Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

DOSEN PENGAMPU : Dr. Mangido Nainggolan, S.Th., M.Si.


MATA KULIAH : Pendidikan Pancasila

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Evelyn Yolanda Bakkara (2211132011)
Riris Maduma Natasya Pasaribu (2213132031)
Sumeli Simaremare
Mathilda
KELAS : Reg A Deutsch 2021

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA JERMAN


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FEBRUARI 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Tugas makalah dengan judul“
Pancasila Sebagai Sistem Etika” mata kuliah Pendidikan Pancasila ini. Kami berterimakasih
kepada bapak Dr. Mangido Nainggolan, S.Th.,M.Si. yang sudah memberikan bimbingan dan
arahan kepada kami.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam tugas ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tugas ini.
Kami berharap semoga tugas yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih .

Medan, Februari 2023

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB l PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
BAB ll PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.1 Pengertian Pancasila, dan Etika.............................................................................................6
2.2 Pancasila Sebagai Sistem Etika.............................................................................................6
2.3 Perlunya Pancasila Sebagai Sistem Etika..............................................................................7
2.4 Nilai- nilai Pancasila Sebagai Sistem Etika Negara..............................................................9
BAB lll PENUTUP........................................................................................................................12
3.1 kesimpulan...........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

3
BAB l
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila sebagai sistem etika merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk
memberikan tuntunan atau panduan kepada setiap warga negara Indonesia dalam bersikap dan
bertingkah laku. Pancasila sebagai sistem etika, dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi
moralitas dalam diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap
spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Di dalam etika
pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kerakyatan, dan keadilan.
Pancasila adalah dasar negara yang juga landasan untuk menuju cita-cita bangsa dan untuk
memotivasi bangsa dalam mencapai cita-cita tersebut. Dewasa ini. dengan perkembangan
teknologi, modernisasi, westernisasi yang tak lain adalah Globalisasi telah mengikis nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan masyarakat. Sehingga mengakibatkan ketidak tahuan masyarakat
Indonesia terhadap nilai-nilai dan butir-butir dasar negara mereka sendiri. Dan menanamkan
pemikiran bahwa nilai-nilai. butir-butir dan pengamalan-pengamala Pancasila hanya untuk para
pelajar dan Mahasiswa saja.
Sebagai mana dipahami bahwa sila-sila Pancasila adalah merupakan suatu sistem nilai,
artinya setiap sila memang mempunyai nilai akan tetapi sila saling berhubungan, saling
ketergantungan secara sistematik dan diantara nilai satu sila dengan sila lainnya memiliki
tingkatan. Oleh karena itu dalam kaitannya dengan nilai-nilai etika yang terkandung dalam
pancasila merupakan sekumpulan nilai yang diangkat dari prinsip nilai yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat. Nilai-nilai tersebut berupa nilai religious, nilai adat istiadat,
kebudayaan dan setelah disahkan menjadi dasar Negara terkandung di dalamnya nilai
kenegaraan. Dalam kedudukannya sebagai dasur filsafat Negara, maka nilai-nilai pancasila
harus di jabarkan dalam suatu norma yang merupakan pedoman pelaksanaan dalam
penyelenggaraan kenegaraan, bahkan kebangsaan dan kemasyarakatan. Terdapat dua macam
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu norma hukum dan norma
moral atau etika.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pancasila, sistem, dan etika?
2. Mengapa pancasila dianggap sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan bernegara?
3. Apa saja nilai-nilai pancasila terhadap sistem etika negara?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi dari pancasila, sistem, dan etika.
2. Untuk mengetahui makna dari nilai dasar pancasila.
3. Untuk menjelaskan pancasila sebagai dasar etika dalam berbangsa dan bemegara
4. Untuk mengetahui milai-nilai pancasila terhadap sistem etika.

5
BAB ll
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila, dan Etika


Pancasila adalah pilar ideologis negara indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
sansekerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bemegara bagi seluruh rakyat indonesia. Lima ideologi
utama penyusun Pancasila adalah ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyarawatan perwakilan, dan keadilan social bagi seluruh rakyat indonesia, dan tercantum
pada alinea ke-4 pembukaan UUD 1945.

Secara etimologis (asal kata), etika berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang artinya watak
kesusilaan atau adat. Istilah ini identik dengan moral yang berasal dari bahasa Latin, mos yang
jamaknya mores, yang juga berarti adat atau cara hidup. Etika merupakan cabang utama filsafat,
adalah pembelajaran mengenai di mana dan bagaimana nilai atau kualitas menjadi standar dan
penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti, benar, salah, baik,
buruk, dan tanggung jawab. Etika merupakan kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas
bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada) dan dibagi menjadi dua kelompok. Kedua
kelompok etika itu adalah sebagai berikut :

a) Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setaip tindakan


manusia.
b) Etika Khusus, membahas prinsip prinsip tersebut di atas dalam hubungannya dengan
berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika individual) maupun
makhluk sosial (etika sosial)

2.2 Pancasila Sebagai Sistem Etika


Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai
Pancasila, yaitu nilai keutuhan. kemanusiaan. persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Suatu hal
dapat dianggap baik bukan hanya karena tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, tetapi
juga sesuai dengan isi dari nilai- nilai Pancasila terseput. Nilai-nilai Pancasila meskipun
merupakan penegasan dari nilai yang hidup di dalam kenyataan bersosial. keagamaan, maupun
adat kebudayaan bangsa indonesia, namun pada dasarnya nilai-nilai Pancasila.

6
Misalnya, pada sila kedua yaitu, kemanusiaan yang adil dan beradab, adil dengan
memiliki sifat yang tidak membeda-bedakan suatu hal dan sesuai dengan apa yang diperlukan.
Kemudian eradab yaitu memiliki kepribadian dan etika yang baik. Menurut TAP MPRS NO
XX/MPRS 1966 dikatakan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum Dapat
dikatakan bahwa segala hukum yang dibuat dinegara ini berlandaskan isi-isi dari Pancasila. Yang
diharapkan, bahwa negara kita ini akan sesuai dengan isi dari Pancasila tersebut dan melekat
pada diri masyarakat masyarkatnya. Oleh karena itu penyelenggaraan hukum negara yang
dilakukan oleh pemerintah tidak boleh bertentangan dengan harkat dan martabat manusia,
terutama manusia yang tinggal di wilayah nusantara.

2.3 Perlunya Pancasila Sebagai Sistem Etika


Pancasila sebagi sistem etika terbentuk karna pentingnya suatu negara untuk memiliki
dasar panutan dan pedoman sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan bernegara, Anda dapat
bayangkan apabila dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara tidak ada sistem etika yang
menjadi guidance atau tuntunan bagi para penyelenggara negara, niscaya negara akan hancur,
akan terombang ambing dan perlahan lahan kehilangan identitas dirinya sendiri. Beberapa alasan
mengapa Pancasila sebagai sistem etika itu diperlukan dalam penyelenggaraan kehidupan
bernegara di Indonesia, meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Dekadensi moral(kemerosotan moral) yang melanda kehidupan masyarakat, terutama


generasi muda sehingga membahayakan kelangsungan hidup bernegara. Generasi muda
yang tidak mendapat pendidikan karakter yang memadai dan juga dihadapkan pada
keberagaman nilai yang melanda Indonesia sebagai akibat globalisasimenjadikan mereka
kehilangan arah. Dekadensi moral itu terjadi ketika pengaruh globalisasi tidak sejalan
dengan nilai-nilai Pancasila, tetapi justru nilai-nilai dari luar berlaku dominan.
2. korupsi akan merajalela karena para penyelenggara negara tidak memiliki rambu-rambu
normatif dalam menjalankan tugasnya. Para penyelenggara negara tidak dapat
membedakan batasan yang boleh dan tidak, pantas dan tidak, baik dan buruk. Pancasila
sebagai sistem etika terkait dengan pemahaman atas kriteria baik dan buruk. Namun, baik
dan buruk itu eksis dalam kehidupan manusia, maksudnya godaan untuk melakukan
perbuatan buruk selalu muncul. Ketika seseorang menjadi pejabat dan mempunyai
peluang untuk melakukan tindakan buruk (korupsi), maka hal tersebut dapat terjadi pada
siapa saja.
7
3. kurangnya rasa perlu berkontribusi dalam pembangunan melalui pembayaran pajak. Hal
tersebut terlihat dari kepatuhan pajak yang masih rendah, padahal peranan pajak dari
tahun ke tahun semakin meningkat dalam membiayai APBN. Pancasila sebagai sistem
etika akan dapat mengarahkan wajib pajak untuk secara sadar memenuhi kewajiban
perpajakannya dengan baik. Dengan kesadaran pajak yang tinggi maka program
pembangunan yang tertuang dalam APBN akan dapat dijalankan dengan sumber
penerimaan dari sektor perpajakan.
4. pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan bernegara di Indonesia
ditandai dengan melemahnya penghargaan seseorang terhadap hak pihak lain. Kasus-
kasus pelanggaran HAM yang dilaporkan di berbagai media, seperti penganiayaan
terhadap pembantu rumah tangga (PRT). penelantaran anak-anak yatim oleh pihak-pihak
yang seharusnya melindungi, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan lain-lain.
Kesemuanya itu menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap nilai- 185 nilai
Pancasila sebagai sistem etika belum berjalan maksimal. Oleh karena itu, di samping
diperlukan sosialisasi sistem etika Pancasila, diperlukan pula penjabaran sistem etika ke
dalam peraturan perundang-undangan tentang HAM (Lihat Undang-Undang No. 39
Tahun 1999 tentang HAM).
5. Kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia,
seperti kesehatan, nasib generasi yang akan datang, global warming, perubahan cuaca,
dan lain sebagainya. Kasus- kasus tersebut menunjukkan bahwa kesadaran terhadap nilai-
nilai Pancasila sebagai sistem etika belum mendapat tempat yang tepat di hati
masyarakat. Masyarakat Indonesia cenderung memutuskan tindakan berdasarkan sikap
emosional, mau menang sendiri, keuntungan sesaat, tanpa memikirkan dampak yang
ditimbulkan dari perbuatannya. Contoh yang paling jelas adalah pembakaran hutan
sehingga menimbulkan kabut asap, banjir, longsor dan kepunahan pada tumbuhan dan
hewan. Oleh karena itu, Pancasila sebagai sistem etika perlu diterapkan ke dalam
peraturan perundang-undangan yang menindak tegas para pelaku pembakaran hutan, baik
pribadi maupun perusahaan yang terlibat. Selain itu, penggiat lingkungan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara juga perlu mendapat penghargaan
seperti gambar Lingkungan hidup yang nyaman melahirkan generasi muda yang sehat

8
dan bersih sehingga kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menjadi lebih
baik dan bermakna.
6. Terjadinya pembatasan kemampuan lokal, daerah dan nasional dalam merespon pengaruh
negatif dari budaya luar.
7. Terjadinya ketidak adilan ekonomi dalam lingkup yang luas dan dalam kurun waktu yang
panjang, sehingga melewati ambang batas kesbaran masyarakat.

2.4 Nilai- nilai Pancasila Sebagai Sistem Etika Negara


Pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal bagi manusia
baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. di dalam etika Pancasila terkandung
nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pada Pembukaan UUD
1945 yang didalamnya memuat nilai-nilai Pancasila mengandung empat pokok pikiran yang
merupakan penjabaran darinilai-nilai Pancasila itu sendiri. Pokok pikiran pertama menyatakan
bahwa Negara Indonesia adalah negara persatuan, yaitu negara yang melindungi segenap
bangsadan seluruh tumpah darah Indonesia. mengatasi segala paham golongan maupun
perseorangan Ketentuan dalam pembukaan UUD 1945 yaitu, "maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia" menunjukkan
sebagai sumber hukum. Nilai dasar yang fundamental dalam hukum mempunyai hakikat dan
kedudukan yang kuat dan tidak dapat berubah mengingat pembukaan UUD 1945 sebagai cita-
cita Negara, para pediri bangsa sekaligus perumus konstitusi. Di samping itu, nilai-nilai
Pancasila juga merupakan suatu landasan moral etik dalam kehidupan kenegaraan yang
ditegaskan dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 bahwanegara berdasar atas Ketuhanan
Yang Maha Esa berdasar atas kemanusiaan yang adildan beradab. Konsekuensinya dalam
penyelenggaraan kenegaraan antara lain operasional pemerintahan negara, pembangunan
negara. pertahanan-keamanannegara, politik negara serta pelaksanaan demokrasi negara harus
senantiasaberdasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaan.Pancasila sebagai dasar filsafat
bangsa dan Negara Republik Indonesia merupakannilai yang tidak dapat dipisah-pisahkan
dengan masing. masing silanya. Untuk lebih memahami nilai-nilai yang terkandung dalam
masing masing sila l'ancasila.makadapat diuraikan sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

9
Meliputi dan menjiwai keempat sila lainnya. Dalam silaini terkandung nilai bahwa negara
yang didirikan adalah wujud dari tujuanmanusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha esa.
Bahwa Tuhan murapakan point penting yang tidak boleh dilupakan dalam mewujudkan
dasar negara yang akan menjadi pedoman dan tuntutan kehidupan berbangsa dan
benegara
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Kemanusian berasal dari kata manusia yaitu makhluk yang berbudaya dengan memiliki
potensi pikir, rasa, karsa dan cipta. Potensiitu yang mendudukkan manusia pada tingkatan
martabat yang tinggi yang menyadari nilai-nilai dan norma-norma. Kemanusiaan
terutama berarti hakikat dan sifat-sifat khas manusia sesuai dengan martabat.
3. Persatuan Indonesia
Persatuan mengandung pengertian bersatunya bermacam-macam corak yang beraneka
ragam menjadi satu kebulatan. Persatuan Indonesia dalam sila ketiga ini mencakup
persanian dalam artı ideologi, politik, ekonomi, sosialbudaya dan keamanan. Persatuan
indonesia ialah persatuan bangsa yang mendiami seluruh wilayah Indonesia. Persatuan
Indonesia merupakan faktor yang dinamis dalam kehidupan. Karma jika persatuan tidak
terbentuk maka akan memiliki potensi besar munculnya perpecahan yang dapat
mengiring kepada konflik konflik dalam negara itu sendiri.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksaaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan Kerakyatan.
Rakyat merupakan sekelompok manusiayang berdiam dalam satu wilayah negara
tertentu. Dimana demi tercapainya wilayah yang ditempati berlangsung dengan nyaman,
aman dan tentram maka haruslah segala sesuatu yang bertujuan demi kepentingan
bersama merupakan hasil kesepakatan atas semua orang yang terlibat, bukan dari satu
atau beberapa pihak saja. Dengan sila ini berarti bahwa bangsa Indonesia menganut
sistem demokrasi yang menempatkan rakyat di posisitertinggi dalam hirarki kekuasaan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

10
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang
kehidupan, baik materiil maupunspiritual. Seluruh rakyat Indonesia berarti untuk setiap
orang yang menjadi rakyat Indonesia. Adapun makna dan maksud istilah beradab pada
sila kedua. "Kemanusiaan yanga dil dan beradab" yaitu terlaksananya penjelmaan unsur-
unsur hakikat manusia, jiwaraga, akal, rasa, kehendak, serta sifat kodrat perseorangan dan
makhluk Tuhan Yang Maha Esa sebagai causa prima dalam kesatuan majemuk-tunggal.
Hal demikian dilaksnakan dalam upaya penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernagara yang bermartabat tinggi.

11
BAB lll
PENUTUP

3.1 kesimpulan
Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai dasar
negara, Pancasila mengandung banyak nilai moral dan kebaikan. Oleh karena itulah
Pancasila dijadikan sebagai sistem etika. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Pancasila dan etika adalah
dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena merupakan suatu sistem yang membentuk satu
kesatuan yang utuh, saling berkaitan satu dengan yang lain yang dijadikan pedoman dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dan Implementasi Pancasila sebagai
sistem etika dapat terwujud apabila pemerintah dan masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai
yang ada dalam pancasila dengan mengedepankan prinsip keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Pancasila Sebagai Sistem Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian
baik dan buruk pada nlai-nilai yang terkandung dalam pancasila, yaitu niai Ketuhanan,
Kemanusiaan, persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Jika suatu perbuatan telah mencaup
nilai-nilai dan meninggikan nilai-nilai tersebut, maka perbuatan tersebut dapat dikatakan
baik, dan berlaku sebaliknya. Pancasila sebagai sistem etika memegang peranan penting
dalam perkembanga bangsa ini karena Pancasla membentuk pla pikir bangsa sehinga bangsa
kita dapat dianggap sebagai bangsa yang bermoral dan beradab di mata dunia.

12
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Kaelan. M.S. 2010, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.


Susilowati Dwi dan Sudjatmoko. 2006, Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma, Yogyakarta.
Drs. Halking, M.Si., dkk. 2022, Pendidikan Pancasila, CV. Harapan Cerdas, Medan.

13

Anda mungkin juga menyukai