Disusun Oleh :
Aisah (4008210032)
Diana Nurfadilla (4008210034)
Kamila Fauziah (4008210047)
Nuriyanti (4008210056)
Putri Aulia Nur Azhary (4008210005)
Rd. Siti Mauludy N.A (4008210020)
Reska Lidiawati (4008210053)
Siska Nur Abidah (4008210040)
Zahra Aliyanur Tsani (4008210022)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Pancasila Sebagai Sistem Etika”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktu yang
telah ditentukan.
Akhirul kalam, Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 7
3.2 Saran................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 8
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pancasila sebagai sistem etika ialah moral yang bisa di realisasikan pada
perbuatan yang dapat dilihat sehingga melibatkan banyak sekali aspek
kehidupan. Dapat dilihat masa kini masih banyak sekali warga yang tidak
berasaskan Pancasila. Tujuan Pancasila sebagai sistem Etika dengan melihat
nilai apa saja yang tercantum pada isi Pancasila, maka dari itu Pancasila bisa
menjadi sistem etika yang sangat kokoh. Di dalam etika Pancasila sendiri
tercantum nilai sila Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan
kerakyatan serta keadilan. Dilihat berdasarkan nilai sila Pancasila yang ada
ini tidak hanya bersifat keabsahan, tetapi pula realistsis dan penerapan.
Apabila nilai sila Pancasila ini betul-betul dimengerti tentu bisa
memusnahkan tingkat kesenjangan dan kejahatan moral dalam aktivitas
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam hal ini, etika Pancasila akan
lebih cocok dikaitkan dengan etika keutamaan, atau etika kebajikan. Namun,
1
etika ini juga mengandung sedikit dari nilai etika teleologi, dan deontology.
Etika tersebut memiliki keutamaan yang lebih dominan berkaitan dengan
etika Pancasila, karena mencerminkan empat tabiat saleh, yang berhubungan
keadilan, kebijaksanaan, keteguhan, dan kesederhanaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
di dapatkan dari jenis etika yang mana senantiasa terkait erat dengan
bagaimana manusia bertingkah laku yang baik. Etika bersifat universal,
berbeda dengan etiket yang berlaku pada tempat tertentu (misal adat bertamu
orang Jawa berbeda dengan adat bertamu orang Batak). Etika mencakup
norma moral yang bersumber dari hati nurani demi kenyamanan bersama.
Etika memiliki arti watak, sikap, adat atau cara berpikir. Secara etimologi,
etika mengandung arti ilmu mengenai segala sesuatu yang biasa dilakukan.
Etika sangat erat kaitannya dengan kebiasaan dan tata cara hidup yang baik
pada diri sendiri serta orang lain. Etika bertendensi dengan kata moral,
berarti berasal dari hati nurani setiap orang. Pada intinya, etika adalah
struktur pemikiran yang disusun guna memberi tuntunan kepada manusia
dalam bersikap dan bertingkah laku. Pancasila sebagai sistem etika
bersumber dari kehidupan masyarakat berbagai etnik di Indoensia. Selain itu,
Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam norma dasar (grundnorm) yang
digunakan sebagai pedoman penyusunan peraturan. Secara politis, Pancasila
sebagai sistem etika mengatur masalah perilaku politikus yang berhubungan
dengan praktik institusi sosial, hukum, komunitas, struktur sosial, politik dan
ekonomi. Dengan kata lain, para penyelenggara negara harus mencerminkan
etika dari Pancasila.
4
2.5 Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika dalam Kehidupan
Pancasila sebagai sistem etika memerlukan kajian kritis-rasional
terhadap nilai moral yang hidup agar tidak terjebak dalam pandangan yang
bersifat mitos. Misalnya korupsi terjadi karena pejabat diberi hadiah oleh
seorang yang membutuhkan sehingga urusannya lancar. Dia menerima
hadiah tanpa memikirkan alasan orang tersebut memberikan bantuan.
Sehingga tidak tahu kalua perbuatannya dikategorikan dalam bentuk suap.
Hal yang sangat penting dalam mengembangkan Pancasila sebagai sistem
etika meliputi:
1. Menempatkan Pancasila sebagai sumber moral dan penentu sikap,
tindakan serta keputusan yang akan diambil setiap warga negara.
2. Pancasila memberikan pedoman bagi setiap warga negara agar memiliki
orientasi yang jelas dalam pergaulan regional, nasional dan internasional
3. Pancasila menjadi dasar analisis kebijakan yang dibuat penyelenggara
negara sehingga mencerminkan semangat kenegaraan berjiwa Pancasila
4. Pancasila menjadi filter terhadap pluralitas nilai yang berkembang dalam
berbagai bidag kehidupan
5
2. Sila Kemanusiaan memiliki prinsip acta humanus. Tindakan kemanusiaan
diimplikasikan melalui sikap adil dan beradab guna menjamin tata
pergaulan antar manusia dan antar makhluk yang berdasar pada nilai
kemanusiaan tertinggi (kebajikan dan kearifan).
3. Sila Persatuan memiliki arti kesediaan hidup bersama di atas kepentingan
individu dan kelompok dalam kehidupan bernegara. Landasannya adalah
nilai solidaritas dan semangat kebersamaan yang melahirkan kekuatan
dalam menghadapi ancaman pemecah belah bangsa.
4. Sila Kerakyatan sebagai sistem etika terletak pada konsep musyawarah
untuk mufakat.
5. Sila Keadilan sebagai perwujudan dari sistem etika tidak menekankan
pada kewajiban saja (deontologi) atau tujuan saja (teleologi). Akan tetapi
lebih menonjolkan pada kebijaksanaan (virtue ethics). Sumber Historis, S
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Pancasila dan etika adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena
merupakan suatu sistem yang membentuk satu kesatuan yang utuh,
saling berkaitan satu dengan yang lain yang dijadikan pedoman dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Implementasi Pancasila sebagai sistem etika dapat terwujud apabila
pemerintah dan masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang ada
dalam pancasila dengan mengedepankan prinsip keseimbangan antara
hak dan kewajiban.
Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-
sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, di dalam etika Pancasila
terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam
semua aspek kehidupannya. Pentingnya pancasia sebagai sistem etika bagi
bangsa Indonesia ialah menjadi rambu normatif untuk mengatur perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Dengan
demikian, pelanggaran dalam kehidupan bernegara, seperti korupsi
(penyalahgunaan kekuasaan) dapat diminimalkan.
3.2 Saran
7
1. Etika, nilai, norma dan moral harus senantiasa diterapkan dalam bersikap
dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terwujud perilaku
yang sesuai dengan adat, budaya dan karakter bangsa Indonesia.
2. Nilai-nilai Pancasila senantiasa harus diamalkan dalam setiap kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agar tercipta persatuan dan
kesatuan antar warga Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
8
9