Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONSELING TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Disusun oleh :
HERI SUHERMAN, SKM, M.Si
19660227 198803 1 001
PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT AHLI MADYA

UPTD PUSKESMAS CISOLOK


DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Definisi Kesehatan Reproduksi


Reproduksi berasal dari kata Re = kembali, dan Produksi = membuat /
menghasilkan, jadi reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia
dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup. Kesehtan reproduksi
adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal
yang berkaitan dengan fungsi, peran dan sistem reproduksi.
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Reproduksi
 Konseling dan Informasi Keluarag Berencana ( KB)
 Pelayanan kehamilan dan persalinan ( termasuk pelayanan aborsi yang
aman, pelayanan bayi baru lahir inconatal )
 Pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular
seksual (PMS) termasuk pencegahan kemandulan.
 Konseling dan pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja ( KRR )
 Konseling Informasi dan Reproduksi (KIR ) mengenai kesehatan
reproduksi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kesehatan reproduksi ?
2. Apa tujuan konseling reproduksi

C. Tujuan

3. Mengetahui pengertian kesehatan Reproduksi


4. Untuk memberikan konseling kepada remaja
5. Mengetahui cakupan pelayanan kesehatan reproduksi

2
BAB II
PEMBAHASAN

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. Pengertian

Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang


menyangkut sistem, fungsi, proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki
informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai factor yang ada
di sekitarnya.

B. Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja.

Pengetahuan dasar apa yang perlu diberikan kepada remaja agar


mereka mempunyai kesehatan reproduksi yang baik :
 Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi dan
aspek tumbuh kembang remaja.
 Mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta
bagaimana merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginannya
dan pasangannya.
 Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi.
 Pengaruh sosial dan media terhadap prilaku seksual.

3
 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk
memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal – hal yang
bersifat negatif.
 Hak – hak reproduksi.

C. Langkah-langkah konseling dalam praktik kebidanan


a. Langkah awal
Merupakan langkah penting dalam proses konseling dalam kebidanan,
keberhasilan langkah awal akan mempermudah langkah berikutna dalam
proses konseling dalam kebidanan.Pada langkah awal tugas bidan sebagai
seorang konselor adalah sebagai berikut.
 Mengeksplorasi perasaan,fantasi, dan ketakutan sendiri.
 Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri.
 Menentukan alasan klien minta pertolongan.
 Membuat kontrak bersama.
 Mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan perbuatan klien.
 Mengidentifikasi masalah klien.
 Merumuskan tujuan bersama klien.
b. Langkah inti
Langkah kedua dari proses konseling kebidanan adalah langkah inti atau
langkah pokok.Langkah ini menentukan apakah bantuan yang diberikan
benar-benar sesuai dengan kebutuhan klien dan apakah konseling berhasil
dengan baik.Tugas bidan pada langkah inti adalah sebagai beikut:
 Mengeksplolarasi stressor yang tepat.
 Mendukung perkembangan kesadaran diri klien dan pemakain koping
mekanisme yang konstruktif.
 Mengatasi penolakan prilaku maladaptif.
 Memberikan beberapa berapa alternatif pilihan pemecahan masalah .
 Melaksanakaan alternative yang dipilih klien.
 Merencanakan tindak lanjut dari alternatif pilihan.

4
c. Langkah Akhir
Setelah melakuka kegiatan pokok dalam proses konseling, meskipun bidan
bukan orang yang paling berhak untuk mengakhiri proses konseling, akan
tetapi bidan harus dapat melakukan terminasi atau pengakhiran. Tugas bidan
pada langkah akhir adalah :
 Menciptakan realitas perpisahan.
 Membicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan.
 Saling mengeksplorasi perasaan, kehilangan, sedih, marah, dan perilaku
lain.
 Mengevaluasi kegiatan dan tujuan konseling.
 Apabila masih diperlukan, melakukan rencana tindak lanjut dengan
membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.

D. Peran Bidan

Dalam hal ini bidan hanya mempunyai peran luntuk konseling :


 Memberikan KIE kepada para remaja
 Menyarankan agar remaja menjaga kesehatan alat – alat reproduksinya.
 Menerangkan tentang bahaya penyakit menular seksual (PMS)
 Menayrankan agar para remaja menjaga diri dalam pergaulan.
 Menyarankan agar para remaja memperkuat dan mempertebal iman
dan taqwa dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

E. Saran yang dianjurkan kepada remaja.


 Remaja harusnya menjaga diri dalam pergaulan
 Hendaknya remaja memelihara dan menajga alat – alat
reproduksinya dengan baik agar tidak terjadi hal – hal yang tidak
diinginkan.
 Hendaknya remaja memperkuat iman dan taqwa

5
 Hendaknya remaja memperluas pengetahuannya, terutama
tentang kesehatan reproduksi.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kesehtan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial


yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dan
sistem reproduksi.
2. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut
sistem, fungsi, proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.
3. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memilki informasi
yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada di
sekitarnya.
4. Proses reproduksi merupakan proses melanjutkan keturunan yang menjadi
tanggung jawab bersama, baik laki – laki maupun perempuan, sehingga
keduanya harus mengerti dan mengenal berbagai aspek kesehatan
reproduksi.

B. Saran

1. Memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja


kepada para remaja
2. memberikan pendidikan seks pada remaja

7
DAFTAR PUSTAKA

http://situs.kespro.info/krr/referensi.htm
Soekidjo, Notoatmodjo.(2007).Kesehatan masyarakat,edisi ke 11.Jakarta : Rineka
Cipta.
Bobak,Lowdermik, jensen.(2004).”Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi
4.EGC.Jakarta
Potter& perry.(2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Edisi 4.EGC.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai