari: https://chat.openai.com/c/830a38c6-
9afb-4dc1-b148-ce1f17e4350f