KESEHATAN
Disampaikan oleh :
drg. Ni Ketut Widyaningsih, MKM
SISTEMATIKA 2 FORMASI
PENYAJIAN 3 INPASSING
2
Kompetensi dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
Jabfung Jabatan JA
Penting? Fungsional
Kesehatan JFT
30
JFK
Jabatan
ASN
1010
INSTANSI PEMBINA JABFUNG DI LINGKUNGAN KEMENKES RI
(PMK No.60 THN 2016) 1. Menyusun naskah
akademik dan matriks
butir kegiatan;
1. Menyusun & melaksanakan 2. Mensosialisasikan
kebijakan teknis jabfungkes; jabfungkes;
2. Memonev pengembangan Puskat 3. Melakukan pembinaan;
jabfungkes;
3. Mengoordinasikan hasil
Mutu 4. memfasilitasi ukom;
5. Memutakhirkan data
binwas jabfungkes; jabfungkes;
6. Memonev Jabatan
Fungsional yang menjadi
binaannya;
Unit Unit
1. Merencanakan kebutuhan pelatihan dan
pengembangan program pelatihan Pelatih Kemenkes pembi
2.
Jabfungkes;
Mengkoordinasikan program pelatihan -an na
jabfungkes; 1. Usul formasi CASN;
3. Menyusun kurikulum dan modul 2. Usul & Tetapkan ASN dalam
pelatihan jabfungkes; Jabfungkes;
4. Melakukan akreditasi& sertifikasi
pelatihan jabfungkes; 3. Susun usul mutasi
5. Monitoring pelatihan jabfungkes; Unit Jabfungkes;
6. Evaluasi pelaksanaan pelatihan dan
pasca pelatihan yang diselenggarakan
kepega 4. Susun usulan jenis dan
oleh BBPK, BPK dan unit Eselon I wai-an jumlah kebutuhan
jabfungkes
5. Sharing data.
Unit Pembina Jabatan Fungsional Kesehatan
No Unit Pembina No Jabatan Fungsional
1 Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Sekretariat Jenderal 1 Administrator Kesehatan
11 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen Kesmas 29 Pembimbing Kesehatan Kerja
4 Menyusun standar kualitas hasil kerja dan 13 Memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok
pedoman penilaian KHK
Latsar Pengangkatan
Ukom Pertama
CPNS Tunjangan
Berhenti Alih
Satker Formasi
Sistem Informasi
PERENCANAAN
UU 5 Tahun 2014
PENGANGKATAN
MEKANISME PENGANGKATAN
FORMASI
Bertugas sebelum dan masih Bertugas setelah terbit Sebelumnya
bertugas pada saat terbit Permenpan Permenpan dan sesuai formasi Struktural/Jabfung
CPNS lain
PAK
Melaksanakan
KEWAJIBAN
Mencatat dan
tugas pokok menginventarisir
KEWAJIBAN PEJABAT
FUNGSIONAL
Mengumpulkan bukti fisik hasil
pelaksanaan kegiatan MENGIKUTI
pelayanan/pekerjaan sehari-hari KETENTUAN
sebagai dasar untuk LAINNYA !
pengumpulan angka kredit
Pengembangan
Kompetensi dan
Pasal 11 ayat
Pasal 20 & 21 Pasal 19
Penyusunan SKP Jabatan Fungional
1dan 2
Pasal 35
PENGEMBANGAN
Kompetensi
Kompetensi ASN yang dibutuhkan (UU No. 5/2014 & UU
23/2014)
1. Kompetensi 2. Kompetensi Teknis,
manajerial, diukur dari tingkat dan
diukur dari spesialisasi pendidikan,
tingkat pelatihan teknis fungsional,
pendidikan, dan pengalaman bekerja
pelatihan secara teknis.
Sosio-
Manajerial
Teknis
struktural Pemerintahan
atau Kultural 3. Kompetensi Sosial Kultural,
manajemen, diukur dari pengalaman
dan kerja berkaitan dengan
pengalaman masyarakat majemuk dalam
kepemimpina hal agama, suku, dan budaya
sehingga memiliki wawasan
n.
kebangsaan.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1.Diklat 2.Seminar
4.Penataran
3.Kursus 5.Praktik
Kerja 6.Pertukaran PNS
dan Swasta
LEVEL 1
LEVEL 2
• Basic (Dasar)
LEVEL 3
• Intermediate (Menengah)
LEVEL
4
• Advance (Mumpuni)
LEVEL 5
• Expert (Ahli)
29
Level 1
Awareness/being developed
Paham/Dalam Pengembangan ,
Kriteria:
1. mengindikasikan kemampuan melaksanakan tugas/ pekerjaan teknis
sederhana dengan proses dan aturan yang jelas, memerlukan pengawasan
langsung/bantuan dari orang lain.
2. mengindikasikan penguasan pengetahuan dan keterampilan yang tidak
memerlukan pelatihan khusus.
3. mengindikasikan memiliki pemahaman dasar tentang prinsip-prinsip teori
dan praktek, namun masih memerlukan pengawasan langsung dan/atau
bantuan pihak lain.
4. mengindikasikan kemampuan bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri.
30
Level 2
Basic / Dasar
kriteria :
1. mengindikasikan kemampuan melakukan kegiatan/ tugas teknis dengan
alat, prosedur dan metode kerja yang sudah baku.
2. mengindikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip teori dan praktek,
dalam pelaksanaan tugas tanpa bantuan dan/atau pengawasan
langsung.
3. mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang
memerlukan pelatihan tingkat dasar.
4. mengindikasikan kemampuan untuk bertanggungjawab atas pekerjaan
sendiri dan dapat diberi tangungjawab membantu pekerjaan orang lain
untuk tugas teknis yang sederhana.
31
Level 3
Intermediate/Menengah
kriteria:
1. mengindikasikan kemampuan melakukan tugas teknis yang lebih spesifik
dengan menganalisis informasi secara terbatas dan pilihan metode untuk
menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam tugasnya.
2. mengindikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip teori dan praktek tanpa
bantuan dan/atau pengawasan langsung, dengan kecepatan yang tepat
penyelesaian pekerjaan yang lebih cepat.
3. mengindikasikan kepercayaan diri dan kemampuan dan menunjukkan
kelancaran dan ketangkasan dalam praktek pelaksanaan pekerjaan teknis.
4. mengindikasikan penguasan pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan
pelatihan tingkat menengah.
5. mengindikasikan kemampuan bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri dan
dapat diberi tangungjawab atas pekerjaan kelompok/tim.
32
Level 4
Advance/Mumpuni
kriteria:
1. mengindikasikan kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan/iptek,
konsep/teori dan praktek mampu mendapat pengakuan ditingkat instansi.
2. mengindikasikan kemampuan menghasilkan perbaikan dan pembaharuan
teknis, metode kerja.
3. Mengindikasikan kemampuan beradaptasi dengan berbagai situasi,
peningkatan kompleksitas dan resiko serta kemampuan memecahkan
permasalahan teknis yang timbul dalam pekerjaan.
4. mengindikasikan kemampuan mengembangkan dan menerapkan
pendekatan mono disipliner/satu bidang keilmuan dan kemampuan
melakukan uji kompetensi serta memiliki kemampuan pengajaran serta
menjadi rujukan atau mentor tingkat instansi.
5. mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang
memerlukan pelatihan lanjutan
33
Level 5
Expert/Ahli
kriteria:
1. mengindikasikan kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan/iptek,
konsep/teori mampu mendapat pengakuan nasional atau internasional.
2. mengindikasikan kemampuan menghasilkan karya kreatif, original dan
teruji.
3. menunjukkan inisiatif dan kemampuan beradaptasi dengan situasi masalah
khusus, dan dapat memimpin orang lain dalam melakukan kegiatan teknis.
4. mengindikasikan kemampuan mampu mengkoordinasikan, memimpin dan
menilai orang lain, kemampuan melakukan uji kompetensi, dan kemampuan
menjadi pembimbing/mentor.
5. mengindikasikan kemampuan mengembangkan dan menerapkan
pendekatan inter, multi disipliner.
6. mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang menjadi
rujukan atau mentor tingkat nasional atau internasional.
34
Strategi Peningkatan Profesionalisme dan
Kompetensi JFK
Pengembangan Kompetensi
PASAL 70 UU 5/2014
DIKLAT, SEMINAR,
KURSUS,
PENATARAN
PRAKTEK
KERJA PUSAT & TERTUANG
DAERAH (1 DALAM RKT
TAHUN)
INSTANSI PEMERINTAH YANG SUDAH MENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
Contoh RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO
36
FORMASI dan INPASSING JABATAN
FUNGSIONAL KESEHATAN
LATAR BELAKANG
Pasal 5
1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS
berdasarkan analisis Jabatan dan analisis beban kerja.
2) Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan
prioritas kebutuhan
3) Penyusunan kebutuhan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendukung
pencapaian tujuan Instansi Pemerintah
4) Penyusunan kebutuhan PNS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diatur berdasarkan rencana strategis Instansi Pemerintah
5) Dalam rangka penyusunan kebutuhan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat 4
mempertimbangkan dinamika/perkembangan organisasi Kementerian/Lembaga
Aspek Dalam
Perhitungan Formasi
Aspek pokok sebagai dasar perhitungan
kebutuhan Formasi. Besaran beban kerja
BEBAN diperoleh berdasarkan jumlah target
KERJA / kerja yang ditetapkan oleh satuan kerja
VOLUME untuk masing-masing jabatan fungsional
KERJA
kesehatan.
11
KASIR
2
ADMINISTRASII
PASIEN 1 SATPAM
12
REKAM
MEDIS
3 BIDAN
4 DOKTER OBGYN
13
Laundry/l
inen
14
CSSD
15
9 ASISTEN APOTEKES
SANITARIAN
5 DOKTER GIGI 6 7 8 10
AHLI GIZI PSIKOLOG APOTEKER PRANATALABKES
Pelayanan Rumah Sakit Kelas D Medik dasar, medik gigi mulut,
kesehatan ibu & anakn, dan KB
Dilengkapi dengan fasilitas : jumlah tempat tidur kls III paling sedikit 30% dari
seluruh tempat tidur di RS Pemerintah, dan paling sedikit 20% dari seluruh tempat
tidur di RS Swasta, Jumlah Tenpat tidur perawatan intensif sebanyak 5% dari
seluruh tempat tidur di RS Pemerintah & Swasta
IKUTI LANGKAH 1 SAMPAI 9
SECARA BERURUTAN
9 Tata Cara Penyusunan Formasi
1 2 Inventarisas
i nilai angka
3 Menentukan
Inventarisa Waktu
kredit untuk
si Tugas Penyelesaian
Pokok butir-butir Butir Kegiatan
kegiatan (WPK)
4 Menentuka
n voume
5 Menghitung
6 Menjumlahkan
seluruh waktu
penyelesaian
beban kerja waktu
penyelesaian volume
pada tahun kegiatan
yang di volume (Wpv)
masing-masing dalam 1 (satu)
hitung
kegiatan : tahun (∑Wpv)
Wpv = Wpk x V
7 8 PENENTUAN JUMLAH
9
Perhitungan Jumlah FORMASI Menghitung Lowongan
Formasi ≥ 0,50 = 1 (satu) Formasi Formasi dihitung untuk
Jabatan Fungsional < 0,50 = tidak dapat ditetapkan jangka waktu 5 tahun:
Untuk Formasi untuk jenis dan jenjang LFJFK = TFJFK – (JFK +
JFKM – JFKN – JFKB)
Setiap Jenjang Jabatan jabatan fungsional Kesehatan
Fungsional Kesehatan
9. MENGHITUNG LOWONGAN FORMASI DIHITUNG UNTUK
JANGKA WAKTU 5 TAHUN
• LFJFK adalah Lowongan Formasi yang dihitung dalam jenjang jabatan tertentu yang dapat diisi dalam satu
tahun yang dihitung;
• TFJFK adalah Total Formasi yang dihitung menurut jenis dan jenjang jabatan tertentu yang diperlukan
pada tahun yang dihitung;
• JFK adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang ad pada saat tahun yang
dihitung;
• JFKM adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan masuk ke
jenjang dan jenis jabatan fungsional kesehatan pada saat tahun yang dihitung;
• JFKN adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan naik ke jenjang
jabatan berikutnya pada saat tahun yang dihitung;
• JFKB adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan berhenti (karena
pindah, pension, dll) pada saat tahun yang dihitung.
CONTOH FASILITASI PENYUSUNAN
FORMASI JABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN
RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan
CONTOH DRAFT PETA JABATAN 1 UNIT
PELAYANAN KESEHATAN (RAWAT JALAN) RS
SLAMET MARTODIRDJO PAMEKASAN
Diundangkan,
Diundangkan,
29 Agustus 2017
5 Agustus 2019
PENYESUAIAN/INPASSING
Jabatan Fungsional Kesehatan
DITUJUKAN BAGI:
11 PNS yang telah dan/atau masih menjalankan tugas di bidang Jabatan Fungsional yang akan
diduduki berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang
22 Pejabat Pimpinan Tinggi, Administrator dan Pengawas yang memiliki kesesuaian atau
keterkaitan antara bidang tugas jabatan dengan Jabatan Fungsional yang akan diduduki
PNS yang masih menjalankan tugas jabatan sesuai dengan formasi Jabatan Fungsional dan
33 telah mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
PNS yang dibebaskan sementara dari jabatannya, karena dalam jangka waktu 5 (lima)
44 tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak dapatmemenuhi angka kredit
untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi
PERMENKES NOMOR 23 TAHUN 2019
Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional Kesehatan Melalui
Penyesuaian/Inpassinng
Metode Ukom Inpassing
Permenkes Nomor 23 Tahun 2019 Tim Penguji Ukom Inpassing
Masa Ujikom
Komponen & Dokumen
Akreditasi Ukom
Kualifikasi Pendidikan
KETERAMPILA
N
Mengikuti dan lulus Uji Kompetensi Inpassing di Bagi jabatan fungsional penata anestesi
bidang Jabatan Fungsional kesehatan harus memiliki Surat Tanda Registrasi
yang akan diduduki Perawat Anestesi atau Penata Anestesi
(STRPA)
SELEKSI ADMINISTRASI
FC ijazah pendidikan kesehatan sesuai dengan persyaratan kualifikasi pendidikan dari Jabatan
Fungsional kesehatan yang akan diduduki yang dilegalisir PyB;
FC Surat Keputusan (SK) CPNS yang dilegalisir oleh PyB;
FC Surat Keputusan (SK) Pengangkatan PNS yang dilegalisir oleh PyB;
FC Surat Keputusan (SK) kenaikan pangkat terakhir yang dilegalisir oleh PyB;
Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) di bidang Jabatan Fungsional kesehatan yang akan
diduduki yang ditandatangani oleh pimpinan unit kerja;
Surat rekomendasi pimpinan yang berisi pernyataan dari atasan langsung dan/atau pimpinan unit
kerja/instansi yang menyatakan bahwa:
masih dan telah menjalankan tugas di bidang Jabatan Fungsional kesehatan yang akan
diduduki;
tidak sedang menjalani/dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat pada masa
Penyesuaian/Inpassing
tidak sedang menjalani proses Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional tertentu
Surat pernyataan bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional kesehatan, tidak rangkap jabatan
dalam Jabatan Fungsional lainnya, bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pelayanan
kesehatan
FC nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 tahun terakhir yang dilegalisir oleh PyB;
Daftar riwayat hidup
FC Surat Keputusan (SK) pembebasan sementara dari Jabatan Fungsional sebelumnya bagi calon
Pejabat Fungsional kesehatan yang pernah menduduki Jabatan Fungsional yang sesuai dengan JF
yang akan diduduki atau JF lainnya
Bagi Jabatan Fungsional Asisten Penata Anestesi dan Penata Anestesi harus melampirkan Surat
Tanda Registrasi Perawat Anestesi atau Penata Anestesi (STRPA).
PEMERINGKATAN DALAM PENETAPAN KELULUSAN
SELEKSI ADMINISTRASI
AKREDITASI
Unit Pembina Jabatan Akreditasi penyelenggara Uji
Fungsional Kesehatan dalam Kompetensi Inpassing dilakukan
melaksanakan akreditasi Uji terhadap penyelenggara Uji
Kompetensi Inpassing Kompetensi Inpassing, Tim
berdasarkan Jabatan Fungsional Penguji, dan materi uji.
Kesehatan binaannya.
01
Peserta Uji Kompetensi Inpassing adalah PNS
02
yang telah dinyatakan lulus seleksi administrasi
Penyesuaian/Inpassing yang diselenggarakan di Instansi
Pemerintah
Uji Kompetensi Inpassing dapat diselenggara
03
kan oleh Instansi Pemerintah yang telah
terakreditasi.
01 02 03
Membuat rencana penilaian. Menyiapkan perangkat Memeriksa dan memvalidasi
penilaian (instrumen uji). dokumen.
mengirimkan
Pembina SATKER
BAP
Rekapitulasi SERKOM
Dok Penetapan Kebutuhan
SK INPASSING
SATKER
Membuat BAP SK
Jabfung Baru
Menerbitkan
SERKOM
REKAPITULASI
SK INPASSING
Seleksi
SATKER
Administrasi
Dokumen Penetapan Ukom Inpassing
Kebutuhan dari
KemenPAN
Surat Keterangan SATKER
Akreditasi
Dok Pendukung
SATKER Instansi
Akreditasi
Pembina Instansi
Pembina
PETA INPASSING JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
REKAPITULASI USULAN INPASSING
JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Update Agustus 2019
REKAPITULASI DATA
INPASSING JABATAN
FUNGSIONAL
ADMINISTRATOR
KESEHATAN DIDAERAH
TOTAL SATKER = 59
INSTANSI DENGAN JUMLAH
USULAN 559 ORANG REKAPITULASI DATA
INPASSING JABATAN
FUNGSIONAL
ADMINISTRATOR
KESEHATAN DI
KANTOR PUSAT
TOTAL SATKER = 16
INSTANSI DENGAN
JUMLAH USULAN
SEBANYAK 218 ORANG
BEBERAPA PERMASALAHAN PELAKSANAAN
INPASSING
Usulan Inpassing dari BKPSDM
Lampung Timur
Pangkat, Golongan, Jenjang sama dengan sebelumnya Pangkat, Golongan sama, Jenjang jabatan ditetapkan jumlah
AK yang ditetapkan oleh pejabat yang berwewenang
menetapkan AK
b Mengirimkan dokumen pendukung pelaksanaan ukom inpassing yang akan diakreditasi oleh Instansi Pembina
3 Mengirimkan dokumen pelaksanaan tahapan inpassing ke Puskat Mutu untuk mendapatkan rekomendasi hasil pelaksanaan
ukom inpassing
online jabfung
Lulus
Penyelenggaraan Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Kesehatan
Tahun 2019
Tahun 2018 340 Instansi :
3 Kementerian/Lembaga
320 Instansi :
7 KRemS UenPTteriVaner/LtikaemlbKagema enkes 28 RS UPT
VertikalKemenkes
33 Dinas Kesehatan
30
an Provinsi Provinsi
34 Dinas Kesehat
atan Kab/kota 276 Dinas Kesehatan
249 Dinas Keseh
Kab/Kota
Total 17.597 Peserta Uji
Total 20.759 Peserta Uji
Sudah
Ukom
Belum
Ukom
Peta Persebaran Instansi Penyelenggara yang
menyelenggarakan dengan Aplikasi E-Ukom
◦ KEBIJAKAN UJI KOMPETENSI JABATAN
FUNGSIONAL KESEHATAN
Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan saat ini dan rencana s.d 2021
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 tahun 2017 untuk Pengaturan penyelenggaraan uji kompetensi bagi pejabat fungsional kesehatan Perawat,
Perawat Gigi, Perekam Medis, Radiografer, Teknisi Elektromedis dan Pembimbing Kesehatan Kerja sebagai syarat unyuk krnaikan jenjang jabatan
fungsional
• Adanya Kebiajakan
penyelenggaraan ukom
• Implementasi untuk semua jabfung
Kebijakan dan untuk semua
• 34 Provinsi mampu
melaksanakan ukom 2019 metode pengangkatan
• Dasar hukum
• 19.600 Jabfungkes ikut pelaksanaan akreditasi
2017 dan lulus ukom • Pemantapan pelaksanaan
penyelenggara ukom 2021
kenaikan jenjang di Kabupaten/Kota • Terlaksananya akreditasi
• Revisi PMK 18/2017
ukom di instansi pusat
Adanya Regulasi sebagai penyesuaian PP 11 Penyelenggara
Permenkes 18 2018 dalam rangka peningkatan
dan tingkat Provinsi
an ukom
• Penyelenggaran Ukom
tahun 2017 kualitas dan cakupan jabfungkes
dengan E-Ukom
peserta uji sudah
• Ujicoba akreditasi terlaksana
penyelenggaran ukom
jabfungkes
2020 dengan baik
dengan
kualitas yang
Aturan dalan PP 11 baik
tahun 2017 pasal 99
JUNE PROJECT- PROFESSIONE KEYNOTE TEPMLATE 2015 www.june.com
Pengaturan dalam PMK 18/2017 tentang Pengaturan dalam Revisi PMK 18/2017
penyelenggaraan ukom jabfungkes
Untuk beberapa metode pengangkatan meliputi
Untuk kenaikan jenjang jabatan saja
1 pengangkatan, pertama, kenaikan jenjang jabatan, alih
1
kategori, perpindahan jabatan, promosi dan penyesuaian
Pengaturan unit pembina dan Pengaturan unit pembina sesuai kondisi saat ini dan
5 kewenangan Dinkes Provinsi terhadap kab/kota nya
5 kewenangan Dinkes Provinsi
Serta ketentuan lainnya Serta ketentuan lainnya
Semula Menjadi
Pasal 8
Target angka kredit yang harus dicapai untuk masing-masing jenjang
JF setiap tahun
Keahlian Keterampilan
PASAL 44
108
Berdasarkan Permenpan 13 Tahun 2019,
Kenaikan jenjang madya ke jenjang utama
harus tersedia formasi, mengikuti dan lulus
ukom JF, kinerja baik dalam 2 th terakhir,
wajib memiliki AK 12 untuk kegiatan
pengembangan profesi
Utama Ditetapkan
Presiden
Madya
AK yang dipersyaratkan untuk kenaikan jenjang JF
12 AK untuk
naik jenjang
dari AHLI
MADYA
AHLI UTAMA
6 AK untuk
naik jenjang
dari AHLI
MUDA AHLI
MADYA
4 AK untuk
Paling tinggi 20% naik jenjang
dari Angka dari MAHIR
Kredit yang PENYELIA
dipersyaratkan
u/ kenaikan
pangkat
Kenaikan Pangkat
AK yang dipersyaratkan
Saat ini PMK 18
Tentang
Penyelenggaraan Uji
Kompetensi Jabatan
Fungsional
Kesehatan sedang
dalam proses REVISI
STRUKTUR ORGANISASI
BIDANG PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Optimalkan
Sisfo
Jabfungkes
113
SEHAT ADALAH HARTAKU,
YANG HARUS KU JAGA DAN
KU PELIHARA
Terima Kasih
Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg
Tugas PPK Pejabat Pembina Kepegawaian disebut 47 kali dalam UU 5 Tahun
2014
UU 5 Tahun 2014
Pengertian PPK disebut 195 kali dalam PP 11 Tahun 2017
Menteri di
kementerian
Pimpinan lembaga
di lembaga
Presiden pemerintahan non
kementrian PNS
UU 5/2014 Pasal 53 : menetapkan
menetapkan
Sekjen di
Presiden selaku pemegang sekreariat lembaga pengangkatan,
pengangkatan,
pemindahan, ASN
kekuasaan tertinggi negara dan pemindahan,
lembaga non dan
pembinaan ASN dapat struktural dan
mendelegasikan pemberhentian
pemberhentian PPPK
kewenangan menetapkan Gubernur di
pengangkatan, pemindahan, provinsi
dan pemberhentian pejabat
selain pejabat pimpinan Bupati/walikota
tinggi utama dan madya, di
dan pejabat fungsional kabupaten/kota
keahlian utama kepada:
PPK
PyB (Pejabat yang Berwenang )
PP 11
Tahun PNS2017
Memetakan JFT, JA, JF dan merencanakan
penempatan sesuai dengan kualifikasi,
]
Pejabat yang Berwenang disebut 23 kali dalam UU 5 Tahun
Tugas PyB 2014
PyB disebut 47 kali dalam PP 11 Tahun 2017
INDO
NESIA
YES! WE CAN!
Seberapa
banyak Meringankan penderitaan sesama dan
kita
bangkit memperpanjang usianya….....
setelah
terjatuh…
Masih banyak satuan kerja di daerah yang belum
melaksanakan inpassing
SOLUSI:
PETA INPASSING
SDM Tim Penguji di Daerah masih kurang untuk jenjang tertentu
SOLUSI:
DRAFT REVISI PMK 42 tahun 2017
• Dalam hal tidak terdapat tim penguji dari unsur
Pejabat Fungsional keterampilan/keahlian
Maka dapat ditunjuk penguji yang memiliki
pangkat/golongan paling rendah setara dengan yang
akan diuji
• Apabila ukom inpassing tidak dapat dilaksanakan
oleh instansi pemerintah yang bersangkutan
pelaksanan ukom inpassing dapat dilakukan:
a. Pada Instansi Pemerintah yang telah terakreditasi,
atau
b. Diuji oleh tim penguji yang dibentuk oleh Instansi
Pembina yang telah terakreditasi
Ketentuan terkait peserta uji kompetensi minimal 5 orang per jenjang jabatan
SOLUSI:
DRAFT REVISI PMK 42 tahun 2017
Apabila materi uji belum ditentkan oleh Unit Pembina ,
Tim Penguji dapat memilih butir kegiatan unsur utama
paling sedikit 5 butir unsur utama dengan target paling sedikit 3
dokumen Untuk masing masing butir kegiatan
Usulan rekomendasi formasi inpassing belum disertai dengan perhitungan
analisis jabatan dan analisis beban kerja
SOLUSI:
Perpanjangan Akreditasi
Waktu Penyelenggaraan
Inpassing Ukom Inpassing
Rekomendasi
Jumlah Peserta Ukom
Hasil Ukom Inpassing
Persyaratan Pengangkatan Kedalam Jabatan Fungsional Kesehatan
N NAMA JAFUNG PERMENPAN SYARAT PENDIDIKAN PERMENKES (JUKNIS)
O
NO NAMA JAFUNG PERMENPAN
Keterampilan SYARAT PENDIDIKAN
Keahlian PERMENKES
(JUKNIS)
1 ADMINKES 42/2000 - S1/D IV Bidang Administrasi Kesehatan 19/2002 Sd Permenpan
No NO NAMANAMA JAFUNG
JAFUNG PERMENPAN
PERMENPAN SYARAT
Syarat
atau Sarjana/
PENDIDIKAN
DIV Pendidikan
Kesehatan\
PERMENKES
SKB PERMENK NO
SYARAT NAMA PERMENPAN
PENDIDIKAN
(JUKNIS) JAFUN
(JUKLAK) ES G
Keterampilan Keahlian (JUKNIS) Keterampilan Keahlian
2 APOTEKER 07/2008 - APOTEKER 377/2009 Sd Permenpan
3 ASISTEN APOTEKER
9 08/2008
EPIDEMIOLOG ASISTEN
17/2000APOTEKER Serendah-rendahnya Setingkat- Serendah-rendahnya 376/2009
S-1/DIV bidang Palingrendah
1200/2004SM Farmasi /
16 PEREKAM MEDIS 30/2013 SLTA/D-IPaling
sesuai rendah
klasifikasi
D3yang Paling
Kesehatan
rendah sesuai dengan
48/22/2014 Sekolah Asisten
kualifikasi47/2015 PalingApoteker/
rendah dan Paling
ditentukanRekam
atau D-IIIMedis
bidang lain S1/D4 Rekam yang ditentukan setinggi-inggiya D3 Farmasi atau
D3
D3 jurusan
Rekam
Farmasi RS
rendah S-
20 PSIKOLOG yang berhubungan dengan
NO KLINS
NAMA JAFUNG PERMENPA 11/2008
Medis
SYARAT PENDIDIKAN - Paling rendah
PERMEN 1112/200 613/201
Medis informsi
NO 1/D4SdJAFUNG
NAMA Permenpan
rekam
epidemologi
N yang ditetpakan oleh S1KES
Psikologi 8 0
4 BIDAN 01/2008 Paling rendah Sekolah Bidan/ Paling rendah S1/D IV Kebidanan
menkes 551/2009 dan sertifikat
Kesehatan medis
D-I Kebidanan (JUKNIS) informasi
profesi psikolog
10 FISIKAWAN 139/2003
MED 27 TERAPIS WICARA
12/2008 48/2005 Serendah rendahnya D3/ Paling rendah S1 - FISMED1367/2005 dengan 992/2006
262/2009 D-III TW kesehatan
Sd
5 DOKTER - DOKTER -
Akademi Terapi Wicara peminatan permenpan
6 DOKTER GIGI 17 PERAWAT141/2003 - 25/2014 D3 keperawatan DRG Paling rendah Ners 5/6/2015
- psikolog- klinis
11 FISIOTERAPIS 28 PEMBIMBING
04/2004 13/2013
D-III/Akademi Fisioterapi - Paling rendah Paling rendah
S-1/D-IV Fisioterapi50/18 62/2014
640/2005 S1/D4 di Bidang
7 DOKDIKNIS 21 17/2008 23 KESJA SANITARIAN - (47/2013) Paling 10/2006
rendah DR.SPES paling S1/D4 -
di Bidang
Paling rendah -2013
18/2001 153/200 Sdkesehatan
Permenpan
rendah D1 S1/D4 kesehatanbidang 6 kerja/hyperkes
12
8 ENTOMOLOG 18 PERAWAT
NUTRISIONIS 18/2000GIGI Serendah-rendahnya
23/2001 23/2014 Paling rendah D3S1/ D4
Serendah-rendahnya
D-I Serendah-rendahnya D-III GIZI DIVkeperawatan
Serendah-rendahnya
bidang kerja/hyperkes
jurusan 4/5/2015
S-1/D-IV
1201/2004
kesehatan Gizi - 1306/2001 Atau S2
sesuai dengan kualifikasi keperawatan
biologi, Kedokteran Hewan dan Gigi
kesehatan lingkungan atau Kesehatan dan
yang ditentukan atau diploma Kesehatan, atau S1/DIV bidanglingkungan
lain S1/D4 teknik Keselamatan
13 OKUPASI TERAPI LABKS III123/2005
19 PRANATA 08/2006
bidang lain yang Paling
Paling
yang rendah
rendah
berhubungan Paling rendah lingkungkan
dengan entomologi 611/2006 413/2007 991/2006 Sd. PermenPAN Kerja atau
berhubungan dengan D-III OKUP
kesehatan
SLTA/ yang ditetapkan oleh
sekolah Menkes
S1/D4 sesuai kedokteran kerja
14 ORTOTIS PROS 24 entomologi kesehatan
TEKNISI
122/2005
yang
ELEKT
Paling
setingkata28/2013
sesuai
rendah D-III/Akademi ortotik
kualifikasi
Paling yg Paling rendah 46/23/2014 993/2006
51/2015 SdSdPermenpan
ditetapkan
29 ASISTEN oleh MenKes
PENATA 10/2017 kualifikasi Paling
yg rendah ditentukan
D3rendah D3 S1/D4 - teknik 3/2018 -
ANESTESI prostetik
keperawatan anestesi/ permenpan
ditentukan teknik elektromedik
15 PKM 58/2000 Serendah-rendahnya kepenataan
D-III sesuai anestesi
elektromed
Serendah-rendahnya 66/2001
30 PENATA klasifikasi yang ditentukan-
11/2017 ik Paling rendah
Sajana/Diploma IV Kesehatan
D4 di 3/2018 -
ANESTESI Bidang
Juknis PKM 25 TEKNISI GIGI
66/2001 Serendah-rendahnya 06/2007
SLTA/D-I Paling -
Serendah-rendahnya 1148/2007 365/200
keperawatan
sesuai klasifikasi yang ditentukan rendah D3
Sarjana/Diploma IV sesuai 8
anestesiologi/
sesuai
klasifikasi yang ditentukan
penata Anesesi
dengan
kualifikasi
126 yg
Hal yang perlu diperhatikan (Formasi)
1. Dalam rangka pencapaian visi dan misi, apakah masing-masing Satker sudah melaksanakan
perhitungan formasi dan menyusun peta jabatan?
2. Apakah formasi sudah memperhitungkan beban kerja, tugas pokok dan fungsi Satker serta
memperhitungkan jenjang karier PNS ?
3. Apakah Formasi PNS yg ada saat ini sudah dapat memenuhi tupoksi untuk mencapai visi-misi dari
masing-masing Satker? Inpassing
4. Apakah PNS yang melaksanakan tupoksi untuk mencapai visi-misi dari masing-masing Satker
sudah diangkat ke dalam jabatan fungsional ?
5. Apakah pejabat fungsional kesehatan yang sudah ada sudah memenuhi kualifikasi dan
kompetensi?
6. Apakah peningkatan kualifikasi melalui tubel/ibel sudah dilaksanakan?
7. Apakah pengembangan kompetensi melalui diklat/sejenisnya sudah dilaksanakan?
8. Apakah pejabat fungsional kesehatan yang sudah ada sudah bekerja optimal dan dinilai kinerjanya
secara optimal ?
Hal yang perlu diperhatikan (Inpassing)
PRATAMA
PNS KARIER
ADMINISTRATOR KEAHLIAN
JABATAN JABATAN FUNGSIONAL PPPK
ADMINISTRASI PENGAWAS
KETRAMPILAN
PELAKSANA
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KOMPETENSI
TERINTEGRASI DAN CORPORATE UNIVERSITY
Peraturan LAN No 10 tahun 2018 tentang Pengembangan
Kompetensi bagi PNS
Mengatur prosedur perencanaan,
pelaksanan dan evaluasi
pengembangan kompetensi PNS tiap Mendorong kebijakan Corporate University
instansi pemerintah ASN sebagai learning solution.
Penambahan Jumlah
Jabatan Fungsional
STRATEGI
PENGUATAN Penetapan Pola Karir
JABATAN Jabatan Fungsional
FUNGSIONAL
KESEHATAN Peningkatan Kemampuan
Jabatan Fungsioal
Peningkatan Tunjangan
Jabatan Fungsional
Juklak dan Juknis
Pedoman Menyelenggaraka Menyusun
Formasi n Pelatihan kurikulum
pelatihan
Melakukan akreditasi
pelatihan fungsional
Standar
Kompetensi
ASN HUMAN
CAPITAL
KOMPETENSI KOMPETENSI
DAN KUALIFIKASI DAN KUALIFIKASI
JABATAN CALON PEJABAT
Seleksi PNS
Penyusunan & Penetapan Kebutuhan
PNS
» Analisis jabatan & Analisis beban kerja Seleksi
per tahun untuk jangka waktu 5 tahun Adminis-trasi
Pengadaan PNS
» Perencanaan
» Pengumuman lowongan
» Pelamaran
» Seleksi
» Pengumuman hasil seleksi
» Masa percobaan
» Pengangkatan menjadi
PNS
JABATAN APARATUR SIPIL NEGARA
a. Jabatan Pimpinan tinggi Utama (Ka. LPNK)
JABATAN a. b.Jabatan Pimpinan
Jabatan tinggi
Pimpinan Utama
tinggi (Ka. (Sekjen,
Madya LPNK) Sekjen LNS, Sestama, Staf Ahli Menteri,
JABATAN b. Jabatan Pimpinan
Setda Prov) tinggi Madya (Sekjen, Sekjen LNS, Sestama, Staf Ahli Menteri,
PIMPINAN TINGGI c.Setda Prov) Pimpinan Tinggi Pratama (Direktur, Karo, Asdep, Setditjen, Set. Itjen,
Jabatan
PIMPINAN TINGGI c. Jabatan
Kapus,Pimpinan
Inspektur,Tinggi Pratama
Set.DPR, (Direktur,
Ka.Balai, Karo, Asdep,
Setda Kab/Kota dan jabSetditjen,
lain yang Set.
Kapus, Inspektur, Set.DPR, Ka.Balai, Setda Kab/Kota dan jab lain yang setara
Itjen,
setara
Keahlian :
Keterampilan :
JABATAN a. Ahli Utama
a. Penyelia
JABATAN b. Ahli Madya
FUNGSIONAL c. Ahli Muda
b. Mahir
FUNGSIONAL d. Ahli Pertama
c. Terampil
Pelayanan Rumah Sakit Kelas A & B
Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan
Anak, Bedah, Obstetri & Ginekologi)
Dilengkapi dengan fasilitas : jumlah tempat tidur kls III paling sedikit 30% dari
seluruh tempat tidur di RS Pemerintah, dan paling sedikit 20% dari seluruh tempat
tidur di RS Swasta, Jumlah Tenpat tidur perawatan intensif sebanyak 5% dari
seluruh tempat tidur di RS Pemerintah & Swasta
Pelayanan Rumah Sakit Kelas C
Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan
Anak, Bedah, Obstetri & Ginekologi)
Dilengkapi dengan fasilitas : jumlah tempat tidur kls III paling sedikit 30% dari
seluruh tempat tidur di RS Pemerintah, dan paling sedikit 20% dari seluruh tempat
tidur di RS Swasta, Jumlah Tenpat tidur perawatan intensif sebanyak 5% dari
seluruh tempat tidur di RS Pemerintah & Swasta
ALUR PASIEN POLI UMUM
JFPranata
Labkes
Laboratorium
JF Dokter Spesialis
Administrasi JF Perawat
Pasien dengan JF
Menuju Poli Umum
Perekam Medis
batuk berdarah Pelayanan Poli dr.Sp
kesehatan JF Dokter
JF Perawat
JF Jabatan Fungsional
Radiografer
Kesehatan yang harus
tersedia :
Poli Rontgen
1. Perekam Medis
Poli farmasi 2. Dokter
JF Apoteker 3. Dokter Spesialis
Asisten Apoteker 4. Perawat
5. Pranata Laboratorium
Kesehatan
JF Dokter 6. Perekam Medis
PASIEN PULANG Poli Rawat Inap JF Perawat 7. Apoteker
8. Asisten Apoteker
Contoh Tugas Pokok Bidan Penyelia
di Instalasi Rawat Inap
Dst....
Melaksanakan tugas
jaga/shift di Rumah Sakit
Melaksanakan
asuhan kebidanan pada pasien
kasus patologis kegaatdaruratan
kebidanan
BIDAN
Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan
pada pasien kasus patologis
kegaatdaruratan kebidanan
Keterangan:
Wpk : Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 tahun
Akb : Angka Kredit Butir Kegiatan masing- masing dalam 1 tahun
Kt : Konstanta PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 43
TAHUN 2017
TENTANG PENYUSUNAN FORMASI JABATAN
4. MENENTUKAN VOLUME/BEBAN KERJA PADA TAHUN YANG DIHITUNG
Wpv = Wpk x V
Keterangan:
Wpv : Waktu penyelesaian Volume kegiatan dalam 1 tahun
Wpk : Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 tahun
V : Volume masing-masing kegiatan dalam 1 (satu) tahun
7. PERHITUNGAN JUMLAH FORMASI JABATAN
FUNGSIONAL UNTUK SETIAP JENJANG JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Formasi JF = ∑Wpv
1250 8. PENENTUAN JUMLAH FORMASI
≥ 0,50 = 1 (satu) Formasi
DTPK = Formasi JF X 150% < 0,50 = tidak dapat ditetapkan formasi
untuk jenis dan jenjang jabatan
Keterangan:
fungsional Kesehatan
Formasi JF : Jumlah jabatan fungsional kesehatan yang diperlukan menurut jenis dan jenjang
∑Wpv : Jumlah waktu penyelesaian volume kefiatan dalam 1 tahun
1250 : Standar jam kerja efektif dalam 1 tahun
PEMENUHAN
LOWONGAN
FORMASI
FORMASI
Bertugas sebelum dan masih
bertugas pada saat terbit Bertugas setelah terbit Permenpan Sebelumnya Stuktural/
fungsional yang lain
Permenpan dan sesuai formasi CPNS
PENGANGKATAN
INPASSING ALIH JABATAN PROMOSI
PERTAMA
PAK
Pemenuhan Lowongan Formasi JFK bisa dengan Kenaikan Jafung min. 1 tahun
pemberian Tugas Belajar kepada Calon SK JABFUNG dalam jabatan
Pejabat Fungsional Kesehatan
Pengangkatan
PyB Pertama/ Inpassing/ PPK SK selain
Promosi/ Perpindahan jenjang Utama
Jabatan
Menetapkan
Mengusulkan Pengangkatan
(jenjang utama) Pertama/ Inpassing/ Presiden SK Jenjang
PPK Promosi/ Utama
Perpindahan Jabatan
Ti Ti
Berkedudukan di Pusat yang S m Berkedudukan di Pusat yang membidangin
m
membidangi Jabfungkes Berkedudukan di Pusat dan Tingkat Provinsi Jabfungkes
Tugasnya
• Memberikan bantuan administratif e A
• Asesor adalah Aparatur Sipil Negara dan /
atau Praktisi yang memiliki kompetensi untuk
• Penilai adalah Aparatur Sipil Negara (ASN)
dan/atau praktisi yang diberi tugas memutuskan
hasil penilaian akreditasi instansi berdasarkan
• Menyediakan berbagai
informasi dan laporan akreditasi
data,
kr
menilai kapasitas instansi penyelenggara uji,
s
tim penguji dan materi uji dan memberikan
penilaian serta rekomendasi hasil penilaian
•
rekomendasi dari asesor
P
Persyaratan Penilai adalah Memiliki kompetensi
• Membuat kesepakatan jadwal dalam menilai standar, unsur, sub unsur dan
•
visitasi
Melakukan verifikasi kelengkapan et
• Tugas Asesor :
e
a. Mengumpulkan data terkait unsur, sub unsur
dan komponen akreditasi melalui visitasi
•
komponen akreditasi instansi
Tugasnya e
a. Memutuskan hasil akhir penilaian akreditasi dan
dokumen
• Melakukan
akreditasi
penghitungan
a nilai
b. Meneliti dan meverifikasi data terkait unsur,
sub unsur dan komponen akreditasi; s
c. Menilai data terkait unsur, sub unsur dan
menyampaikan laporan akreditasi kepada
pimpinan unit pengakreditasi;
b. Mempelajari dan menganalisis hasil
ni
• penghitungan nilai akreditasi dan rekomendasi
Menyerahkan hasil penghitungan
nilai akreditasi dan rekomendasi ri
hasil penilaian asesor ke tim penilai;
komponen akreditasi;
o
d. Menyusun laporan hasil penilaian akreditasi,
dan rekomendasi akreditasi;
asesor;
c. Menetapkan nilai akreditasi instansi danla
membuat rekomendasi hasil akhir penilaian;
• Memilih ketua dan asesor untuk
melakukan visitasi at e. Menyampaikan laporan
r i
d. Menyampaikan laporan hasil akhir penilaian
akreditasi instansi kepada ketua tim akreditasi
Alur penyelenggaraan akreditasi oleh Mekanisme penyelenggaraan
instansi yang akan diakreditasi akreditasi unit pengakreditasi uji
Kewenangan
a. memberikan dan mencabut akreditasi terhadap
Instansi uji;
b. melakukan pendelegasian tugas penilaian dan
visitasi akreditasi kepada unit Pembina jabatan
fungsional bidang kesehatan apabila :
a) unit Pembina yang dinilai mampu dalam hal
sumber daya untuk melaksanakan
akreditasi,
b) Pernah melaksanakan uji, dan nilai akreditasi
Alur Penyelenggaraan Akreditasi Oleh
Instansi Yang Akan Diakreditasi
UNSUR DAN SUB UNSUR AKREDITASI
Unsur Akreditasi
1. Penyelenggara Uji
Sub unsur
Setiap sub unsur terdiri dari :
a. Analisis Kebutuhan dan Perencanaan Kebutuhan
b. Sub unsur Tim Pelaksana uji
a. A. Standar
c. Sub Unsur Fasilitas Pelaksanaan Uji b. B. Kriteria
d. Sub Unsur Penjaminan Mutu c. C. Pokok Pikiran, dan
d. D. Elemen
2. Tim Penguji
Sub unsur Kualifikasi Tim Penguji
3. Materi Uji
Sub Unsur Materi Uji Portofolio
Penilaian Dan Penetapan Akreditasi
• Akreditasi instansi penyelenggara uji dilakukan berdasarkan hasil penilaian secara kumulatif
• Masing – masing unsur akreditasi memiliki nilai paling rendah 70,00
• Instansi penyelenggara uji yang nilai total akreditasinya 70,00 atau lebih dinyatakan layak, dibawah 70,00 dinyatakan tidak layak
Masa Berlaku •
•
Masa berlaku sertifikat akreditasi instansi penyelenggara uji :
Kategori A adalah 5 (lima) tahun;
• Kategori B adalah 3 (tiga) tahun;
Sertifikat • Kategori C adalah 2 (dua) tahun