Anda di halaman 1dari 5

ORIENTASI PPPK CABANG DINAS

PENDIDIKANPROVINSI JAWA TENGAH

RESUME
MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DAN PENILAIAN
KINERJA PPPK

Nama : NOORMAN BUDIWAN, S.Pd.


NIP : 198801172022211007
Unit Kerja : SMAN 1 REMBANG, KAB.
PURBALINGGA
Nara Sumber : BKD Provinsi Jawa Tengah

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH
2022
MANAJEMEN PPPK
DASAR HUKUM
1. UU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
2. PP 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN PPPK

Satu Core Values ASN


1. Mensarikan dan menyederhanakan niali nilai dasar dan panduan perilaku yang disusun sesuai dengan
UU No : 5 Tahun 2014 dalam satu kesamaan persepsi yang mudah dipahami oleh seluruh ASN (top
down process)
2. Mensarikan nilai nilai yang telah disusun oleh K/L/D dalam suatu rumusan baku yang berlaku secara
umum (banyak kesamaan yang dapat disimpulkan menjadi satu core value (Bottom up process)
3. Satu Core Value akan membentuk dan menguatkan budaya kerja yang mendorong pembentukan
karakter ASN yang profesional dimanapun ASN ditugaskan
4. Memudahkan proses adaptasi bagi ASN ketika yang ditugaskan ke instansi pemerintah lain (talent
mobility)
5. Menjadi unsur memperkutat peran ASN sebagai perekat bangsa
6. Budaya kerja yang kuat akan mendorong peningkatan kinerja organisasi jangka panjang)

Perilaku Inti
1. Berorientasi
2. Pelayanan
3. Akuntabel
4. Kompeten
5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif

KONDISI ASN PEMPROV JATENG per tanggal 10 Mei 2022


jumlah PNS = 37.752 pelaksana
= 10.062 = 27%
fungsional = 26.610 = 70%
struktural = 1.080= 3%
Jumlah ASN = 47.448
pelaksana= 10.062= 21%
fungsional = 36.306 = 77%
struktural = 1.080= 2%
PPPK = 9.696

rasio struktural
dan fungsional PNS
= 30% : 70%

rasio struktural dan


fungsional ASN
= 23% : 77%

Definisi PPPK
PPPK adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan tertentu, yang diangkat
berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan (UU No. 14 Tahun 2014 tentang ASN).
MANAJEMEN PPPK MELIPUTI: (PP49 TAHUN2018)
1. penetapan kebutuhan
2. pengadaan
3. penilaian kinerja
4. penggajian dan tunjangan
5. pengembangan kompetensi
6. pemberian penghargaan
7. disiplin
8. pemutusanhubungan perjanjian kerja dan
9. perlindungan.

PENGADAAN PPPK UNTUK MENGISI KETERBATASAN SDM DAN PERCEPATAN PENGISIAN JABATAN
FUNGSIONAL YANG MEMBUTUHKAN PERSYARATAN PROFESI DAN UJI KOMPETENSI

PENETAPAN KEBUTUHAN PPPK


1. Instansi diwajibkan menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK jangka waktu 5 tahun dan
diperinci per tahun berdasarkan prioritas
2. Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK merupakan satu kesatuan dengan penyusunan kebutuhan PNS
3. Kebutuhan jenis dan jabatan PPPK dengan Keputusan Menteri setiap tahun, dengan pertimbangan
Kementerian Keuangan dan pertimbangan tehnis Kepala BKN
4. Usulan disertai dengan kompetensi, kualifikasi, kebutuhan instansi dan persyaratan kebutuhan dalam
jabatan

PENGADAAN PPK
1. PERENCANAAN
2. PENGUMUMAN LOWONGAN
3. PELAMARAN
4. SELEKSI
5. PENGUMUMAN HASIL SELEKSI
6. PENGANGKATAN
7. MENJADI PPPK

PERJANJIAN KERJA
masa perjanjian
tugas pokok
gaji dan tunjangan
hari dan jam kerja
disiplin dll.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN


Pengembangan Kompetensi
1. PPPK diberikan kesempatan pengembangan kompetensi
2. Pengembangan kompetensi sesuai perencanaan Instansi
3. Memperhatikan hasil penilaian kinerja PPPK
4. Paling lama 24 jam pelajaran dalam 1 tahun perjanjian kerja

Pemberian Penghargaan
1. PPPK yang menunjukan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan dan prestasi kerja
2. Tanda Kehormatan
3. Prioritas Pengembangan Kompetensi (prioritas kinerja plng baik)
4. Menghadiri acara resmi kenegaraan
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pengembangan kompetensi PPPK diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara (PP 49 Tahun 2018)
Setiap PPPK memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti Pengembangan Kompetensi sesuai dengan
perencanaan Pengembangan Kompetensi pada Instansi Pemerintah dan/atau hasil penilaian kinerja PPPK
yang bersangkutan.
Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi dilaksanakan
berdasarkan:
a. penugasan tertulis dari PyB pada Instansi Pemerintah;
b. sesuai dengan kebutuhan organisasi
dimungkinkan bagi PPPK untuk melakukan pengembangan kapasitas secara mandiri yang disesuaikan
dengan kebutuhan organisasi, yang dilakukan:
a. dalam jam kerja, berdasarkan atas izin dan penugasan tertulis dari atasan langsung paling rendah
setingkat JPT pratama; dan/atau
b. di luar jam kerja, dengan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada atasan
langsung.

Bentuk Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi


1. Pelatihan Klasikal adalah Proses pembelajaran tatap muka di dalam
kelas
2. Pelatihan NonKlasikal adalah Proses praktik kerja dan/atau pembelajaran di luar
kelas.

DISIPLIN
yang memuat kewajiban dan larangan saudara sebagai PPPK serta sanksi apabila melanggar ketentuan
yang berlaku, dari sanksi tingkat ringan berupa teguran, sedang berupa penurunan golongan hingga
yang terberat yaitu pemutusan hubungan kerja dengan tidak hormat. DASAR HUKUM Pasal 86 ayat
(4) UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN. Pasal 86
1. Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi
disiplin PNS.
2. Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta melaksanakan
berbagai upaya peningkatan disiplin.
3. PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman
disiplin.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Prinsip Dasar
1. Yang bertanggung jawab terhadap disiplin PNS adalah Atasan Langsung masing-
masing.
2. Pelanggaran disiplin PNS bukan Delik Aduan, oleh karena itu setiap atasan langsung
mengetahui/mendapat informasi tentang dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan bawahannya,
maka atasan langsung tersebut wajib menindaklanjuti.
Psl. 26 ayat (1).
3. Atasan langsung yang telah mengetahui pelanggaran disiplin yang dilakukan bawahannya, tetapi tidak
memanggil, memeriksa, menghukum atau tidak melaporkan kepada atasannya, maka atasan
langsung tersebut juga dijatuhi hukuman disiplin yang lebih berat dengan hukuman disiplin yang
seharusnya dijatuhkan kepada PNS yang melakukan pelanggaran. (Psl. 28)
4. Pelanggaran disiplin = setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban
dan/atau melanggar larangan ketentuan Disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar
jam kerja. (Psl. 1 angka 6)
5. PP disiplin PNS juga berlaku untuk CPNS (Psl.43)

Disiplin, Pelanggaran Disiplin dan Hukuman Disiplin


Disiplin PNS:
Kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan
Pelanggaran Disiplin PNS:
setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan / atau melanggar
larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
1. Ucapan:
Setiap kata-kata yang diucapkan dihadapan atau dapat didengar orang lain, seperti dalam rapat,
ceramah, diskusi, melalui telepon, TV, rekaman atau alat komunikasi, dll
2. Tulisan:
Pernyataan pikirandan/atau perasaan secara tertulis baik dalam bentuk tulisan, gambar karikatur,
coretan, dan lain-lain yang serupa itu.
3. Perbuatan:
Setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan.

Hukuman Disiplin:
Hukuman yang dijatuhkan oleh Pejabat yang Berwenang Menghukum kepada PNS karena melanggar
peraturan Disiplin PNS.

Permasalahan Pembinaan ASN


1. PNS sakit tidak diajukan cuti sakit
2. Tugas Belajar
3. (Melebihi Waktu/DO)
4. PNS mangkir tidak diperiksa secara kumulatif
5. Atasan langsung yang melakukan pembiaran
6. Presensi WFH tetapi masuk di WFO sehingga terhitung Alpha
7. KWK yang diasumsikan tidak dihitung sebagai mangkir
8. Admin Presensi yang lupa save data presensi
9. Mangkir dengan alasan lupa absen namun dilakukan berulang kali
10. FAKE GPS/Pemalsuan Finger
11. Penyalahgunaan wewenang
12. Nikah siri/
13. perselingkuhan
14. Cerai:
15. Tanpa ijin/ket
16. Terlabat lapor

Pemutusan Hubungan Kerja


PHK hal ini dapat dilakukan apabila
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Saudara meninggal dunia;
c. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pengurangan
Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
d. Tidak melaksanakan kewajiban dan atau melanggar larangan yang mengakibatkan
hukuman pemutusan hubungan kerja.

Cu t i
PPPK berhak mendapatkan cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama selama masa
Perjanjian Kerja.

Perlindungan
Kepada PPPK diberikan jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan
kematian dalam sistem jaminan sosial nasional dan bantuan, hukum apabila berperkara terkait tugas
jabatan yang diemban.

Anda mungkin juga menyukai