Anda di halaman 1dari 21

JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol.

II Nomor 3, April 2017

(JAKP) Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik


Vol. II Nomor 3, April 2017
ISSN: 2301-4342

Implementasi Kebijakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil Dalam Rangka


Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Badan Kepagwaian Dearah
Kabupaten Klungkung

A. A. I. Alit Pramawati1, Ida Ayu Putu Sri Widnyani2


Program Pascasarjana, Universitas Ngurah Rai
dayusriwid@gmail.com

Abstract

Efforts to improve the discipline of Civil Servants at the Regional Staffing Agency of Klungkung Regency
have often been carried out such as applying fingerprint attendance. But in reality even though it has
used fingerprint attendance, there are still some violations committed by the target group or from
implementer’ of disciplinary policies at the Klungkung Regency Regional Staffing Agency. The research
method used is a qualitative descriptive method and the results of the study describe that the
implementation of disciplinary policies cannot be carried out optimally. There has been no supervision of
disciplinary violations committed by civil servant. Another problem that has occurred is that the Team of
Examining/ Advisory for the Consideration of Disciplinary Penalty has not yet been established at the
Regional Staffing Agency of Klungkung Regency. Finally, disciplinary policy implementers do not
understand well the implementation of Government Regulation Number 53 of 2010.

Keywords: Discipline, Performance, Policy Implementation

Abstrak

Upaya untuk meningkatkan disiplin Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Klungkung sudah sering dilakukan seperti menerapkan absensi sidik jari. Namun pada
kenyataannya walaupun sudah menggunakan absensi sidik jari, masih saja terjadi beberapa pelanggaran
yang dilakukan oleh kelompok sasaran ataupun dari pelaksana kebijakan disiplin pada Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Klungkung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif dan hasil penelitian menyatakan bahwa implementasi kebijakan disiplin belum bisa dilaksanakan
secara maksimal. Belum ada pengawasan terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai.
Masalah lain yang terjadi adalah belum terbentuknya Tim Pemeriksa/Pembina Pertimbangan Hukuman
Disiplin pada Badan Kepegawai Daerah Kabupaten Klungkung. Terakhir, para pelaksana kebijakan
disiplin belum memahami secara baik pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

Kata Kunci : Disiplin, Implementasi Kebijakan, Kinerja

205
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

PENDAHULUAN pembangunan nasional, PNS


seharusnya menjadi teladan bagi
PNS memiliki kedudukan
masyarakat secara keseluruhan
yang sangat penting karena PNS
agar masyarakat dapat percaya
adalah Aparatur Negara, Abdi
terhadap peran PNS.
Negara dan Abdi Masyarakat serta
pelaksanaan pemerintah dalam PNS sebagai aparat
menyelenggarakan pemerintah pemerintah dan abdi masyarakat
dan pembangunan sebagai usaha diharapkan selalu siap sedia
mewujudkan tujuan nasional. PNS menjalankan tugas yang telah
ditekankan untuk benar-benar menjadi tanggungjawabnya
mentaati segala peraturan dengan baik, namun realitanya
perundang-undangan yang berlaku sering terjadi dalam suatu instansi,
dan melaksanakan tugas para pegawainya melakukan
kedinasan yang dipercayakan pelanggaran disiplin PNS yang
kepadanya dengan penuh tentunya akan mempengaruhi
pengabdian, kesadaran dan kinerja pegawai. Kondisi
tanggung jawab sesuai dengan pelanggaran disiplin pegawai juga
yang tercantum dalam Peraturan terlihat di Badan Kepegawaian
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Daerah (BKD) Kabupaten
tentang Disiplin PNS. Kedisiplinan Klungkung yang menjadi lokus
menjadi salah satu masalah dalam penelitian ini. Permasalahan
mendasar dan harus segera pelanggaran disiplin PNS tersebut
diatasi dengan serius. Disiplin tidak boleh dibiarkan terjadi
merupakan modal yang penting berlarut-larut. Kesemua ini akan
dan harus dimiliki oleh aparatur berdampak pada kinerja organisasi.
negara sebab menyangkut Dimana dalam era reformasi dan
pemberian pelayanan kepada globalisasi saat ini menuntut
publik. Masih kurangnya dalam kinerja organisasi yang tinggi.
mematuhi peraturan kedisiplinan Berkaitan dengan hal tersebut,
pegawai sehingga dapat maka penulis tertarik untuk
menghambat pemerintahan dan mengadakan penelitian pada

206
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

Badan Kepegawaian Daerah Pensiun Badan Kepegawaian


Kabupaten Klungkung, dengan Daerah Kabupaten Klungkung.
judul :“Implementasi Kebijakan Teknik yang digunakan untuk
Disiplin Pegawai Negeri Sipil memperoleh informasi yang
dalam Rangka Meningkatkan diperlukan dalam penelitian ini
Kinerja Pegawai pada Badan adalah wawancara. Dari
Kepegawaian Daerah Kabupaten wawancara tersebut, maka peneliti
Klungkung”. memperoleh informasi-informasi
yang diperlukan. Dari informasi-
informasi yang terkumpul
METODE PENELITIAN kemudian peneliti menganalisa
informasi-informasi tersebut.
Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif. Pemilihan
HASIL DAN PEMBAHASAN
informan menggunakan teknik
purposive sampling yang 1. Implementasi Peraturan
merupakan pemilihan informan Pemerintah Nomor 53 Tahun
penelitian berdasarkan tujuan 2010
penelitian. Adapun informan- Implementasi PP Nomor 53
informan dalam penelitian ini yaitu Tahun 2010 adalah peraturan
Kepala Badan Kepegawaian pemerintah yang mengatur
Daerah Kabupaten Klungkung tentang kedisiplinan Pegawai
sebagai informan kunci, Sekretaris Negeri Sipil yang memuat tentang
Badan Kepegawaian Daerah kewajiban, larangan, dan hukuman
Klungkung sebagai informan disiplin Pegawai Negeri Sipil serta
utama dan Kepala Bidang mengenai tata cara pelaksanaan
Pembinaan dan Kesejahteraan pemanggilan, pemeriksaan,
Pegawai, Kepala Bidang Diklat dan penjatuhan, dan penyampaian
Kepala Bidang Pengembangan keputusan hukuman disiplin.
dan Pengadaan Pegawai dan Tujuan diselenggarakannya
Kepala Bidang Kepangkatan dan peraturan ini berkaitan dengan

207
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

peningkatan kinerja pegawai ucapan, tulisan, dan atau


khususnya Pegawai Negeri Sipil di perbuatannya tersebut secara sah
Badan Kepegawaian Daerah terbukti melanggar ketentuan
Kabupaten Klungkung. mengenai kewajiban dan atau
a. Jenis Hukuman Disiplin PNS larangan. Berdasarkan Peraturan
Pelanggaran disiplin adalah Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010,
setiap ucapan, tulisan, atau hukuman disiplin adalah hukuman
perbuatan PNS yang melanggar yang dijatuhkan kepada Pegawai
ketentuan Peraturan Disiplin PNS, Negeri Sipil karena melanggar
baik di dalam maupun di luar jam Peraturan Disiplin Pegawai seperti
kerja. PNS dinyatakan melanggar tercantum dalam Tabel 1.1.
Peraturan Disiplin apabila dengan

Tabel 1.1. Jenis Hukuman Disiplin

N Jumlah Hari Jenis Hukuman Disiplin


o Tidak Masuk
Kerja Tanpa
Alasan yang Sah
1 Hukuman Disiplin Ringan
5 hari kerja a. Teguran lisan
6 – 10 hari kerja b. Teguran tertulis
11 – 15 hari kerja c. Pernyataan tidak puas secara tertulis
2 Hukuman Disiplin Sedang
16 – 20 hari kerja a. Penundaan KGB selama 1 (satu) tahun
21 – 25 hari kerja b. Penundaan KP selama 1 (satu) tahun
26 – 30 hari keraja c. Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah selama 1
(satu) tahun
3 Hukuman Disiplin Berat
31 – 35 hari kerja a. Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah selama 3
(tiga) tahun
36 – 40 hari kerja b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah
41 – 45 hari kerja c. Pembebasan dari jabatan
46 - lebih d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri
e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
Sumber : Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

208
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

b. Kewenangan Menjatuhkan menghukum tidak menjatuhkan


Hukuman Disiplin hukuman disiplin kepada PNS
Dalam Peraturan yang melakukan pelanggaran
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 disiplin, pejabat tersebut dijatuhi
juga mengatur pejabat yang hukuman disiplin oleh atasannya.
berwenang menjatuhkan hukuman Hukuman disiplinnya sama dengan
disiplin ketika ada pegawai yang jenis hukuman disiplin yang
melakukan pelanggaran disiplin seharusnya dijatuhkan kepada
yaitu : Presiden, Pejabat Instansi PNS yang melakukan pelanggaran
Pusat, Kepala Perwakilan RI, disiplin.
Pejabat Pembina Kepegawaian
c. Tata Cara Penjatuhan Hukuman
Daerah Provinsi, Pejabat Struktural
Disiplin
Eselon IV, Gubernur sebagai Wakil
Tata cara penjatuhan
Pemerintah, Pejabat Pembina
hukuman disiplin yang diatur
Kepegawaian Daerah Kabupaten/
dalam Peraturan Pemerintah
Kota s/d Pejabat Struktural Eselon
Nomor 53 Tahun 2010 meliputi
IV.
tata cara pemanggilan,
Pejabat pembina
pemeriksaan, penjatuhan dan
kepegawaian tidak perlu membuat
penyampaian keputusan hukuman
keputusan untuk
disiplin.
pendelegasian wewenang 1) Tata Cara Pemanggilan
dalam penjatuhan hukuman meliputi :
disiplin, karena Peraturan
a) PNS yang diduga melanggar
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
disiplin, dipanggil untuk
telah mendelegasikan kepada
diperiksa oleh atasan langsung;
semua pejabat struktural. Pejabat
yang berwenang menghukum b) Pejabat Pembina

wajib menjatuhkan hukuman Kepegawaian dapat

disiplin kepada PNS yang membentuk Tim

melakukan pelanggaran disiplin. Pembina/Pemeriksa apabila

Apabila pejabat yang berwenang

209
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

ancaman hukuman disiplin disiplin kepada PNS tersebut


tingkat sedang atau berat; merupakan kewenangan :
1) Atasan langsung yang
c) Apabila pada tanggal yang
bersangkutan maka atasan
seharusnya yang bersangkutan
langsung tersebut wajib
diperiksa tidak hadir, maka dilakukan
menjatuhkan hukuman disiplin;
pemanggilan kedua paling lambat 7
2) Pejabat yang lebih tinggi
(tujuh) hari kerja sejak tanggal
maka atasan langsung
seharusnya yang bersangkutan
tersebut wajib
diperiksa pada pemanggilan pertama;
melaporkan secara
d) Apabila pada tanggal pemeriksaan
hierarki disertai berita
PNS yang bersangkutan tidak hadir
acara pemeriksaan.
juga maka pejabat yang berwenang
2. Meretas Implementasi
menghukum menjatuhkan hukuman
kebijakan Disiplin Pegawai
disiplin berdasarkan alat bukti dan
Negeri Sipil dalam Model
keterangan yang ada tanpa
Implementasi Merilee S.
dilakukan pemeriksaan;
Grindle
2) Tata Cara Pemeriksaan, meliputi :
Berdasarkan hasil penelitian
a) Sebelum PNS dijatuhi hukuman
yang dilakukan dalam
disiplin setiap atasan langsung wajib
implementasi kebijakan disiplin
memeriksa terlebih dahulu PNS yang
Pegawai Negeri Sipil dalam rangka
diduga melakukan pelanggaran
meningkatkan kinerja pegawai di
disiplin;
Badan Kepegawaian Daerah
b) Pemeriksaan dilakukan secara Kabupaten Klungkung dengan
tertutup dan hasilnya mengacu pada teori implementasi
dituangkan dalam bentuk kebijakan Marilee S. Grindle,
berita acara pemeriksaan. dimana implementasi kebijakan
dipengaruhi oleh dua variabel yaitu
c) Apabila menurut hasil
isi kebijakan dan lingkungan
pemeriksaan kewenangan
kebijakan. Untuk variable isi
untuk menjatuhkan hukuman

210
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

kebijakan terdiri dari 6 faktor yang manfaat yang seharusnya


dapat diuraikan sebagai berikut : diperoleh untuk kemajuan prilaku
1. Kepentingan-kepentingan yang PNS seperti pegawai di BKD
mempengaruhi (Interest Affected) menjadi memahami dan mematuhi
Keberhasilan dari kewajiban-kewajiban PNS,
implementasi kebijakan menjauhi larangan-larangan PNS,
dipengaruhi oleh kepentingan- bagi para pelaksana kebijakan
kepentingan yang mempengaruhi. menjadi memahami dan
Dalam penelitian ini, implementasi melaksanakan bagaimana
kebijakan disiplin PNS di BKD Kab. kewenangan menjatuhkan
Klungkung dipengaruhi oleh hukuman disiplin dan tata cara
beberapa kepentingan yaitu penjatuhan hukuman disiplin. Dari
kepentingan para pelaksana hasil penelitian, setelah
kebijakan dan kelompok sasaran. penggunaan absensi sidik jari
Para pelaksana kebijakan yang diterapkan di BKD Kab. Klungkung,
tidak lain adalah para kedisiplinan pegawai menjadi lebih
implementator kebijakan PP baik. Untuk beberapa pelaksana
Nomor 53 Tahun 2010 sedangkan kebijakan PP Nomor 53 Tahun
kelompok sasaran adalah pegawai 2010 masih belum memahami
yang ada di BKD Kab. Klungkung. bagaimana tata cara pembinaan
Dari hasil penelitian dapat bagi pegawai yang melakukan
dikatakan bahwa implementasi pelanggaran, bagaimana cara
kebijakan disiplin PNS di Badan pemberian sanksi hukuman disiplin,
Kepegawaian Daerah Kab. dan tata cara penjatuhan hukuman
Klungkung belum bisa terlaksana disiplin karena ada beberapa
dengan baik. pegawai yang melakukan
2. Jenis manfaat yang akan pelanggaran disiplin namun tidak
dihasilkan (Type of Benefits) pernah mendapat pembinaan
Ketika PP Nomor 53 Tahun disiplin.
2010 dilaksanakan di BKD Kab.
Klungkung, sebenarnya banyak

211
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

3. Jangkauan Perubahan yang tidak mentati jak kerja. Begitu pula


diinginkan (Extent of Change untuk pemberian sanksi hukuman
Envision) disiplin bagi pegawai yang
Ada beberapa jangkauan melakukan pelanggaran belum
perubahan yang diinginkan dari dilaksanakan oleh para
pelaksanaan PP Nomor 53 Tahun implementator PP Nomor 53
2010 tersebut yaitu pegawai di Tahun 2010 dan kewenangan
BKD Kab. Klungkung mentaati penjatuhan hukuman disiplin dan
kewajiban PNS, menjauhi larangan tata cara penjatuhan hukuman
PNS, para implementator disiplin belum bisa dilaksanakan
memberikan sanksi hukuman dengan baik di BKD Kab. Klunkung.
disiplin kepada PNS yang Hal ini disebabkan karena para
melakukan pelanggaran disiplin, implementator kebijakan belum
bagaimana kewenangan begitu memahami pelaksanaan PP
penjatuhan hukuman disiplin dan Nomor 53 Tahun 2010. Sehingga
tata cara penjatuhan hukuman perlu kiranya para implementator
disiplin. Dari hasil penelitian dapat kebijakan mengikuti bimbingan
dinyatakan bahwa jangkauan teknis untuk pelaksanaan PP
perubahan tersebut belum bisa Nomor 53 Tahun 2010 dan seluruh
dilaksanakan secara maksimal. pegawai mengikuti sosialisasi
karena masih ada pegawai yang tentang pelaksanaan PP Nomor 53
tidak mentaati kewajiban PNS Tahun 2010.
yang tercantum dalam Pasal 3, 4. Kedudukan pengambil
yaitu bekerja dengan jujur, tertib, keputusan (Site of Decision
cermat, dan bersemangat untuk Making)
kepentingan Negara karena Yang dimaksud pengambil
operator absen sidik jari masih keputusan dalam penelitian ini
pernah memanipulasi rekap absen adalah para pelaksana kebijakan
yang disebabkan karena budaya di BKD Kab. Klungkung yaitu
“ewuh pakewuh” terhadap teman Kepala BKD, Sekretaris BKD,
dan beberapa pegawai ada yang Kepala Bidang Pengadaan dan

212
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

Pengembangan Pegawai, Kepala Dalam menjalankan suatu


Bidang Pembinaan dan kebijakan atau program harus
Kesejahteraan Pegawai, Kepala didukung dengan adanya
Bidang Diklat, Kepala Bidang pelaksana kebijakan yang memiliki
Mutasi dan Kepangkatan, Kasubag. kompetensi dibidangnya demi
Umum dan Kepegawaian. Jadi keberhasilan suatu kebijakan. Dari
secara kebetulan kedudukan hasil penelitian, pelaksana
pengambil keputusan di BKD Kab. program adalah pelaksana
Klungkung berada dalam satu kebijakan yang meliputi Kepala
atap kantor, yang seharusnya BKD, Sekretaris BKD, Kepala
memudahkan dalam melakukan Bidang Pengadaan dan
koordinasi satu sama lain ketika Pengembangan Pegawai, Kepala
ada pegawai yang melakukan Bidang Pembinaan dan
pelanggaran disiplin. Lain halnya Kesejahteraan Pegawai, Kepala
jika kedudukan pengambil Bidang Diklat, Kepala Bidang
keputusan tidak berada dalam satu Mutasi dan Kepangkatan, Kasubag.
kantor tentunya akan Umum dan Kepegawaian. Para
memperlambat koordinasi. Namun pelaksana kebijakan belum
kenyataannya, walaupun semuanya mengerti, memahami
kedudukan pengambil keputusan dan melaksanakan PP Nomor 53
sudah terletak dalam satu atap Tahun 2010. Akibat tersebut diatas
kantor, namu para pelaksana maka sampai saat ini di BKD Kab.
kebijakan masih enggan untuk Klungkung belum terbentuk Tim
berkoordinasi satu sama lain Pembina/Pemeriksa Pertimbangan
tentang masalah kedisplinan. Hal Hukuman Disiplin. Tim ini
ini disebabkan karena para anggotanya adalah para pelaksana
pelaksana kebijakan belum begitu kebijakan tersebut diatas yang
memahami pelaksanaan PP bertugas untuk memberikan
Nomor 53 Tahun 2010. pembinaan terhadap pegawai yang
5. Pelaksana program (Program melakukan pelanggaran disiplin.
Implementer) Pembinaan tersebut bersifat

213
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

tertutup dan tidak ada pegawai dengan baik. Tersedianya


yang lain mendengar apa isi dari sumberdaya yang dibutuhkan
hasil pembinaan agar pegawai untuk mengimplementasikan
yang melanggar merasa malu kebijakan, dengan sendirinya akan
mendapat pembinaan karena mempermudah pelaksanaan
didengar oleh temannya yang lain. kebijakan. Sumberdaya ini berupa
Karena keterbatasan kemampuan tenaga kerja, keahlian, dana,
para pelaksana kebijakan di BKD sarana dan prasarana.
Kab. Klungkung yang belum Dari hasil penelitian ini,
maksimal, hal ini juga yang untuk tenaga kerja dan keahlian
menyebabkan penerapan sanksi yang meliputi pelaksana kebijakan
hukuman disiplin belum bisa dan kelompok sasaran masih
dilaksanakan. Perlu adanya memiliki pemahaman yang kurang
ketegasan dan konsistensi dari dalam pelaksanaan PP Nomor 53
atasan dari pegawai yang Tahun 2010. Hal ini terbukti
melakukan pelanggaran. Karena kelompok sasaran yang tidak lain
hal tersebut, para pelaksana adalah pegawai di BKD Kab.
kebijakan perlu mengikuti Klungkung masih ada pegawai
bimbingan teknis untuk yang melakukan pelanggaran
pelaksanaan PP Nomor 53 Tahun disiplin seperti operator absen
2010 agar para pelaksana sidik jari bekerja tidak jujur dalam
program benar-benar memahami membuat rekap absensi, ada
bagaimana pelaksanaan PP manipulasi data absensi, karena
Nomor 53 Tahun 2010 di BKD Kab. bagaimanapun juga perbuatan
Klungkung. tersebut telah melanggar Pasal 3
6. Sumber daya yang disediakan point (1) Peraturan Pemerintah
(Resources Committed) Nomor 53 Tahun 2010 yaitu
Pelaksanaan kebijakan bekerja dengan jujur, tertib, cermat
harus didukung oleh sumberdaya- dan bersemangat untuk
sumberdaya yang mendukung kepentingan Negara dan
agar pelaksanaannya berjalan melanggar Pasal 4 point (a) yaitu

214
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

menyalah gunakan wewenang. Hal dilaksanakan. Kalau dilihat dari


ini disebabkan karena operator sarana untuk melaksanakan PP
absensi tidak mengetahui Nomor 53 Tahun 2010 sebenarnya
kewajiban-kewajiban yang harus di BKD Kab. KLungkung masih
dipatuhi dan menjauhi larangan- belum maksimal seperti belum
larangannya dan mengetahui tersedianya ruangan
sanksi apa yang akan diterima jika khusus/ruangan rapat ketika ada
melakukan pelanggaran disiplin. pegawai yang melakukan
Untuk itulah perlu kiranya pegawai pelanggaran disiplin yang akan
di BKD Kab. Klungkung mengikuti dibina, membuat kotak saran untuk
sosialisasi tentang PP Nomor 53 pegawai di BKD Kab. KLungkung
Tahun 2010. Dan untuk pelaksana maupun PNS di Kabupaten
kebijakan masih belum melakukan Klungkung untuk memberikan
pembinaan dan pemberian sanksi saran dan kritik yang sifatnya
hukuman disiplin bagi pegawai membangun. Untuk peralatan
yang melakukan pelanggaran teknologi seperti komputer, laptop,
disiplin. Untuk itu perlu kiranya printer dan mesin sidik jari dan
pelaksana kebijakan mengikuti semua peralatan laiinya sudah
bimbingan teknis pelaksanaan PP tersedia di Badan Kepegawaian
Nomor 53 Tahun 2010. Disamping Daerah Kabupaten Klungkung
tersebut diatas, hal yang tidak namun perlu kiranya jaringan
kalah penting untuk keberhasilan absensi sidik jari tersambung ke
implementasi kebijakan adalah bagian Umum dan Kepegawaian
tersedianya anggaran untuk dan bagian pengelolaan keuangan
mengadakan sosialisasi untuk mengurangi manipulasi data
pelaksanaan PP Nomor 53 Tahun absensi sidik jari.
2010 yang selama ini belum Untuk variabel lingkungan
pernah dianggarkan, sehingga hal kebijakan ada 3 faktor yang
ini salah satu menjadi penyebab mempengaruhi diantaranya yaitu :
sosialisasi tentang PP Nomor 53 a. Seberapa besar kekuasaan,
Tahun 2010 belum bisa kepentingan, dan strategi yang

215
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

dimiliki oleh para aktor yang sasarannya mengikuti peraturan-


terlibat dalam implementasi peraturan yang berlaku di BKD
kebijakan (Power, Interest and Kab. Klungkung dan tentunya
Strategy of Actor Involved) harus memiliki kepentingan untuk
Dalam suatu kebijakan perlu mengubah pegawai dari
dipertimbangkan kekuatan atau indisiplinier menjadi disiplin.
kekuasaan, kepentingan serta Pekerjaan mengubah prilaku
strategi yang digunakan oleh para pegawai memang tidaklah
aktor yang terlibat guna semudah membalikkan telapak
memperlancar jalannya tangan, maka dari itulah para
pelaksanaan suatu implementasi pelaksana program perlu memiliki
kebijakan. Bila hal ini tidak strategi yang tepat untuk
diperhitungkan dengan matang, mengimplementasi kebijakan
sangat besar kemungkinan disiplin yaitu PP Nomor 53 Tahun
program yang hendak 2010 tersebut.
diimplementasikan akan jauh Dari hasil penelitian
hasilnya dari yang diharapkan. menyatakan bahwa beberapa
Dalam penelitian ini, yang pelaksana kebijakan di BKD Kab.
dimaksud dengan para aktor Klungkung belum memiliki
adalah para pelaksana program kekuatan, kepentingan dan strategi
kebijakan yaitu Kepala BKD, untuk keberhasilan pelaksanan PP
Sekretaris BKD, Kepala Bidang Nomor 53 Tahun 2010. Hal ini
Pengadaan dan Pengembangan disebabkan karena beberapa
Pegawai, Kepala Bidang pelaksana kebijakan belum
Pembinaan dan Kesejahteraan memahami secara baik
Pegawai, Kepala Bidang Diklat, pelaksanaan PP Nomor 53 Tahun
Kepala Bidang Mutasi dan 2010 tersebut. Untuk itu perlu
Kepangkatan, Kasubag. Umum kiranya para pelaksana kebijakan
dan Kepegawaian. Para pelaksana untuk mengikuti bimbingan teknis
program tersebut harus memiliki agar pelaksana kebijakan benar-
kekuatan agar kelompok benar memahami pelaksanaan PP

216
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

Nomor 53 Tahun 2010 tersebut. apa memiliki disiplin dan kinerja


Ada beberapa strategi yang yang baik, toh perlakuan untuk
sebaiknya dilaksanakan oleh para semua pegawai sama. Dengan hal
pelaksana program seperti tersebut diatas, tentunya para
memberikan motivasi kepada pelaksana kebijakan memiliki
pegawai setiap triwulan tentang kekuatan dan kepentingan untuk
budaya tertib kerja dan budaya mengubah pegawai dari
malu. Dengan motivasi tersebut indisiplinier menjadi pegawai yang
diharapkan memberikan semangat disiplin.
yang baru kepada pegawai untuk b. Karakteristik Lembaga dan
selalu disiplin dalam menaati jam Penguasa (Institution and Regime
kerja. Setelah itu para pelaksana Characteristic)
kebijakan tidak lupa untuk selalu Implementasi suatu
melakukan pengawasan secara program dapat menimbulkan
rutin tentang pelaksanaan PP konflik bagi yang kepentingan-
Nomor 53 Tahun 2010 tersebut. kepentingannya dipengaruhi. Hal
Disamping hal itu perlu juga ini menjadi petunjuk tak langsung
adanya reward kepada pegawai di mengenai ciri-ciri penguasa atau
BKD Kab. Klungkung yang telah lembaga yang menjadi
memiliki disiplin dan kinerja yang implementor program tersebut,
baik setiap satu tahun sekali. baik mengenai keberpihakan
Reward itu bisa berupa penguasa/lembaga pelaksana
penghargaan berupa piagam, tiket maupun mengenai gaya
liburan, mengikuti pendidikan dan kepemimpinannya. Lingkungan
pelatihan untuk kemajuan pegawai dimana suatu kebijakan tersebut
tersebut. Dengan adanya reward dilaksanakan juga berpengaruh
tersebut tentunya akan membuat terhadap keberhasilan
semangat pegawai untuk bekerja implementasi kebijakan.
lebih baik karena disiplin dan Ketika implementasi PP
kinerjanya dihargai sehingga tidak Nomor 53 Tahun 2010
ada pegawai yang berpikir untuk dilaksanakan di BKD Kab.

217
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

Klungkung tentunya akan menjadi yang sifatnya membangun demi


petunjuk secara tidak langsung keberhasilan organisasi.
bagaimana ciri-ciri penguasa Disamping keberhasilan
(Pimpinan di BKD Kab. Klungkung) implementasi PP Nomor 53 Tahun
dan bagaimana gaya 2010 dipengaruhi oleh
kepemimpinan penguasa tersebut. penguasa/pimpinan di BKD Kab.
Pimpinan di BKD Kab. Klungkung Klungkung juga dipengaruhi oleh
memiliki disiplin dan kinerja yang lingkungan dimana kebijakan
sangat baik. Beliau sangat disiplin tersebut dilaksanakan.
menekankan pegawai di BKD Kab. Dimana lingkungan yang turut
Klungkung harus 3K (Kerja Kerja mempengaruhi adalah sidak Tim
Kerja) dan 3D (Disiplin Disiplin GDN Kab. Klungkung. Sidak Tim
Disiplin). Secara sepintas hal ini GDN tersebut sangat
akan menjadi contoh yang sangat mempengaruhi kedisiplinan
baik untuk disiplin dan kinerja bagi pegawai, karena setelah ada sidak
seluruh staf di BKD Kab. maka pegawai akan takut untuk
Klungkung. Namun perlu kiranya meninggalkan kantor pada saat
memperhatikan bahwa jam kerja. Namun kinerja dari Tim
keberhasilkan suatu organisasi GDN tersebut masih kurang
agar mampu meningkatkan kinerja maksimal karena sering jadwal
pegawai, disamping faktor disiplin sidak GDN bocor didengar oleh
dan kinerja, faktor mentalitas, pegawai yang lainnya yang berarti
kerjasama, penghargaan dan ada oknum anggota Tim GDN
motivasi sangat diperlukan satu yang membocorkan jadwal sidak
sama lainnya. Untuk itu perlu tersebut. Disamping itu Tim GDN
kiranya penguasa di BKD Kab. belum melakukan pengawasan
Klungkung untuk mengubah cara terhadap pegawai yang melanggar
pelaksanaan PP Nomor 53 Tahun disiplin. Biasanya setelah ada
2010 dari otoriter menjadi pegawai yang terkena sidak,
demokratis seperti menerima kemudian pegawai tersebut
masukan-masukan dari bawahan mendapat pembinaan dari Tim

218
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

GDN. Setelah mendapat terlalu disiplin namun tidak ada


pembinaan, pegawai tersebut perlu penghargaan sedikitpun dari
kiranya mendapat pengawasan pimpinan. Bagaimanapun juga
secara simultan oleh Tim GDN. pegawai di BKD Kab. Klungkung
c. Tingkat kepatuhan dan perlu mendapatkan penghargaan
responsivitas kelompok sasaran terhadap kedisiplinan dan kinerja
(Compliance and Responsiveness) yang mereka peroleh dari buah
Pelaksana kebijakan harus hasil mereka disiplin dan bekerja
memiliki kepekaan terhadap dengan tepat dan cepat. Dari
kebutuhan-kebutuhan kelompok penghargaan tersebut akan
sasarannya agar program yang menumbuhkan semangat kerja
diimplementasikan berhasil dan yang lebih baik bagi pegawai yang
mendapatkan dukungan dari berprestasi. Para pelaksana
kelompok sasaran. Para pelaksana kebijakan perlu kiranya
kebijakan seharusnya memenuhi memberikan penghargaan kepada
kebutuhan-kebutuhan kelompok pegawai yang memiliki disiplin dan
sasaran yang tidak lain adalah kinerja yang baik, dan memberikan
kebutuhan pegawai di BKD Kab. motivasi secara simultan kepada
Klungkung. Dengan dipenuhinya pegawai di BKD Kab. Klungkung
kebutuhan-kebutuhan kelompok agar pegawai di BKD Kab.
sasaran akan menentukan Klungkung memiliki semangat
keberhasilan implementasi untuk mematuhi kewajiban PNS
kebijakan disiplin. Dari hasil dan menjauhi larangan PNS, perlu
penelitian menyatakan pelaksana kiranya menaruh kotak saran agar
kebijakan PP Nomor 53 Tahun pegawai bisa menampung keluh
2010 di BKD Kab. Klungkung kesah baik yang sifatnya
belum memenuhi kebutuhan- membangun demi kemajuan suatu
kebutuhan pegawai di BKD Kab. organisasi.
Klungkung karena masih ada Disamping tersebut diatas
beberapa pegawai yang kepatuhan dan respon dari
menggerutu bahwa untuk apa kita pelaksana kebijakan juga

219
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

menentukan keberhasilan bisa dilaksanakan secara


implementasi kebijakan. Beberapa maksimal di Badan
pelaksana kebijakan di BKD Kab. Kepegawaian Daerah
Klungkung belum sepenuhnya Kabupaten Klungkung.
menerapkan isi dari PP Nomor 53 2. Kendala yang dihadapi dalam
Tahun 2010. Seperti terlihat implementasi kebijakan disiplin
beberapa pelaksana kebijakan Pegawai Negeri Sipil dalam
tidak melakukan pembinaan rangka meningkatkan kinerja
terhadap pegawai yang melanggar pegawai pada Badan
disiplin. Perlu kiranya para Kepegawaian Daerah
pelaksana kebijakan untuk Kabupaten Klungkung ada
melakukan pembinaan agar yang datang dari Pegawai
pemberian sanksi hukuman disiplin Negeri Sipil dan ada yang
bisa dijatuhkan terhadap pegawai datang dari para pelaksana
yang melanggar disiplin. kebijakan Disiplin di Badan
Kepegawaian Daerah
Kabupaten Klungkung.
Pegawai yang melakukan
pelanggaran disiplin, belum
PENUTUP ada pengawasan dari pejabat
Berdasarkan permasalahan yang berwenang, masih belum
yang telah dibahas mengenai terbentuknya Tim
implementasi kebijakan disiplin Pemeriksa/Pembina
yaitu Peraturan Pemerintah Nomor Pertimbangan Hukuman
53 Tahun 2010 tentang Disiplin Disiplin di Badan Kepegawai
Pegawai Negeri Sipil dalam rangka Daerah Kabupaten Klungkung
meningkatkan kinerja pegawai, dan para pelaksana kebijakan
maka dapat disimpulkan sebagai disiplin belum memahami
berikut : secara baik pelaksanaan
1. Implementasi kebijakan disiplin Peraturan Pemerintah Nomor
Pegawai Negeri Sipil belum 53 Tahun 2010.

220
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

3. Untuk menanggulangi kendala- Kepegawaian Daerah


kendala yang dihadapi dalam Kabupaten Klungkung.
implementasi kebijakan disiplin Dari ketiga kesimpulan
dalam rangka meningkatkan diatas, maka penulis dapat
kinerja pegawai yaitu : Agar memberikan saran-saran sebagai
ada aturan secara tertulis dari berikut :
pimpinan Badan Kepegawaian 1. Perlu membentuk Tim
Daerah Kabupaten Klungkung Pembina/Pemeriksa
bahwa operator absensi sidik Pertimbangan Hukuman Disiplin.
jari yang memanipulasi laporan 2. Agar ada jaringan mesin sidik
absensi akan dipanggil untuk jari terhubung langsung ke
diperiksa atau dibina oleh Tim komputer operator, Kasubag
Pembina/Pemeriksa Umum dan Kepegawaian,
Pertimbangan Hukuman Sekretaris Badan Kepegawaian
Disiplin; Agar dibentuk Tim Daerah Kabupaten Klungkung
Pemeriksa/Pembina sehingga lebih memudahkan
Pertimbangan Hukuman untuk mengawasi absensi
Disiplin; Agar diadakan pegawai.
bimbingan teknis kepada para 3. Agar membuat kotak saran yang
pelaksana kebijakan untuk digunakan oleh pegawai di
lebih memahami pelaksanaan Badan Kepegawaian Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor Kabupaten Klungkung dan
53 Tahun 2010 tentang Disiplin seluruh Pegawai Negeri Sipil di
Pegawai Negeri Sipil dan Kab. Klungkung untuk
mengadakan sosialisasi menuangkan kritik dan saran
tentang pelaksanaan disiplin terkait dengan disiplin, kinerja
kepada pegawai di Badan dan pelayanan.
Kepegawaian Daerah 4. Perlu kiranya
Kabupaten Klungkung yang menyelenggarakan sosialisasi
diberikan oleh para Peraturan Pemerintah Nomor 53
implementator di Badan Tahun 2010 tentang Disiplin

221
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

Pegawai Negeri Sipil terutama Adiarni, Bina Rupa Aksara,


Jakarta.
mengenai kewajban-kewajiban
dan larangan-larangan yang Hamid, Edy Suandi dan Malian,
Sobirin. 2008. Memperkokoh
harus dipatuhi oleh seluruh staf Otonomi Daerah: Kebijakan,
di Badan Kepegawaian Daerah Evaluasi, dan Saran.
Yogyakarta: UII Press.
Kabupaten Klungkung untuk
Harsono,Hanifah (2002).
mengurangi pelanggaran
Implementasi Kebijakan dan
disipilin. Dan untuk para Politik. Remaja. Rosdakarya.
pelaksana kebijakan perlu Hasibuan, Malayu, SP. 2000.
mengikuti bimbingan teknis Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta, Gunung
tentang pelaksanaan Peraturan Agung.
Pemerintah Nomor 53 Tahun
Handoko, T Hani, 2003,
2010. Manajemen Personalia dan
5. Agar memberikan penghargaan Sumber Daya Manusia. edisi
2 BPFE, Yogyakarta
kepada pegawai yang memiliki
Howlett, Michael and Ramesh, M,
disiplin dan kinerja yang baik.
1995. Studying Public Policy.
Policy Cycles and Policy
Subsytems, Oxsfor : Oxford
University Press
DAFTAR PUSTAKA
Irmin, S. 2004. Hand Out Untuk
Mengelola Sumber Daya
Agustino Leo. 2008. Dasar-dasar Manusia. Jakarta: Yayasan
Kebijakan Publik. Bandung: Seyma Media.
Alfabeta
Kaho, Josef Riwu, 2008. Prospek
Dye, Thomas R. 2002. Otonomi Daerah di Negara RI,
Understanding Public Policy, Rajawali Pers.
Tenth Edition, London :
Prenfice-Hall. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.
2006. Manajemen Sumber
Effendi. 2008 The Power of Good Daya Manusia Perusahaan.
Corporate Governance : Teori Cetakan Kedua. Bandung :
dan Implementasi. Penerbit Remaja Rosdakarya.
Salemba Empat Jakarta. Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi
Penelitian Kualitatif, PT
Gibson,dkk. 1987. Organisasi, Remaja Rosadakarya,
Perilaku, Struktur, Proses. Bandung
Jilid I alih bahasa Nunuk

222
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

Nazir Muhamad. 2006. ”Metode Jakarta : Penerbit Ghalian


Penelitian”. Ghalia Indonesia.
Indonesia, Jakarta
Siagian, P. Sondang, 2005,
Usman, Nurdin. 2002. Konteks Fungsi-Fungsi Manajerial.
Implementasi Berbasis Bumi Aksara, Jakarta.
Kurikulum. Jakarta:PT. Raja
Grafindo Persada. Soewarno Handayaningrat. 2004.
Administrasi Pemerintahan
Prasetyo, Irawan. 1999. Logika dalam Pembangunan
dan Prosedur Penelitian, Nasional. PT. Gunung Agung,
Pengantar teori dan Panduan Jakarta.
Praktis Penelitian Sosial bagi
Mahasiswa dan Peneliti Muda. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Cetakan I, STIA LAN Press Kuantitatif, Kualitatif R & D.
Jakarta Alfabeta : Bandung.

Prawirosentono, Suyadi. 1999. Sunggono. 1994. Pengantar


Manajemen Sumber Daya Administrasi Publik, Modul
Manusia: Kebijakan Kinerja Matrikulasi, MAP-UGM,
Karyawan. Edisi 1. Cetakan Yogyakarta.
Kedelapan. BPFE.
Yogyakarta Subarsono, AG. 2005. Analisis
Kebijakan Publik.
Prijodarminto, Soegeng. 2002. Yogyakarta: Pustaka
Disiplin Kiat Menuju Sukses. Pelajar.
Pradnya Paramita : Jakarta
The Liang Gie. 2002. Kamus
Samodra Wibawa, 1994, Evaluasi Administrasi, Balai
Kebijakan Publik, PT Raja Pustaka. Jakarta.
Grafindo Persada,. Jakarta.
Santoso, Amir Umar. Husein. 2007. Riset Sumber
Daya Manusia. Jakarta.
Sedarmayanti, 2014. Good Gramedia Pustaka Utama
Governance. CV. Mandar
Maju, Bandung Wahab Solichin Abdul. 2001.
Analisis Kebijaksanaan,
Setiawan, Guntur. (2004). PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Implementasi Dalam Birokrasi
Pembangunan. Wibawa, dkk. 1994. Evaluasi
Bandung:Remaja Kebijakan Publik, Raja
Rosdakarya Offset Grafindo Persada,
Jakarta.
Soemarno, D. 2005. Gerakan
Disiplin Nasional, CV. Mini Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja.
Jaya Abadi PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Sarwoto. 2009. Dasar-dasar
Organisasi dan Manajemen.

223
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

Widodo. D.S.(1981). Pokok-pokok “Implementasi Kebijakan


Pengertian Ilmu Penerapan Peraturan
Administrasi Kepegawaian. Pemerintah Nomor 53
Jakarta : Ghalia. Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri
Winardi. 2004. Manajemen Sipil pada Rektorat
Perilaku Organisasi, PT. Universitas Udayana
Raja Grafindo Persada, Badung Bali”.
Jakarta.
Firdaus MG. Abd. Karim (2014)
Winarno Budi. 2012. Teori dan
dalam jurnal yang berjudul :
Proses Kebijakan Publik:
“Implementasi Penegakan
Media Pressindo,
Disiplin Pegawai Negeri
Yogyakarta.
Sipil”.

Oka Ardana I Gde (2015) dalam


Andi Sulviana Sultan, Nur Fitriyah, tesis yang berjudul :
Adam Idris (2016) dalam “Pengaruh Kepemimpinan,
jurnal yang berjudul : Komitmen Organisasi dan
“Implementasi Peraturan Disiplin Terhadap Kinerja
Pemerintah Nomor 53 Pegawai pada Badan
Tahun 2010 tentang Kepegawaian Daerah
Disiplin Pegawai Negeri Provinsi Bali”.
Sipil di Kantor Camat
Telen Kabupaten Kutai Okie Mariana Claudia Salindeho
Timur”. (2013) dalam jurnal yang
berjudul :”Implementasi
Andika Putra Manuaba Ida Bagus Peraturan Pemerintah
Gede (2013) dalam jurnal Nomor 53 Tahun 2010
yang berjudul : “Analisis tentang Disiplin Pegawai
Terhadap Pelanggaran Negeri Sipil dalam
Disiplin Pegawai Negeri Meningkatkan Kinerja
Sipil pada Badan Pegawai”.
Kepegawaian, Pendidikan
dan Pelatihan Kota Rachmad Hidayat, Adam Idris dan
Denpasar”. Masjaya (2014) dalam
jurnal yang berjudul :
Bina Yudha (2014) dalam jurnal “Implementasi Kebijakan
yang berjudul : Peraturan Pemerintah
“Implementasi Peraturan Nomor 53 Tahun 2010
Pemerintah Nomor 53 tentang Disiplin PNS pada
Tahun 2010 tentang Kantor Kementrian Agama
Disiplin Pegawai di Dinas Kabupaten Berau”.
Pendidikan Kabupaten
Blitar”. Sarce Allo Padang dan Marthen
Arie (2013) dalam jurnal
Eka Lestari Ni Luh (2015) dalam yang berjudul :
tesis yang berjudul :

224
JAKP (Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik), Vol. II Nomor 3, April 2017

“Implementasi Peraturan atas Undang-undang


Pemerintah Nomor 53 Nomor 8 Tahun 1974
Tahun 2010 untuk tentang Pokok-pokok
Meningkatkan Kinerja Kepegawaian,
Pegawai”. Departemen Dalam Negeri.
PT. Mitra Info, Jakarta,
Wirajaya I Nyoman (2015) dalam 1999.
tesis yang berjudul :
“Pengaruh Penerapan
Absen Automatic
Fingerprint Indentification
System (AFIS) terhadap
Disiplin dan Motivasi Kerja
Pegawai Negeri Sipil di
Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi
Bali”.

Keputusan Gubernur Bali Nomor


54 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan
Absensi Sidik Jari.
Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2010
tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil.

Peraturan Daerah Kabupaten


Klungkung Nomor 8
Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah
Kabupaten Klungkung
Surat Edaran Bupati Klungkung
Nomor 800/9634/H2O
tentang Pelaksanaan
Absensi Sidik Jari tanggal
29 Desember 2014

Surat Edaran Bupati Klungkung


Nomor 800/0552/H2O
tentang Pelaksanaan
Disiplin dan Kinerja PNS.

Undang-undang Nomor 43 Tahun


1999 tentang Perubahan

225

Anda mungkin juga menyukai