AN DAN
Latsar CPNS Angkatan CXI
Kelompok 1 Kab. Madiun
PERAN
AGENDA 3
PNS
DALAM
drg. Bagus Kurniawan
01
MANAJEM
EN ASN
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN):
Profesi bagi pegawai negeri sipil
(PNS) dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja (PPPK)
yang bekerja pada instansi
pemerintah
PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA:
PNS dan PPPK yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
(PPK) dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
MANAJEMEN ASN :
Pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
ASN SEBAGAI PROFESI
BERLANDASKAN PADA PRINSIP:
a. Nilai dasar,
b. Kode etik dan kode perilaku,
c. Komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada
pelayanan publik,
d. Kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas,
e. Kualifikasi akademik,
f. Jaminan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas &
g. Profesionalitas jabatan. http://sinyo19.blogspot.com
NILAI-NILAI DASAR MANAJEMEN ASN
a.Kepastian hukum
b.Profesionalitas
c.Proporsionalitas
d.Keterpaduan
e.Delegasi
f.Netralitas
g.Akuntabilitas
h.Efektif dan Efisien
i.Keterbukaan
j.Non Diskriminatif
k.Persatuan
l.Kesetaraan
m.Keadilan
n.Kesejahteraan
FUNGSI DAN PERAN PEGAWAI ASN
Fungsi:
• Pelaksana kebijakan publik,
• Pelayan publik, dan
• Perekat dan pemersatu bangsa
1. Berstatus pegawai
PNS tetap dan memiliki NIP • Berkedudukan
Pasal 1 butir secara nasional, sebagai unsur
3 & Pasal 7 2. Menduduki jabatan aparatur negara
pemerintahan.
• Melaksanakan
kebijakan yang
ditetapkan oleh
pimpinan
1. Diangkat dengan
• Harus bebas dari
PPPK perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi pengaruh/intervensi
Pasal 1 butir golongan & partai
dan ketentuan UU.
4 & Pasal 7 politik
2. Melaksanakan tugas
pemerintahan.
MANAJEMEN ASN
Manajemen PNS meliputi: Manajemen PPPK meliputi:
a. penyusunan dan penetapan a. penetapan kebutuhan,
kebutuhan, b. pengadaan,
b. pengadaan, c. penilaian kinerja,
c. pangkat dan jabatan, d. penggajian dan tunjangan,
d. pengembangan karier, e. pengembangan
e. pola karier, kompetensi,
f. promosi, f. pemberian penghargaan,
g. mutasi, g. disiplin,
h. penilaian kinerja, h. pemutusan hubungan
i. penggajian dan tunjangan, perjanjian kerja, dan
j. penghargaan, i. perlindungan.
k. disiplin,
l. pemberhentian,
m. pensiun dan tabungan hari
tua, dan
n. perlindungan.
HAK DAN KEWAJIBAN ASN
JENIS HAK KEWAJIBAN
1. gaji, tunjangan, dan • setia dan taat pada
fasilitas; Pancasila, UUD NRI 1945,
2. cuti; NKRI, dan pemerintah
PNS 3. jaminan pensiun yang sah;
Pasal 1 butir dan jaminan hari • menjaga persatuan dan
3 & Pasal 7 tua; kesatuan bangsa;
4. perlindungan; dan • melaksanakan kebijakan
5. pengembangan pemerintah;
kompetensi. • menaati ketentuan
peraturan perundang-
1. gaji, tunjangan, undangan;
dan fasilitas; • melaksanakan tugas
PPPK 2. cuti; kedinasan;
Pasal 1 butir 3. perlindungan; dan • menunjukkan integritas
4 & Pasal 7 4. pengembangan dan keteladanan;
kompetensi. • menyimpan rahasia
jabatan
ORGANISASI ASN
KEDUDUKAN: Wadah Korps Profesi Pegawai ASN RI untuk menyalurkan
aspirasinya.
TUJUAN :
a. Menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN,
b. Mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.
FUNGSI :
a. Pembinaan dan pengembangan profesi ASN,
b. Memberikan perlindungan hukum dan advokasi terhadap dugaan
pelanggaran sistem merit dan masalah hukum dalam melaksanakan
tugas,
c. Memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik instansi
terhadap pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profesi,
d. Menyelenggarakan usaha-usaha untuk peningkatan kesejahteraan
anggota korps profesi ASN RI sesuai dengan peraturan perudang-
undangan.
SISTEM INFORMASI ASN
1. Tujuan: Efisiensi, Efektivitas, Akurasi Pengambilan
Keputusan dalam manajemen ASN.
2. Sifat: Nasional dan terintegrasi antar instansi.
3. Pembangunan dan pemutakhiran data secara
berkala.
4. Berbasis TI yang mudah diaplikasikan, mudah
diakses dan memiliki sistem keamanan terpercaya.
5. Pengelola: BKN dan dapat digunakan/diakses
oleh instansi terkait baik untuk keperluan update
data maupun untuk pengambilan keputusan.
PELAYANAN
2.
PUBLIK
Pengertian dan Hakekat
Pelayanan Publik
Pelayanan merupakan suatu usaha untuk mempertinggi
kepuasan pelanggan.
PELANGGAN
CEO
IMPLEMENTASI
MANAJEMEN
KARYAWAN
KARYAWAN
MANAJEMEN
IMPLEMENTASI
CEO
PELANGGAN
Tujuan
Strategis
Diselenggaraka Memenuhi
n dengan Pajak kebutuhan
WN WN
Kesederhanaan,
Kejelasan,
Kepastian Waktu,
Akurasi,
Keamanan,
Tanggungjawab,
Kelengkapan sarana dan prasarana,
Kemudahan Akses,
Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan
Kenyamanan.
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
1. Prosedur pelayanan: Prosedur pelayanan yang dibakukan
bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk
pengaduan.
2. Waktu penyelesaian: ditetapkan sejak saat pengajuan
permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan
termasuk pengaduan.
3. Biaya pelayanan dalam hal ini biaya/tarif pelayanan
termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses
pemberian layanan.
4. Produk pelayanan, hasil pelayanan yang akan diterima
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
5. Sarana dan Prasarana harus disediakan secara memadai
oleh penyelenggara pelayanan publik.
6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan, harus ditetapkan
dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian,
keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.
LANGKAH STRATEGIS YANG DAPAT
DILAKUKAN DALAM PENINGKATAN
PELAYANAN PUBLIK
1. Membangun kesadaran melayani bagi aparatur
2. Membangun kesadaran masyarakat sebagai
konsumen dengan membuka kesempatan yang
seluas-luasnya kepada masyarakat baik langsung
maupun melalui media massa untuk
menyampaikan saran dan atau pengaduan
mengenai pelayanan masyarakat.
3. Memberikan “reward and punishment” yang
seimbang, dan
4. Mengadakan kompetisi pelayanan utk instansi
yang memberikan pelayanan sejenis.
Pola Pikir ASN sebagai Pelayan Publik
• Biaya (cost)
• Efisiensi • Pemborosan
• Sharing Informasi
• (waste)
Lingkungan kerja • Duplikasi pekerjaan
• Daya saing • Inkonsistensi
• Akuntabilitas
• kebijakan
Koherensi/pertalian • Waktu penyelesaian
/terpadu kebijakan
layanan tertentu
Tantangan Praktek WoG
● Kapasitas SDM dan institusi
○ Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah sama. Perbedaan
kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika pendekatan WoG, misalnya, mendorong
terjadinya merger atau akuisisi kelembagaan, di mana terjadi penggabungan SDM dengan
kualifikasi yang berbeda.
● Nilai dan budaya organisasi
○ Seperti halnya kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi pun menjadi kendala
manakala terjadi upaya kolaborasi sampai dengan penyatuan kelembagaan
● Kepemimpinan
○ Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksanaan WoG. Kepemimpinan yang
dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu mengakomodasi perubahan nilai dan budaya
organisasi serta meramu SDM yang tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.
THANK
YOU