Anda di halaman 1dari 3

POLICY BRIEF

1. Judul
Disiplin hari dan jam kerja.

2. Latar Belakang Masalah


Permasalahan kedisiplinan khususnya kedisiplinan pegawai di instansi pemerintah hingga
saat ini masih mendapat sorotan yang tajam dari masyarakat. Sebagai contoh yang banyak
dilansir media massa baik cetak maupun elektronik, menyebutkan adanya pegawai di
pemerintahan meninggalkan tempat tugas tanpa ijin pimpinan. Berbagai sangsi terhadap
pegawai yang melanggar peraturan disiplin telah dikenakan sangsi kedisiplinan. Pelanggaran
maupun permasalahan kedisiplinan pegawai telah menghambat fungsi pelayanan
pemerintah akibat adanya oknum PNS yang tidak menjalankan tugasnya secara optimal.
Pada prinsipnya UU ASN Pasal 5 ayat (2) huruf l. menyatakan “melaksanakan ketentuan
peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN”. Pimpinan mempunyai
peran yang sangat penting karena peranan pimpinan sangat menentukan keberhasilan dan
kegagalan dalam mencapai tujuan. Banyak upaya yang dilakukan pimpinan agar tujuannya
tercapai dengan hasil maksimal, salahsatunya yaitu dengan pembinaan dan peningkatan
disiplin kerja pegawai.
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun
1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil yang diperbaharui dengan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010. Dalam Peraturan Disiplin PNS diatur
ketentuan-ketentuan mengenai: Kewajiban, larangan, Hukuman disiplin, Pejabat yang
berwenang menghukum, Penjatuhan hukuman disiplin, Keberatan atas hukuman disiplin,
dan berlakunya keputusan hukuman disiplin. Dengan adanya peraturan tersebut setiap
pegawai negeri sipil wajib mentaati segala peraturan tersebut, namun pada kenyataannya
banyak pegawai negeri sipil, khususnya yang melakukan pelanggaran disiplin diantaranya
dalam bentuk ketidak tepatan waktu datang dan pulang kerja, serta keluar masuk kantor di
dalam kerja bukan dalam rangka kedinasan.
Kecenderungan yang terjadi terkait dengan kedisiplinan jam dan hari kerja pegawai
sebagaimana hasil pengamatan sementara yang dilakukan di Kantor Badan ekonomi Kreatif,
menunjukkan adanya berbagai persoalan kedisiplinan yakni belum semua pegawai
mematuhi ketentuan jam dan hari kerja.
3. Kerangka Berpikir
Berdasarkan hasil identifikasi pada data absensi dan dokumen pendukungnya, menunjukkan
bahwa terdapat permasalahan disiplin hari dan jam kerja antara lain:
1. Pengawasan atasan langsung kepada pegawai cenderung lemah terkait disiplin hari
dan jam kerja, biasanya dilakukan pada saat pimpinan yang lebih tinggi akan
melaksanakan inspeksi terkait kedisiplinan hari dan jam kerja.
2. Datang terlambat di atas jam masuk kantor melebihi waktu yang ditolerir dan
meninggalkan kantor sebelum jam kantor berakhir.
3. Tidak masuk kerja tanpa keterangan.
4. Meninggalkan kantor pada saat jam kerja untuk urusan pribadi.
5. Adminsitrasi ketidakhadiran pegawai belum tertib.

Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, maka Bagian Kepegawaian dan Organisasi


berusaha membangun pengaturan disiplin pegawai melalui indikator pengawasan melekat,
ketepatan waktu, pemanfaatan sarana, tanggung jawab yang tinggi, dan kepatuhan pada
aturan kantor.
Dengan adanya penerapan disiplin hari dan jam kerja yang baik memungkinkan akan
meningkatkan disiplin kerja pegawai di lingkungan Bekraf. Hal-hal yang menjadi
penghambat dalam penerapan disiplin kerja pegawai akan dicarikan solusinya dan segera
diselsaikan masalahnya, dan Disiplin Kerja pegawai sangat penting karena menjadi tolak
ukur dari keberhasilanya sebuah organisasi. Dengan adanya kedisiplinan pada seorang
pegawai maka diharapkan akan berpengaruh kepada kinerjanya sehingga cita-cita
pembangunan akan berjalan dengan baik dan sempurna dan sebaliknya jika penerapan
disiplin disalahgunakan tentunya sulit mencapai pemerintahan yang baik dan kondusif.

4. Tujuan
Tujuan pengaturan disiplin hari dan jam kerja adalah untuk mencari solusi dalam mengatasi
permasalahan yang ada dan meningkatkan kinerja pegawai di lingkungan Bekraf.

5. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari pengaturan disiplin hari dan jam kerja adalah:
1. Meningkatkan kesadaran pegawai akan pentingnya mentaati hari dan jam kerja sesuai
dengan peraturan per-UU yang berlaku
2. Meningkatnya tertib adminitrasi dalam pengelolaan data absensi pegawai
3. Meningkatnya kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas poko dan fungsinya
2
6. Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan dan dokumen yang dapat dijadikan sebagai landasan dalam
Program Insentif Riset Pelaku Ekonomi Kreatif adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5135)
2. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil
3. Peraturan Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Ekonomi Kreatif sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Badan
Ekonomi Kreatif Nomor 7 tahun 2017 Tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan
Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Ekonomi Kreatif;

Anda mungkin juga menyukai