A. DASAR PENUGASAN;
Surat Perintah Tugas dari Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah
kabupaten Magelang Nomor 891/826/SP/22/2021.
B. DASAR PELAKSANAAN;
1. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar
Pegawai Negeri Sipil.
C. LATAR BELAKANG;
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Calon PNS yang
selanjutnya disingkat CPNS adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS,
diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan persetujuan teknis dan penetapan
nomor induk pegawai.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia Aparatur Sipil
Negara (ASN) memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. PNS yang mampu memainkan peranan tersebut adalah PNS
yang memiliki kompetensi yang di indikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan
kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan
tanggung jawab sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan
bangsa.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4)
UU ASN, Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan
melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Untuk itu, diperlukan sebuah
penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang
memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja,
sehingga memungkinkan Peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), serta merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter Pegawai Negeri Sipil yang
profesional sesuai bidang tugas.
Melalui pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan Pegawai Negeri
Sipil profesional yang berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Arus globalisasi sudah
tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin
canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital
economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan
fenomena disruptive innovation. Menghadapi tantangan tersebut, kita perlu meningkatkan daya
saing kita baik nasional maupun regional. Pegawai Negeri Sipil sebagai pelayan masyarakat
yang mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan publik dalam masyarakat,
merupakan aset negara yang perlu dikembang potensi dan kemampuannya. Untuk mewujudkan
hal itu, diperlukan desain pelatihan yang adaptif, dinamis, fleksibel dan responsif bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil sebagai awal pembentukan karakter Pegawai Negeri Sipil dan penguatan
kompetensi sesuai tuntutan jabatannya melalui penyelenggaraan pelatihan modern yang
memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dikombinasikan dengan
pembelajaran klasikal yang terintegrasi secara nasional dalam sistem informasi pengembangan
kompetensi Aparatur Sipil Negara yang telah dikembangkan oleh Lembaga Administrasi
Negara. Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan desain Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Terpadu yang modern melalui penyelenggaraan Blended Learning telah
sejalan dengan perkembangan pemanfaatan teknologi, informasi, dan komunikasi dalam
Pelatihan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil di masa prajabatan. Pelatihan tersebut
diselenggarakan dalam rangka pembentukan karakter Pegawai Negeri Sipil yang profesional
sesuai bidang tugas sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola
tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif whole of
government atau one government yang didasari nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil
berdasarkan kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat dalam
rangka wujud nyata bela negara seorang Pegawai Negeri Sipil.
D. MAKSUD DAN TUJUAN;
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang
dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi
diantaranya :
1. Menunjukkan sikap perilaku bela negara;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia; dan
4. Menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang
tugas.
E. PESERTA;
Peserta yang mengikuti Pra Pelatihan Dasar adalah Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2019 yang berjumlah 409 peserta.
6. Materi Cara Memberikan Instruksi oleh Kapt. Inf. Didik Handoko, SAP
a) Cara seorang guru militer menyampaikan materi kepada serdik agar tercapai tujuan
yang efisien.
b) Pedoman dasar CMI:
1) Memakai bahasa sederhana
2) Menggunakan panca indra
3) Mengajak serdik berfikir dan berbuat
4) Memeriksa kemajuan langkah demi langkah
c) Mempelajari teknik berbicara, bertanya,mengatasi pertanyaan dan membangkitkan /
menciptakan motivasi.
1) Teknik Berbicara
- Berbicara secara perlahan
- Semangat dan terkendali
- Berbicara dengan suara penuh
- Jangan menjemukan/monoton
- Materi yang disampaikan berisi
2) Cara ajukan pertanyaan ke serdik
- Ajukan pertanyaan ke seluruh serdik
- Beri kesempatan serdik berpikir
- Beri kesempatan serdik menjawab
- Pertanyaan jelas
- Dengarkan dan nilai jawaban
7. Materi Nilai-nilai Bela Negara oleh Letda. Inf. Sukanurdin
a) Nilai-nilai Bela Negara, adalah tekad dalam :
- Menggunakan produk dalam negeri
- Mengharumkan nama bangsa
- Mengenali tanah air dan cinta tanah air
- Mengenal daerah dan budaya Indonesia
- Sadar berbangsa dan negara
b) Lunturnya nilai-nilai pancasila, antara lain karena minuman keras, konflik suku,
Hoax,begal, korupsi, Tawuran, Narkoba, Curanmor, pembunhan,LGBT dan masuknya
budaya asing di Indonesia
c) Penanaman nilai-nilai bela Negara sejak dini, seperti menyaksikan
kompetisi/perlombaan olahraga tingkat dunia, upacara bendera, menyanyikan lagu-lagu
kebangsaan Indonesia
d) Komponen Bela negara antara lain komponen utama (TNI, Polri), komponen cadangan
(ASN) dan komponen pendukung (masyarakat Indonesia)
e) Bela negara dapat berupa fisik dan non fisik
f) Kesimpulan, Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku serta tindakan warga Negara
baik perorangan/kolektif dalam menjaga kedaulatan Negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan bangsa dan Negara yang dijiwai oleh kecintaannya terhadap NKRI
10. Materi Penanggulangan Bencana Alam oleh Mayor Inf. Hadi Suryanto
a) Bencana adalah suatu peristiwa yang terjadi yang mengakibatkan korban harta jiwa dan
lingkungan (geografi)
b) Penyebab bencana :
- Litosfer : gempa bumi, letusan gunung berapi dan tanah longsor
- Hidrosfer : Banjir dan tsunami
- Dinamika : Kekeringan
c) Tahap Penanggulangan :
- Tahap Pra Bencana
- Tahap Tanggap darurat
- Tahap Pasca Bencana
12. Materi Kewaspadaan Nasional dan bela negara oleh Letda Inf. Soleh Utomo
a) Syarat terbentuknya Negara adalah wilayah, rakyat, penduduk dan pemerintah
b) Bela Negara adalah tekad sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara kesatuan republic Indonesia yang berdasarkan pancasila
dan UUD 1945, rela berkorban demi keberlangsungan hidup bangsa dan Negara
c) Pembinaan kesadaran bela Negara adalah usaha berdayaguna dan berhasil guna untuk
menumbuhkembangkan cinta tanah air yang dijiwai oleh kesadaran berbangsa dan
bernegara
d) Kewaspadaan Nasional adalah kualitas kesiapan dan kesiapsiagaan yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia
SOFIERLIYANA, S.Ak
Penata Muda
NIP. 199706032020122003