Anda di halaman 1dari 43

Disajikan pada kegiatan Pelatihan Jafung Adminkes

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH


PROVINSI SUMATERA SELATAN
Palembang, SENIN, 14 -10-2019

1
NAMA : NURLINA, ST.,M.Si.
NIP : 19751001 200904 2 003
PANGKAT/GOL : PENATA TK. I, III/d
JABATAN : KASUBBID PENGANGKATAN,
PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN
DALAM JABATAN FUNGSIONAL
UNIT KERJA : BKD PROV. SUMSEL
INSTANSI : PEMPROV. SUMSEL
STATUS : MENIKAH (3 PUTRA)
ALAMAT : Jl. KHA. AZHARI 3 ULU
LRG.JAYALAKSANA NOMOR 372
PALEMBANG
HP/WA : 085278095608/08117601075
2
PETA SDM APARATUR
DASAR HUKUM
UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
KONDISI SDM KONDISI SDM YNG
ASPEK MANAJEMEN
APARATUR SAAT INI DIHARAPKAN
SDM APARATUR:

1. Pelaksanaan manajemen PNS:


ASN blm berdasarkan pd 1. Penyusunan kebutuhan 1.PROFESIONAL:
perbandingan antara
kompetensi dan kualifikasi 2. Pengadaan Pegawai
• Memiliki
yg dimiliki calon dlm 3. Pangkat dan jabatan pengetahuan
rekrutmen, pengangkatan, 4. Pengembangan karier
penempatan dan promosi keahlian/ TATA KELOLA
pd jabatan 5. Pola karier keterampilan dan PEMERINTAH
6. Promosi dan mutasi perilaku yang AN YANG
2. Distribusi pegawai tidak
7. Penilaian kinerja pegawai baik BAIK DAN
sesuai dengan kebutuhan
PELAYANAN
organisasi. 8. Penggajian & tunjangan PUBLIK YANG
3. Penempatan pegawai 9. Penghargaan 2. MEMILIKI INTEGRITAS BERKUALITAS
dalam jabatan tidak 10. Disiplin
berdasarkan kompetensi & 3. MEMILIK KINERJA
kualifikasi 11. Pemberhentian YG TINGGI
12. Jaminan pensiun dan hari
4. Kinerja PNS rendah dan tua
tidak disiplin.
13. Perlindungan
4. SEJAHTERAH
5. Penghasilan belum adil &
layak sesuai dgn beban
kerja, resiko dan tanggung
jawab LINGKUNGAN
STRATEGIS:
NASIONAL REGIONAL
GLOBAL

3
I. FUNGSI, TUGAS DAN PERAN ASN
 FUNGSI :
• Pelaksana kebijakan publik;
• Pelayan publik;
• Perekat dan pemersatu bangsa.

 TUGAS :
• Melaksanakan kebijakan publik yg dibuat PPK sesuai dg ketentuan;
• Memberikan pelayanan publik yg profesional dan berkualitas;
• Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.

 PERAN :
• Sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tgs umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan
publik yg profesional, bebas dari intervensi politik serta bersih dari KKN.

4
II. JABATAN

 Jabatan administrasi;

 Jabatan Fungsional;
 Jabatan pimpinan tinggi

 Jabatan administrasi :
• Administrator, memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik
serta adm pemerintahan dan pembangunan, setara eselon III.
• Pengawas, mengendalikan pelaksana kegiatan yg dilaksanakan pejabat
pelaksana, setara eselon IV;
• Pelaksana, melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta adm
pemerintahan dan pembangunan, setara eselon V dan fungsional umum.

5
V. LAIN-LAIN
Pada saat UU No. 5 Tahun 2014 berlaku (Pasal 139), semua
peraturan perundang-undangan yang merupakan
pelaksanaan dari UU No. 8 Tahun 1974 sebagaimana telah
diubah dengan UU No. 43 tahun 1999, dinyatakan masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum
diganti berdasarkan UU ini.

Pasal 363 PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS,


peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier,
mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan jaminan hari tua,
dan perlindungan dinyatakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti
berdasarkan ketentuan dalam peraturan ini.

6
Adalah sekelompok jabatan yang berisi tugas pokok
JABATAN
dan fungsi berkaitan dengan pelayanan fungsional
FUNGSIONAL
yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan
ADALAH
tertentu

Jabatan Fungsional dalam ASN terdiri dari Jabatan


Fungsional keahlian dan Jabatan Fungsional Keterampilan

Jabatan Fungsional Keahlian Jabatan Fungsional Terampil

1. Ahli Pertama 1. Pelaksana Pemula


2. Ahli Muda 2. Pelaksana
3. Ahli Madya 3. Pelaksana Lanjutan
4. Ahli Utama 4. Penyelia

7
IV. Jabatan

Pengangkatan PNS dalam jabatan


ditentukan berdasarkan perbandingan
objektif antara kompetensi, kualifikasi
dan persyaratan yg dibutuhkan oleh
jabatan dengan kompetensi,
kualifikasi dan persyaratan yg dimiliki
oleh pegawai.

8
VI. JABATAN FUNGSIONAL
ADMINKES

DASAR PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL


ADMINKES, YAITU KEPMENPAN NOMOR
42/KEP/M.PAN/12/2000
DASAR PEMBAYARAN TUNJANGAN JABATAN
FUNGSIONAL ADMINKES, YAITU PERATURAN PRESIDEN
NO. 54 TAHUN 2007

9
PENGERTIAN

ADMINISTRATOR KESEHATAN (ADMINKES)


*Administrator Kesehatan adalah Pegawai Negeri sipil yang
diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan analisis kebijakan di
bidang administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan
sertifikasi program-program pembangunan kesehatan;
*Administrator Kesehatan berkedudukan sebagai pelaksana
teknis fungsional di bidang administrasi pelayanan, perijinan,
akreditasi dan sertifikasi pelaksanaan program-program
pembangunan kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan
dan Kesejahteraan Sosial dan instansi lain di luar Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial.

10
Tugas pokok Administrator Kesehatan adalah
melaksanakan analisis kebijakan di bidang
administrasi pelayanan, perijinan, akreditasi dan
sertifikasi pelaksanaan pembangunan program-
program kesehatan.

11
Unsur dan sub unsur kegiatan Administrator Kesehatan yang
dinilai angka kreditnya terdiri atas :
1. Pendidikan, meliputi :
a. Mengikuti pendidikan sekolah dan mendapat gelar/ijazah;
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang
administrasi kesehatan dan mendapat Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Latihan (STTPL) atau sertifikat.
2. Pelayanan administrasi kesehatan, meliputi :
a. Melaksanakan persiapan pelayanan administrasi kesehatan;
b. Menyusun kebijakan program-program pembangunan
kesehatan;
c. Mengorganisasikan pelaksanaan kebijakan program-program
pembangunan kesehatan;
d. Memfasilitasi pelaksanaan program-program pembangunan
kesehatan;
e. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program-program
pembangunan kesehatan;
12
f. Melaksanakan perijinan institusi dan pemberi
jasa di bidang kesehatan;
g.Melaksanakan akreditasi institusi dan
program-program pembangunan kesehatan;
h.Melaksanakan sertifikasi tenaga kesehatan
dan produk-produk yang terkait dengan bidang
kesehatan;
i. Menyusun laporan.

13
Pengembangan profesi, meliputi;
a. Membuat karya tulis/karya ilmiah bidang
kesehatan;
b. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan
lainnya di bidang kesehatan;
c. Membuat buku pedoman/petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
kesehatan;

14
Penunjang tugas Administrator Kesehatan, meliputi :
a. Mengajar atau melatih yang berkaitan dengan
bidang kesehatan;
b. Mengikuti kegiatan seminar/lokakarya dalam
bidang kesehatan;
c. Menjadi anggota organisasi profesi;
d. Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional
Administrator Kesehatan;
e. Memperolah gelar kesarjanaan lainnya;
f. Mendapat penghargaan/tanda jasa.

15
Jenjang jabatan Administrator Kesehatan dari yang terendah sampai dengan
yang tertinggi yaitu:
a. Administrator Kesehatan Pertama;
b. Administrator Kesehatan Muda;
c. Admiriistrator Kesehatan Madya;
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Administrator Kesehatan
adalah sebagai berikut:
a. Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial bagi
Administrator Kesehatan Madya yang berada di lingkungan Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Dinas Kesehatan tingkat Propinsi,
dan Dinas Kesehatan tingkat Kabupaten/Kota.
b. Pimpinan unit atau pejabat lain yang ditunjuk di lingkungan Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial bagi Administrator Kesehatan
Pertama dan Administrator Kesehatan Muda yang berada pada unit-unit
di lingkungan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial.
c. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi bagi Administrator Kesehatan Pertama
dan Administrator Kesehatan Muda yang bekerja pada Dinas Kesehatan
tingkat Propinsi.
d. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bagi Administrator Kesehatan
Pertama dan Administrator Kesehatan Muda yang bekerja pada Dinas 16
Kesehatan tingkat Kabupaten/Kota.
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan
Administrator Kesehatan, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana/Diploma lV di bidang
administrasi kesehatan atau sarjana/Diploma lV kesehatan;
b. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda golongan ruang lll/a;
c. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang
administrasi kesehatan dan memperoleh sertifikat; dan
d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-
kurangnya benilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Administrator Kesehatan dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila:
1. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi Administrator Kesehatan
Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang lll/a sampai dengan
Adnmistrator Kesehatan Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan
ruang lV/b; atau
2. Dalam jangka waktu 1 (satu) sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak
dapat mengumpulkan angka kredit sekurang kurangnya 20 (dua puluh)
bagi Administrator Kesehatan Madya pangkat Pembina Utama Muda
golongan ruang lV/c; atau
17
3. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Administrator Kesehatan; atau
4. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; atau
5. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman
disiplin sedang atau berat; atau
6. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; atau
7. Cuti di luar tanggungan negara Pasal 26
Administrator Kesehatan diberhentikan dari jabatannya apabila:
1. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya sebagaimana di maksud dalam Pasal 25 angka 1, tidak dapat
mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi; atau
2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya sebagaimana di maksud dalam Pasal 25 angka 2, tidak dapat
mengumpulkan angka kreditnya yang ditentukan; atau
3. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman
disiplin berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali
hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat.
18
PENGANGKATAN DALAM JABATAN ADMINSKES :
1. PENGANGKATAN MELALUI PENYESUAIAN / INPASSING
a. Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan
keputusan ini telah melaksanakan kegiatan analisis
kebijakan di bidang administrasi pelayanan kesehatan,
perijinan, akreditasi dan sertifikasi program-program
pembangunan kesehatan berdasarkan keputusan
pejabat yang berwenang, dapat diangkat dalam jabatan
Administrator Kesehatan.
b. Peraturan Menteri PAN dan RB No. 42 Tahun 2018,
tentang Pengangkatan PNS dalam Jafung melalui
Penyesuaian/ Inpassing.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2017
tentang Pengangkatan PNS Dalam Jafung Kesehatan
Melalui Penyesuaian/Inpassing.
19
Persyaratan umum :
1. Usul/pengantar dari unit kerja/SKPD;
2. Tersedianya formasi;
3. Berstatus PNS;
4. Memenuhi AK yg ditentukan;
5. Usia setinggi-tinggi-tingginya 5 tahun sebelum BUP;
6. SP telah melaksanakan tgs sbg adminkes sekurang-kurangnya 2
th;
8. SKP sekurang2nya bernilai baik dalam 2 th terakhir.

20
Kelengkapan berkas :
1. Copy SK CPNS + PNS (Kalau sdh naik pangkat dilampirkan);
2. Asli PAK;
3. Asli SP telah melaksanakan tugas sbg adminkes;
4. Copy SKP 1 th terakhir;
5. Copy Karpeg;
6. Copy ijazah;
7. Surat usul/pengantar.

21
Pengangkatan Pegawai Negeri sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan
Administrator Kesehatan dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dan Pasal 23
ayat (1);
b. Memiliki pengalaman dalam pelayanan administrasi kesehatan sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun;
c. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun
dari jabatan terakhir yang didudukinya; dan d. Setiap unsur penilaian
pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya benilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir.

22
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
54 TAHUN 2007
TENTANG
TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ADMINKES

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan


ditugaskan secara penuh dalam Jabatan
Fungsional Adminkes perlu diberikan
tunjangan jabatan fungsional yang sesuai
dengan beban kerja dan tanggung jawab
pekerjaannya;
23
Adminskes Ahli Adminskes Madya Rp.715.000,-
Adminskes Muda
Rp.495.000,-
Adminskes Pertama
Rp.253.000,-

24
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
INDONESIA

NOMOR 42 TAHUN 2018

TENTANG

PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN


FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

25
bahwa dalam rangka pengembangan karier,
profesionalisme dan peningkatan kinerja organisasi, serta
guna memenuhi kebutuhan jabatan fungsional, perlu
mengangkat pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat
melalui penyesuaian/inpassing pada
kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah;

26
Tata cara Penyesuaian/Inpassing, pelaksanaan uji
kompetensi dan penetapan kebutuhan dalam rangka
Penyesuaian/Inpassing diatur lebih lanjut oleh Pimpinan Instansi
Pembina Jabatan Fungsional.

Penyesuaian/Inpassing ke dalam Jabatan Fungsional keterampilan


atau keahlian pada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah
ditujukan bagi:

a. PNS yang telah dan masih menjalankan tugas di bidang


Jabatan Fungsional yang akan diduduki berdasarkan
keputusan Pejabat yang berwenang.

b. PNS yang masih menjalankan tugas jabatan sesuai dengan


formasi Jabatan Fungsional dan telah mendapatkan
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.

27
c. Pejabat pimpinan tinggi, admistrator dan pengawas
yang memiliki kesesuaian antara jabatan terakhir
yang diduduki dengan jabatan Fungsional yang akan
didudukinya.

d. PNS yang dibebaskan sementara dari jabatannya,


karena dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak
diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir tidak
dapat memenuhi Angka Kredit untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.

28
PNS yang melaksanakan Penyesuaian/Inpassing
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memenuhi
syarat sebagai berikut:

Jabatan Fungsional Keahlian :


1) berijazah paling rendah strata satu (S-1)/Diploma IV (D-
IV) atau berijazah paling rendah strata dua (S2) atau
yang sederajat dari pendidikan tinggi yang terakreditasi
sesuai dengan persyaratan kualifikasi pendidikan dari
jabatan yang akan diduduki;
2) pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang
III/a sesuai dengan persyaratan kepangkatan dari
jabatan yang akan diduduki;
29
3) memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang Jabatan
Fungsional yang akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun;
4) mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang Jabatan Fungsional yang
akan diduduki;
5) nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir; dan
6) usia paling tinggi:
a. 3 (tiga) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir
bagi pejabat pelaksana.
b. 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir
bagi administrator dan pengawas.
c. 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir
bagi administrator yang akan menduduki Jabatan Fungsional ahli
madya.
d. 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir
bagi pejabat pimpinan tinggi.
7) Syarat lain yang ditentukan oleh Instansi Pembina. 30
Pengangkatan PNS dalam
Jabatan Fungsional melalui
Penyesuaian/Inpassing
dilaksanakan sampai dengan
APRIL 2021

31
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 42 TAHUN 2017
TENTANG PENGANGKATAN PNS DALAM JAFUNG KESEHATAN
MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING
PERSYARATAN UMUM INPASSING (JAFUNG KEAHLIAN)
Adminkes Ahli :
a. Berijazah paling rendah S1/DIV ;
b. Pangkat paling rendah Penata Muda, III/a ;
c. Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas adminkes sekurang-
kurangnya 2 tahun
d. Nilai Prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 tahun terakhir;
e. Memenuhi persyaratan teknis jabatan adminkes;
f. Usia :
1. 2 tahun sebelum BUP bagi pejabat administrator dan pengawas;
2. 1 tahun sebelum BUP bagi administrator yg akan menduduki
jab fungsional ahli madya;
3. 1 tahun BUP dalam JPT.

32
ORGANISASI PELAKSANA :
1. INSTANSI PENGUSUL, PUSAT DAN DAERAH;
2. INSTANSI PENGUSUL BERTUGAS :
A. MELAKUKAN PERSIAPAN PELAKSANAAN INFASING :
- Membuat rencana pelaksanaan Inpassing;
- Melakukan sosialisasi inpassing;
- membentuk panitia pelaksana inpassing;
- Membentuk tim penguji;
- Menyiapkan sarana dan prasarana.
B. MELAKUKAN KOORDINASI, KONSULTASI DAN KERJASAMA TERKAIT
DENGAN PELAKSANAAN INPASSING;
C. MELAKUKAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN FORMASI JABATAN
FUNGSIONAL YANG AKAN DIINPASSING.
D. MELAKUKAN SELEKSI ADMINISTRASI PESERTA INPASSING.
E. MELAKSANAKAN UJI KOMPETENSI INPASSING;

33
F. MENERBITKAN SERTIFIKAT LULUS UJI KOMPETENSI INPASSING
G. MELAKUKAN MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN INPASSING
H. MELAPORKAN HASIL PELAKSANAAN INPASSING SECARA BERJENJANG
KEPADA PEJABAT YG BERWENANG DAN INSTANSI PEMBINA.
3. PEJABAT YG BERWENANG DI DAERAH ADALAH KEPALA BKD (UNTUK
DAERAH).
4. INSTANSI PEMBINA JAFUNG KESEHATAN, KHUSUS BIDANG UNIT
PEMBINANYA ADALAH DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
DITJEN PELAYANAN KESEHATAN.

34
USUL PENGANGKATAN PNS DALAM JAFUNG ADMINKES DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN :

1. Surat usul dari Kepala Dinkes Prov. Sumsel secara kolektif;


2. Fotokopi sah ijazah pendidikan;
3. Fotokopi sah sk CPNS;
4. Fotokopi sah sk PNS;
5. Fotokopi sk dalam pangkat terakhir;
6. SPMT sebagai adminkes yang ditandatangani Kepala Dinas/RS;
7. Surat pernyataan atasan langsung atau pimpinan unit kerja yang
menyatakan bahwa :
- masih dan telah menjalankan tugas sebagai adminkes;
- tidak sedang menjalani hukuman disiplin sedang/berat;
- tidak sedang menjalani proes peberhentian dari jafung tertentu.

35
8. Surat pernyataan ybs bersedia diangkat dalam jafung adminkes, tidak
rangkap jabatan dalam jafung lainnya, bertanggungjawab dalam
menjalankan tugas pelayanan adminkes.
9. Fotokopi sah skp dalam 1 tahun terakhir;
10. Fotokopi sah sertifikat uji kompetensi inpassing.

SERTIFIKAT UJI KOMPETENSI INPASSING SEBAGAI DASAR


PENGANGKATAN DALAM JAFUNG ADMINKES MELALUI INPASSING

36
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen PNS

• Pasal 87, Setiap PNS yang diangkat dalam jabatan fungsional


wajib dilantik dan diambil sumpah/janji menurut agama tau
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Pasal 94, PNS diberhentikan dari JF, apabila :
1. Mengundurkan diri dari jabatan;
2. Diberhentikan sementara sebagai PNS;
3. Menjalani cuti diluar tanggungan negara;
4. Menjalani tugas belajar lebih dari 6 bulan;
5. Ditugaskan secara penuh diluar jabatan fungsional;
6. Tidak memenuhi persyaratan jabatan

37
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
INDONESIA

NOMOR 42 TAHUN 2018

TENTANG

PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN


FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

38
PERATURAN MENPAN 42/2018 Tentang Pengangkatan PNS dalam
Jabatan Fungsional Melalui Penyesuaian/Inpassing

 Tata Cara Proses Penyesuaian/Inpassing (Pasal 4):


a) Penyampaian daftar usulan PNS yang akan diangkat dalam Jabatan
Fungsional dari Pimpinan Instansi Pemerintah kepada Pimpinan Instansi
Pembina dengan tembusan disampaikan kepada Menteri;
b) Verifikasi dan Validasi Usulan oleh Instansi Pembina;
c) Pelaksanaan Uji Kompetensi oleh Instansi Pembina;
d) Penetapan rekomendasi berdasarkan hasil uji kompetensi;
e) Pengangkatan PNS dalam jabatan Fungsional oleh Instansi Pemerintah
berdasarkan rekomendasi dari Instansi Pembina, kebutuhan Jabatan
Fungsional, dan peta jabatan yang telah ditetapkan oleh Menteri; dan
f) Pelaporan pelaksanaan dari Instansi Pemerintah dan Instansi Pembina
kepada Menteri.

39
Pasal 10

1) PNS yang dibebaskan sementara dan belum diberhentikan


dari Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) huruf d diangkat kembali ke dalam Jabatan Fungsional
sesuai dengan jenjang jabatan yang diduduki dan angka kredit
terakhir yang dimiliki.

2) Penghitungan angka kredit untuk kenaikan pangkat bagi PNS


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling singkat 2 (dua)
tahun setelah ditetapkan Surat Keputusan
Penyesuaian/Inpassing PNS yang bersangkutan dalam Jabatan
Fungsional yang diduduki.

40
Pasal 12

1) Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, PNS yang telah


diangkat dalam Jabatan Fungsional melalui
Penyesuaian/Inpassing berdasarkan Permenpan RB No. 26
Tahun 2016 Tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan
Fungsional (Berita Negara RI Tahun 2016 No 1962), dinyatakan
tetap berlaku .
2) PNS yang sedang dalam proses pengangkatan Jabatan
Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing sebelum
berlakunya Permen ini, diselesaikan dengan PERMENPAN RB
No. 26 Tahun 2016 Tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan
Fungsional (Berita Negara RI Tahun 2016 No 1962).

41
• Pasal 13
Pengangkatan PNS dalam Jabatan
Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing
dilaksanakan sampai dengan 6 April 2021.

42
43

Anda mungkin juga menyukai