BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
b. Tata urut. Naskah sekolah ini disusun dengan tata urut sebagai berikut:
1) Pendahuluan.
2) Ketentuan Pokok Binpers.
3) Penggolongan Binpers.
4) Penyelenggaraan Binpers.
RAHASIA
2
5) Tataran Kewenangan.
6) Penutup.
4. Pengertian.
b. Cuti. Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka
waktu tertentu menurut ketentuan yang berlaku.
q. Masa Kerja Pensiun. Masa kerja pensiun adalah masa kerja yang
digunakan untuk menetapkan hak dan besarnya pokok pensiun.
s. Pola Karier PNS AD. Pola Karier PNS AD adalah bagan yang menggam-
barkan korelasi antara jabatan, kepangkatan dan pendidikan yang saling
mempengaruhi dan ketergantungan satu sama lain.
t. Pegawai Negeri Sipil (PNS) AD. Pegawai negeri sipil AD adalah mereka
yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
diserahi tugas dalam sesuatu jabatan negara atau diserahi tugas negara lainnya
yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ii. Sistem Prestasi Kerja. Sistem Prestasi Kerja adalah suatu sistem
kepegawaian yang dalam pengangkatan seseorang untuk menduduki suatu
jabatan atau naik pangkat didasarkan atas kecakapan dan prestasi kerja yang
dicapai oleh pegawai yang diangkat, dimana kecakapan tersebut harus dibuktikan
dengan lulus ujian dan prestasi secara nyata.
5
kk. Uang Tunggu. Uang Tunggu adalah penghargaan yang diberikan kepada
seorang PNS AD yang diberhentikan dengan hormat dari jabatan negeri menanti
dicapainya persyaratan usia dan masa kerja untuk mendapatkan hak pensiun.
pp. Pegawai Negeri Sipil. Pegawai negeri sipil adalah mereka yang telah
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam perundang-undangan yang
berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu
jabatan negara atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan
sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku
qq. Prajurit. Prajurit adalah warga negara yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan dalam perundang-undangan dan diangkat oleh pejabat yang berwenang
untuk mengabdikan diri dalam dinas keprajuritan yang terdiri atas prajurit sukarela
dan prajurit wajib.
rr. Prajurit Karier. Prajurit Karier (PK) adalah prajurit sukarela yang menjalani
dinas keprajuritan secara purna waktu berdasarkan ikatan dinas untuk jangka
6
waktu sekurang-kurangnya lima tahun yang dapat diperpanjang, dan sebagai kader
dalam arti yang seluas-luasnya.
ss. Prajurit Siswa. Prajurit siswa adalah waraga negara yang sedang
menjalani pendidikan pertama untuk menjadi prajurit.
tt. Prajurit Sukarela. Prajurit sukarela adalah warga negara yang atas
kemauan sendiri mengabdikan diri dalam dinas keprajuritan.
uu. Prajurit Sukarela Dinas Pendek. Prajurit sukarela dinas pendek (PSDP)
adalah prajurit sukarela yang menjalani dinas keprajuritan secara purna waktu
berdasarkan ikatan dinas untuk jangka waktu sekurang-kurangnya sepuluh tahun
dan tidak dapat diperpanjang.
vv. Prajurit Wajib. Prajurit wajib adalah warga negara yang yang mengabdikan
diri dalam dinas keprajuritan karena diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
xx. Siswa. Siswa adalah prajurit karier golongan tamtama atau golongan bintara
terpilih yang sedang menjalani pendidikan pembentukan.
5. Referensi.
BAB II
KETENTUAN POKOK PEMBINAAN PERSONEL
dengan fungsi yang lain sangat erat dan memiliki saling ketergantungan
karena obyek pembinaannya adalah manusia yang merupakan bagian
penting dalam sistem pembinaan secara keseluruhan. Oleh karena itu,
sistem pembinaan prajurit harus dilaksanakan secara terpadu antar setiap
fungsi sehingga dapat tercapai tujuan dan sasaran dari pembinaan prajurit.
BAB III
PENGGOLONGAN PEMBINAAN PERSONEL
2) Macam Prajurit.
2) Alokasi Pengadaan.
a) Alokasi pengadaan CPNS AD ditentukan oleh Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara; dan
(Cba)
x) Korps Kesehatan (Ckm)
xi) Korps Polisi Militer (Cpm)
xii) Korps Ajudan Jenderal (Caj)
xiii) Korps Topografi (Ctp)
xiv) Korps Hukum (Chk)
xv) Korps Keuangan (Cku)
c) Golongan Jabatan.
24
a) Penggolongan Pangkat.
i. Jenderal TNI
25
i. Kolonel
ii. Letnan Kolonel (Letkol)
iii. Mayor
i. Kapten
ii. Letnan Satu (Lettu)
iii. Letnan Dua (Letda)
(b) Bintara:
4) Kepangkatan.
DIGAJI MENURUT
NO NAMA PANGKAT
GOLONGAN RUANG
1. Juru Muda I a
28
Sekolah Lanjutan
3. KejuruanTingkat Juru I/c Pengatur Tk.I II/
Pertama
29
Sekolah Lanjutan
4. Kejuruan Tingkat Juru I/c Pengatur II/
Pertama 4 Tahun Tk.I
Sekolah Guru
7. Pendidikan Luar Biasa Pengda Tk.I II/b Penata III/
6) Perkawinan/Perceraian.
a) Perkawinan. PNS AD yang akan melangsungkan perkawinan
harus mendapatkan izin dari pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
9) Uang Duka dan Biaya Pemakaman, meliputi: uang duka wafat, uang
duka tewas, dan biaya pemakaman.
35
h) fasilitas dinas.
15. Pemisahan. Pemisahan personel merupakan kegiatan akhir dalam pembinaan
prajurit/PNS, yang bertujuan untuk memelihara keseimbangan komposisi prajurit/PNS
AD, sehingga TNI AD mampu melaksanakan tugas pokoknya. Kegiatan pemisahan
prajurit/PNS AD sangat erat kaitannya dengan fungsi pembinaan prajurit/PNS AD
lainnya, terutama penyediaan/pengadaan dan penggunaan, sehingga keberhasilan
pelaksanaan pemisahan merupakan pencerminan keberhasilan pembinaan prajurit/PNS
AD secara keseluruhan. Kegiatan pemisahan personel meliputi pemisahan prajurit dan
PNS AD.
1) Jenis-Jenis Pemberhentian.
4) Pensiun.
38
5) Pensiun Janda/Duda.
BAB IV
PENYELENGGARAAN PEMBINAAN PERSONEL
b) Pengorganisasian.
c) Pelaksanaan.
d) Pengawasan.
a) Tingkat Pusat.
(1) Mabesad. Merumuskan dan menetapkan kebijakan
41
a) Tataran Kewenangan.
b) Pengorganisasian.
c) Pelaksanaan:
(1) melaksanakan pengumuman tentang pengadaan
CPNS AD di daerah;
d) Pengawasan.
a) Tingkat Pusat.
(2) Balakpus:
b) Tingkat Daerah.
a) Tataran Kewenangan.
b) Komando Pengendalian.
a) Perencanaan.
b) Pengorganisasian
(1) Seleksi Pendidikan.
(a) Tingkat Pusat. Di tingkat pusat dibentuk Panitia
Seleksi Pusat.
c) Pelaksanaan.
(1) Permintaan calon peserta ke satuan-satuan.
(2) Proses seleksi pendidikan di daerah dan di pusat.
(3) Menentukan calon peserta yang akan dididik.
d) Pengawasan.
3) Prosedur.
(b) Balakpus:
i. bertangung jawab atas terselenggaranya
pemeriksaan/pengujian seleksi pendidikan
prajurit sesuai fungsi yang dibinanya;
a) Tataran Kewenangan.
b) Komando Pengendalian.
a) Tingkat pusat.
(5) Anggota:
b) Tingkat daerah/Panda.
(5) Anggota:
a) Tingkat pusat.
(5) Anggota:
b) Tingkat daerah/Panda.
(4) Anggota:
57
a) Tingkat pusat.
b) Tingkat Daerah/Panda.
59
(4) Anggota:
a) Tingkat pusat.
(5) Anggota:
b) Tingkat daerah/Panda.
(4) Anggota:
a) Ketentuan umum:
64
b) Ketentuan khusus:
c) Wewenang.
d) Persyaratan administrasi:
a) Ketentuan umum:
(1) Wewenang.
(b) Diklapa I:
(6) Wewenang.
a) Ketentuan umum:
(1) Wewenang.
a) Perencanaan.
c) Pelaksanaan.
(1) permintaan calon peserta ke satuan-satuan;
(2) seleksi calon peserta di pusat; dan
(3) menentukan calon peserta yang akan dididik.
d) Pengawasan.
3) Prosedur.
a) Prosedur seleksi calon peserta dilaksanakan sebagai berikut :
a) Tataran Kewenangan.
Diklatsarmil.
b) Komando Pengendalian.
(1) Tingkat Pusat.
(a) Kasad menetapkan dan menentukan kebijakan
terhadap pengendalian kegiatan Diklatpim,
Diklatprajab, Diklatsarmil golongan I dan II, dan Diklat
lainnya.
2) Proses.
a) Perencanaan:
(1) merencanakan pembinaan karier Pa, Ba dan Ta di
lingkungan AD;
b) Pengorganisasian.
c) Pelaksanaan.
(1) Tingkat Pusat.
(a) Wanjak melaksanakan sidang jabatan Pa;
(b) Wanjak melaksanakan sidang kenaikan pangkat
Pa; dan
Pa di Kotama/Balakpus; dan
d) Pengawasan.
3) Prosedur.
a) Tingkat Pusat.
(1) Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan.
(a) Mengusulkan Pemberhentian dan
pengangkatan dalam jabatan golongan III ke atas
kepada Panglima TNI;
Kotama/Balakpus masing-masing;
(b) Mengusulkan pemberhentian dari dan
pengangkatan dalam jabatan untuk pindah satuan
Kotama/Balakpus golongan jabatan VII dan VIII
kepada Kasad; dan
(c) Menerbitkan Kep Kasad pemberhentian dari
dan pengangkatan dalam jabatan Pama, Ba dan Ta
sesuai kewenangannya.
(2) Kenaikan Pangkat. Mengusulkan kenaikan pangkat
Pa kepada Kasad sesuai hasil sidang Pankar, dan Ba/Ta
kepada Dirajenad sesuai hasil keputusan sidang Panjab.
c) Tingkat Satminkal.
(1) Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan.
Mengusulkan pemberhentian dari dan pengangkatan dalam
jabatan kepada Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus
setingkat; dan
a) Tataran Kewenangan.
(1) Tingkat Mabesad.
i. Membantu Pang/Gub/Dan/Dir/Ka
Kotama/ Balakpus setingkat dalam
melaksanakan wewe- nang merencanakan dan
merumuskan kebijakan pembinaan karier
prajurit di jajaran/wilayahnya;
ii. Memberikan supervisi teknis pembinaan
karier prajurit terhadap badan penyelenggara
administrasi pembinaan karier prajurit di
jajaran/wilayahnya masing-masing; dan
iii. Bertanggung jawab langsung kepada
Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus seting-
kat di bidang teknis pembinaan karier prajurit.
(c) Kaajen/Kabagpers Kotama/Balakpus setingkat.
i. Bertugas menyelenggarakan administrasi
pembinaan prajurit di jajaran/wilayahnya
masing- masing; dan
ii. Bertanggung jawab langsung kepada
Pang/Gub/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus seting-
kat dan Aspers/Ses Kotama/Balakpus setingkat
dalam bidang penyelenggaraan administrasi
pembinaan karier prajurit di jajaran/wilayahnya
masing-masing.
b) Komando Pengendalian.
a) Perencanaan.
(1) Merencanakan penempatan jabatan PNS AD di
lingkungan AD;
(2) Merencanakan kenaikan pangkat PNS di lingkungan
AD; dan
(3) Merencanakan kegiatan Ujian Dinas di lingkungan AD.
b) Pengorganisasian
(1) Penempatan dalam Jabatan PNS AD.
(a) Tingkat Pusat. Di tingkat pusat dibentuk Pankar
Tk Pusat; dan
c) Pelaksanaan.
(1) melaksanakan sidang Pankar penetapan jabatan, dan
membuat/menetapkan Keputusan Kasad tentang penetapan
jabatan sesuai tataran wewenang;
d) Pengawasan.
3) Prosedur.
sebagai berikut :
(b) Ditajenad.
(b) Ditajenad.
a) Tataran Kewenangan.
(1)Tingkat Pusat.
(a) Kasad. Kasad berwenang menentukan
kebijakan dalam pembinaan karier PNS AD.
(c) Dirajenad.
i. Membantu Pang/Gub/Dan/Dir/Ka
Kotama/ Balakpus setingkat melaksanakan
wewenang dengan merencanakan dan
merumuskan kebijakan pembinaan karier PNS
AD di Kotama/ Balakpus masing-masing;
b) Komando Pengendalian.
b) Kotama/Balakpus.
(1) Bertanggung jawab atas terselenggaranya perawatan
prajurit TNI AD sesuai dengan tugas, wewenang dan
tanggung jawabnya.
c) Satminkal.
a) Tataran Kewenangan.
(1) Mabesad.
(a) Kasad. Berwenang dalam menetapkan dan
menentukan kebijakan tentang perawatan prajurit TNI
AD.
(b) Aspers Kasad. Menyelenggarakan dan
melaksanakan pengawasan perawatan prajurit TNI AD
sesuai dengan kebijakan Kasad.
b) Komando Pengendalian.
(a) Pang/Gub/Dan/Dir/KaKotama/Balakpus.
Memiliki kewenangan tentang perawatan PNS AD di
jajaran/wilayah masing-masing.
a) Komando Pengendalian.
(1) Tingkat Pusat.
a) Perencanaan.
c) Pelaksanaan.
a) Tataran Kewenangan.
(1) Wewenang pemberian MPP dan/atau pemberhentian
dengan hormat sebagai berikut :
b) Komando Pengendalian.
a) Mabesad.
b) Tingkat Kotama/Balakpus.
c) Komando Pengendalian.
BAB V
TATARAN KEWENANGAN
b. Aspers Kasad.
BAB VI
PENUTUP
26. Penutup. Demikian naskah sekolah ini disusun sebagai bahan ajaran untuk
pedoman bagi Gadik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar pada pelajaran
pengetahuan pembinaan personel pada pendidikan Perwira.
RAHASIA