Anda di halaman 1dari 31

OM SWASTYASTU

TEKNIK KONSELING
Dosen Pengampu : Lely Cintari, MPH
Agenda
PEMAHAMAN DASAR MENGENAI KONSELING

01
 PENGERTIAN KONSELING
 FUNGSI KONSELING
 JENIS KONSELING DAN PRINSIP KONSELING

BIDANG KONSELING DALAM KEBIDANAN

02  PENGERTIAN DAN CONTOH KONSELING DALAM KEBIDANAN

LANGKAH DALAM KONSELING

03  HAMBATAN DAN PRAKTIK DARI KONSELING


ANGOTA KELOMPOK
032
DINDA
5 PRAMESTI
029 KARTIKA
LUH PUTU WULANDARI
3 DEVITA
027 PRAMESTI PUTRI
PUTU DESY
1 INTAN CAHYANI

6
033
031
4 I GST AGUNG
I GST AGUNG
MAS DHIANA
028 AYU CAHYANI DEWI
2 NI PUTU
INDAH P
OKTARINI PUTRI
PENGERTIAN KONSELING

Hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka


antara dua orang dimana konselor melalui hubungan itu

KONSELING dengan kemampuan-kemampuan khusus yang


dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Memahami diri
sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan
keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan
dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi
untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat
FUNGSI KONSELING
FUNGSI PENCEGAHAN
Mencegah timbulnya masalah
kesehatan yang berkaitan dengan
kebidanan dari tingkat pertama,
tingkat kedua, dan tingkat ketiga. FUNGSI PERBAIKAN
Konseling dengan fungsi perbaikan
FUNGSI PENYESUAIAN dilaksananakn ketika terjadi
Membantu klien mengalami penyimpangan perilaku klien atau
perubahan pelayanan kesehatan dan lingkungan
bilogis,psiklogis,sosial,kultural, yang menyebabkan terjadinya masalah
dan lingkungan yang berkaitan kesehatan sehingga diperlukan upaya
dengan kebidanan. perbaikan dengan pelayanan konseling

FUNGSI PENGEMBANGAN
Meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan serta peningkatan
derajat kesehatan masyarakat
dengan upaya peningkatan peran
serta masyarakat.
JENIS KONSELING
Konseling Pendidikan merupakan institusi Konseling rehabilitasi merupakan
pembinaan anak didik yang memiliki latar konseling yang dilakukan terhadap orang-
belakang social budaya dan psikologis orang yang sedang dalam proses
yang beraneka ragam. rehabilitasi.

Konseling vokasional dapat pula disebut Ditinjau dari jumlah klien yang dibantu,
dengan carir counseling atau employment konseling dapat dibedakan dalam dua
counseling. bentuk, yaitu konseling individual dan
konseling kelompok.

Konseling Keluarga dan Perkawinan Konseling individual atau disebut juga


merupakan konseling yang berkenaan konseling perorangan adalah proses
dengan masalah-masalah keluarga, pemberian bantuan yang dilakukan
meliputi hubungan antar anggota keluarga melalui wawancara konseling oleh
(ayah, ibu, anak), peranan dan tanggung konselor kepada konseli yang sedang
jawab masing-masing anggota keluarga. mengalami suatu masalah, yang
bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi konseli.
KONSELING UNTUK REMAJA

Remaja di
hadapkan pada
beragam
persoalan
kesehatan yang
memengaruhi

KONSELING UNTUK
REMAJA
Bidan, sebagai salah satu tenaga kesehatan dan anggota
masyarakat, bertanggung jawab terhadap permasalahan
yang dihadapi remaja. Untuk itu, peranan bidan sebagai
konselor akan sangat membantu dalam penanganan
masalah remaja. Menjadi tugas bidan untuk memberikan
bimbingan dan konseling, sehingga dapat membantu
meningkatkan derajat kesehatan reproduksi remaja.
TOPIK KONSELING REMAJA YANG DAPAT
DIBERIKAN BIDAN MELIPUTI HAL-HAL BERIKUT :

Remaja dan
Isu gender dan
Kesehatan
Kesehatan
reproduksi remaja
masyarakat.
dan seksualitas.

Pengenalan organ Narkoba dan zat


reproduksi laki laki adiktif.
dan perempuan .

Proses terjadinya Kesehatan


kehamilan, kehamilan masyarakat dan
tidak diinginkan dan kekerasan pada
aborsi yg tidak aman. remaja

Metode – metode Hubungan dengan


pencegahan kehamilan pasangan sebelum
dan infeksi menular dan sesudah
seksual HIV/AIDS menikah.
KONSELING
PRANIKAH

 Komunikasi, keuangan, keyakinan dan nilai, peran dalam


pernikahan.
 Hubungan keluarga, pengambilan keputusan, pengendalian
amarah.
 Waktu yang dihabiskan Bersama, kasih saying dan seks,
keinginan memiliki anak.

KONSELING PRANIKAH
Pelatihan berbasis pengetahuan dan keterampilan yang
menyediakan informasi mengenai pernikahan yang dapat
bermanfaat untuk mempertahankan dan meningkatkan
hubungan pasangan yang akan menikah.
KONSELING MASA ANTENATAL

TRIMESTER I & II TRIMESTER III


Pemberian informasi tentang Keadaan janin dalam rahim, posisi Memberikan informasi tentang
perubahan yang terjadi pada janin yang berkaitan dengan letak tempat bersalin sesuia dengan
perkembangan janin sesuai usia janin persiapan persalinan baik kondisi normal dan patologis.
kehamilan, serta perubahan yang letak normal ataupun yang Bidan juga memberi informasi
yang terjadi pada ibu sendiri dan tidak normal didahului dengan tentang hal yang berkaitan
pencegahannya penjelasan tanda persalinan dengan laktasi dan pemberian
normal dan resiko tinggi. ASI.
KONSELING DENGAN MASALAH PADA MASA
ANTENATAL TRIMESTER I

Mual yang dapat disertai muntah Terjadi hiperpalisipasi,


umumnya terjadi pada awal kemungkinan ini terjadi sebagai
kehamilan dan reda pada reaksi lokal terhadap pengarus
kehamilan empat bulan. esterogen.

Hidung tersumbat dan epistaksis Leokorea (peningkatan keluaran


terjadi disebabkan edema masal vagina berwarna putih) berasal dari
akibat kenaikan kadar esterogen. peningkatan aktivitas sel-sel epitel
vagina saat mempersiapkan
distensi selama proses kelahiran.

Sering berkemih yang disebabkan Sakit kepala karena tekanan emosi,


uterus yang bertambah besar yang ketegangan mata, pembengkakan
menekan kandung kemih, terlihat vaskuler dan kongesti sinus akibat
pada trimester pertama dan stimulasi hormonal.
selanjutnya pada trimester ketiga.

Perubahan psikologis pada ibu


Nyeri tekan pada payudara terjadi hamil bukan merupakan gangguan
pada awal kehamilan dan psikologis atau kejiwaan, tetapi
berlangsung terus selama merupakan bentuk perubahan
kehamilan karena perubahan fisiologis pada ibu hamil.
hormonal.
KONSELING DENGAN MASALAH PADA MASA ANTENATAL
TRIMESTER II

1Nyeri epigastrium yang disebabkan Konstipasi disebabkan oleh


oleh regurgitasi isi lambung yang penurunan peristaltik usus dan
bersifat asam kedalam esofagus, bisa pergeseran usus karena uterus
disebabkan ketengangan dan muntah hamil, tidak memadainya asupan
pada trimester ketiga. cairan atau penggunaan suplemen
besi.

Edema mata kaki karena Nyeri punggung akibat perubahan


penurunan curah balik pada postur tubuh yang berhubungan
ekstermitas bagian bawah. dengan peningkatan lekuk vertebra
lumbasakral pembesaran uterus.

Varices vena karena sirkulasi yang Keram kaki bisa disebabkan


buruk dan melemahnya dinding spasme otot grastoknemios,
pembuluh darah. kemungkinan karena kalsium yang
kurang memadai.

Hemoroid bisa terjadi karena Berkunan-kunang karena


tekanan uterus kehamilan pada perubahan hipertensi portural.
spina yang mengganggu sirkulasi
vena.
LANJUTAN…

Nafas pendek terjadi karena


01 tekanan yang dikeluarkan pada
diafragma uterus yang Nyeri ligamentum uterus uteri
membesar. akibat perengangan dan
03 hipertropi ligamen ini seharusnya
tidak keliru dengan nyeri
persalinan.

02 Uterus yang membesar


mengakibatkan sulit tidur. PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Ibu sudah menerima kehamilannya dan
04 dapat mulai menggunakan energi dan
pikirannya secara lebih konstruktif. Pada
trimester ini pula ibu dapat merasakan
gerakan bayinya.
TRIMESTER III
Perubahan psikologis Kebanyakan ibu juga
akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang
Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan dianggapnya membahayakan bayinya.
bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan dan
merasa khawatir akan keselamatannya.
SAKIT PUNGGUNG
Karena meningkatnya berat badan
bayi dalam kandungan

KONSTIPASI
Karena tekanan rahim yang membesar
kedaerah usus selain peningkatan
hormon progesterone.

MASLAH TIDUR
Gerakan janin terutama di malam hari
akan membuat sulit untuk dapat tidur
nyenyak
PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA FASE LATEN

01
pada awal persalinan wanita basanya gelisah, gugup, cemas
dan khawatir sehubungan dengan rasa tidak nyaman karena
kontraksi. Biasanya dia ingin berbicara, perlu ditemani, tidak
tidur, ingin berjalan-jalan dan menciptakan kontak mata. Pada
wanita yang dapat menyadari bahwa proses ini wajar dan alami
akan mudah beradaptasi dengan keadaan tersebut.

PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA FASE AKTIF

02
Pada keadaan ini Wanita tersebut menginginkan seseorang
untuk mendampinginya karena dia merasa takut tidak mampu
beradaptasi dengan kontraksinya. Kegiatan konseling pada ibu

KONSELING PADA melahirkan merupakan pemberian bantuan pada ibu yang akan
melahirkan dengan konseling mengatasi ketidaknyamanan
berkaitan dengan perubahan fisiologis dan psikologis selama
IBU MELAHIRKAN persalinan, dan kegiatan bimbingan proses melahirkan. Tujuan
aktifitas ini untuk kesejahteraan ibu dan proses kelahirannya
dapat berjalan dengan semestinya.
LANGKAH KONSELING KEBIDANAN PADA IBU
MELAHIRKAN
Menjalin hubungan yang
mengenakkan (rapport) dengan Mengadakan kontak fisik dengan
klien. klien.

Dapat menunjukan kehadiran,


mendengarkan dengan baik dan
Memberikan pujian kepada klien
memberikan sentuhan dalam
atas usaha yang telah
pendampingan klien yang
dilakukannya.
bersalin

Memberikan informasi tentang


kemajuan persalinan dan
Memberikan ucapan selamat
memandu persalinan dengan
kepada klien atas kelahiran
baik.
putranya dan mengatakan ikut
bahagia
KONSELING PADA IBU NIFAS
KONSELING IBU
KONSELING
Masa nifas, ibu biasanya merasa
lelah, pendampingan harus tetap BAYI
diberikan oleh bidan.
Ciptakan suasana yang nyaman dan bina
hubungan baik. Konseling yang dapat dilakukan
pada ibu nifas diantaranya sebagai berikut.
Tanda gadar masa Imunisasi
nifas pada bayi

Kebersihan bayi Status Kesehatan


bayi
Proses Masa Keluhan umum 1 –
Nifas 72 jam masa nifas
Penilaian pertum-
Perawatan tali
buhan perkemban-
Setelah melakukan pemeriksaan, lakukan pusat
gan bayi
komunikasi interpersonal dan konseling dengan ibu
tentang informasi yang berkaitan dengan masa
nifas.
KONSELING KB
Salah satu aspek penting dalam meningkatkan keberhasilan program KB dan
kesehatan reproduksi perempuan adalah dengan melakukan konseling. Dengan
konseling, bidan dapat membantu klien untuk memilih dan memtuskan jenis
kontrasepsi yang akan digunakan. Jika menggunakan teknik konseling yang baik
dan memberikan informasi yang tepat, maka klien akan lebih yakin dan merasa
lebih puas dalam menentukan jenis kontrasepsi yang akan digunakan.

Untuk mencapai tujuan konseling dalam pelayanan KB, bidan


sebagai konselor harus mempunyai sikap sebagai berikut.

PERLAKUAN INTERAKSI MENGHINDA MENYEDIAKAN METODE


PADA KLIEN PADA KLIEN RI DAN MEMBANTU
Memperlakukan klien Gunakan INFORMASI MENGINGAT KLIEN
dengan baik teknik BERLEBIH Mengkaji apakah klien sudah
diantaranya sabar,, mendengar Penjelasan diperlukan klien mengerti mengenai jenis
membina rasa saling efektif dan untuk menentukan pilihan kontrasepsi, cara penggunaan,
percaya (trust), bersikap dengan menggunakan serta keuntungan dan
terbuka dan tidak empati. bahasa yang dimengerti kerugiannya dan penggunaan alat
menganggap remeh klien. peraga memudahkan klien untuk
klien. mengerti.
Satu Akronim Yang Dapat Dijadikan Panduan Bagi
Petugas Klinik KB Untuk Melakukan Konseling.

G - Greet
H – Help
Memberikan salam,
memperkenalkan diri dan Bantu pasien untuk
membuka komunikasi. memahami masalah
utamanya dan masalah itu
yang harus diselesaikan.

A – ask atau E - Explain


assessment
Menanyakan keluhan Jelaskan bahwa cara yang
terpilih telah
diberikan/dianjurkan dan hasil
yang diharapkan mungkin bisa
segera terlihat atau diobservasi
beberapa saat hingga
menampakkan hasil seperti
T – Tell yang diharapkan.
R – Refer atau Return visit
Beritahu bahwa persoalan pokok
yang dihadapi oleh pasien adalah Rujuk atau fasilitas ini tidak dapat
seperti yang tercermin dari hasil memberikan pelayanan yang sesuai
tukar informasi dan harus dicarikan atau atau buat jadwal kunjungan
upaya penyelesaian masalah ulang apabila pelayanan terpilih
tersebut. telah memberikan perhatian
KONSELING
GENETIKA

Sesi edukatif di mana pasien akan diberikan


penjelasan oleh konselor khusus atau dokter ahli
di bidang genetika tentang bagaimana genetik
dapat memengaruhi kesehatan pribadi dan
anggota keluarga lain, atau sebagai salah satu
persiapan untuk memiliki anak, serta sebagai
upaya mencegah penyakit keturunan.
LANGKAH DALAM KONSELING
MENGUMPULKAN INFORMASI

01 Semakin lengkap informasi yang dimiliki


konselor, akan semakin valid evaluasi yang
mereka lakukan, semakin akurat umpan
KESEPAKATAN KONSELING
balik mereka, dan semakin serasi
rekomendasi mereka. Walaupun konseling telah dilakukan dalam
tiga tahap di atas, konselor dan orang yang
dalam proses konseling lebih banyak
04
EVALUASI
memiliki informasi daripada ketika mereka

02 Ketika pengumpulan informasi dipandang


hampir mendekati selesai (cukup), maka
konselor mulai melakukan evaluasi
memulainya

PENGUBAHAN TINGKAH LAKU


terhadap informasi tersebut.
Terdapat sepuluh situasi yang sering
dihadapi konselor saat membantu konseli
untuk mengubah perilakunya.
05
UMPAN BALIK (FEED BACK)

03 Umpan balik berkaitan dengan konselor


yang berbagi informasi dengan orang yang TERMINASI
mencari bantuan. Tahap terminasi merupakan tahap untuk
mengakhiri sesi-sesi konseling 06
HAMBATAN KONSELING

Pemindahan
01 Pemindahan
(transference) 02 balik
(countertransf
03 Penolakan
(resistance)
erence)

Reaksi rasional kepada Bahwa pemindahan balik Konselor melihat resistensi


kepribadian konselor atau merupakan reaksi sebagai suatu gejala yang
proyeksi yang tidak sadar emosional dan proyeksi penting untuk dianalisa
dari sikap-sikap dan konselor terhadap klien, secara intensif. Dengan
stereotipe sebelumnya. baik yang disadari maupun demikian pada dasarnya
Dalam proses konseling tidak disadari. Pemindahan resistensi merupakan
klien memproyeksikan balik ini dapat timbul karena gejala normal dalam proses
sikap-sikapnya secara tidak bersumber dari kecemasan. konseling.
sadar terhadap konselor.
PRAKTIK KONSELING
Konseling Makro : Praktek konseling dari tahap awal sampai tahap
akhir atau praktek konseling pertahap. Mulai dari attending,
responding, personalizing dan initiating.

Attending Proses pelibatan konseli ke dalam suasana


1 konseling. Pada tahap ini minimal ditemukan gambaran : who,
what, why, when, where, how.

Responding Proses memahami permasalahan individu,


konselor memahami permasalahan konseli melalui
2 eksplorasi, paraprashing, konfrontasi, dll terhadap
kronologis, perasaan, pemikiran, dan makna.

Personalizing Upaya konselor untuk memberi pemahaman yang


3 tepat kepada konseli/yang dibimbing tentang masalah yang
dialaminya sehingga konseli mampu mengambil satu atau lebih
alternatif pemecahan masalah untuk dijadikan solusi.

4 Initiating Tindakan untuk mengimplementasikan solusi yang


diambil konseli/yang dibimbing.

Konseling Mikro : Praktek konseling per teknik, misalnya praktek


teknik bertanya tertutup dan bartanya terbuka
E M P A T I

Memahami Kepahaman konselor


perasaan, pikiran, terhadap perasaan,
dan keinginan klien pikiran, keinginan, serta
dengan tujuan agar pengalaman klien lebih
klien dapat terlibat mendalam dan
dan terbuka menyentuh klien, dengan
tujuan agar klien dapat
terlibat dan terbuka
TINGKAT
PRIMER TINGGI

EMPATI
Kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dirasakan klien; merasa kan apa yang dirasakan
klien; merasa dan berpikir bersama klien dan bukan untuk atau tentang klien. Empati dilakukan
sejalan dengan perilaku attending.
EKSPLORASI
Hal ini penting dilakukan karena banyak klien menyimpan
rahasia batin, menutup diri, atau tidak mampu
EKSPLORASI
mengemukakan pendapatnya. Teknik ini memungkinkan klien
untuk bebas berbicara tanpa rasa takut, tertekan, dan
terancam. Seperti halnya pada teknik refleksi, dalam teknik
eksplorasi ini pun terdapat tiga macam teknik, yaitu :
• Eksplorasi perasaan, yaitu teknik untuk dapat
menggali perasaan klien yang tersimpan.

• Eksplorasi pikiran, yaitu teknik untuk menggali ide,


pikiran, dan pendapat klien.

• Eksplorasi pengalaman, yaitu keterampilan atau


teknik untuk menggali pengalaman-pengalaman klien.
REFLEKSI
REFLEKSI PERASAAN REFLEKSI PIKIRAN
Keterampilan atau teknik untuk dapat Teknik untuk memantulkan ide,
memantulkan perasaan klien sebagai hasil pikiran, dan pendapat klien
pengamatan terhadap perilaku verbal dan sebagai hasil pengamatan
non verbal klien. terhadap perilaku verbal dan non
verbal klien.

Teknik untuk memantulkan kembali


kepada klien tentang perasaan,
pikiran, dan pengalaman-
pengalaman sebagai hasil
pengamatan terhadap perilaku
verbal dan non verbalnya

REFLEKSI PENGALAMAN
Teknik untuk memantulkan pengalaman-
pengalaman klien sebagai hasil
pengamatan terhadap perilaku verbal dan
non verbal klien.
LANJUTAN…
PRILAKU ATTENDING
Perilaku attending yang baik dapat menimbulkan beberapa hal
positif, seperti meningkatkan harga diri klien, menciptakan suasana
yang aman, dan mempermudah ekspresi perasaan klien dengan
bebas.
MENANGKAP PESAN
Biasanya, ini ditandai dengan kalimat yang mudah dan sederhana.
Biasanya, ini ditandai dengan kalimat awal: “adakah” atau
“tampaknya”, dan mengamati respons klien terhadap konselor.

PERTANYAAN TERBUKA
Pertanyaan yang diajukan sebaiknya tidak menggunakan kata tanya
mengapa atau apa sebabnya. Pertanyaan semacam ini akan
menyulitkan klien jika dia tidak tahu alas an atau sebab-sebabnya.

PERTANYAAN TERTUTUP
Dalam konseling tidak selamanya harus menggunakan pertanyaan
terbuka. Dalam hal-hal tertentu, dapat pula digunakan pertanyaan
tertutup yang harus dijawab dengan kata “ya” atau “tidak”, atau
dengan kata-kata singkat.
LANJUTAN…
DORONGAN MINIMAL MENGARAHKAN
• Tujuan dorongan minimal agar klien terus • Teknik mengarahkan ini yaitu teknik untuk
berbicara dan dapt mengarah agar mengajak dan mengarahkan klien
pembicaraan mencapi tujuan. Dorongan ini melakukan sesuatu.
diberikan pada saat klien akan mengurangi
atau menghentikan pembicaraan, atau padat
saat konselor ragu atas pembicaraan klien

INTERPRETASI MENYIMPULKAN SEMENTARA


• Teknik ini yaitu teknik untuk mengulas
pemikiran, perasaan, dan pengalaman Teknik ini yaitu teknik untuk menyimpulkan
klien dengan merujuk pada teori-teori, sementara pembicaraan, sehingga arah pembicaraan
bukan pandangan subjektif konselor. semakin jelas.
KESIMPULAN & SARAN

Kiranya dapat
menambah pengetahuan
Komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan kita tentang upaya
kemitraan dalam dunia
bermasyarakat, apalagi dalam komunikasi yang bersifat
kesehatan bersama
profesi, misalnya komunikasi di tempat kerja. Dengan dengan para masyarakat.
komunikasi, kita bisa menjalin sebuah relasi dengan Dan kiranya tenaga
seseorang ataupun sekelompok orang yang pastinya kesehatan akan lebih
baik dalam pelayanan
sangat diperlukan sebagai makhluk sosial. Tidak hanya di yang ada untuk
dalam kehidupan bermasyarakat saja. mewujudkan Indonesia
yang lebih baik

P E N U T U P
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai