Anda di halaman 1dari 27

Emo-demo

Modul 13-16

Kelompok 4
Kuman-kuman
Ditanganku
Kuman-kuman di tanganku

Mencuci tangan memakai sabun sangat penting sebagai salah satu mencegah terjadinya diare, kebiasaan
mencuci tangan diterapkan setelah buang air besar, setelah menceboki bayi dan balita, sebelum makan
serta sebelum menyiapkan makanan. Masyarakat akan mampu meningkatkan pengetahuan hidup sehat
dimanapun mereka berada jika mereka sadar, termotivasi dan di dukung dengan adanya informasi serta
sarana dan prasarana kesehatan.

Tujuan :
• Supaya ibu belajar bahwa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir itu
penting dan yang terbaik untuk anak supaya tidak ada penyakit yang dapat
menyerang tubuh kita.
• Menambah wawasan ibu, sehingga ibu lebih mengetahui dan lebih memahami
tentang bagaimana cuci tangan yang benar dengan tepat untuk mengurangi
terjadinya diare, penularan penyakit dll.
K es eh a t a n
Pendidikan

1. Mengetahui bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar untuk
mengurangi resiko terjadinya penyakit dan penularan penyakit.
2. Mengetahui perbedaan antara mencuci tangan dengan memakai sabun
dan mencuci tangan tanpa sabun.
3. Mengetahui bahwa mencuci tangan itu sangat penting bagi kehidupan
kita, maka kita harus menyempatkan mencuci tangan sebelum melakukan
aktivitas tertentu.
Peralatan
Peralatan A Peralatan B
• Glitter Hitam • Roti tawar
• Galon pancur dan Ember • 3 lembar kertas warna
• Minyak Goreng hitam bertuliskan nama Ibu
• Sabun Cuci Tangan Sri, Ibu Budi dan Ibu Rumpi
• Kartu 5 langkah cuci tangan yang
baik dan benar
Langkah-langkah
1.Siapkan semua peralatan untuk memulai permainan, sampaikan kalimat pembuka permainan
2. Teknis Permainan :
a. Minta ketiga relawan untuk maju kedepan dan berperan sebagai ibu Rumpi, ibu Budi dan Ibu Sri
b. Jelaskan teknik permainan dengan mengoleskan minyak, mengibaratkan glitter sebagai kuman dan peran relawan
c. Minta Ketiga Ibu untuk menunjukan tangannya kepada peserta yang lain (akan terlihat bahwa tangan Ibu Rumpi dipenuhi serbuk berkilau
(kuman). Tangan Ibu Budi juga masih terdapat serbuk berkilau (Kuman) walaupun lebih sedikit. Sedangkan tangan Ibu Sri bersih dari serbuk
berkilau (kuman))
3. Diskusi permainan
Contoh : “ Tangan siapa yang bersih? , apakah mencuci tangan dengan airsaja sudah cukup?”
4. Siapkan peralatan B untuk memulai permainan berikutnya.
a. Ajak ketiga relawan untuk mengambil roti tawar, memegangnya dengan telapak tangan, dan merobeknya ke arah samping.
b. Letakan roti tawar yang telah dirobek tersebut di atas kertas hitam dan diskusikan hasilnya
c. Ajak peserta lain untuk maju dan mengamati potongan-potongan roti di atas kertas hitam. (Akan terlihat bahwa potongan-potongan roti
Ibu Rumpi terdapat serbuk berkilau lebih banyak dari pada Ibu Budi. Sedangkan potongan roti Ibu Sri terlihat bersih)
5. Diskusikan hasil permainan dengan semua peserta. Hubungkan dengan kehidupan nyata bahwa ibu yang mencuci tangan tanpa
menggunakan sabun itu sama halnya dengan memberi kumab di makanan anaknya.
6. Sampaikan pada semua peserta bahwa perilaku cuci tangan Ibu Sri adalah perilaku yang baik dan patut dicontoh.
Buat komitmen agar ibu-ibu mulai membiasakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir meskipun ibu sibuk atau terburu-buru
Kolostrum

Untuk
Bayiku
Kolostrum Untuk Bayiku
Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada kehidupan
pertama bayi, karena colostrum mengandung Zat kekebalan tubuh terutama
immunoglobulin (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai zat infeksi dan zat ini tidak
akan ditemukan dalam ASI selanjutnya atau dalam susu formula. Komposisi ASI tidak
sama dari waktu ke waktu dan terbagi tiga yaitu Colostrum, ASI Masa Transisi dan ASI
Matur (Khairuniyah, 2011). Masalah yang sering dijumpai kebiasaan yang salah yang
dilakukan ibu Indonesia dalam menyusui bayinya yaitu memberikan cairan ASI yang sudah
berwarna putih dan cairan yang kental berwarna kuning atau colostrum dibuang karena
dianggap menyebabkan sakit perut, oleh karena itu sebelum susu matur (ASI) keluar, bayi
diberi makanan pengganti seperti air gula dan madu, akibat dari kurangnya pemahaman
tersebut maka merugikan kesehatan bayi itu sendiri (Aminah, 2012).
Kolostrum Untuk Bayiku
Tujuan

Ibu belajar bahwa ASI


kental berwarna kuning
(kolostrum yang keluar
pertama kali adalah Ibu belajar bahwa
sesuatu yang normal memberikan kolostrum
pada bayi adalah hal
terbaik untuk awal
kehidupannya
Pendidikan Kesehatan

• Untuk menambah wawasan ibu tentang pemberian


kolostrum pada bayi
• Mengetahui bagaimana cara pemberian ASI yang baik dan
benar
• Mengetahui bahwa kolostrum adalah hal terbaik untuk
awal hidup bayi
Peralatan
• pulpen
• beberapa lembar kertas berukuran kecil
• air putih
• minyak goreng
• dua gelas plastik bening
• bubuk kopi
• susu cair
• kartu asi
Langkah-langkah
1. a. Siapkan Peralatan.
b. Bagikan kertas kepada seluruh peserta.
Ajak ibu membayangkan ingin menjadi seorang ibu yang seperti apa. Setiap ibu menuliskan jawabannya
di selembar kertas. Contoh: "Ibu-ibu pernah membayangkan sosok ibu yang baik seperti apa? Sekarang
mari tuliskan di kertas bagaimana harapan ibu ke depan untuk menjadi sosok ibu yang baik".
c. Kemudian minta 2 - 3 relawan untuk membacakan
tulisannya.
d. Sampaikan bahwa menjadi ibu memang tidak mudah.
2. a. Berikan pertanyaan kepada peserta terkait ASI.
b. Keluarkan Kartu ASI dengan warna kuning dan putih
yang berbeda. Minta peserta memilih warna ASI mana yang menurut mereka tidak normal.
3 gambar warna ASI, manakah dari warna ASI ini yang membuat ibu khawatir ASI ibu tidak normal? Dan
mana yang menurut ibu-ibu warnanya yang paling normal?".
c. Setelah mendengarkan jawaban dari para ibu, kemudian jelaskan tentang warna ASI.
Langkah-langkah
3. Tunjukkan kepada ibu mengapa kolostrum sangat istimewa.
a. Siapkan Peralatan.
b. Minta 2 relawan berperan sebagai Ibu Rumpi yang memberikan susu formula pada awal kelahiran
dan Ibu Sri yang memberikan ASI sejak awal kelahiran.
c. Ibaratkan air sebagai susu formula, minyak sebagai
kolostrum, dan susu cair sebagai ASI yang keluar setelah kolostrum.
d. Selanjutnya, minta Ibu Rumpi dan Ibu Sri memasukkan kopi yang diumpamakan sebagai bakteri ke
dalam gelas masing-masing.
SEMUA pertanyaan tentang gizi HARUS dirujuk kepada Kader, Bidan atau Petugas Kesehatan terlatih.
4. a. Ajak peserta mendiskusikan kedua gelas tersebut.
b. Jelaskan hasil permainan.
5. Ajak peserta melihat kembali tulisan mereka di kertas. Minta mereka menggambar hati dengan
spidol, melipat dan menyimpannya sebagai pengingat.
Kesimpulan ASI kental berwarna kuning (kolostrum) yang keluar pada hari-hari pertama setelah
melahirkan adalah normal. Berikan bayi Anda kolostrum untuk perlindungan dan awal terbaik
kehidupannya.
Makanan
utama
Sebelum
Cemilan
Makanan utama sebelum cemilan
Makanan utama sebelum cemilan merupakan kebutuhan dasar untuk anak,selain itu
makanan yang di berikan ibu kepada anak harus yang bergizi karena sangat penting untuk
pertumbuhan anak.Selain itu makanan cemilan sangat berguna untuk makanan pendamping
anak Ketika sedang rewel atau ingin memakan makanan yang tidak berat ya contonya
seperti cemilan.
Tetapi sebagai orang tua kita harus pintar memilih makanan cemilan yang sehat untuk anak
kita jangan sampai salah dalam memberikan cemilan yang tidak baik untuk anak.Dan
sebelum memberi cemilan pastikan kita sebagai orang tua berikan makanan utama yang
sehat dan bergiji agar anak tidak merasa lapar dan selain itu orang tua berikan cemilan
sewajarnya saja yang terpenting harus memberikan makanan utama seperti nasi, lauk pauk,
sayuran buah – buahan dan susu yang sehat

\
Tujuan :
1)Memberikan solusi kepada orangtua Ketika anak merengek menginginkan sesuatu,dan memberi
arahan bagaimana menjadi orangtua yang baik Ketika anak merengek tidak langsung di beri tetapi
di beri arahan kepada anak terlenih dahulu
2)Memberikan arahan untuk menyiapkan permainan dan bagaimana mengatasi rasa ke khawatiran
Ketika anak terus menerus menangis lalu memberikan cemilan dan bila terus menerus
mengakibatkan tidak baik untuk anak apalagi melupakan makan utama.Jadi sebaiknya ibu rumpi
mencpba menengkan dan ajak bermain beri cemilan secukupnya saja lalu Ketika jam makan anak
langsung berikan makanan sehat yang menarik agar si anak menyukai
3)Dan Ketika anak menangis lagi tidak panik dan tidak perlu khawatir tetap tenang sambal
menyiapkan makanan
4)Jadi lebih baik mengisi perut anak dengan makanan utama yang bergiji dari pada harus terus
menerus memberikan cemilan yang kurang baik
Pendidikan Kesehatan :
• Mendapat peningkatan pengetahuan setelah di berikan Pendidikan Kesehatan
tentang baiknya memberikan makanan utama atau memberikan cemilan kepada
anak yang sedang rewel. Dan memberi arahan agar ibu rumpi tidak perlu panik atau
merasa khawatir Ketika anak menangis terus menerus akan mengganggu Kesehatan
anaknya.
• Mengetahui makanan cemilan kurang baik ibu rumba harus lebih tenang dlam
menyikapi anak yang sedang rewel nangis terus menerus tetapi harusn lebih tenang
dan menyikapi yang baik dengan memberikan makanan utama yang lebih baik
Alat-alat :

peralatan :
1. ½ gelas pasir
2. gelas plastik
3. 5 bola pingpong
Langkah-langkah :
Langkah
1.Pengantar permainan Tanyakan pada ibu tentang kekhawatiran mereka saat anak rewel dan menangis.

2. teknis permainan.
a. siapkan peralatan. ibaratkan pasir menjadi cemilan yang tidak sehat dan bola pingpong menjadi makanan utama
yang bergizi. gelas plastik sebagai perut anak.
b. minta 2 relawan ke depan untuk berperan sebagai ibu rumpi dan Ibu Sri.
Ibu rumpi adalah ibu yang merasa tertekan saat anak menangis.
Ibu Sri adalah ibu yang merasa khawatir saat anaknya menangis, tetapi tetap tenang dan percaya diri untuk
menenangkan anaknya.
c. Andaikan anak ibu rumpi sedang menangis dan dengan cepat Ibu rumpi memberikan cemilan pada anaknya.
d. minta Ibu rumpi untuk menuangkan ½ cangkir pasir ke dalam gelas plastik (perut anak ibu rumpi). ceritakan
bahwa ibu rumpi khawatir dengan omongan orang lain bila anaknya terus menangis sehingga mengabaikan
kesehatan anaknya.
e. selanjutnya ceritakan bahwa beberapa waktu kemudian tibalah waktu makan siang. Ibu rumpi lalu memberikan
makanan utama.
f. minta Ibu rumpi untuk meletakkan satu persatu bola pingpong ke dalam gelas yang sudah berisi pasir hingga
penuh merata. ibaratkan satu bola mewakili satu suapan.
g. ibaratkan perut anak sudah kenyang
Langkah-langkah :
3. lanjutkan permainan selanjutnya.
a. Andaikan anak Ibu Sri sedang menangis. ia merasa khawatir Tetapi dia tidak panik dan tetap percaya diri.
Iya meluangkan waktu untuk menenangkan anak nya sembari menyiapkan makanan.
b. saat makan siang tiba, Ibu Sri menyuapi anaknya ( minta Ibu Sri untuk memasukkan bola pingpong ke
dalam gelas plastik hingga penuh merata ).
c. setelah makan siang, anak Ibu Sri sudah tidak rewel lagi. Ibu Sri kemudian menyiapkan cemilan untuk
anaknya. minta Ibu Sri untuk menuangkan pasir ke dalam gelas berisi bola pingpong hingga penuh merata

4. diskusikan permainan.
bandingkan antara makanan utama yang diberikan Ibu rumpi dengan ibu Sri kepada anaknya.
Reproduksi Asi
Reproduksi Asi
ASI adalah nutrisi utama yang harus diberikan pada bayi. Pemberian ASI akan
mempererat hubungan antara ibu dan bayi, peningkatan kualitas bayi dan ibu
serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Fitria (2012) dalam Sinaga (2015) menyatakan bahwa nutrisi dan cairan ibu
turut mempengaruhi produksi ASI. Produksi ASI yang sedikit atau tidak
lancar dapat membuat bayi mendapatkan nutrisi yang kurang optimal. Faktor
tersebut dapat mengakibatkan penurunan rangsangan hormon laktasi dan
menghambat produksi ASI.
Tujuan
Ibu belajar bahwa besar kecilnya payudara tidak mempengaruhi produksi asi.

Pendidikan Kesehatan
Mendapat peningkatan pengetahuan setelah di berikan Pendidikan
Kesehatan tentang payudara yang memproduksi asi tidak dapat
ditentukan dari ukuran besar atau kecil .
Peralatan
• 1 Corong berukuran besar
• 1 corong berukuran kecil
• 2 gelas ukur 250 ml , masing masing di isi susu cair 150 ml
• 2 gelas transparan
• 2 anggur mainan
• kartu gambar payudara
Langkah-langkah
1. Pengantar permainan:
Tanyakan pada peserta apa yang biasanya dikhawatirkan oleh ibu yang baru pertama kali menyusui.
2. Teknis Permainan:
a. Siapkan Peralatan.
b. Minta 2 relawan kedepan sebagai Ibu Sri yang memiliki payudara kecil dan Ibu Rumpi yang memiliki
payudara besar.
c. Ibaratkan corong besar sebagai payudara Ibu Rumpi, corong kecil sebagai payudara Ibu Sri dan anggur plastik
sebagai kelenjar susu.
d. Minta Ibu Rumpi dan Ibu Sri memasukkan anggur ke dalam corong masing-masing.
e. Tanyakan kepada peserta siapa yang akan memproduksi ASI lebih banyak.
f. Letakkan gelas transparan di bawah corong. Tutup bagian bawah corong dengan jari terlebih dahulu.
Langkah-langkah
g. Siapkan susu cair di gelas ukur. Ibaratkan susu cair adalah ASI yang keluar dari kelenjar susu.
h. Minta Ibu Sri dan Ibu Rumpi menuangkan susu cair secara perlahan (sambil buka-tutup lubang corong sampai
habis) ke dalam masing-masing corong yang diibaratkan bayi menghisap ASI.
I. Sambil menuangkan susu cair secara perlahan ke dalam masing-masing corong, ibaratkan bayi Ibu Rumpi dan Ibu
Sri secang menghisap ASI. Buka bagian bawah corong dan biarkan susu cair mengalir keluar (ke gelas transparan)
sambil susu cair terus dituang perlahan hingga habis.

3. a. Angkat 2 gelas transparan yang sudah berisi susu untuk melihat banyak produksi ASI Ibu Sri dan Ibu Rumpi.
Tanyakan perbedaan jumlah produksi ASI kedua ibu.
B. Sampaikan bahwa payudara bukan wadah kosong tempat menampung susu.
C. tunjukkan kartu payudara dan jelaskan cara payudara memproduksi ASI. Contoh: "Ukuran payudara tidak
mempengaruhi produksi ASI. ASI diproduksi dalam kantong- kantong kecil yang ukurannya sama yang diibaratkan
oleh anggur".
D. Ajak peserta menarik kesimpulan dengan menanyakan pengaruh ukuran payudara terhadap produksi ASI.
Terima
kasih! • Diana Nurfadilla
• Eliza Putri
• Erika Nopiani
• Helfani Zahra N
• Siska Nur Abidah
• Sri Alda

Anda mungkin juga menyukai