Anda di halaman 1dari 17

KOMANDO RESOR MILITER 062/TARUMANAGARA

KOMANDO DISTRIK MILITER 0609

RENCANA PEMELIHARAAN KEMANTAPAN SATUAN


KODIM 0609/KAB.BANDUNG
TRIWULAN-II TA. 2018

Cimahi, April 2018


KOMANDO RESOR MILITER 062/TARUMANAGARA
KOMANDO DISTRIK MILITER 0609

RENCANA PEMELIHARAAN DAN PEMANTAPAN SATUAN


KODIM 0609/KAB.BANDUNG
TRIWULAN- II TA. 2018

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Kodim 0609/Kab.Bandung merupakan salah satu Satuan Kewilayahan


yang bertugas menyelenggarakan pembinaan kemampuan, pembinaan
kekuatan, gelar kekuatan dan menyelenggarakan pembinaan teritorial untuk
menyiapkan wilayah pertahanan di darat dan menjaga keamanan serta
ketertiban wilayah Kab Bandung, Kab. Bandung Barat dan Kota Cimahi oleh
sebab itu dituntut untuk menjadi satuan yang memiliki kemantapan dan
kesiapsiagaan operasional agar setiap saat siap untuk melaksanakan tugas
pokok.

b. Agar memiliki kemantapan dan kesiapsiagaan operasional


untuk Kodim 0609/Kab.Bandung harus selalu konsisten terhadap kegiatan
pembinaan satuan yang harus dilaksanakan mulai dari pembinaan personel,
pembinaan meteriil, pembinaan piranti lunak dan pembinaan pangkalan
bertujuan agar Kodim 0609/Kab.Bandung menjadi satuan yang siap
operasional untuk menghadapi berbagai ancaman yang mungkin timbul di
wilayah.

c. Agar Hartapsat dapat mencapai hasil yang optimal sesuai yang


diharapkan, maka perlu disusun rencana Hartapsat sehingga dapat digunakan
sebagai pedoman dalam kegiatan Hartapsat di lingkungan Kodim
0609/Kab.Bandung.

2. Maksud dan tujuan.

a. Maksud. Untuk memberikan gambaran tentang rencana Hartapsat


Kodim 0609/Kab.Bandung Triwulan -II TA. 2018.

b. Tujuan. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Hartapsat Kodim


0609/Kab.Bandung Triwulan-II TA. 2018 sehingga diperoleh hasil yang
optimal.
2

3. Ruang lingkup dan tata urut. Rencana Hartapsat ini disusun dengan ruang
lingkup dan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.
b. Kondisi Awal Pemantapan.
c. Sasaran Hartapsat
d. Upaya Satuan
e. Pengawasan dan pengendalian.
f. Rencana Adminstrasi
f. Penutup.

4. Dasar.

a. Buku Petunjuk Teknis tentang Prosedur Penilaian Evaluasi


Kemantapan dan Kesiapsiagaan Operasional (EKKO), yang disahkan dengan
Surat Keputusan Kasad Nomor Kep/434/VIII/2014 tanggal 28 Agustus 2014.

b. Surat Telegram Pangdam III/Slw Nomor STR/29/2016 tanggal 16


Januari 2016 tentang Perintah untuk mempedomani Buku Petunjuk Teknis
tentang Prosedur Penilaian Evaluasi Kemantapan dan Kesiapsiagaan
Operasional (EKKO), yang disahkan dengan Surat Keputusan Kasad Nomor
Kep/434/VIII/2014 tanggal 28 Agustus 2014 dalam setiap pembuatan laporan
EKKO satuan.

BAB II
KONDISI AWAL PEMANTAPAN

5. Personel.

a. Kuantitas. 80.23 %
b. Kualitas. 59.08 %
c. Kemantapan bidang personel. 63.23 %

6. Materiil.

a. Kuantitas. 36.93 %
b. Kualitas. 28.78 %
c. Kemantapan bidang Materiil. 11.59 %
3

7. Latihan.

a. Kuantitas. 93.97 %
b. Kualitas. 74,78 %
c. Kemantapan bidang Latihan. 70.28 %

8. Pangkalan.

a. Kuantitas. 55.14 %
b. Kualitas. 54.82 %
c. Kemantapan bidang pangkalan. 29.82 %

9. Peranti Lunak.

a. Kuantitas. 50.39 %
b. Kualitas. 53.26 %
c. Kemantapan bidang piranti lunak 27.31 %

BAB III
SASARAN HARTAPSAT

10. Umum. Pembinaan satuan dilaksanakan melalui pembinaan kekuatan


(Binkuat) dan pembinaan kemampuan (Binpuan). Pembinaan kekuatan meliputi
pembinaan terhadap komponen struktur, personel, materiil, pangkalan dan peranti
lunak, sedangkan pembinaan kemampuan meliputi pembinaan terhadap komponen
latihan.

11. Penilaian komponen personel.

a. Penilaian Kuantitas Personel. Kuantitas personel berkaitan erat dengan


organisasi dan tugas satuan. Jumlah kekuatan personel yang tersedia dalam
suatu satuan berpengaruh terhadap kemampuan satuan dalam pelaksanaan
tugasnya karena setiap personel dalam satuan telah diatur jabatannya untuk
melaksanakan tugas-tugas satuan sesuai fungsinya masing masing. Idealnya
kekuatan personel setiap satuan dapat mencapai 100% kekuatan DSPP,
namun dalam kenyataannya kondisi tersebut sulit untuk dicapai, mengingat
adanya beberapa faktor diluar tataran kewenangan satuan.
4

b. Penilaian Kualitas.

1) Kesesuaian Pangkat dalam Jabatan. Penilaian terhadap personel


ditinjau dari kesesuaian pangkat dalam jabatan di satuan yang dinilai
sesuai dengan struktur organisasinya. Penilaian terhadap kesesuaian
pangkat dalam jabatan ini dilakukan dengan mencocokkan antara
pangkat nyata dari setiap personel dalam satuan dibandingkan dengan
ketentuan pangkat sesuai jabatan masing-masing (ketentuan pangkat
sesuai DSPP).

2) Kesesuaian Pendidikan dalam Jabatan.

a) Untuk mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, setiap


personel yang menduduki suatu jabatan tertentu dituntut memiliki
kemampuan sesuai jabatannya. Kemampuan tersebut dapat
berupa kemampuan dasar (umum) dan kemampuan spesialisasi
yang diperoleh dari tingkat dan macam pendidikan yang pernah
ditempuh oleh personel. Dari pandangan tersebut, maka dapat
dikatakan bahwa mutu/kualitas personel ditentukan oleh
kesesuaian pendidikan dalam jabatan. Dalam penilaian
kemantapan satuan, kesesuaian pendidikan dalam jabatan
merupakan salah satu sasaran penilaian dan merupakan bagian
dari kualitas personel.

b) Penilaian kesesuaian pendidikan dalam jabatan meliputi :

(1) Penilaian kuantitas, ditujukan kepada jumlah


personel yang nyata dibanding jumlah personel seharusnya
sesuai dengan DSPP satuan.

(2) Penilaian kualitas, ditujukan kepada jumlah


macam/jenis pendidikan/kursus dan pelatihan yang dimiliki
personel serta dipersyaratkan pada jabatannya kemudian
dibandingkan dengan jumlah macam/jenis
pendidikan/kursus dan pelatihan yang dipersyaratkan,
sebagai berikut :

(a) Perwira

i Dikbangum tertinggi sesuai dengan


kompetensi jabatan
ii Dikbangspes sesuai dengan jabatan
yang diduduki
iii Dikbangspes lainnya yang
mendukung pelasanaan tugas (satu
Dikbangspes)

(b) Bintara dan Tamtama

i Dikma/Diktuk sesuai kecabangan


ii Dikbangspes sesuai dengan korelasi
jabatan

3) Status kesehatan

a) Stakes I (B) :Prajurit tersebut mempunyai tingkat kesehatan


badan yang baik sekali, (siap ditugaskan saja dilingkungan TNI AD )

b) Stakes II (C) :Prajurit tersebut mempunyai tingkat


kesehatan badan yang baik, (dapat ditugaskan dimana saja
dilingkungan TNI AD

c) Stakes III (K1): Prajurit tersebut mempunyai tingkat


kesehatan badan yang kurang, secara medis mempunyai
keterbatasan (hanya mampu melaksanakan tugas tertentu
dilingkungan TNI AD

d) Stakes IV (K2) : Prajurit tersebut mempunyai tingkat


kesehatan badan yag kurang sekali, (tidak dapat dipertahankan
dalam dinas Militer)

4) Kondisi Kesegaran Jasmani. Kesegaran jasmani merupakan


salah satu aspek penting yang harus dimiliki oleh setiap personel TNI
AD. Penilaian kesegaran jasmani dalam rangka menilai kemantapan
satuan hanya dilihat dari penilaian “Kesegaran Jasmani”. Penilaian
kesegaran jasmani meliputi kesegaran jasmani “A” dan kesegaran
jasmani “B” dengan kategori penilaian sebagai berikut :

a) Baik Sekali (BS) : 81 < N < 100.


b) Baik (B) : 61 < N < 80.
c) Cukup (C) : 41 < N < 60.
d) Kurang (K) : 21 < N < 40.
e) Kurang Sekali (K) : 0 < N < 20.
6

5) Kondisi Kejiwaan. Kondisi kejiwaan meliputi kondisi kejuangan


dan penampilan sikap mental prajurit. Kondisi kejuangan meliputi
motivasi dan dedikasi prajurit dalam melaksanakan tugasnya,
sedangkan penampilan sikap mental keprajuritan meliputi keberanian,
inisiatif, keuletan/ketabahan dan disiplin. Untuk menjamin kemantapan
satuan, maka setiap prajurit harus memiliki nilai minimal dengan kriteria
“Baik”.

a) J1:Prajurit tersebut dinyatakan memenuhi syarat sehat


dibidang kesehatan jiwa dengan Stakeswa Prima

b) J2:Prajurit tersebut dinyatakan memenuhi syarat


sehat dibidang kesehatan jiwa dengan Stakeswa Cukup.

c) J3:Prajurit tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat sehat


dibidang kesehatan jiwa, karena menderita gangguan jiwa
sedang sampai dengan berat dan mengalami kendala
melaksanakan tugas

d) J3P:Prajurit tersebut memerlukan pengobatan/ perawatan


Psikiatri.

e) J4:Prajurit tersebut menderita gangguan jiwa berat dan


tidak bias melaksanakan pekerjaan/tugas dilingkungan TNI AD

6) Komponen Materiil.

a) Penilaian komponen materiil terdiri dari penilaian segi


kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas penilaian komponen
materiil adalah penilaian terhadap materiil yang ada di satuan
kemudian dibandingkan dengan TOP/DSPP. Penilaian
komponen materiil meliputi :

(1) Senjata
(2) Munisi
(3) Ranmor
(4) Ranpur
(5) Alkom
(6) Aloptik
(7) Alkapsat
(8) Alkapsus
7

b) Program pemeliharaan materiil satuan masih banyak


menemui kendala sebagai akibat terbatasnya pengadaan materiil,
maka kondisi ideal materiil 100% DSPP belum dapat dicapai bagi
seluruh satuan. Namun untuk menjamin kemantapan dan
kesiapan satuan, maka untuk masing-masing subkomponen
materiil harus dapat dipenuhi minimal 90% dengan harapan bahwa
dengan kondisi seperti itu, satuan dapat melaksanakan tugas
pokoknya secara optimal.

c) Secara kualitas, kondisi materiil harus siap pakai (kondisi


baik) yaitu tidak ada kerusakan yang berarti untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas

d) Penentuan kondisi materiil

(1) Baik Sekali (BS) : Materiil tersebut merupakan


materiil pengadaan baru/ rehab dengan peralatan
pendukung yang lengkap dan semuanya berfungsi
dengan baik (81 % < N < 100 %).

(2) Baik (B) : Materiil tersebut masih dalam keadaan utuh


(hasil rekondisi) dan berfungsi dengan baik dengan
kondisi (66 % < N < 80 %).

(3) Rusak Ringan (RR):Materiil tersebut masih dalam


keadaan utuh tetapi kurang berfungsi dengan baik, untuk
berfungsi dengan baik memerlukan perbaikan ringan dan
tidak memerlukan penggantian bagian utama/ struktur dan
tingkat kerusakan sampai dengan (41 % < N < 65 %).

(4) Rusak Berat (RB) : Materiil tersebut tidak utuh dan


tidak berfungsi lagi / Memerlukan perbaikan besar/
penggantian bagian utama/komponen pokok, sehingga tidak
ekonomis untuk diadakan perbaikan dengan kondisi < 40
%.

7) Komponen Latihan.

a). Komponen latihan merupakan salah satu komponen


penting dan berhubungan erat dengan komponen-komponen
lainnya yang mendapatkan penilaian dalam rangka pembinaan
kemampuan. Penilaian komponen latihan meliputi penilaian dari
segi kuantitas dan kualitas.
8

(1) Secara kuantitas, penilaian latihan ditujukan pada


jumlah personel nyata yang melaksanakan latihan
dibandingkan dengan jumlah personel seharusnya dalam
pelaksanaan latihan ditambah jumlah latihan yang
dilaksanakan dibandingkan dengan jumlah program
latihan yang harus dilaksanakan dibagi dua.

(2) Secara kualitas, penilaian latihan ditujukan pada


banyaknya materi latihan yang harus dilaksanakan
(sesuai program latihan dalam satu tahun anggaran),
yaitu berapa kali dalam setahun materi-materi itu
dilaksanakan. Penilaian latihan dilihat dari jenis/macam
latihan yang diberikan untuk membina dan
mengembangkan kemampuan personel sesuai tugas dan
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

b) Komponen latihan yang dinilai terdiri dari subkomponen


yang masingmasing diuraikan dalam beberapa macam kegiatan
latihan dengan frekwensi latihan sesuai dengan program latihan
satuan.

(1) Latihan Perorangan.

(a) Latorjab.
(b) UTP Jab.
(c) Minggu Militer.
(d) Menembak Senjata Ringan.
(e) Lat Bin Jasmil

(2) Latihan Satuan.


- Latnis Intel

12. Komponen Pangkalan. Komponen pangkalan juga merupakan unsur


penting dalam mendukung kemantapan satuan. Penilaian kemantapan fasilitas dan
pangkalan diarahkan kepada tersedianya fasilitas-fasilitas, baik secara kuantitas
maupun kualitas yang ada di satuan. Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi fasilitas
untuk perkantoran, perumahan dan fasilitas pendukung lainnya. Pangkalan yang
ideal adalah pangkalan berdasarkan Prototype Siteplan Pangkalan dan Standarisasi
Bangunan TNI AD khususnya Siteplan TNI AD, yang akan diuraikan secara rinci
pada lampiran standarisasi pangkalan.
9

a. Fasilitas perkantoran, secara kuantitas tersedia fasilitas perkantoran,


tersedianya unsur-unsur Komando, Staf, kantor unsur-unsur satuan bawahan
dan secara kualitas minimal layak pakai, menjamin pengamanan personel,
materiil dan berita.

b. Fasilitas perumahan, secara kuantitas kemampuan daya tampung/


perumahan bagi personel satuan minimal dapat menampung 80% jumlah
personel untuk Satpur dan Satbanpur sedangkan untuk Satbanmin dan
Satkowil dapat menampung minimal 60 % jumlah personel satuan sesuai
TOP/DSPP. Secara kualitas kondisi bangunan/perumahan harus layak huni,
menjamin pengamanan personel dan materiil.

c. Fasilitas pendukung, secara kuantitas tersedia sarana dan prasarana


yang mendukung satuan. Secara kualitas kondisi sarana dan prasarana
tersebut harus layak pakai dan menjamin pengamanan personel dan materiil.
Fasilitas pendukung diatur secara rinci dalam lampiran standarisasi
pangkalan.

d. Penentuan kondisi pangkalan.

1) Baik (B) : Bangunan tersebut masih dalam keadaan utuh dan


berfungsi dengan baik.

2) Rusak Ringan (RR) : Bangunan tersebut masih dalam keadaan


utuh tetapi kurang berfungsi dengan baik, untuk berfungsi dengan baik
memerlukan perbaikan ringan dan tidak memerlukan penggantian
bagian utama/ struktur dan tingkat kerusakan sampai dengan 30%.

3) Rusak Sedang (RS) : Bangunan tersebut sebagian tidak


berfungsi dan memerlukan perbaikan sedang dan tidak memerlukan
penggantian bagian utama/struktur dan tingkat kerusakan sampai
dengan (31% – 45%).

4) Rusak Berat (RB) : Bangunan tersebut tidak utuh dan tidak


berfungsi lagi/ memerlukan perbaikan besar/ penggantian bagian
utama/ struktur pokok, sehingga perlu renovasi/restorasi atau
pembangunan baru dengan tingkat kerusakan (45% – 60%).

13. Komponen Peranti Lunak.

a. Penilaian komponen peranti lunak diarahkan kepada penilaian


kuantitas dan kualitas.
10

b. Secara kuantitas nilai peranti lunak adalah berapa persen (%) jumlah
nyata pada setiap judul Bujuk dibandingkan dengan jumlah Bujuk yang harus
ada di satuan (TOP) pada setiap judul Bujuknya. Peranti lunak tersebut adalah
peranti lunak yang sudah disusun oleh TNI AD dan dibutuhkan oleh satuan.
Kuantitas peranti lunak di satuan sangat dipengaruhi oleh pendistribusian
peranti lunak dari Komando atas (Pus/Cab/Fung, Kodiklat TNI AD dan
Mabesad). Setiap Bujuk yang sudah ada maupun yang baru diterima oleh
satuan, jumlah TOP nya adalah 1 (satu).

c. Secara kualitas peranti-peranti lunak yang ada di satuan kondisinya


baik (B) untuk digunakan atau rusak (R), dalam arti bahwa peranti-peranti
lunak yang ada di satuan dapat dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan
satuan tersebut.

BAB IV
UPAYA SATUAN

14. Umum. Untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan penilaian, perlu


menentukan ukuran yang dijadikan standar penilaian kemantapan dan
kesiapsiagaan operasional satuan yaitu menetapkan tingkat kemantapan dan
kesiapsiagaan satuan, menetapkan komponen-komponen yang harus dinilai dan
nilai standar dari masingmasing komponen, menetapkan subkomponen yang harus
dinilai dan bobot nilai dari masing-masing komponen dan subkomponen serta
menetapkan nilai standar kualitas/ mutu/katagori/status/tingkat dari masing-masing
komponen.

15. Personel.

a. Penilaian kesesuaian pangkat dan jabatan. Dalam penentuan bobot


nilai dalam penilaian personel khususnya penilaan kesesuaian pangkat dan
jabatan Bintara disesuaikan dengan program latihan dimana pada Buku BPKJ
Sat Kowil materi jabatan Bintara berada pada BPKJ 5 (Serda-Sertu) berarti
bobot nilanya 6, sehingga penilaian komponen personel khususnya
kesesuaian pangkat dan jabatan secara belum bisa terukur mengingat pada
umumnya Bintara Kodim 0609/Kab.Bandung berpangkat Serka s.d. Pelda;

b. Penilaian kesesuaian pendidikan dan jabatan. Melaksanakan penataran


teritorial bagi anggota yang baru masuk ke Kodim 0609/Kab.Bandung dengan
memberdayakan peran Koramil Model;
11

c Penilaian Status Kesehatan. Mengingat minimnya pelaksanaan Rikkes


yang diprogramkan oleh Komando Atas penentuan status kesehatan anggota
dilakukan dengan mengoptimalkan peran para Pa Staf dan Komandan sesuai
kriteria yang telah ditentukan oleh Komando Atas;

d. Penilaian kesemaptaan jasmani. Untuk mengoptimalkan hasil yang


dicapai dalam pelaksanaan Semapta periodik maka satuan melakukan
program pembinaan fisik anggota dengan melaksanakan Binsik setiap Selasa,
dan Jumat mulai pukul 07.30 s.d. 08.30 dengan materi aerobic dan Oraum;

e. Penilaian kejiwaan. Penilaian kejiawaan anggota memang seharusnya


melalui lembaga yang berwenang (Lembaga Physikologi) mengingat tidak
adanya program pemeriksaan kejiwaan dari Komando Atas maka dalam
penentukan kejiwaan anggota dilakukan dengan mengoptimalkan peran para
Pa Staf dan Komandan sesuai kriteria yang telah ditentukan oleh Komando
Atas.

16. Materiil. Dalam Peraturan Kasad Nomor : Perkasad/19/IV/2008 tanggal 8


April 2008 tentang Orgas Koramil dan Peraturan Kasad Nomor : Nomor 54 Tahun
2014 tanggal 25 September 2014 tentang Orgas Koramil Tipe A dimana dalam
susunan perlengkapan Babinsa bekal perorangannya senjata Pistol/Senapan, hal ini
sangat berpengaruh terhadap penentuan hasil penilaian kondisi materiil mengingat
kondisi senjata yang ada khususnya Senapan masih sangat terbatas dari DSPP

17. Latihan. Masih banyaknya personel yang belum berkualisifikasi teritorial


khususnya anggota yang baru masuk ke Kodim 0609/Kab.Bandung pindahan dari
satuan non Kowil, sehingga berpengaruh terhadap hasil latihan walaupun Kodim
0609/Kab.Bandung telah berupaya untuk meningkatkan pengetahuan anggota
melalui jam Komandan dan pemberian materi secara khusus oleh para Perwira pada
saat apel bersama di Makodim (Hari Senin, Selasa dan Jumat), namun hasilnya
belum maksimal.

18. Pangkalan. Hasil penilaian terhadap komponen pangkalan belum


mencapai hasil yang optimal, hal ini disebabkan masih minimnya jumlah perumahan
Babinsa apabila dikaitkan dengan standar yang telah ditentukan oleh Angkatan
Darat 60 % dari kebutuhan minimal.
12

19. Piranti Lunak. Masih banyaknya Pinak yang belum ada/diterima oleh
Kodim 0609/Kab.Bandung apabila mengacu pada standarisasi pinak satuan sesuai
Buku Pedoman tentang Standar Doktrin dan Petunjuk yang harus ada di satuan
jajaran TNI AD walaupun Kodim 0609/Kab.Bandung telah berupaya melengkapi
pinak yang yang dibutuhkan oleh satuan dengan cara berkoordinasi dengan satuan
Kowil, Kotama dan Balakpus yang ada di wilayah Bandung dan Cimahi untuk
memperbanyak/mengkopi, namun hasilnya belum maksimal.

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

20. Umum. Agar sasaran program Hartapsat Kodim 0609/Kab.Bandung


dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan maka perlu
adanya pengawasan dan pengendalian terhadap program tersebut. Aspek
pembinaan yang perlu diawasi dan dikendalikan meliputi pembinaan organisasi,
latihan, personel, materiil, pangkalan, piranti lunak. Adapun unsur yang mengawasi
dan mengendalikan kegiatan Binsat Kodim 0609/Kab.Bandung adalah seluruh unsur
pimpinan sesuai dengan strata ( Dandim, Kasdim, Pa Staf, dan Danramil), peran,
fungsi dan tanggung jawab sesuai jabatanya.

21. Pembinaan personel. Yang bertanggung jawab dalam pembinaan


personel sesuai peran dan fungsinya serta tugasnya adalah Pasipers, aspek
kegiatan yang perlu dikendalikan dan diawasi meliputi Bin karier, Bin Watpers,
Kumtaltib, Jahril, Tradisi, Persit dan Koperasi, meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Memberikan petunjuk dan mengawasi program pembinaan personel


yang akan dikerjakan;
b. Mengikuti perkembangan hasil yang dicapai dan mendorong
berhasilnya pencapaian program pembinaan personel;

c. Mencatat dan mengevaluasi kegiatan pembinaan personel secara rutin


baik harian, mingguan, bulanan maupun Triwulan agar lebih optimal; dan

d. Memberikan teguran apabila masing-masing satuan tidak mengerjakan


sesuai program bidang pembinaan personel.
13

22. Pembinaan Materiil. Yang bertanggung jawab dalam pembinaan


materiil sesuai peran dan fungsinya serta tugasnya adalah Pasilog, aspek kegiatan
yang perlu dikendalikan dan diawasi meliputi penentuan kebutuhan, penelitian dan
pengembangan, pendistribusian, pemeliharaan dan penghapusan, meliputi kegiatan
sebagai berikut :

a. Memberikan petunjuk dan mengawasi program pembinaan materiil


yang akan dikerjakan;

b. Mengikuti perkembangan hasil yang dicapai dan mendorong


berhasilnya pencapaian program pembinaan materiil;

c. Mencatat dan mengevaluasi kegiatan pembinaan materiil secara rutin


baik harian, mingguan, bulanan maupun Triwulan agar lebih optimal; dan

d. Memberikan teguran apabila masing-masing satuan tidak mengerjakan


sesuai program bidang pembinaan materiil.

23. Pembinaan Pangkalan. Yang bertanggung jawab dalam pembinaan


Pangkalan sesuai peran, fungsinya serta tugasnya adalah Pasilog diibantu Kapok
Tuud Kodim 0609/Kab.Bandung, aspek kegiatan yang perlu dikendalikan dan
diawasi meliputi ketertiban pangkalan, materiil/harcegah, pergudangan, prasarana
latihan, urusan dan pengendalian, meliputi kegiatan sebagai beikut :

a. Memberikan petunjuk dan mengawasi program pembinaan pangkalan


yang akan dikerjakan;

b. Mengikuti perkembangan hasil yang dicapai dan mendorong


berhasilnya pencapaian program pembinaan pangkalan;

c. Mencatat dan mengevaluasi setiap kegiatan pembinaan pangkalan


secara rutin baik harian, mingguan, bulanan maupun Triwulan agar hasilnya
lebih optimal;

d. Memberikan peringatan/teguran apabila masing-masing satuan tidak


melaksanakan sesuai program bidang Pembinaan pangkalan.
14

24. Pembinaan Piranti Lunak. Yang bertanggung jawab pembinaan piranti


lunak sesuai peran, fungsinya dan tugasnya adalah dikoordinir Pasi Ops Kodim
0609/Kab.Bandung, Aspek kegiatan yang perlu diawasi dan dikendalikan untuk
bidang pembinaan piranti lunak yaitu dapat memelihara dan mengajukan
kekurangan piranti lunak yang harus dimiliki oleh satuan jajaran Kodim
0609/Kab.Bandung baik secara kualitatif maupun kuantitatif, dengan kegiatan
sebagai berikut :

a. Memberikan petunjuk dan mengawasi program pembinaan piranti


lunak yang akan dikerjakan;

b. Mengikuti perkembangan hasil yang dicapai dan mendorong


berhasilnya pencapaian program pembinaan piranti lunak

c. Mencatat dan mengevaluasi setiap kegiatan pembinaan piranti lunak


secara rutin baik harian, mingguan, bulanan maupun Triwulan agar hasilnya
lebih optimal;dan

d. Memberikan peringatan/teguran apabila masing-masing satuan tidak


melaksnakan sesuai program bidang pembinaan piranti lunak.

25. Pembinaan Latihan, Yang bertanggung jawab dalam pembinaan latihan


sesuai peran dan fungsinya serta tugasnya adalah Pasi Ops Kodim
0609/Kab.Bandung, aspek kegitan yang perlu dikendalikan dan diawasi meliputi
latihan secara kualitatif dan kuantitatif kesiapan operasi, meliputi kegitan sebagai
berikut :

a. Memberikan petunjuk dan mengawasi program pembinaan latihan


yang akan dikerjakan;

b. Mengikuti perkembangan hasil yang dicapai dan mendorong


berhasilnya pencapaian program pembinaan latihan;

c. Mencatat dan mengevaluasi setiap kegiatan pembinaan latihan secara


rutin mingguan, bulanan maupun Triwulan agar dapat lebih dimaksimalkan
hasilnya;dan

d. Memberikan teguran apabila masing-masing satuan tidak mengerjakan


sesuai program bidang yang telah ditentukan.
BAB VI
RENCANA ADMINISTRASI

26. Administrasi. Sesuai alokasi anggaran Hartapsat Triwulan II TA. 2018


dari Komando Atas sebesar Rp. 500.000

a. Kertas HVS A-4 = 2 Rim


b. Amplop Coklat = 3 Buah
c. Isi Hekter = 1 Pack
d. Paper Flags = 1 Pack
e. Artline Maker Refill Ink = 2 Botol
f. Balpoint Boxy = 1 Buah
g Penghapus Pensil = 1 Buah
h. Map Folder Biasa = 2 Buah
j. Binder Clip Joyko Besar = 2 Buah
k Pensil Fabre Castle 2 B = 1 Buah
l Tinta Printer Epson TX121x Warna = 4 Botol
m Pembuatan Lap Ekko = 3 Buku
n. Spidol Artline Permanen = 2 Buah
o. Cutter Kenko L500 = 1 Buah
p. Lem Fox = 1 Bungkus
q. Stabilo Bos = 2 Buah
s. Lakban Hitam = 1 Gulung

BAB VII
PENUTUP

27. Penutup. Demikian Rencana Hartapsat Kodim 0609/Kab.Bandung TW II


TA. 2018 disusun sebagai bahan masukan bagi Komando Atas dalam menentukan
kebijakan pemantapan satuan ke depan

Cimahi, April 2018


a.n.Komandan Kodim 0609/Kab.Bandung
Perwira Seksi Operasi

Endang Lusyana
Kapten Inf NRP 2930088990572

Anda mungkin juga menyukai