LAMPIRAN
Lampiran 1
MATERI
2.1 Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif yaitu pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada
bayi berumur 0-6 bulan. Makanan tambahan yang dimaksudkan seperti pisang, bubur,
nasi, pepaya, biskuit, atau yang lainnya. Sedangkan minuman tambahan yang
dimaksudkan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dsb. ASI dalam jumlah
cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi
selama 6 bulan pertama. ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi
bayi sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal.
Menyusui dilakukan kapanpun bayi meminta atau sesuai kebutuhan bayi (ondemand),
sesering yang bayi mau, siang dan malam. Tidak menggunakan botol susu maupun
empeng. Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan, disaat tidak
bersama anak dapat dilakukan agar anak tetap mendapatkan asi eksklusif.
Isi piring makan ibu menyusui sebaiknya terdiri dari makanan pokok,
lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan.Setengah isi piring ibu berisi makanan pokok
dan lauk-pauk, dan setengah lainnya berisi sayuran dan buah-buahan. Contoh Menu
Makan Ibu Menyusui dalam 1 porsi
1. 2.
3.
2. Cara memerah ASI dengan pompa (pumping)
Ada berbagai jenis pompa ASI di pasaran, yaitu pompa ASI manual, pompa
ASI dengan baterai, dan pompa ASI elektrik. Pompa ASI manual ada yang berbentuk
silinder maupun yang ditekan atau dipencet.
Berikut cara memerah ASI dengan alat pompa:
a. Ikuti pedoman penggunaan dari produsen pompa ASI.
b. Selalu cuci tangan setiap akan memompa.
c. Siapkan semua alat memerah ASI, jaga kebersihannya. Semua bagian yang
bersentuhan dengan ASI harus dicuci dengan air panas setiap kali habis dipakai.
d. Banyak pompa dibuat dengan ukuran sungkup bervariasi untuk mengakomodasi
puting yang lebih besar. Ibu harus menggunakan lingkaran dasar sungkup yang
cocok dengan puting. Selama pemompaan, pinggir lingkaran dasar sungkup harus
berada di luar puting dan areola. Puting harus bergerak maju-mundur selama
pemompaan, tidak dicubit, dipencet, dilukai, atau digosok. Lingkaran dasar
sungkup sekitar 21-40 mm.
e. Pompa yang isapan dan putaran atau siklusnya dapat diatur, dipasang dengan
putaran paling cepat dan isapan paling rendah. Ketika ASI mulai keluar, isapan
dapat ditinggikan dan putaran direndahkan mendekati isapan fisiologis bayi.
f. Untuk mempertahankan produksi ASI, pemompaan harus dilakukan sampai ASI
dikeluarkan semua, sekitar 15-20 menit.
g. Hentikan pemompaan ASI jika aliran ASI sudah berhenti untuk menghindari
trauma pada payudara.
3. Cara menyimpan ASI
Air susu ibu adalah cairan segar dengan banyak antioksidan, antibakteri,
prebiotik dan sel-sel pertahanan tubuh. Meskipun beberapa nutrisi akan berubah
dengan penyimpanan, tetapi bukti ilmiah menunjukkan bahwa penyimpanan ASI
aman dan tetap dapat mempertahankan nutrisi penting bagi bayi ketika bayi tidak
dapat menyusui langsung. Air susu ibu yang disimpan tetap jauh lebih unggul
daripada susu formula.
Cara penyimpanan ASI adalah:
a. ASI disimpan dalam wadah atau botol terbuat dari gelas dengan tutup yang rapat
(botol kecil bekas selai/minuman bervitamin/berenergi) atau kantong ASI yang
didesain khusus untuk penyimpanan dalam freezer.
b. Tempat penyimpanan ASI dibersihkan dulu dengan air panas sebelum digunakan.
c. Menyimpan sekitar 60-120 ml per botol atau per kantong sangat disarankan untuk
mengurangi sisa ASI.
d. Beri label pada tiap botol bertuliskan tanggal dan jam pemerahan ASI.
e. ASI yang diperah pada saat yang bersamaan dari kedua payudara dapat disimpan
dalam wadah yang sama.
f. ASI yang disimpan lebih awal diberikan lebih dulu pada bayi (first in, first out).
4. Wadah penyimpanan ASI
Wadah yang dianjurkan adalah kaca dan plastik keras (polypropylene) karena
lebih stabil untuk menyimpan nutrisi ASI yang larut dalam air, nutrisi larut lemak
tidak mudah melekat pada kaca atau plastik keras, menjaga konsentrasi IgA, menjaga
jumlah sel darah putih hidup dalam ASI dan lebih mudah penanganannya.
Wadah kaca plastik fleksibel atau polyethylene bag tidak direkomendasikan
untuk penyimpanan ASI karena lebih banyak sel yang akan hilang karena pecah
(lisis), penurunan IgA sebanyak 60% dan risiko terjadinya kebocoran selama
penyimpanan dan penanganan ASI.
Wadah botol yang mengandung bisphenol A, yang terdapat pada beberapa
botol bayi plastik juga harus dihindari karena bukti ilmiah terhadap gangguan
endokrin.
5. Tempat penyimpanan ASI dan lama simpan
ASI yang disimpan di kulkas lebih besar kandungan antiinfeksi-nya dibanding
ASI yang beku dari freezer. Mengubah suhu ASI harus bertahap. Memasukkan ASI
ke dalam kulkas dulu untuk merendahkan suhunya, baru dipindahkan ke dalam
freezer. ASI dengan jumlah bakteri yang lebih sedikit akan berkembang lebih sedikit
bakteri saat penyimpanan dan memiliki kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan
dengan ASI yang mengandung banyak bakteri. Namun demikian, wadah ASI cukup
dicuci dengan sabun dan air hangat. Jika tidak tersedia sabun, maka air mendidih
lebih dianjurkan. Proses sterilisasi tidak perlu rutin dilakukan pada wadah ASI
atau alat
pompa karena tidak ada ASI yang steril, bahkan dengan cara pemerahan yang amat
hati-hati sekalipun dan dalam ASI terdapat anti-infeksi. Namun penting untuk
memastikan semua peralatan bersih dan kering, termasuk tangan ibu.
Jumlah ASI yang disimpan dalam tiap botolnya idealnya adalah sama dengan
porsi 1 kali minum bayi. Menyimpan sekitar 60-120 ml per botol (porsi 1 kali minum)
sangat disarankan untuk mengurangi sisa ASI. Beri label pada tiap botol bertuliskan
tanggal dan jam pemerahan ASI. ASI yang diperah pada saat yang bersamaan dari
kedua payudara dapat disimpan dalam wadah yang sama. ASI yang disimpan lebih
awal diberikan lebih dulu pada bayi (first in, first out).
Tabel Pedoman Penyimpanan ASI
Mudah dicerna dan diserap Perlu waktu lebih lama untuk mencerna
Pertumbuhan gigi bayi yang diberi ASI Mengalami perlambatan pertumbuhan gigi
Eksklusif mengalami percepatan yaitu pada saat usia >7 bulan
pertumbuhan gigi yaitu pada saat usia 4-7
bulan