1.Undang-undang RI No 5 tahun 2014 membagi jabatan dalam ASN menjadi 3 .Sebutkan dan
jelaskan!
2.ASN menurut PP No 11 Tahun 2017 terbagi menjadi 2 jenis yaitu ASN PNS dan ASN PPPK .
Jelaskan status dan fungsi dari jenis ASN tersebut!
3.Sebutkan yang termasuk dalam manajement ASN dan PPPK!jelaskan!
4.. Jelaskan pembagian jabatan dalam ASN dan PPPK dan kaitanya antara jabatan
fungsional dan administrasi pada struktur jabatan tersebut.
5. Bagaimana pengembangan karir dalam ASN dan PPPK? Jelaskan kaitannya
dengan kompetensi masing-masing!
6. Bagaimana tatacara pengangakatan dalam jabatan fungsional dan administrasi?
7. Jelaskan yang dimaksud dengan pengadaan ASN dan PPPK?
8. Bagaimana penilaian kinerja pada ASN dan PPPK?
9. Bagaimana pola penggajian dan tunjangan, pension dan jaminan hari tua, dan
perlindungan?
10. Jelaskan apa dimaksud dengan cuti bagi ASN dan PPPK!
Jawab
2.
Status Fungsi
ASN PNS 1.Berstatus pegawai tetap 1.Pelaksana kebijakan publik;
2.Memiliki NIP secara nasional; 2.Pelayan publik; dan
3.Sebagai pembuat kebijakan 3.Perekat dan pemersatu
bangsa
ASN PPPK 1.Diangkat Dgn Perjanjian Kerja; Sama Seperti TUGAS ASN PNS
2.Dapat diberikan No Induk Pegawai a.melaksanakan kebijakan
3.Perjanjian Kerja; p2ublic yang dibuat oleh
4.Melaksanakan Tugas Pemerintahan;. Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan;
b. memberikan pelayanan
publik yang profesional
dan berkualitas; dan
c. mempererat persatuan
dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik
Indonesia.
B.Management PPPK
4. Jabatan ASN dan PPPK sama baik dalam jabatan fungsional maupun struktural dan jika mau pindah
berdasarkan pengangkatan maupun mutasi.
a. Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan tinggi pada instansi pemerintah,
Pejabat Pimpinan Tinggi adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi.
Contoh:
- Pimpinan Tinggi Utama (Kepala/Pimpinan Lembaga Pemerintahan Non
Kementerian)
- Pimpinan Tinggi Madya (Pejabat Eselon IA dan IB)
- Pimpinan Tinggi Pratama (Pejabat Eselon II)
b. Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan. Pejabat
Administrasi adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Administrasi pada instansi
pemerintah.
Contoh:
- Administrator (Eselon III)
- Pengawas (Eselon IV)
- Pelaksana (Eselon V dan Fungsional Umum)
c. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Fungsional pada instansi
pemerintah.
Contoh:
- Fungsional Keahlian (Ahli Utama, Ahli Madya, Ahli Muda, Ahli Pertama)
- Fungsional Ketrampilan (Penyelia, Mahir, Terampil, Pemula)
5. Pengembangan karir yang dilaksanakan dan dikembangkan pada SDM ASN dan PPPK melalui
pembinaan karir dan penilaian sistem prestasi kerja. Sistem karir pada umumnya melalui
kenaikan pangkat, mutasi jabatan serta promosi (pengangkatan ke jabatan lain). Lebih lanjut
Moekijat (1995) mengatakan bahwa : dalam pengembangan karir seharusnya diterima bukan
sekedar promosi ke jabatan yang lebih tinggi, tetapi sukses karir yang dmaksudkan seorang
karyawan mengalami kemajuan dalam bekerja, berupa kepuasan dalam jabatan yang
dipercayakan serta meningkatkan ketrampilan. Hal yang penting dalam pengembangan karir
adalah: (1) ada kesempatan untuk melakukan yang menyenangkan; (2) Kesempatan untuk
mencapai sesuatu yang berharga; (3) Kesempatan untuk mempelajari hal-hal yang baru; (4)
kesempatan untuk mengembangkan kecakapan kemampuan. Pengembangan karir melalui
promosi (promotion) merupakan suatu yang sangat diidamkan dam merupakan tujuan
perencanaan karir. Promosi adalah perpindahan yang memperbesar authority dan
responsibility karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam suatu organisasi, sehingga
kewajiban, hak, status, dan penghasilan semakin besar (Malayu, 2000). Dengan promosi berarti
ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan pegawai untuk
menduduki jabatan yang lebih tinggi
6. Pengangkatan Jabatan Fungsional dan Administrasi
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL ADA 3:
1. Pengangkatan melalui Inpassing yaitu pengangkatan karena adanya aturan baru.
2. Pengangkatan Pertama kali yaitu pengangkatan PNS mengisi formasi CPNS.
3. Pengangkatan melalui perpindahan dari jabatan lain.
4.Berdasarkan Promosi yang didapatkan
5.Pola Karir
PERSYARATAN PENGANGKATAN JABATAN ADMINISTRATOR
a. berstatus PNS;
b. memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV
c. memiliki integritas dan moralitas yang baik
d. memiliki pengalaman pada Jabatan pengawas paling singkat 3 (tiga) tahun atau JF yang
setingkat dengan Jabatan pengawas sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan diduduki
e. setiap unsur penilaian prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir
f. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai
standar kompetensi yang dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi oleh tim penilai kinerja PNS
di instansinya; dan
g. sehat jasmani dan rohani
PENGANGKATAN JABATAN ADMINISTRATOR sama dengan jabatan fungsional.
8.Penilaian Kerja
(1) Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang
didasarkan sistem prestasi dan sistem karier.
(2) Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu dan
tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil, dan manfaat yang
dicapai, serta perilaku PNS
(3) Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan
transparan
(4) Penilaian kinerja PNS dilakukan oleh atasan langsung dari PNS atau pejabat yang
ditentukan oleh PyB.
9. Pola Penggajian dan tunjungan berdasarkan beban kerja, tanggung jawab, dan resiko perkerjaan
dan juga terdapat tunjangan kinerja dan tunjangan kemahalan tergantung pada kemahalan daerah
masing- masing, untuk penggajian PPPK di bebankan kepada APBN/ APBD dan berhak
menerima tunjangan sesuai dengan peraturan perundang- undangan. ASN yang berhenti bekerja
berhak atas jaminan pensiun dan jaminan hari tua yang mencakup program jaminan sosial
nasional yang pembiayaannya berasal dari pemerintah dan iuran ASN. ASN juga berhak
mendapat perlindungan berupa perlindungan Kesehatan, kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan
perlindungan bantuan hukum.