Anda di halaman 1dari 8

KONSELING

KESEHATAN
REPRODUKSI
Dosen Pengampu: Riska Andriyani M.Pd

Rizky Bayyinah Mahana Putri 201801500066


Pembahasan

Pengertian Tujuan konseling


01 02 03
Ruang lingkup
Konseling kesehatan kesehatan reproduksi konseling kesehatan
reproduksi remaja remaja reproduksi remja

Proses konseling
04 Prinsip dasar
konseling kesehatan
reproduksi remaja
05 kesehatan reproduksi
remaja
Pengertian kesehatan reproduksi remaja
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah
yang di hadapi oleh klien. (Prayitno, 2015. 105)

Kesehatan: WHO (1948) kesehatan itu sendiri adalah suatu keadaan berupa kesejahteraan fisik mental dan sosial secara
penuh dan bukan semata-mata berupa absensinya penyakit atau keadaan lemah tertentu untuk dapat mewujudkan
kesejahteraan hidup (suarya:2016:12)

Reproduksi adalah bisa diartikan sebagai proses kehidupan manusia dalam menghasilkan kembali keturunan.

Remaja (WHO), remaja adalah orang yang berusia 12 hingga 24 tahun. Masa remaja merupakan peralihan dari kanak-kanak
menjadi dewasa. Artinya, proses pengenalan dan pengetahuan kesehatan reproduksi sebenarnya sudah dimulai pada masa
ini.
Tujuan konseling
kesehatan reproduksi
remaja

Widyastuti (2009:6) mewujudkan keluarga berkualitas


tahun 2015 melalui peningkatan pengetahuan, kesadaran
sikap, dan perilaku remaja dan orang tua agar peduli dan
bertanggung jawab dalam kehidupan berkeluarga, serta
pemberian pelayanan kepada remaja yang memiliki
permaalahan khusus.

Tujuan umum terciptanya generasi yang memiliki


perencanaan dan kesiapan dalam pembentukan keluarga
sebagai dasar mewujudkan keluarga kecil bahagia dan
sejahtera melalui peningkatan median kawin pertama
khususnya perempuan.
Ruang lingkup

BKKBN (2001:6) ruang lingkup kesehatan reproduksi meliputi :


a. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir b. Kesehatan reproduksi remaja c. Pencegahan dan penanggulangan pada
penyimpangan seksual dan napza yang dapat berakibat pada HIV/AIDS d. Kesehatan reproduksi pada usia
lanjut

Kumalasari (2012:3) secara luas ruang lingkup kesehatan reproduksi meliputi hal-hal berikut :
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir 2. Keluarga berencana 3. Pencegahan dan penanggulangan infeksi saluran
reproduksi (ISR) termasuk PMS-HIV/AIDS 4. Pencegahan dan penanggulanagn komplikasi aborsi 5.
Kesehatan reproduksi remaja 6. Pencegahan dan penanganan infertilisasi 7. Kanker pada usiala dan
osteoporosis 8. Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain, misalnya kanker serviks, mutilasi genital, fistula dan
lain-lain
Prinsip dasar kesehatan reproduksi

Menurut Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (2009: 7) prinsip dasar konseling kesehatan reproduksi
meliputi:
a. a.Pemahaman bahwa mendapatkan mendapatkan informasi kesehatan reproduksi adalah kebutuhan dan
hak klien.
b. b. Informasi kesehatan reproduksi yang diberikan lengkap, benar, jujur, dan bertanggung jawab.
c. c. Mendampingi pengambilan keputusan berdasarkan konsekuensi atas pilihan yang diambil.
d. d. Empati dan tidak menghakimi
Proses konseling kesehatan
Berikut ini adalah tahapan proses pelaksanaan konseling kesehatan reproduksi dengan klien individu
maupun kelompok (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, 2009: 8):

a. Pembukaan, perkenalan antara konselor dan klien.


b. Rapport atau pendekatan kepada klien untuk mencairkan suasana sehingga klien merasa nyaman
dalam mengemukakan masalah.
c. Penggalian masalah, meliputi latar belakang, situasi konflik, nilai-nilai yang dianut, pandangan
terhadap konflik, dan usaha pemecahan masalah yang sudah maupun sedang dipertimbangkan untuk
dilakukan.
d. Mendiskusikan alternatif solusi, yang diusahakan muncul dari klien dengan bantuan konselor,
memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi sesuai dengan kebutuhan klien.
e. Mengajak klien memilih alternatif solusi yang terbaik.
f. Penutup, merangkum hasil diskusi dengan klien, mengajak klien menentukan rencana selanjutnya dan
memberikan dukungan bahwa klien mampu mengatasi masalahnya.
Daftar pustaka
1. https
://dppkbpmd.bantulkab.go.id/kesehatan-reproduksi-remaja/
2.http://repository.umsu.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789
/12909/SKRIPSI.pdf?sequence=1&isAllowed=y
3. http://metriyulita.blogspot.com/2015/05/konseling-kesehatan-
reproduksi-remaja.html

Anda mungkin juga menyukai