Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI BAYI
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu : I Gusti Ayu Surati, M.Kes.

Oleh :

I Gusti Agung Mas Dhiana Dewi

P07124220033

Sarjana Terapan Jurusan Kebidanan Semester 5

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

SARJANA TERAPAN JURUSAN KEBIDANAN

2022/2023
Pokok Bahasan : Gizi

Sub Pokok Bahasan : Gizi pada bayi

Sasaran : Ibu yang memiliki anak bayi

Waktu : 1 jam (08.00 – 09.00 Wita)

Tanggal : 20 September 2022

Tempat : Poltekkes Denpasar Jurusan Kebidanan

Pelaksana : I Gst Agung Mas Dhiana Dewi

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 jam, diharapkan ibu yang
mempunyai bayi akan mampu mengetahui dan memenuhi kebutuhan gizi pada bayi dan
dapat membuat makanan bergizi untuk bayi.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 jam, ibu diharapkan akan mampu :
a. Menyebutkan pengertian bayi dan gizi.
b. Menyebutkan prinsip gizi seimbang bagi bayi.
c. Menyebutkan macam-macam makanan bagi bayi.
d. Menyebutkan 3 kandungan zat gizi yang diperlukan bayi serta sumber-sumbernya.
e. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian makanan pada bayi.
f. Menyebutkan pengaruh status gizi seimbang bagi bayi.
g. Menyebutkan dampak kekurangan dan kelebihan gizi pada bayi.
h. Menyebutkan makanan yang tepat untuk bayi.
3. Materi
Definisi Bayi dan Gizi
Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir dari
rahim seorang ibu. Bayi (usia 0-11 bulan) merupakan periode emas sekaligus periode kritis
karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat yang mencapai
puncaknya pada usia 24 bulan.
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia yang
berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini mungkin yaitu sejak mereka
masih dalam kandungan melalui makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai
sejak dari masa kanak-kanak. Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh
tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan. Tujuan pemberian gizi yang baik adalah
tumbuh kembang anak yang adekuat.

Prinsip Gizi Seimbang Bagi Bayi


Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan
tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI.
Bayi harus mendapat makanan tambahan/pendamping ASI. Banyaknya ASI yang
dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu, makanan tambahan sewaktu
hamil/menyusui, stress mental dan sebagainya. Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal
energi tiap kgBB/ hari. Oleh karena itu, susu bayi mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap
100 cc. Maka bayi diberikan 150-160 cc susu tiap kgBB. Tetapi tidak semua bayi
memerlukan jumlah energi tersebut.
Macam-Macam Makanan Bagi Bayi
Makanan bayi beraneka ragam macamnya yaitu :
1. ASI (Air Susu Ibu)
Yang paling baik untuk bayi baru lahir adalah ASI. ASI mempunyai keunggulan
baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan sebagainya.
a. Manfaat ASI
1) Bagi Ibu
 Aspek kesehatan ibu : isapan bayi akan merangsang terbentuknya
oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin akan membantu involusi
uterus dan mencegah terjadi perdarahan post partum. Penundaan haid
dan berkurangnya perdarahan post partum mengurangi prevalensi
anemia zat besi. Selain itu, mengurangi angka kejadian karsinoma
mammae.
 Aspek keluarga berencana : merupakan KB alami, sehingga dapat
menjarangkan kehamilan. Menurut penelitian, rerata jarak kehamilan
pada ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak 11
bulan.
 Aspek psikologis : ibu akan merasa bangga dan diperlukan oleh bayinya
karena dapat menyusui.
2) Bagi Bayi
 Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi : mengandung lemak,
karbohidrat, protein, garam dan mineral serta vitamin.
 Mengandung zat protektif : terdapat zat protektif berupa laktobasilus
bifidus,laktoferin, lisozim, komplemen C3 dan C4, faktor
antistreptokokus, antibodi, imunitas seluler dan tidak menimbulkan
alergi.
 Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan : sewaktu menyusui
kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, sehingga akan memberikan
manfaat untuk tumbuh kembang bayi kelak. Interaksi tersebut akan
menimbulkan rasa aman dan kasih sayang.
 Menyebabkan pertumbuhan yang baik : bayi yang mendapat ASI akan
mengalami kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan
setelah periode perinatal baik dan mengurangi obesitas.
 Mengurangi kejadian karies dentis : insiden karies dentis pada bayi yang
mendapat susu formula lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI,
karena menyusui dengan botol dan dot pada waktu tidur akan
menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu formula dan
menyebabkan gigi menjadi asam sehingga merusak gigi.
 Mengurangi kejadian maloklusi : penyebab maloklusi rahang adalah
kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol
dan dot.
3) Bagi Keluarga
 Aspek ekonomi : ASI tidak perlu dibeli dan karena ASI bayi jarang sakit
sehingga dapat mengurangi biaya berobat.
 Aspek psikologis : kelahiran jarang sehingga kebahagiaan keluarga
bertambah dan mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.
 Aspek kemudahan : menyusui sangat praktis sehingga dapat diberikan
dimana saja dan kapan saja serta tidak merepotkan orang lain
b. Komposisi ASI
Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada
stadium laktasi. Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1) Kolostrum : ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga
setelah bayi lahir.
2) ASI transisi : ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari ke
sepuluh.
3) ASI mature : ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai dengan
seterusnya.
c. Kecukupan ASI
Untuk mengetahui kecukupan ASI dapat dilihat dari :
1) Berat badan waktu lahir telah tercapai sekurang-kurangnya akhir minggu
setelah lahir dan selama itu tidak terjadi penurunan berat badan lebih 10 %.
2) Kurve pertumbuhan berat badan memuaskan, yaitu menunjukkan berat badan
pada :
a) Triwulan ke 1 : 150-250 gr setiap minggu,
b) Triwulan ke 2 : 500-600 gr setiap bulan,
c) Triwulan ke 3 : 350-450 gr setiap bulan,
d) Triwulan ke 4 : 250-350 gr setiap bulan atau berat badan naik 2 kali
lipat berat badan waktu lahir pada umur 4-5 bulan dan 3 kali lipat pada
umur satu tahun.
3) Bayi lebih banyak ngompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari.
4) Setiap kali menyusui, bayi menyusu dengan rakus, kemudian melemah dan
tertidur.
5) Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui.
2. MPASI (Makanan Pendamping ASI)
Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan. Jenis MP
ASI diantaranya :
a. Buah-buahan yang dihaluskan/ dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang Ambon,
pepaya , jeruk, tomat.
b. Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.
c. Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng/ karton/ sachet.
Tujuan pemberian makanan tambahan pendamping ASI adalah :
a. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan
dengan berbagai rasa dan bentuk.
c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
d. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MP ASI :
a. Perhatikan kebersihan alat makan.
b. Membuat makanan secukupnya.
c. Berikan makanan dengan sebaik-baiknya.
d. Membuat variasi makanan.
e. Ajak makan bersama anggota keluarga lain
f. Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makan
g. Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama.

Kandungan Zat Gizi yang Diperlukan Bagi Bayi :


1. Protein
Dua jenis protein yaitu : protein hewani, yang didapati dari daging hewan
(telur, susu, daging) dan protein nabati (tempe, tahu) yang didapat dari tumbuh-
tumbuhan. Nilai gizi protein hewani lebih besar dari protein nabati dan lebih mudah
diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, kombinasi penggunaan protein nabati dan
hewani sangat dianjurkan.
Kebutuhan protein yaitu :
 Usia 0-6 bulan : 2,2 g/kg BB/hari
 Usia 6-12 bulan : 2 g/kg BB/hari
Fungsi Protein :
a. Penunjang pertumbuhan
Protein merupakan bahan padat utama dari otot organ dan glandula endoterm.
Merupakan unsur utama dari matriks tulang dan gigi, kulit, kuku, rambut, sel
darah dan serum.
b. Pengaturan proses tubuh
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. Protein juga
mempertahankan ketahanan terhadap mikroorganisme yang mengadakan invasi
karena antibody bersifat protein.
c. Energi
Protein merupakan sumber energi potensial, setiap gram menghasilkan sekitar
4 kkal. Jika protein digunakan untuk energi maka tidak akan dipakai untuk
kebutuhan sintesis.
Sumber Protein : ASI, susu formula, sereal/gandum, telur, tahu, tempe, ikan,
daging.
2. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak, bayi yang baru mendapat asupan
makanan dari ASI. Pada anak yang lebih besar yang sudah mendapat makanan
tambahan pendamping ASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang
mengandung tepung, seperti : bubur susu, sereal, roti, nasi tim atau nasi. Apabila tidak
mendapatkan asupan karbohidrat yang memadai untuk menghasilkan energi, tubuh
akan memecah protein dan lemak cadangan dalam tubuh. Kebutuhan karbohidrat yaitu
60-70% dari total energi.
Fungsi Karbohidrat :
Hampir semua karbohidrat pada digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi
tubuh. Beberapa karbohidrat yang ada digunakan untuk sintesis dari sejumlah
senyawa pengatur.
a. Energi
Setiap gram karbohidrat yang dioksidasi rata-rata menghasilkan 4 kalori.
Sejumlah karbohidrat dalam bentuk glucose akan digunakan secara langsung
untuk memenuhi kebutuhan energi jaringan sejumlah kecil akan disimpan sebagai
glikogen dalam hepar dan otot dan beberapa akan disimpan sebagai jaringan
adipose untuk dikonversi menjadi energi.
Glukose merupakan satu-satunya untuk otak dan jaringan saraf dan harus
tersedia dengan mudah. Setiap kegagalan untuk mencatu glukosa dan oksigen
untuk oksidasi dengan cepat akan menimbulkan kerusakan otak, terutama pada
masa neonatus. Pertumbuhan otak terjadi sangat cepat dalam minggu terakhir
kehidupan intrauterine. Karena itu penting diusahakan agar bayi yang dilahirkan
sebelum aterm tidak kekurangan glucose sehingga pertumbuhan otak dapat
berlanjut, bayi yang kecil untuk umur cenderung mengalami hipoglikemia dan
karena itu, berada dalam resiko.
b. Aksi pencadangan protein
Tubuh akan menggunakan karbohidrat sebagai protein utama energi, karena
itu jika terdapat defisiensi kalor dalam diit, maka akan digunakan jaringan
adipose dan protein.
c. Pengaturan metabolisme lemak
Diperlukan sejumlah karbohidrat dalam diit sehingga oksidasi lemak dapat
berlangsung dengan normal. Jika karbohidrat dalam diit terbatas, maka lemak
akan di metabolisir lebih cepat daripada penanganan tubuh terhadap produk
metabolisme ini. Jika lemak dioksidasi secara tidak lengkap maka akan terbentuk
keton.
d. Peranan dalam fungsi gastrointestinal
Diduga lactose mempercepat pertumbuhan dari bacteria yang digunakan
dalam usus kecil. Sejumlah bakteri ini berguna dalam mensintesis vitamin B
kompleks dan vitamin K. Laktose juga meningkatkan absorbsi kalium. Sementra
selulose, hemiselulose dan pectin tidak menghasilkan zat gizi dalam tubuh,
mereka membantu dalam stimulasi aksi peristaltik.
Karbohidrat terutama monosakarida, merupakan unsur penting dari banyak
senyawa yang mengatur metabolisme. Sumber Karbohidrat : ASI, produk susu,
beras, jagung, singkong, buncis, tomat, sayur hijau, buah segar.
3. Lemak
Lemak sebagai sumber energi tinggi (9 kkal/g). Lemak diperlukan 15-20%
dari kebutuhan total energi. Seperti karbohidrat lemak merupakan senyawa karbon,
hydrogen dan oksigen tetapi proporsi oksigen lebih rendah. Lemak termasuk senyawa
minyak-minyakan dan bahan mirip lemak yang mempunyai rasa minyak dan tidak
larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik tertentu seperti eter, alcool dan
benzen.
Terdapat banyak asam lemak yang ditemukan dalam alam yang berbeda dalam
jumlah atom karbon dan ikatan ganda yang dikandungnya. Mereka adalah asam lemak
jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Asam lemak jenuh lebih stabil dan tidak memiliki ikatan rangkap, contoh asam
palmitat, stearat yang merupakan unsur utama mentega coklat. Asam lemak tak jenuh
yang memiliki dua atau lebih ikatan rangkap yang bereaksi secara berangsur-angsur
dengan udara menjadikannya tengik.
Fungsi Lemak :
Fungsi utama lemak adalah untuk memberikan energi setiap gram lemak jika
dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori. Energi ini secara terus menerus ada
dalam simpanan jaringan subkutan dan dalam kavum abdomen. Juga mengelilingi
organ dan menyusur sepanjang jaringan adipose. Lemak bertindak sebagai barier dari
vitamin A, D, E dan K yang larut dalam air, memberikan rasa makanan yang
menyenangkan dan memberi perasaan kenyang karena kecepatan pengosongan dari
lambung dikaitkan dengan kandungan lemaknya. Fosfolipid merupakan komponen
penting dari struktur membran dan unsur semua sel dan terlibat dalam absorbsi dan
transpor lemak.
Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali
lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia bayi sampai
kurang lebih 3 bulan, lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak
dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin
yang larut dalam lemak, yaitu: vitamin A, D, E dan K. Sumber lemak : ASI, susu
formula, minyak goreng, margarine, daging.
4. Vitamin
Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang berfungsi
untuk mempertahankan fungsi tubuh.
Kekurangan vitamin akan menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang
nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf serta dapat mengurangi
ketajaman penglihatan. Vitamin C penting untuk tubuh untuk pembentukan substansi
antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam
usus. Vitamin D penting untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor,
pembentukan tulang dan gigi.
5. Mineral
 Kalsium
Penting dalam pembentukan tulang dan gigi, kontraksi otot, membantu
penyerapan vitamin B12.
 Asam Folat
Penting pada masa pertumbuhan anak, memproduksi sel darah merah, dan sel
darah putih dalam sumsum tulang, berperan dalam pematangan sel darah merah
dan mencegah anemia.
 Kholin
Senyawa ini merupakan pembentuk sejenis neurotransmitter yang disebut
asetilkolin. Kholin juga merupakan bagian dari lesitin, yaitu suatu fosfolipid yang
banyak terdapat di otak sebagai pembentuk membran (dinding) sel saraf.
 Yodium, Zat Besi, dan Zink
Yodium dibutuhkan untuk pembentukan hormon tiroksin (sejenis hormon yang
diperlukan dalam pembentukan protein yang membantu proses tumbuh kembang
otak). Zat besi dibutuhkan dalam proses pembentukan mielin. Zat besi disimpan
di dalam berbagai jaringan otak selama 12 bulan pertama sejak bayi lahir. Seng
merupakan bagian darai sekitar 300 jenis enzim yang membantu pembelahan sel.
Kekurangan zat seng di dalam otak dapat menyebabkan gangguan fungsi otak
yang disebut ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder).

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan Pada Bayi

Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya pengaturan makan untuk bayi dan anak dapat
berhasil dengan baik adalah sebagai berikut :

1. Kerjasama ibu dan anak.


Dimulai pada saat kelahiran bayi dilanjutkan sampai dengan anak mampu makan
sendiri. Makanan hendaknya menyenangkan bagi anak dan ibu. Ibu yang tegang,
cemas, mudah marah merupakan suatu kecenderungan untuk menimbulkan kesulitan
makan pada anak.
2. Memulai pemberian makan sedini mungkin.
Pemberian makan sedini mungkin mempunyai tujuan menunjang proses metabolisme
yang normal, untuk pertumbuhan, menciptakan hubungan lekat ibu dan anak,
mengurangi resiko terjadinya hipoglikemia, hiperkalemi, hiperbilirubinemia dan
azotemia.
3. Mengatur sendiri.
Pada awal kehidupannya, seharusnya bayi sendiri yang mengatur keperluan akan
makanan. Keuntungannya untuk mengatur dirinya sendiri akan kebutuhan zat gizi
yang diperlukan.
4. Peran ayah dan anggota keluarga lain.
5. Menentukan jadwal pemberian makanan bayi.
6. Umur.
7. Berat badan.
8. Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan).
9. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.
10. Kebiasaan makan (kesukaan, ketidaksukaan dan acceptability dari jenis makanan dan
toleransi daripada anak terhadap makanan yang diberikan).
11. Gaya hidup orang tua
12. Kemiskinan
Pengaruh Status Gizi Seimbang Bagi Bayi

Tumbuh kembang anak selain dipengaruhi oleh faktor keturunan juga dipengaruhi oleh
faktor lingkungan. Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh adalah masukan makanan
(diet), sinar matahari, lingkungan yang bersih, latihan jasmani dan keadaan kesehatan.
Pemberian makanan yang berkualitas dan kuantitasnya baik menunjang tumbuh kembang,
sehingga bayi dapat tumbuh normal dan sehat/ terbebas dari penyakit.

Makanan yang diberikan pada bayi dan anak akan digunakan untuk pertumbuhan
badan, karena itu status gizi dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai ukuran untuk
memantau kecukupan gizi bayi dan anak. Kecukupan makanan dan ASI dapat dipantau
dengan menggunakan KMS. Daerah diatas garis merah dibentuk oleh pita warna kuning,
hijau muda, hijau tua, hijau muda dan kuning. Setiap pita mempunyai nilai 5% perubahan
baku. Diatas kurve 100% adalah status gizi lebih. Diatas 80% sampai dengan batas 100%
adalah status gizi normal, yang digambarkan oleh pita warna hijau muda sampai hijau tua.

Dampak Kekurangan Dan Kelebihan Gizi Pada Bayi

Makanan yang ideal harus mengandung cukup energi dan zat esensial sesuai dengan
kebutuhan sehari-hari. Pemberian makanan yang kelebihan akan energi mengakibatkan
obesitas, sedang kelebihan zat gizi esensial dalam jangka waktu lama akan menimbulkan
penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh. Misalnya hipervitaminosis A,
hipervitaminosis D dan hiperkalemi.

Sebaliknya kekurangan energi dalam jangka waktu lama berakibat menghambat


pertumbuhan dan mengurangi cadangan energi dalam tubuh sehingga terjadi marasmus
(gizi kurang/buruk). Kekurangan zat esensial mengakibatkan defisiensi zat gizi tersebut.
Misalnya xeroftalmia (kekurangan vit.A), Rakhitis (kekurangan vit.D).

Jika dikaji secara mendalam penyakit kekurangan gizi disebabkan karena tubuh
mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gisi esensial. Selain itu, adanya
ketidakseimbangan asupan zat-zat gizi, faktor penyakit pencernaan, absorbsi, dan penyakit
infeksi. Dampak dari penyebab semua ini akan berlanjut pada penyakit akut maupun
kronik.

Adapun penyakit yang dimaksud adalah :

1. Berat bayi lahir rendah (BBLR)


Kelompok masyarakat yang paling menderita akibat dampak krisis ekonomi
terhadap kesehatan adalah ibu. Kesehatan ibu ini akhirnya akan mempengaruhi
kualitas bayi yang dilahirkan dan anak yang dibesarkan. Bayi dengan berat lahir
rendah merupakan salah satu dampak dari ibu hamil yang menderita kurang energi
kronis dan akan mempunyai statuz gizi buruk. BBLR berkaitan dengan tingginya
angka kematian bayi dan balita, juga berdampak serius terhadap kualitas generasi
mendatang yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan mental
anak,serta berpengaruh pada penurunan IQ.
2. Gangguan pertumbuhan
Telah disebutkan diatas bahwa status gizi yang buruk akan menyebabkan gangguan
pertumbuhan. Dalam teori pertumbuhan ada banyak jenis yang perlu dibahas
seperti mental, fisik, sosial, spritual, dan budaya. Sehingga jika status gizi buruk
tidak ditangani secara intensif maka generasi akan cenderung mengalami gangguan
mental, fisik, sosial, spritual, dan budaya. Tapi yang paling berpengaruh adalah
gangguan perilaku dan fungsi otak. Generasi akan mengalami kebodohan dan
isolasi sosial hingga akhirnya bunuh diri.
3. Kurang Energi Kronis (KEK)
KEK adalah keadaan ibu yang menderita keadaan kekurangan makanan yang
berlangsung menahun (kronis) sehingga mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan pada ibu. KEK dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan Ibu
hamil (bumil). Tentunya selang waktu dari KEK ini cukup lama. Karena mulai dari
usia subur dengan status gizi buruk akan berdampak pada rahimnya kemudian
berdampak pada kehamilannya dan akhirnya berdampak pada janinnya, masa
persalinan sampai bayi dan anaknya yang akan tumbuh secara terus menerus
dengan disertai gangguan dan hambatan.
4. Gangguan pertahanan tubuh
Status gizi yang kurang menyebabkan daya tahan tubuh terhadap tekanan atau stres
menurun. Sistem imunitas dan antibodi berkurang, sehingga seseorang mudah
terserang infeksi seperti pilek, batuk, diare. Pada usia balita, keadaan ini akan
mengakibatkan kematian.

Makanan Yang Tepat Untuk Bayi

1. Usia 0- 6 bulan
Makanan pertama dan terbaik untuk bayi adalah Air Susu Ibu atau ASI, dan
semakin lama seorang bayi mengkonsumsi ASI maka akan semakin baik. Apabila
karena sesuatu dan lain hal anda tidak dapat memberikan ASI maka susu rumusan
kedelai (soy formula) adalah pilihan yang baik dan mudah diperoleh. Jangan memakai
susu kedelai komersial. Bayi memiliki kebutuhan spesial dan memerlukan rumusan
kedelai yang dikembangkan untuk kebutuhan tersebut. Tapi tentu saja ASI tetap
merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI merupakan makanan yang paling lengkap
mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan bayi. Kebutuhan kalori bayi antara
100-200 kkal/kgBB.
Berikan ASI sesuai keinginan anak paling sedikit 8 kali sehari, siang maupun
malam (ASI saja).
2. Usia 6-9 bulan
Selain ASI berikan makanan pendamping ASI 2 kali sehari. Makanan
pendamping ASI adalah bubur tim lumat ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/
tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Perkenalkan sayur,
sayur hendaknya dimasak dan dihaluskan. Kentang, kacang hijau, wortel, dan kacang
adalah pilihan pertama yang baik. Kemudian perkenalkan buah, cobalah pisang,
alpukat atau apel. Pada umur 8 bulan, kebanyakan bayi sudah dapat memakan
crackers, roti dan cereal kering. Juga, pada umur 8 bulan, bayi dapat mulai memakan
makanan tinggi protein seperti tahu atau kacang yang telah dimasak matang dan
dilumatkan.
3. Usia 9-12 bulan
Selain ASI berikan bubur nasi ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/
daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Makanan diberikan 3 kali
sehari dan bubur susu tidak diberikan lagi.
4. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No. Tahapan Penyuluhan Sasaran Waktu
1. Pembukaan - Memberi salam dan Menjawab salam, 5 menit
perkenalan. mendengarkan dan
- Menjelaskan tujuan, memperhatikan.
manfaat dan cakupan
materi.
2. Kegiatan Inti - Menjelaskan pengertian - Mendengarkan 30 menit
gizi. dan
- Menjelaskan kandungan memperhatikan
zat gizi yang diperlukan - Memperhatikan
oleh bayi dan balita. dan menyimak
- Menjelaskan makanan - Mendengarkan
yang tepat bagi bayi dan dan
balita. memperhatikan
- Memberikan kesempatan - Bertanya jika ada
untuk bertanya jika ada yang tidak jelas
yang kurang jelas. - Pengukuran berat
badan balita ideal
- Simulasi
3. Penutup - Mengevaluasi - Menjawab 25 menit
pengetahuan ibu tentang pertanyaan
materi yang disampaikan - Mendengarkan
dengan memberi dan
pertanyaan memperhatikan
- Menyimpulkan materi - Menjawab salam
yang telah disampaikan
- Memberi salam

5. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi.
6. Media dan Sumber
a. Proyektor
b. Laptop
c. Mic
d. Sound system
7. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan.
- Media dan alat memadai.
- Setting sesuai dengan kegiatan.
b. Evaluasi Proses
- Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan.
- Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan.
- Seluruh mahasiswa berperan aktif selama proses penyuluhan.
c. Evaluasi Hasil
Lisan :
- Coba ibu sebutkan pengertian dari bayi dan gizi ?
- Dapatkah ibu menyebutkan prinsip gizi seimbang bagi bayi ?
- Dapatkah ibu menyebutkan macam-macam makanan bagi bayi ?
- Dapatkah ibu menyebutkan 3 kandungan zat gizi yang diperlukan bayi serta
sumber-sumbernya ?
- Dapatkah ibu menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian
makanan pada bayi ?
- Dapatkah ibu menyebutkan pengaruh status gizi seimbang bagi bayi ?
- Dapatkah ibu menyebutkan dampak kekurangan dan kelebihan gizi pada bayi ?
- Dapatkah ibu menyebutkan makanan yang tepat untuk bayi ?

Anda mungkin juga menyukai