Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PANCASILA

Pancasila sebagai Sistem Etika


(Dosen : Indra Rahmat, S.H, M.Kn)

Disusun oleh :
Mimi Pratiwi (2210015211054)
Fatur Rayhan Alfarizi (2210015211059)
Muhammad Ismael (2210015211072)
Eka Pardiana (2210015211050)
Rafli Kurniawan (2210015211078)

Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Bung Hatta
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu tercurah limpah kehadirat Allah S.W.T, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, sehingga pada saat ini kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
Nabi akhir zaman yaitu Nabi Muhammad S.A.W, kepada keluarganya, para sahabatnya dan
sampai kepada kita selaku umatnya yang senantiasa mengikuti ajarannya serta taat dan patuh
kepadanya. Hasil Tugas Makalah ini dimaksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila
dengan judul “Pancasila sebagai Sistem Etika”

Dalam penulisan kali ini, kami tidak luput dari berbagai kesulitan. Namun, berkat pertolongan
dan rahmat Allah S.W.T, serta bimbingan dari semua pihak yang pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.

Kami juga memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan juga mungkin
masih terdapat beberapa kekurangan, untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan untuk
evaluasi di kemudian hari.

Padang, 19 November 2022

Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................


i DAFTAR ISI.............................................................................................................................
ii BAB I PENDAHULUAN
........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2
2.1 Pancassila sebagai sistem Etika ........................................................................................... 2
2.2 Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai sistem Etika..................................................... 2
2.3 Esensi Dan Urgensansi Pancasila Sebagai Sistem Etika ..................................................... 2

BAB III PENUTUP ................................................................................................................


10
3.1 Saran............................................................................................................................. 3
3.2 Kesimpulan ...................................................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................
11
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila memiliki peran - peran yang sangat penting bagi masyarakat berbangsa dan
bernegara di Indonesia. Peran Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila sebagai cita – cita
bangsa, Pancasila sebagai pedoman atau landasan hidup bagi bangsa Indonesia, dan Pancasila
sebagai jiwa bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sistem etika tujuannya untuk
mengembangkan dimensi moral pada setiap individu sehingga dapat mewujudkan sikap yang
baik dalam berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Menurut Aristoteles, pengertian etika
menjadi dua yaitu Terminius Technikus dan Manner and Custom. Terminius Technikus
merupaka etika yang dipelajari sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu
problema tindakan atau perbuatan manusia. Sedangkan Manner and Custom merupakan suatu
pembahasan etika yang berhubungan atau berkaitan dengan tata cara dan adat kebiasaan yang
melekat dalan kodrat manusia atau in herent inhuman nature yang sangat terkait dengan arti
baik dan buruk suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.

Etika Pancasila adalah cabang yang terkandung dalam sila Pancasila digunakan untuk
mengatur kehidupan masyarakat berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Dalam etika
Pancasila dikemukakan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Dinamikan dan tantangan pancasila sebagai sistem etika?


2. Bagaimana urgensansi dan esensi pancasila sebagai sistem etika?

1.3 Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui konsep Pancasila sebagai sistem etika dan juga sumber-sumber Pancasila sebagai
sistem etika.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pancasila Sebagai Sistem Etika

Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila sebagai sistem etika di samping merupakan way
of lifebangsa Indonesia, juga merupakan struktur pemikiran yang disusun untukmemberikan
tuntunan atau panduan kepada setiap warga negara Indonesiadalam bersikap dan bertingkah
laku. Pancasila sebagai system etika,dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi
moralitas dalam diri setiapindividu sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap
spiritualitasdalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasilasebagai sistem etika merupakan moral guidance yang dapatdiaktualisasikan ke
dalam tindakan konkrit, yang melibatkan berbagaiaspek kehidupan. Oleh karena itu, sila-sila
Pancasila perlu diaktualisasikanlebih lanjut ke dalam putusan tindakan sehingga mampu
mencerminkanpribadi yang saleh, utuh, dan berwawasan moral-akademis.

B. Dinamika Pancasila sebagai sistem Etika

Pada zaman Orde Lama, Pancasila diterapkan sebagai ideologi liberal yang kenyataannya
tidak dapat menjamin stabilitas pemerintahan. Pemilu dalam masaini diselenggarakan dengan
semangat demokrasi yang diikuti banyak partai politik,tetapi dimenangkan empat partai
politik, yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Muslimin Indonesia (PARMUSI),
Partai Nahdhatul Ulama (PNU), dan Partai
Komunis Indonesia (PKI). Tidak dapat dikatakan bahwa pemerintahan di zaman Orde Lama
mengikuti sistem etika Pancasila, bahkan ada tudingan dari pihak Orde Baru bahwa pemilihan
umum pada zaman Orde Lama dianggap terlalu liberal karena pemerintahan
Soekarno menganut sistem demokrasi terpimpin, yang cenderung otoriter.
Pada zaman Orde Baru sistem etika Pancasila diletakkan dalam bentuk penataran P-4. Pada
zaman Orde Baru itu pula muncul konsep manusia Indonesia seutuhnya sebagai cerminan
manusia yang berperilaku dan berakhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Manusia
Indonesia seutuhnya dalam pandangan Orde Baru, artinya manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang secara kodrati bersifat monodualistik, yaitu makhluk
rohani sekaligus makhluk jasmani, danmakhluk individu sekaligus makhluk sosial.

2
Manusia sebagai makhluk pribadi memiliki emosi yang memiliki pengertian, kasih sayang,
harga diri, pengakuan, dan tanggapan emosional dari manusia lain dalam kebersamaan hidup.
Manusia sebagai makhluk sosial, memiliki tuntutan kebutuhan yang makin maju dan
sejahtera. Tuntutan tersebut hanya dapat terpenuhi melalui kerjasama dengan orang lain, baik
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itulah, sifat kodrat manusia sebagai makhluk
individu dan sosial harus dikembangkan secara selaras, serasi, dan seimbang. Manusia
Indonesia seutuhnya adalah makhluk mono-pluralis yang terdiri atas susunan kodrat: jiwa dan
raga;
Kedudukan kodrat: makhluk Tuhan dan makhluk berdiri sendiri; sifat kodrat: makhluk
sosial dan makhluk individual. Keenam unsur manusia tersebut saling melengkapi satu
sama lain dan merupakan satu kesatuan yang bulat. Manusia Indonesia menjadi pusat
persoalan, pokok dan pelaku utama dalam budaya Pancasila.

Namun pada era Orde Baru ini Pancasila tidak berada dan memihak pada kekuatanrakyat
melainkan kepemimpinan berada pada kekuasaan pribadi presiden Soekarno. Sehingga
terjadi berbagai penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi yang
berakibat pada ke-otoriteran presiden Soekarno yang menjadi presiden seumur hidup dan
membuat politik konfrontasi, dan menggabungkan nasionalisme,agama, dan komunis yang
ternyata tidak cocok dalam kehidupan Negara Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan
kemerosotan moral sebagian masyarakat yang sudah tidak mengimplementasikan nilai-nilai
Pancasila dan berusaha untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi lain serta terjadi
masalah -masalah yang memprihatinkan seperti kudeta PKI dan kondisi ekonomi yang
semakin merosot.
Sistem etika Pancasila pada era reformasi tenggelam dalam eforia demokrasi. Namun
seiring dengan perjalanan waktu, disadari bahwa demokrasi tanpa dilandasi sistem etika
politik akan menjurus pada penyalahgunaan kekuasaan, sertamachiavelisme (menghalalkan
segala cara untuk mencapi tujuan). Moral bangsa semakin hari semakin merosot dan
semakin hanyut dalam arus konsumerisme, hedonisme, eksklusivisme, dan ketamakan
karena bangsa Indonesia tidak mengembangkan blueprint yang berakar pada sila
Ketuhanan Yang Maha Esa”. Eksistensi Pancasila masih banyak dimaknai sebagai
konsepsi politik yang substansinya belum mampu diwujudkan secara riil. Reformasi
belum berlangsung dengan baik karena Pancasila belum difungsikan secara maksimal
sebagaimana mestinya. Banyak masyarakat yang hafal butir-butir Pancasila tetapi belum

3
memahami makna sesungguhnya pada masa reformasi Pancasila sebagai reinterpretasi
yaitu Pancasila harus selalu diinterpretasikan kembali sesuai dengan perkembangan zaman
yang berarti dalam menginterpretasikan nya harus relevan dan kontekstual dan harus sinkron
atau sesuai dengan kenyataan pada zaman saat ini agar Pancasila sebagai sistem etika
tetap berjalan sesuai dengan butir butir yang
dikandungnya .
C. Tantangan Pancasila Sebagai sistem Etika
Pancasila sebagai sistem etika merupakan cabang filsafat yang dijabarkan pada setiap sila nya
dengan tujuan untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di
Indonesia. Oleh karena itu, di dalam etika Pancasila terkandung nilai nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan juga keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk
perilaku masyarakat Indonesia dalam semua aspek kehidupan nya dimana pun dan kapan pun.

Penting nya Pancasila sebagai sistem etika di Indonesia adalah sebagai rambu dalam mengatur
kehidupan masyarakat Indonesia agar sesuai dengan makna yang terkandung dalam sila
Pancasia, sehingga dapat tercermin kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
baik sesuai dengan tujuan yang di harapkan.

Dengan demikian, pelanggaran dalam kehidupan bermsyarakat dan bernegara seperti korupsi
atau penyalahgunaan kekuasaan dapat di minimalkan kejadian nya atau bahkan di hilangkan
dalam aspek kehidupan ini. Hal ini merupakan permasalahan yang masih sangat sulit untuk di
hilangkan di negara kita tercinta yaitu Indonesia.
Oleh karena Pancasila sebagai sistem etika yang berfungsi sebagai tuntunan dalam berpikir
dan berperilaku setiap warga negara Indonesia, maka kita harus memahami tantangan etika
Pancasila hingga saat ini. Pancasila sebagai sistem etika akan terus mengalami pasang surut
dalam kehidupan berbangsa dan benegara.

Adapun tantangan yang mungkin di hadapi oleh Pancasila sebagai sistem etika, yaitu, pertama
berubahnya tatanan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia.

Dengan adanya peristiwa tersebut, para generasi muda akan di hadapkan pada keadaan
keadaan yang serba berbeda dan mengarah pada hal hal yang negative. Misalnya seperti
pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, minum minuman keras dan kejahatan kejahatan
lain nya. Hal ini juga merupakan pengaruh dari adanya arus globalisasi yang dapat merubah
pola pikir masyarakat menjadi kebarat baratan.

Tantangan selanjutnya yang mungkin akan di hadapi yaitu lunturnya wibawa pemerintah. Hal
ini tentu akan menimbulkan rasa tidak percaya masyarakat Indonesia kepada pemerintah dan
atasan atasan lain nya. Rasa tidak percaya ini akan menghambat program program yang dibuat
oleh pemerintah untuk warga negara nya.

Sehingga pemerintah perlu tegas dan meningkatkan wibawa nya agar masyarakat dapat
percaya secara penuh kepada pemerintah dan menjadikan nya taat dan patuh terhadap program
program yang dibuat oleh pemerintah tersebut.

4
Munculnya konsep ekonomi liberal dan kapitalisme. Ini merupakan salah satu tantangan yang
mungkin akan di hadapi oleh Pancasila yang dapat menimbulkan dampak ketimpangan dalam
kehidupan masyarakat yang mampu memunculkan keresahan akibat dari meningkatnya
kejahatan dan kriminalitas yang di sebabkan oleh munculnya ketimpangan ekonomi
masyarakat.
Ada juga tantangan yang mungkin akan di hadapi oleh Pancasila yaitu penegakan hukum yang
tidak menjunjung tinggi nilai nilai keadilan. Hal ini akan memunculkan kehidupan yang tidak
taat terhadap hukum yang ada di Indonesia dan juga mudahnya aparat hukum untuk dibeli
demi menjaga diri nya akan tidak mendapatkan sanksi yang seharusnya ia dapatkan. Kejadian
ini sudah sering kali kita lihat di negara kita tercinta.

Tantangan selanjutnya yaitu pemanfaatan pengembangan ilmu pengentahuan dan teknologi


untuk hal hal yang negatif. Dampak nya dapat kita lihat yang ada di sekeliling kita, misal
muncul nya hacker yang dapat meretas keamanan akun atau privasi seseorang dan juga
penipuan penipuan secara online yang terjadi di media sosial.

Itulah beberapa tantangan yang nanti nya mungkin akan di hadapi oleh Pancasila sebagai
sistem etika dalam menerapkannya kepada seluruh masyarakat Indonesia.

D. Esensi Dan Urgensansi Pancasila Sebagai Sistem Etika

Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika Merupakan Hal-hal penting yang sangat urgen bagi
pengembangan Pancasila sebagai sistem etika meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.)Meletakkan sila-sila Pancasila sebagai sistem etika berarti menempatkan Pancasila
sebagai sumber moral dan inspirasi bagi penentu sikap, tindakan, dan keputusan yang
diambil setiap warga negara.
2.)Pancasila sebagai sistem etika memberi guidance bagi setiap warga negara sehingga
memiliki orientasi yang jelas dalam tata pergaulan baik lokal, nasional, regional, maupun
internasional.
3.)Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi dasar analisis bagi berbagai kebijakan yang
dibuat oleh penyelenggara negara sehingga tidak keluar dari semangat negara
kebangsaanyang berjiwa Pancasilais.
4.)Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi filter untuk menyaring pluralitas nilai yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat sebagai dampak globalisasi yang
memengaruhipemikiran warga negara.
Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika Hakikat Pancasila sebagai sistem etika terletak pada
hal-hal sebagai berikut:
1.)Hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai
penjamin prinsip-prinsip moral. Artinya, setiap perilaku warga negara harus didasarkan atas
nilai-nilai moral yang bersumber pada norma agama. Setiap prinsip moral yang berlandaskan

5
pada norma agama, maka prinsip tersebut memiliki kekuatan (force) untuk dilaksanakan oleh
pengikut-pengikutnya.
2.)Hakikat sila kemanusiaan terletak pada actus humanus, yaitu tindakan manusia yang
mengandung implikasi dan konsekuensi moral yang dibedakan dengan actus homini, yaitu
tindakan manusia yang biasa. Tindakan kemanusiaan yang mengandung implikasi moral
diungkapkan dengan cara dan sikap yang adil dan beradab sehingga menjamin tata pergaulan
antarmanusia dan antarmakhluk yang bersendikan nilai-nilai kemanusiaan yang tertinggi,
yaitu kebajikan dan kearifan.
3.)Hakikat sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama sebagai warga bangsa
yang mementingkan masalah bangsa di atas kepentingan individu atau kelompok. Sistem
etika yang berlandaskan pada semangat kebersamaan, solidaritas sosial akan melahirkan
kekuatan untuk menghadapi penetrasi nilai yang bersifat memecah belah bangsa.
4.)Hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah untuk mufakat. Artinya,
menghargai diri sendiri sama halnya dengan menghargai orang lain.

E. Saran

Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, untuk ke depannya
kami sebagai penulis akan berusaha untuk membuat makalah dengan lebih baik
lagi. Demikianlah makalah ini kami buat, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan pembaca sekalian. Kami mohon maaf jika ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas, kurang dimengerti dan lugas. Dan kami juga
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini.

F. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :


a. Pancasila dan etika adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena merupakan suatu
sistem yang membentuk satu kesatuan yang utuh, saling berkaitan satu dengan yang lain yang
dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Implementasi Pancasila sebagai sistem etika dapat terwujud apabila pemerintah dan
masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang ada dalam pancasila dengan mengedepankan
prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban. Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang
filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, di dalam etika

6
Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek
kehidupannya. Pentingnya pancasia sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah menjadi
rambu normatif untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
di Indonesia. Dengan demikian, pelanggaran dalam kehidupan bernegara, seperti korupsi
(penyalahgunaan kekuasaan) dapat diminimalkan

DAFTAR PUSTAKA

Darmodiharjo, Darji. 1982. Pancasila dalam Beberapa Perspektif . Jakarta:Aries Lima

Nurwardani, Paristiyanti. 2016. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:


Ristekdikti

Rahardiansyah, Risal Fadhil. 2021. Pancasila sebagai Sistem Etika. Jurnal UNM Malang

Anda mungkin juga menyukai