Anda di halaman 1dari 39

Insert Your Image

PEMBERDAYAAN DUKUN DAN KADER


BY:
Asri Noviyanti, SST, M.Keb
OUTLINE

01 Latar Belakang

02 Pembinaan Kader

03 Pembinaan Dukun

Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed


LATAR BELAKANG

AKI - AKB
- Berdasarkan adat istiadat
- Kemitraan dengan bidan dan
dukun
PEMBINAAN KADER
Seseorang yang dipilih oleh masyarakat dan
Telah dilatih untuk menangani masalah
Kesehatan individu maupun masyarakat dalam
pelayanan kesehatan
PERAN FUNGSI KADER

1 Perilaku hidup Bersih dan Sehat

Pengamatan Terhadap
2 Masalah Kesehatan di desa

Upaya Penyehatan
3 Lingkungan

Peningkatan Kesehatan Ibu


4 dan Balita

Permasyarakatan Keluarga
5 Sadar Gizi
TUGAS KADER KESEHATAN

P3K dan Penanganan penyakit ringan

Pemberian motivasi

Mengumpulkan data pencatatan pelaporan


PEMBENTUKAN KADER

Pertemuan desa  Pemilihan

Pelatihan kader
(PJ : Camat dan Ka.Pus)
STRATEGI MENJAGA EKSISTENSI KADER

Refreshing kader

Pertemuan rutin

Revitalisasi kader  penyegaran materi , reward

Reward rutin  kartuberobat gratis ke puskesmas


PELATIHAN/ PEMBINAAN KADER
Berlangsung 6-8 minggu / lebih

Pembinaan menegnai peran Bidan merupakan


kader sepanjang daur siklus
pusat pelatihan
wanita

Ruang lingkup :
Promotor persalinan o/ bidan, pengenalan
tanda bahaya hamil, bersalin, nifas , gizi,
pencatatan AKI AKB, promosi tabulin/donor
darah/ ambulan desa/ suami siaga
PEMBINAAN DUKUN
seorang anggota masyarakat, pada umumnya
seorang wanita yang mendapat kepercayaan s
erta memiliki keterampilan menolong persalina
n secara tradisional dan memperoleh keteram
pilan tersebut dengan cara turun-temurun
KATEGORI DUKUN

Dukun Terlatih

Dukun Tidak Terlatih


Kesalahan Tindakan Dukun

Perdarahan pasca persalinan


 urut -urut Robekan uterus  kristeller

Tidak merujuk PTM  tidak mengenal


komplikasi persalinan
Aspek pembinaan dukun

• Pembinaan keterampilan
1 dukun

• Pembinaan hasil kegiatan


2 dukun
PELAKSANA KEGIATAN
Dokter

Bidan

Perawat Kesehatan

Petugas Imunisasi

Petugas Gizi
Tujuan Pembinaan

Memperbaiki kegiatan yang sebenarnya


telah dilaksanakan oleh dukun  berbasis kesehatan
Langkah Pembinaan Dukun

Pendaftaran

• Assesment mengenai pengetahuan dan


keterampilan dukun

Pelatihan

• Dilakukan sesuai assesment


• Lulus/ tidak lulus
Upaya Bidan ---- Pembinaan Dukun

01 02 03 04
PDKT PDKT PEMBERIAN KEMITRAAN
PENGETAHUAN
TOMA DUKUN
STRATEGI PEMBERDAYAAN
KADER DAN DUKUN
Aras Mikro

• Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individu


melalui bimbingan, konseling, stres manajemen, krisis
intervensi.

Aras Mezzo

• Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok 


meningkatkan kesadaran, pengetahuan, ketrampilan

Aras Makro

• Perumusan kebijakan, perencanaan sosial, kampanye,


dan aksi sosial
MATERI PEMBINAAN KADER DAN DUKUN

1. Survei Kebutuhan Kader Dan Dukun


Jumlah kebutuhan kader dan dukun setiap wilayah berbeda
pada setiap wilayah. Hal itu terjadi karena kebutuhan dan atau
keberadaan kader serta dukun bayi tiap wilayah berbeda
disesuaikan dengan kondisi keadaan di masyarakatnya.
2. Penyusunan Kompetensi Kader dan Dukun
a. Kompetensi yang harus dimiliki oleh Kader:
• Menggerakan masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
• Bekerjasama dengan masyarakat dalam pengamatan masalah kesehatan di desa
• Mengupayakan penyehatan lingkungan
• Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
• Mensosialisasikan mengenai Keluarga sadar gizi (Kadarzi)
• Mampu melakukan pembinaan masyarakat di bidang kesehatan melalui kegiatan di
Posyandu
• Merencanakan kegiatan survei mawas diri dan penanggulangan masalah kesehatan
• Membantu tenaga kesahatan memberikan pelayanan kesehatan seperti membagika
n obat, pemantauan penyakit serta pertolongan pertama pada kecelakaan
b.Kompetensi yang harus dimiliki oleh dukun bayi
1) Kehamilan
• Mengusahakan para ibu hamil di wilayahnya untuk memeriksakan diri
ke tenaga kesehatan di faskes terdekat dengan memotivasi ibu hamil
saat kunjungan rumah
• Mengobservasi ibu hamil dan mengetahui secara dini kehamilan deng
an resiko tinggi untuk dirujuk segera
• Membantu tenaga kesehatan untuk menanggulangi masalah pada ibu
hamil sepeti anemia pada ibu hamil dengan membagi Tablet Fe

2) Persalinan
• Merujuk ibu yang akan melahirkan ke tenaga kesehatan di fasilitas pel
ayanan kesehatan agar pertolongan persalinan dilakukan secara bersi
h dan aman
3) Nifas dan BBL
• Melakukan perawatan tali pusat dengan baik dan benar serta mengajarkannya
pada keluarga bayi
• Membersihkan tubuh bayi dan menjaga agar tubuhnya tetap hangat
• Memotivasi ibu untuk menyusui secara eksklusif
• Membantu ibu melakukan perawatan payudara dan cara menyusui
• Mengenali tanda bahaya nifas
• Memotivasi ibu tentang gizi ibu hail, bayi dan anak, pemberian ASI eksklusif, KB
, imunisasi dan kebersihan diri

4) Lain-lain
• Membantu tenaga kesehatan melakukan pendataan dan melaporkan setia pers
alinan dan kematian ibu dan bayi yang ditemukan
• Membantu tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan kesehatan di masya
rakat
• Memberikan motivasi KB di masyarakat
3. Penyusunan Materi Pelatihan Pemberdayaan Kader dan Dukun
a. Materi pelatihan pemberdayaan Kader meliputi:
– Pengantar tentang Posyandu
– Persiapan Posyndu
– Kesehatan Ibu dan Anak
– Keluarga Berencana
– Imunisasi
– Gizi
– Penanggulangan diare
– Pencatatan dan pelaporan
b. Materi pelatihan pemberdayaan Dukun Bayi meliputi:
– Struktur dan fisiologis sistem reproduksi secara umum
– Pemeliharaan kesehatan ibu hamil
– Pertolongan persalinan yang aman
– Asuhan ibu nifas
– Asuhan pada bayi baru lahir
– Bekerja secara aseptik
– Penyuluhan kesehatan secara umum
– Penyakit yang pada umumnya menggangu kesehatan ibu dan bayi
– Cara merujuk pasien
Pendampingan sosial
1. Konsultasi Pemecahan Masalah
• Merupakan proses yang ditujukan untuk memperole
h pemahaman yang lebih baik mengenai pilihan-pilih
an dan mengidentifikasi prosedur-prosedur bagi tind
akan-tindakan yang diperlukan.
• Konsultasi dilakukan sebagai bagian dari kerjasama
yang saling melengkapi antara sistem klien dan pek
erja sosial dalam proses pemecahan masalah.
2. Manajemen Sumber
• Sumber adalah segala sesuatu yang dapat digunakan klien
dan pekerja sosial dalam proses pemecahan masalah.
• Pengertian manajemen di sini mencakup pengkoordinasian,
pensistematisasian, dan pengintegrasian, bukan pengawasa
n (controlling) dan penunjukkan (directing).
• Dengan demikian, tugas utama pekerja sosial dalam manaje
men sumber adalah menghubungkan klien dengan
sumber-sumber sedemikian rupa sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan diri klien maupun kapasitas
pemecahan masalahnya.
3. Pendidikan
Pendidikan sangat terkait dengan pencegahan berbag
ai kondisi yang dapat menghambat kepercayaan diri in
dividu serta kapasitas individu dan masyarakat.
Orientasi proses bukan hasil
BIDANG TUGAS PENDAMPINGAN

Pemungkinan (enabling) / Fasilitasi

• Motivasi

Penguatan (Empowering)

• Bimbingan dan pelatihan

Perlindungan (Protecting)

• Interaksi dengan lembaga2

Perlindungan (Protecting)

• Aplikasi keterampilan
Peran Pendamping
fasilitator

Pembela bioker

Mediator pelindung
Peran pendamping
1. Fasilitator
• Strategi-strategi khusus untuk mencapai tujuan tersebut meliputi:
pemberian harapan, pengurangan penolakan dan ambivalensi,
pengakuan dan pengaturan perasaan-perasaan, pengidentifikasian
dan pendorongan kekuatan-kekuatan personal dan asset-asset
sosial, pemilahan masalah menjadi beberapa bagian sehingga lebih
mudah dipecahkan, dan pemeliharaan sebuah fokus pada tujuan
dan cara-cara pencapaiannya
2. Bloker
• Pemahaman pekerja sosial yang menjadi broker mengenai kualitas pelayanan
sosial di sekitar lingkungannya menjadi sangat penting dalam memenuhi keinginan
kliennya memperoleh “keuntungan” maksimal.
• Dalam proses pendampingan sosial, ada tiga prinsip utama dalam melakukan pera
nan sebagai bloker:
 Mampu mengidentifikasi dan melokalisir sumber-sumber kemasyarakatan yang t
epat.
 Mampu menghubungkan konsumen atau klien dengan sumber secara konsisten
 Mampu mengevaluasi efektifitas sumber dalam kaitannya dengan kebutuhan-ke
butuhan klien.
3. Mediator
• Peran mediator diperlukan terutama pada saat terdapat perbedaan yang mencolok
dan mengarah pada konflik antara berbagai pihak.
• Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam melakukan peran mediator meliputi
kontrak perilaku, negosiasi, pendamai pihak ketiga, serta berbagai macam resolusi
konflik. Dalam mediasi, upaya-upaya yang dilakukan pada hakekatnya diarahkan u
ntuk mencapai “solusi menang-menang” (win-win solution).
4. Pembela
Peran pembelaan dapat dibagi dua:
a. Advokasi kasus (case advocacy)
Apabila pekerja sosial melakukan pembelaan atas nama seorang
klien secara individual, maka ia berperan sebagai pembela kasus.
b. Advokasi kausal (cause advocacy)
Pembelaan kausal terjadi manakala klien yang dibela pekerja sosia
l bukanlah individu melainkan sekelompok anggota masyarakat.
5. Pelindung
• Tanggungjawab pekerja sosial terhadap masyarakat didukung oleh hukum. Hukum
tersebut memberikan legitimasi kepada pekerja sosial untuk menjadi pelindung (pro
tector) terhadap orang-orang yang lemah dan rentan.
• Prinsip-prinsip peran pelindung meliputi:
 Menentukan siapa klien pekerja sosial yang paling utama.
 Menjamin bahwa tindakan dilakukan sesuai dengan proses perlindungan.
 Berkomunikasi dengan semua pihak yang terpengaruh oleh tindakan sesuai d
engan tanggungjawab etis, legal dan rasional praktek pekerjaan sosial.
Thank you
This text can be replaced with your own text
Fully Editable Icon Sets : A

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : B

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : C

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai