Kelompok 5 :
Nama NPM
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta berkat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dan tepat pada waktunya. Makalah ini
kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. Makalah ini berjudul “Pancasila
Sebagai Sistem Etika”.
Kami berterima kasih kepada dosen pengampu Bapak M. SYUKRAN YAMIN LUBIS.
SH. M. Kn yang telah mengajar mata kuliah Pancasila. Dan kami juga berterima kasih kepada
semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Kami mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.2 MASALAH 3
1.2 TUJUAN 3
1.4 MANFAAT 4
BAB II PEMBAHASAN 5
3.1 KESIMPULAN 15
3.2 SARAN 15
DAFTAR PUSTAKA 17
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pancasila sebagai sistem etika merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk
memberikan tuntutan atau paduan kepada setiap warga negara indonesia dalam bersikap dan
bertingkah laku. Pancasila sebagai sistem etika, dimaksud untuk mengembangkan dimensi
moralitas dalam diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap
spritualitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Di dalam etika pancasila
terkadang nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kerakyatan dan keadilan.
Pancasila adalah dasar negara yang juga landasan untuk menuju cita-cita bangsa dan
untuk memotivasi bangsa dalammencapai cita-cita tersebut. Dengan perkembangan teknologi,
modernisasi, westernisasi yang tak lain adalah globalisasi telah mengikis nilai nilai tersebut
dalam kehidupan masyarakat. Sehingga mengakibatkan ketidak tahuan masyarakat indonesia
terhadap nilai-nilai, butir-butir dan pengamalan-pengamalan pancasila hanya untuk para pelajar
dan mahasiswa saja.
Sebagaimana dipahami bahwa sila-sila pancasila merupakan suatu sistem nilai, artinya
setiap sila memang mempunyai nilai akan tetapi sila saling berhubungan, saling ketergantungan
secara sistematik dan diantara nilai satu sila dengan sila lainnya memiliki tingkatan. Oleh karna
itu dalam kaitannya dengan nilai-nilai etika yang terkandung dalam pancasila merupakan
sekumpulan nilai yang diangkat dari prinsip nilai yang hidup berkembang dalam masyarakat.
Nilai-nilai tersebut berupa nilai relegius, nilai adat istiadat,kebudayaan setelah disahkan menjadi
dasar negara terkandung didalamnya nilai kenegaraan. Dalam kedudukan sebagai dasar filsafat
negara, maka nilai-nilai pancasila harus dijabarkan dalam satu norma yang merupakan pedoman
pelaksanaan dan penyelenggaraan kenegaraan, bahkan kebangsaan dan kemasyarakatan.
Terdapat dua macam norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu norma hukum dan
norma moral atau etika.
B. RUMUSAN MASALAH
1 Bagaimana perbedaan dan dinamika antara etika, pancasila dan nilai norma?
2 Apa pengertian etika, etika pancasila, dan nilai norma dalam konteks dinamika masyarakat
modern?
3 Bagaimana maksud Pancasila sebagai sistem etika dan sejauh mana dinamikanya di lingkungan
kampus?
4 Bagaimana sistem etika dalam Pancasila tercermin dalam sila-sila dan sejauh mana dapat
beradaptasi dengan dinamika sosial?
.l5 Apa tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai sistem etika di lingkungan kampus dalam
menghadapi dinamika perubahan?
C. TUJUAN MAKALAH
1 Memahami perbedaan dan dinamika antara etika, Pancasila, dan nilai norma.
2 Mengkaji pengertian etika, etika Pancasila, dan nilai norma dalam konteks dinamika
masyarakat modern.
3. Untuk mengetahui Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika.
4.Untuk mengetahui Alasan dan Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai Sistem Etika.
6.Menganalisis maksud Pancasila sebagai sistem etika dan sejauh mana dinamikanya di
lingkungan kampus.
7. Menilai sejauh mana sistem etika dalam Pancasila tercermin dalam sila-sila dan dapat
beradaptasi dengan dinamika sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila adalah pilar ideologis negara indonesia. Terdiri dari dua kata sansekerta : Panca
berarti lima dan sila berati prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat indonesia. Pancasila menurut Ir.
Soekarno, adalah jiwa bangsa indonesia yang turun menurun sekian lamanya terpendam oleh
kebuyaan barat.
Pancasila secara kedudukan dan fungsinya juga harus dipahami secara kronologis. Oleh
karena itu, memahami Pancasila secara kronologis baik menyangkut rumusannya maupun
peristilahnya maka pengertian Pancasila tersebut meliputi lingkup pengertian sebagai berikut
2.1.1 Pengertian Pancasila secara etimologis.
Secara etimilogis istilah “Pancasila” berasal dari sansekerta dari india (Bahas Brahmana)
adapun Bahasa rakyat biasa adalah Bahasa prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam Bahasa
sansekerta perkataan “Pancasila” memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu: “panca” artinya
lima. “syila” vocal I pendek artinya “batu sendi”, atau “dasar” syiila vocal I pendek artinya
“peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh”. Kata-kata tersebut
kemudian dalam bahasa indonesia terutama bahasa jawa yang diartikan “susila” yang memiliki
hubungan dengan moralitas.
Pengertian Pancasila secara historis berarti perumusan Pancasila sebagai dasar negara tidak
terlepas dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Seperti peroses
perumusan pancasila yang di awali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr.Radjiman
Widyodiningrat, mengajukan sebuah masalah, khususnya akan di bahas pada sidang tersebut.
Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar negara indonesia yang akan di
bentuk.
Pada tanggal 1 juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir.Soekarno berpidato secara lisan (tanpa
teks) mengenai calon rumusan dasar negara indonesia. Pada tanggal tanggal 17 agustus 1945
indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 agustus
1945 disahkannya undang – undang dasar termasuk pembukaan UUD 1945.
Secara terminologi Pancasila dapat diartikan sebagai lima prinsip dasar negara. Pasca
kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, keesokan harinya PPKI mengadakan sidang sebagai
sarana untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara yang telah merdeka. Dalam sidangnya
tanggal 18 agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD 1945 terdiri atas dua bagian yaitu
pembukaan UUD 1945 dan pasal - pasal UUD 1945 yang berisi 37 pasal, 1 aturan – aturan
peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 aturan tambahan terdiri atas 2 ayat.
2.2 Perbedaan dan Dinamika Antara Etika, Pancasila, dan Nilai Norma
Etika, Pancasila, dan nilai norma bersifat dinamis karena harus beradaptasi dengan
perkembangan masyarakat. Dinamika ini melibatkan proses evaluasi dan redefinisi nilai-nilai
untuk menjaga relevansinya dalam konteks zaman yang terus berubah.
2.3 Pengertian Etika, Etika Pancasila, dan Nilai Norma dalam Konteks Dinamika
Masyarakat Modern
Pengertian etika, etika Pancasila, dan nilai norma perlu disesuaikan dengan dinamika
masyarakat modern. Etika norma, sebagai contoh, harus mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan norma-norma sosial yang berkembang.
2.4 Maksud Pancasila sebagai Sistem Etika dan Dinamikanya di Lingkungan Kampus
Pancasila sebagai sistem etika tidak hanya berfungsi sebagai panduan moral tetapi juga
harus dapat beradaptasi dengan dinamika di lingkungan kampus. Dinamika ini mencakup
perubahan norma mahasiswa dan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan
Sistem etika dalam Pancasila tercermin dalam sila-sila dasar negara. Sejauh mana sistem
ini dapat beradaptasi dengan dinamika sosial akan memengaruhi relevansinya dalam membentuk
karakter mahasiswa di era perkembangan teknologi dan globalisasi.
Etika norma, dalam dinamika masyarakat modern, memegang peran penting dalam
membentuk perilaku mahasiswa di perguruan tinggi. Bagaimana nilai-nilai norma dapat
mengikuti dinamika perkembangan sosial menjadi pertanyaan sentral dalam konteks ini.
2.7 Tantangan Pancasila sebagai Sistem Etika di Lingkungan Kampus dalam Menghadapi
Dinamika Perubahan
Tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai sistem etika di lingkungan kampus mencakup
kompleksitas perubahan sosial, budaya, dan ekonomi yang lebih cepat. Bagaimana Pancasila
dapat tetap menjadi pedoman moral dalam menghadapi dinamika perubahan menjadi fokus
dalam mengatasi tantangan ini.
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa dalam konteks Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara, pemahaman mendalam mengenai dinamika etika, Pancasila, dan nilai norma
sangat penting untuk membentuk karakter dan tatanan masyarakat yang adaptif dan progresif.
Makalah ini mengajukan pertanyaan-pertanyaan kunci tentang perbedaan, pengertian, maksud,
dan tantangan terkait ketiga konsep tersebut dalam dinamika masyarakat modern dan lingkungan
kampus. Pembahasan melibatkan aspek-aspek seperti perbedaan dan dinamika antara ketiga
konsep, adaptasi terhadap perubahan masyarakat modern, peran Pancasila sebagai sistem etika di
lingkungan kampus, adaptasi sistem etika dalam Pancasila terhadap dinamika sosial, peran etika
norma dalam pendidikan tinggi, dan tantangan Pancasila sebagai sistem etika dalam menghadapi
dinamika perubahan di lingkungan kampus. Keseluruhan, makalah ini menggarisbawahi urgensi
dan kompleksitas pemahaman konsep-konsep tersebut dalam mendukung perkembangan positif
dalam lingkungan akademik.
3.2 Saran
Sarankan untuk meningkatkan pemahaman konsep etika, Pancasila, dan nilai norma melalui
program-program edukasi yang melibatkan mahasiswa, dosen, dan pihak administrasi kampus.
Mendorong kegiatan diskusi dan dialog terbuka mengenai dinamika etika, Pancasila, dan
nilai norma. Hal ini dapat dilakukan melalui seminar, lokakarya, atau forum diskusi rutin di
lingkungan kampus
Sarankan kolaborasi antar fakultas untuk mengintegrasikan aspek etika, Pancasila, dan
nilai norma dalam konteks disiplin ilmu masing-masing, memastikan relevansi konsep-konsep
tersebut dalam berbagai bidang studi.
3.2.5. Penelitian Terkait Dinamika Sosial
Mendorong penelitian yang fokus pada bagaimana sistem etika Pancasila dapat beradaptasi
dengan dinamika sosial, khususnya di lingkungan kampus, agar solusi yang lebih kontekstual
dapat dihasilkan.
Menyarankan pembentukan forum etika kampus sebagai wadah diskusi dan kolaborasi
antara mahasiswa, dosen, dan pihak administrasi guna mengatasi tantangan dan memperkuat
penerapan nilai-nilai etika.
Saran-saran tersebut diharapkan dapat membantu dalam memperkuat pemahaman dan penerapan
konsep etika, Pancasila, dan nilai norma di lingkungan kampus, menciptakan atmosfer akademik
yang adaptif dan progresif.
8
DAFTAR PUSTAKA
~ Soekarno. (1963). “Pancasila sebagai Dasar Negara.” Pidato Kenegaraan pada Sidang
Tahunan MPRS RI 1963.
~ Saputro, D. R. (2015). “Pancasila sebagai Dasar Moral dan Etika dalam Pembangunan
Bangsa.” Jurnal Transformasi Global, 1(1), 1-10.
~ Pratama, A. (2019). “Etika Norma dalam Konteks Pendidikan Tinggi.” Jurnal Etika
Pendidikan, 5(2), 87-100.
~ Hasan, R. (2018). “Etika dan Pancasila dalam Pembentukan Karakter Mahasiswa.” Jurnal
Pendidikan Karakter, 3(1), 45-56.